Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

Kurikulum 2013 menerapkan paradigma konstruktivisme dimana peserta didik


dituntut dapat menemukan informasi secara mandiri dari hasil interaksi dengan lingkungan di
dalam maupun luar sekolah. Menurut Daryanto (2010) konsep lingkungan meliputi tempat
belajar, metode, media, sistem penilaian, serta sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
mengemas pembelajaran dan mengatur bimbingan belajar, sehingga memudahkan peserta
didik belajar. Peran guru dalam proses pembelajaran berdasarkan paradigma konstruktivisme
hanyalah sebagai fasilitator, mediator dan pembimbing.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan salah satu upaya
menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan berkualitas (Rohmi Julia P., 2013).
Namun, dari berbagai macam media pembelajaran yang sering digunakan dan disediakan
oleh sekolah untuk proses pembelajaran khususnya kimia adalah media cetak, yang dapat
berupa buku pelajaran, ensiklopedi, lembar kerja peserta didik, dan lain-lain.
Buku pelajaran yang disediakan oleh sekolah pada kenyataannya tidak dapat digunakan
oleh peserta didik dengan berbagai alasan seperti jumlah buku pelajaran yang tidak sebanding
dengan jumlah peserta didik. Hal ini menyebabkan peserta didik yang tidak memiliki buku
pelajaran harus menyalin, menyalin atau membeli buku tersebut. Namun, bagi peserta didik yang
tidak mempunyai uang untuk menyalin, atau membeli buku pelajaran akan memberatkannya dari
segi waktu, tenaga, maupun biaya. Berdasarkan permasalahan di atas, pengembangkan media
pembelajaran diperlukan untuk mampu mengatasi masalah-masalah dalam proses belajar, salah
satu bentuk dari pengembangan media pembelajaran adalah pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi dalam bidang pendidikan. Bentuk dari pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi tersebut adalah mobile learnig (m-learning), salah satu bagian dari electronic
learning (e-learning). M-learning merupakan media pembelajaran dengan menggunakan
perangkat bergerak seperti handphone, PDA, laptop, dan tablet PC (I Made Astra, 2012: 175-
176).
Perangkat bergerak yang mayoritas dimiliki dan digunakan dalam lingkungan sekolah
adalah laptop. Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilakukan peneliti pada peserta didik
SMA Negeri 1 Bringin kelas XI IPA 1, mayoritas memiliki laptop atau notebook. Namun,
penggunaan laptop yang belum optimal untuk memperlancar proses pembelajaran menyebabkan
peneliti tertarik untuk mengembangkan media flash. Media flash yang dikembangkan diharapkan
dapat digunakan oleh peserta didik secara optimal sebagai media pembelajaran yang dapat
memperlancar proses pembelajaran.
Materi yang dipilih dalam media pembelajaran kimia pada penelitian ini adalah minyak
bumi yang dipelajari peserta didik kelas XI sesuai kurikulum 2013. Materi minyak bumi dipilih
karena materi tersebut merupakan materi kimia yang membutuhkan pemahaman dan waktu yang
lama untuk mempelajarinya, sehingga dibutuhkan suatu media yang dapat digunakan oleh peserta
didik untuk belajar guna memperlancar proses pembelajaran mengingat waktu pembelajaran di
sekolah jauh lebih sedikit dibandingkan dengan waktu peserta didik di luar sekolah. Selain itu,
materi minyak bumi terdapat gambar-gambar yang berwarna, sehingga diharapkan peserta didik
lebih berminat mempelajarinya.
Media pembelajaran kimia dalam bentuk flash yang dikembangkan berisi materi, kuis dan
latihan soal minyak bumi yang dapat digunakan peserta didik sebagai media belajar mandiri.
Materi yang ada dalam media yang dikembangkan ini disusun dari berbagai sumber belajar,
sehingga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada peserta didik tentang senyawa
hidrokarbon dan minyak bumi. Wawasan yang dimiliki oleh peserta didik inilah yang
memengaruhi keaktifan dalam proses pembelajaran.

PERMASALAHAN
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan
sebagai berikut :
1. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran materi minyak bumi
masih terbatas pada media cetak.
2. Media pembelajaran yang disediakan oleh sekolah tidak dapat digunakan oleh seluruh
peserta didik.
3. Media pembelajaran kimia harus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan
dapat digunakan peserta didik sebagai media belajar mandiri peserta didik SMA/MA yang
praktis, ekonomis, serta menarik.
4. Banyaknya peserta didik yang memiliki dan menggunakan perangkat bergerak berupa
laptop tetapi belum optimal penggunaannya untuk memperlancar proses pembelajaran.
5. Peserta didik dituntut untuk memahami materi minyak bumi.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian sebagai berikut:


1. Mengetahui tahap-tahap pengembangan media pembelajaran kimia dalam bentuk flash
pada materi minyak bumi sebagai media pembelajaran yang praktis, ekonomis, moveable
dan sesuai dengan fasilitas yang dimiliki peserta didik.
2. Mengetahui kualitas dari media pembelajaran kimia dalam bentuk flah yang telah disusun.

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi guru maupun peserta didik SMA
pada umumnya dan bagi peneliti khususnya. Secara umum, manfaat yang diperoleh dari
penelitian ini adalah :

1. Bagi pendidik (guru SMA)

a. Adanya pengalaman praktik dalam bidang penelitian yang bersifat ilmiah dapat menambah
wawasan berpikir dan memperdalam kemampuan guru dalam penggunaan media
pembelajaran yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran.

b. Adanya penelitian ini menambah media pembelajaran kimia materi minyak bumi yang
dapat digunakan oleh guru sebagai sarana belajar mandiri untuk memperlancar proses
pembelajaran.

2. Bagi peserta didik SMA

a. Sebagai media belajar mandiri yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja tanpa
koneksi internet (offline).

b. Meningkatkan minat peserta didik dalam mempelajari materi kimia tentang minyak bumi.

c. Meningkatkan daya pemahaman peserta didik yang dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik

3. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti karena dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan
dalam melatih keterampilan sebagai seorang pendidik dan dapat meningkatkan keterampilan
peneliti dalam membuat media pembelajaran untuk proses pembelajaran.

Daryanto.(2010). Media Pembelajaran.Yogyakarta: Gava Media.


I Made Astra.(2012). Aplikasi Mobile Learning Fisika dengan Menggunakan Adobe Flash
sebagai Media Pembelajaran Pendukung. Jurnal pendidikan dan Kebudayaan, Vol
18 (2).
Rohmi Julia P.(2013). Pengembangan Aplikasi Android sebagai Media Pembelajaran
Matematika pada Materi Dimensi Tiga untuk Siswa SMA Kelas X. jurnal-
online.um.ac.id.
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 menerapkan paradigma konstruktivisme dimana peserta didik
dituntut dapat menemukan informasi secara mandiri dari hasil interaksi dengan lingkungan di
dalam maupun luar sekolah. Menurut Daryanto (2010) konsep lingkungan meliputi tempat
belajar, metode, media, sistem penilaian, serta sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
mengemas pembelajaran dan mengatur bimbingan belajar, sehingga memudahkan peserta
didik belajar. Peran guru dalam proses pembelajaran berdasarkan paradigma konstruktivisme
hanyalah sebagai fasilitator, mediator dan pembimbing.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan salah satu upaya
menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan berkualitas (Rohmi Julia P., 2013).
Namun, dari berbagai macam media pembelajaran yang sering digunakan dan disediakan
oleh sekolah untuk proses pembelajaran khususnya kimia adalah media cetak, yang dapat
berupa buku pelajaran, ensiklopedi, lembar kerja peserta didik, dan lain-lain.
Buku pelajaran yang disediakan oleh sekolah pada kenyataannya tidak dapat
digunakan oleh peserta didik dengan berbagai alasan seperti jumlah buku pelajaran yang
tidak sebanding dengan jumlah peserta didik. Hal ini menyebabkan peserta didik yang tidak
memiliki buku pelajaran harus menyalin, menyalin atau membeli buku tersebut. Namun, bagi
peserta didik yang tidak mempunyai uang untuk menyalin, atau membeli buku pelajaran akan
memberatkannya dari segi waktu, tenaga, maupun biaya. Berdasarkan permasalahan di atas,
pengembangkan media pembelajaran diperlukan untuk mampu mengatasi masalah-masalah
dalam proses belajar, salah satu bentuk dari pengembangan media pembelajaran adalah
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan. Bentuk dari
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi tersebut adalah mobile learning (m-
learning), salah satu bagian dari electronic learning (e-learning). M-learning merupakan
media pembelajaran dengan menggunakan perangkat bergerak seperti handphone, PDA,
laptop, dan tablet PC (I Made Astra, 2012).
Perangkat bergerak yang mayoritas dimiliki dan digunakan dalam lingkungan sekolah
adalah laptop. Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilakukan peneliti pada peserta didik
SMA Negeri 1 Bringin kelas XI IPA 1, mayoritas memiliki laptop atau notebook. Namun,
penggunaan laptop yang belum optimal untuk memperlancar proses pembelajaran
menyebabkan peneliti tertarik untuk mengembangkan media flash. Media flash yang
dikembangkan diharapkan dapat digunakan oleh peserta didik secara optimal sebagai media
pembelajaran yang dapat memperlancar proses pembelajaran.
Materi yang dipilih dalam media pembelajaran kimia pada penelitian ini adalah
minyak bumi yang dipelajari peserta didik kelas XI sesuai kurikulum 2013. Materi minyak
bumi dipilih karena materi tersebut merupakan materi kimia yang membutuhkan pemahaman
dan waktu yang lama untuk mempelajarinya, sehingga dibutuhkan suatu media yang dapat
digunakan oleh peserta didik untuk belajar guna memperlancar proses pembelajaran
mengingat waktu pembelajaran di sekolah jauh lebih sedikit dibandingkan dengan waktu
peserta didik di luar sekolah. Selain itu, materi minyak bumi terdapat gambar-gambar yang
berwarna, sehingga diharapkan peserta didik lebih berminat mempelajarinya.
Media pembelajaran kimia dalam bentuk flash yang dikembangkan berisi materi, kuis
dan latihan soal minyak bumi yang dapat digunakan peserta didik sebagai media belajar
mandiri. Materi yang ada dalam media yang dikembangkan ini disusun dari berbagai sumber
belajar, sehingga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada peserta didik tentang
senyawa hidrokarbon dan minyak bumi. Wawasan yang dimiliki oleh peserta didik inilah
yang mempengaruhi keaktifan dalam proses pembelajaran.

B. Permasalahan
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai
berikut :
1. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran materi minyak bumi
masih terbatas pada media cetak.
2. Media pembelajaran yang disediakan oleh sekolah tidak dapat digunakan oleh seluruh
peserta didik.
3. Media pembelajaran kimia harus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi
dan dapat digunakan peserta didik sebagai media belajar mandiri peserta didik
SMA/MA yang praktis, ekonomis, serta menarik.
4. Banyaknya peserta didik yang memiliki dan menggunakan perangkat bergerak berupa
laptop tetapi belum optimal penggunaannya untuk memperlancar proses
pembelajaran.
5. Peserta didik dituntut untuk memahami materi minyak bumi.

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Mengetahui tahap-tahap pengembangan media pembelajaran kimia dalam bentuk
flash pada materi minyak bumi sebagai media pembelajaran yang praktis, ekonomis,
moveable dan sesuai dengan fasilitas yang dimiliki peserta didik.
2. Mengetahui kualitas dari media pembelajaran kimia dalam bentuk flash yang telah
disusun.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi guru maupun peserta didik SMA
pada umumnya dan bagi peneliti khususnya. Secara umum, manfaat yang diperoleh dari
penelitian ini adalah :
1. Adanya pengalaman praktik dalam bidang penelitian yang bersifat ilmiah dapat
menambah wawasan berpikir dan memperdalam kemampuan guru dalam penggunaan
media pembelajaran yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran.
2. Adanya penelitian ini menambah media pembelajaran kimia materi minyak bumi
yang dapat digunakan oleh guru sebagai sarana belajar mandiri untuk memperlancar
proses pembelajaran.
3. Sebagai media belajar mandiri peserta didik yang dapat diakses kapan saja dan
dimana saja tanpa koneksi internet (offline).
4. Meningkatkan minat peserta didik dalam mempelajari materi kimia tentang minyak
bumi.
5. Meningkatkan daya pemahaman peserta didik yang dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
6. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam melatih keterampilan sebagai
seorang pendidik dan dapat meningkatkan keterampilan peneliti dalam membuat
media pembelajaran untuk proses pembelajaran.

Daftar Pustaka
Daryanto.(2010). Media Pembelajaran.Yogyakarta: Gava Media.
I Made Astra.(2012). Aplikasi Mobile Learning Fisika dengan Menggunakan Adobe Flash sebagai
Media Pembelajaran Pendukung. Jurnal pendidikan dan Kebudayaan, Vol 18 (2).
Rohmi Julia P.(2013). Pengembangan Aplikasi Android sebagai Media Pembelajaran
Matematika pada Materi Dimensi Tiga untuk Siswa SMA Kelas X. jurnal-online.um.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai