Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TANJUNGBATU
JL. DIPONEGORO NO.001 ( 0779-21329 FAX
431140 ( 29662 )

KEPUTUSAN
KEPALA PUKESMAS TANJUNGBATU
Nomor :

TENTANG
KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN
DI PUSKESMAS TANJUNG BATU

KEPALA PUSKESMAS TANJUNGBATU

Menimbang : a. Bahwa pasien mempunyai hak untuk


memperoleh pelayanan yang bermutu dan aman;
b. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien di
Puskesmas Tanjung Batu perlu disusun
kebijakan mutu dan keselamatan pasien;

Mengingat : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
b. Permenkes No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
c. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 128 tahun 2004, tentang
Puskesmas;
d. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG


KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS DAN
KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS TANJUNG
BATU

KESATU : Kebijakan mutu dan keselamatan pasien


Puskesmas Tanjung batu sebagaimana tercantum
dalam lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Tanjung batu


Pada tanggal Agutus 2017

KEPALA PUSKESMAS TANJUNGBATU

H. SUMIRAN, SKM
NIP. 19671027 199103 1 008
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS
NOMOR:
TENTANG : KEBIJAKAN MUTU
DAN KESELAMATAN PASIEN

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


PUSKESMAS TANJUNGBATU

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan


penanggung jawab UKM, Seluruh Praktisi Klinis, dan seluruh staf
Puskesmas Tanjungbatu wajib berpartisipasi dalam program
mutu/kinerja Puskesmas dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan


Program mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di
seluruh jajaran puskesmas.

3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKM maupun UKM


disepakati bersama dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan
kepada masyarakat

4. Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan


pelayanan disusun secara bersama dan dituangkan dalam pedoman
mutu dan kinerja Puskesmas.

5. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan


visi, misi, dan tujuan Puskesmas

6. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas


Tanjungbatu dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan
oleh Penanggung jawab Manajemen Mutu.

7. Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja


manajemen, perencanaan mutu/kinerja UKM, dan perencanaan
mutu pelayanan klinis

8. Perencanaan mutu/kinerja manajemen meliputi paling tidak;


a. Penilaian kinerja manajemen
b. Pelaksanaan audit internal
c. Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d. Kaji banding kinerja dengan puskesmas lain
e. Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga

9. Sasaran peningkatan mutu/kinerja manajemen, mutu/kinerja UKM,


dan mutu pelayanan klinis meliputi Individu, Kelompok, Masyarakat,
dan Lintas sektoral.

10. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi paling tidak Penilaian


kinerja UKM dan tindak lanjutnya

11. Perencanaan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien


berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan, risiko
tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan
unit pelayanan.
c. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan
pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian
dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.
d. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik
pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM.
f. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan
klinis dan keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program
peningkatan mutu laboratorium dan program peningkatan mutu
pelayanan obat.
g. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
h. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk
menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan
tindak lanjut yang dilakukan.
i. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan
pasien.
j. Petugas yang berkewajiban melakukan pemantauan pelaksanaan
kegiatan perbaikan mutu adalah audit internal.
k. Informasi hasil peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien akan disampaikan oleh wakil manajemen
mutu

12. Dalam upaya perbaikan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan


pasien melibatkan/memberdayakan lintas sektor, lintas program,
dan masyarakat sebagai pengguna pelayanan untuk berperan mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan tindak
lanjut program-program kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan
keselamatan pasien.

13. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di


bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik
klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai
panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian
Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada
di Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan
sistem pelayanan.

14. Keselamatan pasien adalah suatu upaya untuk memberikan


pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu tinggi, dengan
memprioritaskan 6 sasaran keselamatan pasien, yaitu :
a. Ketepatan identifikasi pasien;
b. Peningkatan komunikasi yang efektif;
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
d. Ketepatan prosedur tindakan medis dan keperawatan
e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan
f. Pengurangan risiko pasien jatuh

15. Seluruh kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien


harus didokumentasikan.

16. Penanggung jawab Manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan


peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada Kepala
Puskesmas tiap tribulan

17. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf,


serta mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial
bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat perhatian
dalam peningkatan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan
pasien adalah:
a. Pelayanan Rawat Inap
b. Pelayanan Gawat Darurat
c. Pelayanan Laboratorium
d. Pelayanan Farmasi
e. Pelayanan Rawat Jalan
f. Pelayanan Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai