Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KEMAJUAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


OPTIMASI FORMULA TABLET LEPAS LAMBAT EKSALBIA
DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN

BIDANG KEGIATAN
PKM-PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Audina Okta Rina; K100160103; 2016
Shafira Nurulita Shouma; K100170122; 2016
Julia Ayu Nurmala; K100170126; 2017

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


SURAKARTA
2019
PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PKM - PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : Optimasi Formula Tablet Lepas Lambat Eksalbia
dengan Metode Simplex Lattice Design.
2. Bidang Kegiatan : PKM-PE - Kesehatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Audina Okta Rina
b. NIM : K100160103
c. Jurusan : Farmasi
d. Universitas : Universitas Muhammaiyah Surakarta
e. Alamat Rumah dan : Ambokembang, Gg. IX, No. 09, Kedungwuni,
No. Tel./Hp Kabupaten Pekalongan. No. HP : 082117777020
f. Email : K100160103@student.ums.ac.id
4. Anggota Pelaksana : 2 Orang
Kegiatan/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan : Suprapto, S.Si., M.Sc., Apt.
Gelar
b. NIDN/NIDK : 0622067303
c. Alamat Rumah dan : Wiworejan Rt 04/08, Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo.
No. Tel./Hp No. HP : 081226033795
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemenristekdikti : Rp. 11,350,000
b. Sumber lain : Rp. 0
(sebutkan..)
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan
Surakarta, 19 Juni 2019
Menyetujui,
Dosen Pendamping Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Suprapto, S. Si., M. Sc., Apt ) (Audina Okta Rina )


NIDN. 0622067303 NIM. K100160103
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/
Direktur Politeknik/ Ketua Sekolah Tinggi
,

(Taufik, M.Si., Ph.D.)


NIK. 799

ii
RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh penggunaan matriks


kombinasi HPMC (hidroksipropil metil selulosa) dan EC (Etil selulosa) pada
tablet lepas lambat Eksalbia serta mendapatkan formula optimum sebagai agen
antidiabetes. Tablet lepas lambat merupakan salah satu bentuk sediaan yang
dibuat agar mampu melepaskan zat aktif ke dalam tubuh secara perlahan, agar
memperpanjang durasi aksi obat. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa
kombinasi matriks HPMC dan EC pada sediaan lepas lambat, dapat
mempengaruhi sifat fisik tablet serta profil pelepasan zat aktif. HPMC merupakan
matriks hidrofilik, yang akan mengalami erosi sehingga dapat terdisolusi pada
media air. EC adalah sebuah matriks tidak larut, yang membuat tablet tidak pecah
dalam saluran cerna.
Penelitian dilakukan dengan metode simplex lattice design, menggunakan 5
formula dengan perbandingan HPMC dan EC berbeda. Zat aktif yang digunakan
berupa ekstrak daun salam dan ekstrak biji anggur. Ekstraksi dilakukan dengan
metode sokhletasi dengan pelarut etanol 96%. Kemudian, dilakukan uji sifat fisik
tablet, meliputi uji sifat alir, uji organoleptis, uji keseragaman bobot, uji
kekerasan, uji kerapuhan, dan uji waktu hancur. Penelitian ini diharapkan dapat
menghasilkan formula tablet lepas lambat yang optimum. Manfaat akhirnya
adalah penurunan angka prevalensi diabetes dengan menggunakan tablet lepas
lambat Eksalbia serta menjadi acuan untuk penelitian dan penemuan produk
antidiabetes dari bahan alam lain selanjutnya.

Kata kunci: Hidroksipropil metil selulosa, Etil selulosa, Ekstrak daun salam,
Ekstrak biji anggur, Simplex lattice design, tablet lepas lambat.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
RINGKASAN ........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3. Tujuan Khusus .............................................................................................. 2
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 2
BAB 2. TARGET LUARAN .................................................................................. 3
BAB 3. METODE ................................................................................................... 3
3.1. Bahan dan Alat ............................................................................................. 3
3.2. Teknik Ekstraksi Daun Salam ...................................................................... 3
3.3. Teknik Ekstraksi Biji Anggur ....................................................................... 3
3.4. Karakterisasi Ekstrak .................................................................................... 4
3.5. Rancangan Formula Tablet Sediaan Lepas Lambat ..................................... 4
3.6. Pembuatan sediaan tablet lepas lambat ........................................................ 4
3.7. Evaluasi Sediaan Tablet Lepas Lambat ........................................................ 5
3.8. Analisis Data ................................................................................................ 6
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI .......................................................................... 6
4.1. Uji Penangkapan Radikal Bebas .................................................................. 6
BAB 5. POTENSI HASIL ...................................................................................... 7
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ................................................. 7
Lampiran 1. Penggunaan Dana. .............................................................................. 8
Lampiran 2. Bukti-bukti Pendukung Kegiatan ..................................................... 10

iv
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bentuk sediaan obat yang beredar di pasaran dalam beberapa tahun terakhir
telah mengalami modifikasi, salah satunya pada sediaan tablet. Sediaan obat
didesain untuk mencapai pelepasan zat aktif secara cepat, akan tetapi pelepasan
yang lebih cepat menyebabkan kadar terapi zat aktif di dalam darah tidak dapat
dipertahankan dalam waktu yang lama, sehingga dibutuhkan modifikasi obat yang
mampu mempertahankan kadar terapinya lebih lama, serta mengurangi frekuensi
dalam pengkonsumsian obat. Salah satu sediaan tersebut adalah tablet lepas
lambat (Shargel, 2005). Sediaan ini memiliki beberapa kelebihan dibanding
dengan sediaan tablet biasa. Kelebihan tersebut antara lain mampu mengendalikan
fluktuasi kadar obat dalam darah, meningkatkan kepatuhan pasien pada penyakit
kronis, serta memperkecil resiko efek samping obat (Agoes, 2012).
Dalam formulasi tablet lepas lambat digunakan kombinasi HPMC dan EC
sebagai matriks. HPMC memiliki sifat hidrofilik dengan mekanisme pelepasan
obatnya melalui terbentuknya gel, matriks mengembang, kemudian obat larut
(Wilson, 2011). Sementara, EC bersifat hidrofobik yang mempunyai mekanisme
pelepasan obat melalui difusi dan disolusi obat dengan penetrasi cairan pada pori-
pori matriks (Dahl, 2009). Kombinasi kedua bahan tersebut dapat menghindari
ledakan dosis dan mengontrol pelepasan zat aktif (Chuasuwan et al., 2008).
Ekstrak daun salam (Syzigium polyanthum) dan ekstrak biji anggur (Vitis
vinifera L.) digunakan sebagai zat aktif tablet lepas lambat pada penelitian ini.
Ekstrak etanol daun salam (Syzigium polyanthum) mempunyai kandungan
flavonoid yang dapat menurunkan kadar glukosa darah (Studiawan dan Santosa,
2005). kandungan pada ekstrak biji anggur yang berperan sebagai agen penurun
kadar gula darah yaitu Oligomer Proanthocyanidin Complex (OPC), flavonoid,
dan catechin (Baghci, 1998).
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu formula tablet lepas
lambat yang optimum dengan kombinasi matriks HPMC dan EC yang tepat.
Manfaat akhirnya adalah penurunan angka prevalensi diabetes dengan
menggunakan tablet lepas lambat Eksalbia serta menjadi acuan untuk penelitian
dan penemuan produk antidiabetes dari bahan alam lain selanjutnya.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah di atas maka dapat dibuat perumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh penggunaan matriks kombinasi HPMC dan EC pada
tablet lepas lambat Eksalbia?
2. Pada kombinasi HPMC dan EC dengan konsentrasi berapa sehingga
didapatkan sediaan tablet lepas lambat Eksalbia yang optimum?
2

1.3. Tujuan Khusus


Dari perumusan masalah di atas maka dapat diketahui tujuan percobaan yaitu
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi pengaruh penggunaan matriks HPMC dan EC ada tablet
lepas lambat Eksalbia.
2. Untuk mendapatkan formula optimum tablet lepas lambat Eksalbia
sebagai agen antidiabetes.

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini sebagai berikut
1. Untuk mengurangi prevalensi penyakit diabetes melitus di Indonesia
dengan memanfaatkan bahan alam.
2. Untuk menemukan obat produk baru dengan efektivitas yang dikehendaki
dan harga yang relatif murah serta berpotensi untuk diproduksi.
3. Sebagai acuan untuk meneliti dan menemukan produk sediaan tablet lepas
lambat dari gabungan bahan alam lain.
3

BAB 2
TARGET LUARAN

Target dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan optimasi formula tablet lepas
lambat eksalbia dari ekstrak daun salam dan biji anggur sebagai antidiabetes. Penelitian
yang dilakukan ini memiliki kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan terutama
dalam bidang kefarmasian, farmasetika, dan farmakoterapi.
Hasil penelitian akan dipublikasikan pada jurnal internasional yaitu di
Journal of Pharmaceutical Sciences and Research. Hasil penelitian ini juga dapat
digunakan sebagai acuan data untuk penelitian lanjutan mengenai antidiabetes dari
bahan alam.

BAB 3
METODE

3.1. Bahan dan Alat


Untuk melakukan penelitian ini dibutuhkan bahan dan alat sebagai berikut:
1. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah Ekstrak Daun
Salam, Etanol 96%, Ekstrak Biji Anggur, Etilselulosa (Intralab),
Hidroksipropil Metilselulosa (Intralab), PVP K-30 (Agung Jaya),
Avicel PH 101, Explotab, Aerosil, Talk (Bratako), Aquadestilata.
2. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah alat sokhletasi,
vacuum rotary evaporator, waterbath, alat kempa tablet single
punch (Korsch, China), alat timbang (Ohaus), ayakan nomor 12
dan 14, alat pengering granul (oven), alat uji sifat alir, alat uji
kekerasan (hardness tester), alat uji kerapuhan (friabilator), alat uji
waktu hancur (disintegration tester), waterbath, stopwatch,
software pengolah data (Design Expert 10.0.), dan alat-alat gelas
lain.

3.2. Teknik Ekstraksi Daun Salam


Daun salam dikeringkan di oven dengan suhu 40°C kemudian dihaluskan
untuk diekstraksi. Setelah halus, dilakukan sokhletasi serbuk daun salam 10 gram
dengan pelarut 200 ml etanol 96% untuk mendapatkan ekstrak daun salam. Filtrat
dipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu 40-50°C. Lalu dilakukan
waterbath pada suhu 60°C agar diperoleh ekstrak kental.
3.3. Teknik Ekstraksi Biji Anggur
Buah anggur merah (Vitis vinifera L.) dipisahkan dari bijinya. Kemudian
bersihkan bijinya dari daging yang melekat. Lalu biji anggur dikeringkan dalam
oven suhu 40-50°C dan digiling menjadi bubuk halus. Bubuk biji anggur (10
gram) disokhletasi dalam 200 ml etanol 96%. Filtrat yang didapatkan dipekatkan
4

dengan rotary evaporator pada suhu 40-50°C dilanjutkan dengan waterbath suhu
60°C, hingga didapatkan ekstrak kental.
3.4. Karakterisasi Ekstrak
Ekstrak yang diperoleh diamati penampakan organoleptisnya meliputi warna,
bentuk, dan bau.
3.5. Rancangan Formula Tablet Sediaan Lepas Lambat
Tabel 2. Formula sediaan tablet lepas lambat ekstrak daun salam dan biji anggur
Formula
Bahan
I II III IV V
Ekstrak Daun Salam (mg) 30 30 30 30 30
Ekstrak Biji Anggur (mg) 20 20 20 20 20
Avicel PH 101 (mg) 125 125 125 125 125
HPMC (mg) 273 258 243 228 213
EC (mg) 15 30 45 60 75
PVP K-30 (mg) 17 17 17 17 17
Explotab (mg) 10 10 10 10 10
Talk (mg) 5 5 5 5 5
Aerosil (mg) 5 5 5 5 5
Bobot Tablet (mg) ad 500 500 500 500 500
Keterangan :
Formula I : perbandingan matriks kombinasi HPMC : EC = 100% : 0%
Formula II : perbandingan matriks kombinasi HPMC : EC = 75% : 25%
Formula III : perbandingan matriks kombinasi HPMC : EC = 50% : 50%
Formula IV : perbandingan matriks kombinasi HPMC : EC = 25% : 75%
Formula V : perbandingan matriks kombinasi HPMC : EC = 0% : 100%

3.6. Pembuatan sediaan tablet lepas lambat


Tablet lepas lambat ekstrak daun salam dan ekstrak biji anggur dibuat dengan
metode granulasi basah yaitu ekstrak daun salam, ekstrak biji anggur,
hidroksipropil metilselulosa, etilselulosa dan natrium bikarbonat dicampur dalam
wadah kemudian ditambah Avicel PH 101, dan PVP K-30, dan Explotab sampai
terbentuk massa granul yang baik. Lalu ditambahkan gelatin Massa yang
terbentuk diayak dengan ayakan no. 14 kemudian granul basah yang terbentuk
ditimbang.
Granul dikeringkan dalam oven sampai diperoleh kandungan air yang sangat
rendah. Granul kering yang terbentuk diayak dengan ayakan no. 16, lalu
dievaluasi sifat-sifat granulnya kemudian ditambah talk, dan aerosil, EC dan
HPMC diaduk hingga homogen kemudian dicetak dan tablet dievaluasi (Rachman
et al., 2009).
5

Campuran bahan yang telah homogen dicetak dengan mesin tablet single
punch dengan kompresi dan kekerasan yang sama dengan bobot masing- masing
tablet 500 mg. Tablet yang sudah terbentuk kemudian dievaluasi sifat fisik.

3.7. Evaluasi Sediaan Tablet Lepas Lambat


1. Uji sifat alir granul (Aulton 1988, Liebermann & Lachman 1986)
Granul dimasukkan ke dalam corong uji waktu alir. Penutup corong
dibuka sehingga granul keluar dan ditampung pada bidang datar. Waktu alir
granul dicatat dan sudut diamnya dihitung dengan mengukur 6 diameter dan
tinggi tumpukan granul yang keluar dari mulut corong. Waktu alir
dipersyaratkan dengan sudut diam tidak lebih dari 30°.
2. Uji organoleptis tablet
Diamati bentuk, bau, dan rasa secara visual.
3. Keseragaman bobot (weight uniformity)
Uji keseragaman bobot dilakukan terhadap 20 tablet dengan mengukur
bobot rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang satu-persatu, tidak boleh lebih dari
2 tablet yang masing- masing bobotnya menyimpang 5% dari bobot rata-
ratanya, dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang 10% dari bobot
rata- ratanya untuk tablet yang bobotnya lebih dari 300 mg (Depkes RI,
1979).
4. Uji kekerasan (hardness tester)
Uji kekerasan dilakukan dengan cara sepuluh tablet diuji masingmasing
diletakkan diantara bagian penekan alat uji, diputar sehingga tablet tertekan
dan pecah, skala kekerasan mula- mula adalah angka 0 akan berubah dan
kekerasan tablet dibaca pada perubahan skala tersebut dengan satuan kg.
Dihitung rerata dan CV. Syarat standar kekerasan tablet 4-10 kg (Depkes RI,
1995).
5. Uji kerapuhan (friability tester)
Dua puluh tablet dibersihkan dari partikel halus (dibebasdebukan),
ditimbang. Tablet dimasukkan kedalam fibrilator diputar selama 4 menit
dengan kecepatan 25 putaran/menit, kemudian tablet diambil, dibersihkan dan
ditimbang kembali. Kerapuhan tablet sebaiknya tidak lebih dari 0,8%
(Syamsuni, 2006).
6. Uji waktu hancur (disintegration tester)
5 tablet dimasukkan dalam alat disintegration tester sambil diturunnaikkan
selama 30 kali tiap menit, Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada tablet yang
tertinggal diatas kasa kecuali fragmen yang berasal dari zat penyalut. Kecuali
dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk menghancurkan kelima tablet
tidak lebih 15 menit, dan untuk tablet tidak bersalut tidak lebih dari 60 menit
untuk tablet gula dan bersalut selaput. Tablet tidak memenuhi syarat ini,
diulangi pengujian mengunakan tablet satu persatu, Diulangi lagi
6

menggunakan 5 tablet dengan cakram penuntun, dengan cara tablet harus


memenuhi syarat diatas (Depkes RI, 1979).

3.8. Analisis Data

Analisis statistik dari ketujuh formulasi sediaan tablet lepas lambat ekstrak
daun salam dan ekstrak biji anggur dilakukan menggunakan software Design
Expert 10.0. Hasil prediksi dengan metode simplex lattice design diverifikasi dan
dianalisis menggunakan uji-t SLD dengan taraf kepercayaan 95%. Data evaluasi
sediaan tablet lepas lambat dianalisis menggunakan uji anova satu arah.

BAB 4
HASIL YANG DICAPAI

4.1. Uji Penangkapan Radikal Bebas


7

Hasil uji aktivitas penangkapan radikal bebas pada fraksi ekstrak etanol, etil
asetat, dan n-heksan menunjukkan ekstrak n-heksan tidak memiliki aktivitas
penangkapan radikal. Hal ini dapat dilihat dari harga r yang sangat jauh dari linier.
Sedangkan, ekstrak etanol memiliki aktivitas penangkapan radikal paling tinggi.

Pada data orientasi, esktrak etanol memiliki harga IC50 sebesar 32,192 ppm.
Pada data replikasi etanol seri 1 menunjukkan %penangkapan radikal pada
konsentrasi 50 ppm sebesar 73,53%. Hal ini berarti bahwa pada konsentrasi 50
ppm, ekstrak etanol sudah dapat menangkap radikal bebas sebanyak 73,53%.
Hasil yang tinggi dibandingkan dengan ekstrak etil asetat yang hanya mampu
menangkap 60,57% pada konsesntrasi 100 ppm.
Pada data replikasi etanol seri 2 menunjukkan %penangkapan radikal pada
konsentrasi 62,50 ppm sebesar 75,50%. Sedangkan, %penangkapan radikal
ekstrak etil asetat pada konsentrasi yang sama hanya 67,39%. Harga IC50 pada
data replikasi 1 dan 2 tidak dapat dihitung karena data yang didapatkan
mengalami ekstrapolasi.

BAB 5
POTENSI HASIL

Fraksi ekstrak etanol biji buah kepel memiliki potensi hasil kemampuan
penangkapan radikal bebas yang sangat poten karena memiliki %penangkapan
radikal sebesar 73,53% pada konsentrasi 50 ppm. Hal ini berarti pada konsentrasi
50 ppm saja, fraksi ekstrak etanol biji buah kepel sudah dapat menangkap radikal
bebas sebanyak 73,53%.
Hasil uji ini dapat berguna sebagai temuan baru obat antikanker yang berasal
dari bahan alam. Selain itu, perlu penelitian lebih lanjut untuk memperoleh
formulasi dan dosis yang poten dari ekstrak biji kepel.

BAB 6
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Rencana tahapan yang akan dilakukan berikutnya adalah menyelesaikan uji


evaluasi sifat fisik tablet lepas lambat, menyusun laporan akhir serta publikasi
artikel ilmiah pada seminar nasional, dan The International Conference On
Science, Technology, and Humanity (ISETH, 2019).
8

Lampiran 1. Penggunaan Dana

1. Pembuatan Laporan
Harga Jumlah
No. Uraian Kuantitas
Satuan (Rp) Biaya (Rp)
1. Kertas A4 4 rim 48.000 192.000
2. Tinta 2 botol 30.000 60.000
3. Penjilidan 6 bundel 9.500 57.000
4. Buku folio hardcover 1 buah 10.900 10.900
SUB TOTAL (Rp) 319.900

2. Peralatan dan Bahan Pembuatan Ekstrak


Harga Jumlah
No. Uraian Kuantitas
Satuan (Rp) Biaya (Rp)
1. Wadah serbuk 1 buah 20.400 20.400
2. Blender kaca 1 buah 112.200 112.200
3. n-Heksan 5 liter 30.000 150.000
4. Etanol 96% 5 liter 35.000 175.000
5. Etil asetat 5 liter 35.000 175.000
6. Botol kaca bening 1 L 6 botol 6.000 36.000
7. Kapas 1 buah 13.000 13.000
8. Tutup labu alas bulat 2 buah 25.000 50.000
9. Masker 1 kardus 25.000 25.000
10. Handgloves 1 kardus 45.000 45.000
SUB TOTAL (Rp) 801.600

3. Pengujian Radikal Bebas


Harga Jumlah
No. Uraian Kuantitas
Satuan (Rp) Biaya (Rp)
1. Microtube 2 mL 1 pak 450.000 450.000
2. Alumunium foil 1 gulung 13.500 13.500
3. Uji Radikal Bebas Paket 2.205.000 2.205.000
SUB TOTAL (Rp) 2.668.500

4. Pengujian Sitotoksik
Harga Jumlah
No. Uraian Kuantitas
Satuan (Rp) Biaya (Rp)
1. DP uji sitotoksik Paket 200.000 200.000
SUB TOTAL (Rp) 200.000
9

5. Transportasi dan Konsumsi Peneliti


Harga Jumlah
No. Uraian Kuantitas
Satuan (Rp) Biaya (Rp)
1. Bensin 3 orang 75.000 225.000
2. Konsumsi 3 orang 165.000 165.000
Pencarian buah kepel ke 1 kali 100.000 100.000
3.
Yogyakarta PP
Presentasi ke Universitas 1 orang 50.000 50.000
4.
Sebelas Maret
SUB TOTAL (Rp) 540.000

6. Lain-lain
Harga Jumlah
No. Uraian Kuantitas
Satuan (Rp) Biaya (Rp)
1. Surat izin penelitian 4 bundel 5.000 20.000
Publikasi artikel di Seminar 1 artikel 350.000 350.000
2.
Nasional
Publikasi artikel di Jurnal 1 artikel 1.800.000 1.800.000
3.
Internasional
SUB TOTAL (Rp) 2.170.000

Rekapitulasi Penggunaan Dana

Total Pemasukan Rp 8.000.000,00

Total Pengeluaran Rp 6.700.000,00

Saldo Rp 1.300.000,00
10

Lampiran 2. Bukti-bukti Pendukung Kegiatan

Proses penimbangan biji anggur dan pengeringan di lemari pengering

Proses penyerbukan biji anggur Proses penimbangan serbuk biji anggur

Proses sokhletasi Proses evaporasi

Proses pemanasan di waterbath Proses penimbangan ekstrak kental


11

Proses penimbangan bahan tablet (-)

Proses pembuatan granul

Proses pengeringan granul (-)

Uji sifat alir serbuk


12

Pembacaan absorbansi sampel

Konsultasi dengan dosen pembimbing

Anda mungkin juga menyukai