Anda di halaman 1dari 16

RESEP 1 (PULVERES)

Inkompatibilitas
Tidak ada Inkompatibilitas
Interaksi
Tidak ada interaksi
Perhitungan Dosis
Resep 1
Acetaminophen (FI III:920) untuk anak usia 5-10 tahun
DL 1 x p : 100-200 mg
1 x h : 400-800 mg
PMR
1 x p : 200 mg
1 x h : 3 x 200 mg = 600 mg (memenuhi DL,<DM)
Ekstrak Belladon (FI III:924) untuk anak usia 6-12 tahun
DL 1 x p : 7-20 mg
1 x h : 21-80 mg
PMR
1 x p : 5 mg
1 x h : 3 x 5 mg = 15 mg (tidak memenuhi DL)
Rekomendasi
dosis dinaikkan menjadi 7 mg
1 x p : 7 mg
1 x h : 3 x 7 mg = 21 mg (memenuhi DL, <DM)
ANAK USIA LEBIH DARI 8 TAHUN: RUMUS DILLING
umur
DM = X DM Dewasa DM Dewasa: 20 mg/ 80 mg (FI III:961)
20
9
DM 1 x p = 20 X 20 mg = 9 mg
9
DM 1 x h = 20 X 80 mg = 36 mg

CTM (BNFC:195) untuk anak usia 6-12 tahun


DL 2 mg tiap 4-6 jam maksimal 12 mg/hari
PMR
1 x p : ½ tab= 2 mg
1 x h : 3 x 2 mg = 6 mg (memenuhi DL, <DM)
ANAK USIA LEBIH DARI 8 TAHUN: RUMUS DILLING
umur
DM = X DM Dewasa DM Dewasa:1 x h 40 mg (FI III:963)
20
9
DM 1 x h = 20 X 40 mg = 18 mg

Efedrin HCl (BNFC:195) untuk anak usia 1-12 tahun


DL 500-750 µg/kgBB
Leoni 30 kg: 30 kg x 0,5 mg = 15 mg
30 kg x 0,75 mg = 22,5 mg
PMR
1 x p : 20 mg (memenuhi DL)
1 x h : 3 x 20 mg = 60 mg (<DM)
ANAK USIA LEBIH DARI 8 TAHUN: RUMUS DILLING
umur
DM = X DM Dewasa DM Dewasa: 50 mg/150 mg (FI III:968)
20
9
DM 1 x p = 20 X 50 mg = 22,5 mg
9
DM 1 x h = 20 X 150 mg = 67,5 mg

Resep 2
Chloramfenikol (BNFC:340) untuk anak usi 1 bulan-18 tahun
DL 12,5 mg/kgBB tiap 6 jam
Leoni 30 kg: 30 kg x 12,5 mg = 375 mg
PMR
1 x p : 375 mg (memenuhi DL)
1 x h : 3 x 375 mg = 1125 mg (memenuhi DL)

Perhitungan Bahan
Resep 1
1. acetaminophen 200 mg x 15 = 3000 mg
2. ekstrak beladon 7 mg x 15 = 105 mg
3. CTM 2 mg x 15 = 30 mg
4. Efedrin Hcl 20 mg x 15 = 300 mg
resep 2
Kloramfenikol 375 mg x 10 = 3750 mg
SL (500 mg – 375 mg=125 mg) x 10 = 1250 mg
RESEP 2 (POTIO)

A. Inkompatibilitas
Inkompatibilitas Penggaraman. senyawa barbital yang merupakan asam lemah
apabila terdapat senyawa bereaksi asam akan terjadi pengendapan larutan garam. Barbital
Na bersifat basa + garam alkaloid akan terjasi endapan. SASA bereaksi basa + garam
alkaloid akan terjadi endapan alkaloid basa. Pengatasannya: Penobarbital Na diganti dengan
phenobarbital dan disuspensi dengan 2 % Pulvis gummosus (IMO : 107, 122).

B. Interaksi
Tidak ada interaksi

C. Perhitungan Dosis
Resep 1 (resep standar Potio alba, SASA, Sirup simplex)
a. Sulfadiazin (FI III:989)
DL 1xp:1g
1xh:6g
DM 1xp:2g
1xh:8g
Berat sirup
BJ = volume total larutan X 100%
10 g
BJ = 150 g X 100% = 6,67% < 16,63% maka BJ = 1
150 g
Jumlah sendok = 15 ml (sendok makan) = 10 C

pemakaian : 3 x (10 C/3 kali) = akan habis dalam 4 hari


1 C adalah 5 g/10 C = gram sulfa/1 C
maka gram sulfa = 0,5 g
1 x p : 0,5 g (< DL)
Rekomendasi
dosis sulfa dinaikkan menjadi 1 g
5 g => 10 g
gram sulfa = 10/10 g = 1 g (memenuhi DL)
PMR
1xp:1g
1 x h : 3 x 1 g = 3 g (memenuhi DL, <DM)
b. phenobarbital na (FI III: 980)
DL 1 x p : 15-30 mg
1 x h : 45-90 mg
DM 1 x p : 300 mg
1 x h : 600 mg
1 Cochlear ( sendok makan=15 ml) mengandung: 0,3 g/10 C = 0,03 g = 30 mg
PMR
1 x p : 30 mg
1 x h : 3 x 30 mg = 90 mg (memenuhi DL)
Rekomendasi
terjadi inkompatibilitas maka phenobarbital na diganti dengan phenobarbital)
BM Phenobarbital
Berat phenobarbital = BM Phenobarbital Na X Berat phenobarbital Na
232,24
Berat phenobarbital = 254,22 X 0,3 g = 0,274 g

PMR
1 x p : 27,4 mg
1 x h : 3 x 30 mg = 82,2 mg (memenuhi DL, <DM)
dalam satu sendok makan mengandung phenobarbital sebanyak 27,4 mg.
c. potio alba conta tusim
tiap 150 g mengandung:
SASA 150/100 x 1 = 1,5 g
Sirup simplex 150/100 x 10 = 15 g
ol. mentae piperitae 150/100 x 1 tts = 1,5 tts
Aquadest 150/100 x ad 100 = ad 150 (150 –(1,5 + 15 + 1,5) = 132 ml)
Resep 2
mefinal (asam mefenamat) (IONI, 2017: 356)
DL : 500 mg 3 x sehari sebaiknya setelah makan, selama tidak lebih dari 7 hari.
PMR
1 x p : 500 mg/tab
1 x h : 3 x 500 mg/tab = 1500 mg (memenuhi DL)

D. Perhitungan Bahan
Resep 1 (total : 10 g + 150 ml + 0,274 g = 160,274 g)
1. Sulfadiazin 10 g
2. phenobarbital 0,274 g
3. PGS (total bahan x 2%) = 160,274 g x 2% = 3,2 g (IMO, 2004)
4. Aquadest (7 x PGS) = 7 x 3,2 g = 22,4 g
5. Potio alba 150 ml
resep 2
mefinal 500 mg x 10 = 5000 mg = 5 g = 10 tablet
RESEP 3 (KAPSUL)

A. Inkompatibilitas
Tidak ada inkompatibilitas
B. Interaksi
Interaksi antara amitriptilin (TCA) dengan deprezac (SSRI). hal ini dapat
menyebabkan toksisias TCA dan risiko kardiovaskuler. level TCA meningkat (Stockley ed
8: 1242). Pengatasan: yang pertama menggunakan dosis kecil dari TCA (amitriptilin) yaitu
¼ dari dosis TCA. yang kedua menggunakan SSRI (sitalopram) karena kurangnya aktivitas
penghambatan terhadap CYP sehingga relatif lebih aman jika dikombinasi dengan TCA. ex.
cipram 20 mg.
C. Perhitungan Dosis
Resep 1
Amitriptilin (Depkes RI, 1979: 960)
DL 1 x p : 25 mg
1 x h : 100 mg
DM 1 x p : 30 mg
1 x h : 300 mg
PMR Rekomendasi
1 x p : 25 mg dosis dinaikkan menjadi 50 mg 1 x sehari
1 x h : 25 mg (tidak memenuhi DL) PMR 1 x p & 1 x h : 50 mg
Rekomendasi
Amitriptilin interaksi dengan deprezac maka dosis amitriptilin diturunkan menjadi ¼ nya.
¼ x 25 mg = 6,25 mg
PMR
1 x p : 6,25 mg
1 x h : 6,25 mg (tidak memenuhi DL, namun hal ini berhubungan dengan adanya
peningkatan level amitriptilin apabila DL amitriptilin dikombinasi dengan deprezac DL)
Deprezac (BNF 61: 240)
DL 1 x p/1 x h : 10-20 mg/hari
PMR
1 x p : 20 mg
1 x h : 20 mg (memenuhi DL)
Resep 2
Fasidol (FI III:959)
DL 1 x p : 500 mg
1 x h : 500-2000 mg
PMR
1 x p : 500 mg
1 x h : 1500 mg (memenuhi DL)

D. Perhitungan Bahan
Resep 1
1. Amitriptilin 6,25 mg x 20 = 120,5 mg
2. Deprezac 20 mg x 20 = 400 mg
resep 2
1. Fasidol tablet 500 mg x 10 = 5000 mg (10 tablet)

Dilakukan orientasi kapsul


ukuran kapsul :
kapsul kosong :
kapsus isi :
volume kapsul :

penambahan SL
(volume kapsul – berat zat aktif)
RESEP 4 (KAPSUL)

A. Inkompatibilitas
Tidak ada inkompatibilitas

B. Interaksi
Interaksi pada fase metabolisme. simetidin menghambat metabolisme obat lain
secara kompetitif di hati dengan cara mengikat sitokrom P450 di mikrosom. simetidin
adalah inhibitor enzim yang mereduksi metabolisme teofilin oleh sitokrom P450 isoenzim
CYP 1A2 di hati. Simetidin interaksi dengan teofilin, terjadi penurunan metabolisme teofilin
akibatnya kadar teofilin dalam darah meningkat, level serum teofilin meningkat, toksisitas
teofilin meningkat (Stockley ed 8).
Pengatasan: mengganti simetidin dengan dengan famotidin/nizatidin/ranitidin
karena tidak mempunyai mekanisme menghambat metabolisme obat lain. pada resep ini
dipilih ranitidin dengan pertimbangan besaran dosis dan frekuensi pemberian yang lebih
efektif dan adanya ESO yang minimal.

C. Perhitungan Dosis
Resep 1
Ranitidin (Tukak lambung)
DL: 150 mg 2 x sehari atau 300 mg 1 x sehari pada malam hari dengan durasi 4-8 minggu
(DIH edisi 17).
PMR
1 x p : 150 mg (memenuhi DL)
1 x h : 3 x 150 mg = 450 mg (tidak memenuhi DL)
Rekomendasi
Signa diganti menjadi 2 x sehari
1 x p : 150 mg (memenuhi DL)
1 x h : 2 x 150 mg = 300 mg (memenuhi DL)

Resep 2
teofilin (FI III: 990) (IONI, 2017)
DL 1 x p : 200 mg DL 1 x p : 130-150 mg
1 x h : 500 mg dapat dinaikkan 2 kalinya
DM 1 x p : 500 mg
1 x h : 1000 mg
PMR
1 xp : 150 mg
1 x h : 3 x 150 mg = 450 mg (memenuhi DL, < DM)

efedrin HCl (FI III: 968) (IONI, 2017) (DIH ed. 17)
DL 1 x p : 10-30 mg DL 1 x p : 15-60 mg DL 1 x p : 15-60 mg
1 x h : 30-100 mg 3 x sehari 3-4 jam bila perlu
DM 1 x p : 50 mg
1 x h : 150 mg
PMR
1 x p : 7,5 mg
1 x h : 3 x 7,5 mg = 22,5 mg (<DL)
Rekomendasi
Dosis dinaikkan menjadi 25 mg (disesuaikan dengan literatur dan sediaan yang ada)
1 x p : 25 mg
1 x h : 3 x 25 mg = 75 mg (memenuhi DL)

Alleron (CTM) (FI III:963)


DL 1 x p : 2-4 mg
1 x h : 6-16 mg
DM 1 x h : 40 mg
PMR
1 x p : 4 mg
1 x h : 12 mg (memenuhi DL, <DM)

D. Perhitungan Bahan
Resep 1
1. Ranitidin tablet 150 mg x 15 = 2250 mg (15 tablet)
Resep 2
1. Teofilin 150 mg x 12 = 1800 mg
2. efedrin HCl 25 mg x 12 = 300 mg
3. Alleron tablet 4 mg x 12 = 48 mg

Dilakukan orientasi kapsul


ukuran kapsul :
kapsul kosong :
kapsus isi :
volume kapsul :

penambahan SL
(volume kapsul – berat zat aktif)
RESEP 5 (SALEP)

Inkompatibilitas
Inkompatibilitas Fisik yaitu penurunan titik cair/titik leleh antara champhor dan
menthol, sehingga akan terjadi perubahan titik cair dan membentuk kurva yang berpotongan
(titik eutektikum). Champor + Menthol meleleh pada 53-74% menthol, padahal titik leleh
menthol 16,7%.
Pengatasannya: yang pertama, efek tidak menguntungkan maka mencampur
menthol dengan bismut nitrat basa, dan champor dengan talkum, sehingga jalannya
kesetimbangan diperlambat. yang kedua efek menguntungkan terutama dalam sediaan semi
padat dan cair (termasuk salep), champor dan menthol langsung dicampur.

Interaksi
Tidak ada interaksi
Perhitungan Dosis
Resep 1
Unguentun Iecoris aselli
Dalam resep standar (Fornas, 1978:217), tiap 10 gram mengandung:
ol. iecoris aselli 2,5 g
cera flava 250 mg
vaselin flavum ad 10 g
#Bahan-bahan tersebut tidak ada DL dan DM, maka dosis yang digunakan sesuai dengan
yang tertera dalam resep.
PMR
Resep standar dikali 2
ol. iecoris aselli 5g
cera flava 500 mg
vaselin flavum ad 20 g
Bahan tersebut digunakan sebagai basis salep, cara pembuatan dilelehkan dalam waterbath,
baru dicampur dengan zat lain.
sulfur praecipitatum
PMR 0,5 g
champora
PMR 0,35 g = 350 mg
menthol
PMR 0,300 g = 300 mg
Bahan-bahan dalam salep ini tidak diketahui DL dan DM maka penggunaan dosis
sesuai dengan yang tertera dalam resep.

Resep 2
Mylanta (Antasida yang mengandung Al &/ Mg hidroksida)
DL yang mengandung Al(OH)2
1-2 sachet (7-14 mL) 3-4 kali sehari
DL yang mengandung Mg(OH)2
5 mL 3-4 kali sehari (IONI,2017)
Rekomendasi
Pemakaian disesuaikan dengan dosis yang tertera pada literatur yaitu kombinasi Al dan Mg,
sehingga dosis yang disarankan adalah 10 mL.
PMR
1 x p : 10 mL (memenuhi DL)
1 x h : 3 x 10 ml = 30 mL (memenuhi DL)

Perhitungan Bahan
Resep 1
5. unguentum iecoris aselli 5g
6. cera flava 500 mg
7. vaselin flavum ad 20 g
8. Sulfur PP 500 mg
9. champor 350 mg
10. menthol 300 mg
resep 2 mylanta sirup 1 botol 150 ml 3 kali sehari 2 sendok teh (10 ml)

Anda mungkin juga menyukai