Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN MASALAH FEBRIS


Pada An. F di RSIA ANUGRAH KUBU RAYA

DISUSUN OLEH:
SITI DAMAYANTI : S171260038
NAVA FEBRIANTY : S171260040
WIDIA APRIYANTI : S171260039
FEBRIAN SUPRIANDA : S171260038
PILA DIANA PUTRI : S171260041
IHZA MAHENDRA : S171260044
FIKRIANSYAH : S171260042

PRODI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi
Demam / Febris adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga
38℃ atau lebih. Ada juga yang mengambil batasan lebih dari 37,8℃.
Sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 40℃ disebut demam tinggi
(hiperpireksia).
Demam / Febris adalah kenaikan suhu tubuh karena adanya perubahan
pusat termoregulasi hipotalamus.seseorang mengalami demam bila suhu
tubuhnya diatas 38℃ (suhu oral atau aksila) ataupun suhu rektal.
Tipe demam yang mungkin kita jumpai, antara lain:
1. Demam Septik
Suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam
hari dan turun kembali ke tingkat diatas normal pada pagi hari. Sering
disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi
tersebut turun ketingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.
2. Demam Remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai
suhu badan normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai
dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik.
3. Demam Intermiten
Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam
dalam satu hari. Bila demam septik ini terjadi dalam dua hari sekali
disebut tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas demam diantara dua
serangan demam disebut kuartana.
4. Demam Kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat.
Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut
hiperpireksia.
5. Demam Siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh
beberapa periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti
oleh kenaikan suhu seperti semula.

B. Etiologi
Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam
dapat berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit
metabolik maupun penyakit lain. Demam dapat disebabkan karena kelainan
dalam otak sendiri atau zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu,
penyakit, penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi.
Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul
demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lain yang
menyertai demam.
C. Manifestasi Klinis
1. Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 38℃ - 40℃)
2. Kulit kemerahan
3. Hangat pada sentuhan
4. Peningkatan frekuensi pernapasan
5. Menggigil
6. Dehidrasi
7. Kehilangan nafsu makan
Banyak gejala yang menyertai demam termasuk gejala nyeri punggung,
anoreksia, dan samnolen. Batasan mayornya yaitu suhu tubuh lebih tinggi
dari 37,5℃ - 40℃, kulit hangat, takikardi, sedangkan batasan karakteristik
minor yang muncul yaitu kulit kemerahan,peningkatan kedalaman
pernapasan, menggigil/ merinding, perasaan hangat dan dingin, nyeri dan
sakit yang spesifik atau umum (misal: sakit kepala verigo), keletihan,
kelemahan dan berkeringat.
D. Patofisiologi
Demam adalah sebagai mekanisme pertahan tubuh (respon imun) anak
terhadap infeksi atau zat asing yang masuk kedalam tubuhnya. Bila ada
infeksi atau zat asing masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan
tubuh dengan dilepaskannya pirogen. Pirogen adalah zat penyebab demam
yang berasal dari dalam tubuh (pirogen endogen) dan luar tubuh (pirogen
eksogen) yang bisa berasal dari infeksi oleh mikroorganisme atau merupakan
reaksi imunologi terhadap benda asing (non infeksi). Pirogen selanjutnya
membawa pesan melalui alat penerima (reseptor) yang terdapat pada tubuh
untuk disampaikan kepusat pengatur panas di hipotalamus. Inilah yang
menimbulkan demam pada anak.
E. Penatalaksanaan
1. Secara Fisik
Mengawasi kondisi klien dengan pengukuran suhu secara berkala
setiap 4-6 jam. Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut atau
mengigau. Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik keatas
atau apakah anak mengalami kejang-kejang.
a. Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan
b. Memperhatikan aliran udara didalam ruangan
c. Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke
otak yang berakibat rusaknya sel-sel otak
d. Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak-banyaknya
e. Tidur yang cukup
f. Kompres dengan air hangat pada dahi, ketiak, lipat paha
2. Obat-Obat Antipiretik
Antipiretik berkerja secara sentral menurunkan suhu dipusat
pengaturan suhu di hipotalamus. Petunjuk pemberian obat antipiretik:
a. Bayi 6 – 12Bulan : ½ - 1 sendok teh sirup paracetamol
b. Anak 1 – 6 Tahun : ¼ - ½ tablet paracetamol atau 1 - 1½ sendok
teh sirup paracetamol
c.Anak 6 – 12 Tahun : ½ - 1 tablet paracetamol 500 mg atau 2
sendok teh sirup paracetamol
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Identitas Klien
Nama : Farel Al Ghasaan
Nama panggilan : Farel
Tanggal lahir : 1 September 2018
Usia : 8 Bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Bahasa : Menggunakan bahasa bayi
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Jl. Nurul Huda kom. Grenasti
Telepon :081256999043
Nama ayah : Ponidi
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Nama ibu : Susanti
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Agama : Islam

II. Riwayat Klien


Tgl. Masuk : 14 mei 2019
Tgl. Pengambilan data : 14 mei 2019
Dx. medis waktu masuk : KDK, DBS Febris H-2
Cara masuk : Diantar orang Tua
Masuk ditemani oleh : Orang Tua
Keadaan waktu masuk : Kejang dan panas demam
Keluhan yang dirasakan : Ibu klien mengatakan klien mengalami panas
tinggi dan tidak turun turun
Riwayat alergi : Ibu klien mengatakan klien tidak ada riwayat
alergi
apapun seperti alergi makanan, obat-obatan,
suhu dingin atau panas dan zat kimia
Alat bantu yang dipakai : Klien tidak menggunakan alat bantu apapun
Riwayat sakit sebelum ini : Ibu klien mengatakan, klien tidak pernah
sakit yang seperti ini, sebelumnya, dan ini
merupakan pertama kalinya klien sakit
seperti ini.
Apakah pernah berobat : Ibu klien mengatakan tidak pernah berobat
sebelumya

III. Riwayat Imunisasi


Ibu klien mengatakan, klien dri baru lahir sudah diberi imunisasi lengkap
seperti HIB, Hepatitis B, DPT, Polio tetapi masih belum imunisasi campak

IV. Riwayat Keluarga


a. Orang Tua
Ibu klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit yang sama seperti
yang dialami anaknya sekarang
b. Saudara kandung
Klien memiliki satu orang kakak kandung, ibu klien mengatakan
saudaranya tidak memiliki penyakit yang sama seperti diderita klien,
kakak klien hanya pernah mengalami demam biasa.
c. Genogram Keluarga

Keterangan
: Laki laki
: Perempuan
: Pasien

V. Riwayat kesehatan Anak


A. Riwayat Perkembangan
1. Kongnitif
Anak mampu mengakomodasi informasi dengan cara melihat,
mendengar dan menyentuh. Sebagian besat derakan diarahkan ke
mulut dan mudah menyadari keberadaan suatu objek
2. Motorik Kasar
Anak sudah mampu duduk sendiri tanpa bantuan
3. Motorik halus
Anak mamou memegang degan jempol dan keempat jarinya serta
dapat membenturkan mainannya
4. Personal social
Anak sudah tidak malu terhadap orang lain serta mampu
memanggil papa/mama
5. Bahasa
Anak mampu meniru bunyi kata kata serta mampu memanggil
mama/papa
B. Riwayat keluarga/social
1. Yang mengasuh
Ibu klien mengatakan klien diasuh oleh ibunya sendiri
2. Sibling rivaly
Ibu klien mengatkan klien dan saudara kanungnya saling saying
dan kadang juga si kakak mengganggu klien/adiknya
C. Reaksi Hospitalisasi
1. Kondisi emosional/psikis anak dan orang tua
Orang tua klien cemas dan takut terhadap penyakit yang dialami
anaknya, orang tua berhrap agar masalah yang terjadi pada
anaknya tidak berlangsung lama
2. Proses adaptasi
Orang tua klien dan klien masih belum dapat beradaptasi dengan
keadaan di sekitar rumah sakit dan selalu menyanyakan kapan
anaknya bias pulang

VI. Kebutuhan Dasar


1. Oksigen
Klien tidak terpasang oksigen
2. Sirkulasi
Sirkulasi pernapasan pasien lancer tidak ada masalah, serta sirkulasi
dalam ruangan cukup baik
3. Makana, cairan dan elektrolit
Klien tepasang caira infus
4. Kemampuan/mobilisasi
Disamping tempat tidur terpasang pagar
5. Kebersihan diri dan kulit
Kebersihan diri klien cukup bersih dan kuli klien tidak ada edema
6. Kenyamanan
Klien terlihat cukup aktif dan terlihat nyaman
7. Istirahat/tidur
Jam tidur siang 3 jam dan malam hari 8 jam ketika di rumah, ketika di
rumah sakit 2 jam siang hari, 5-6 jam pada malam hari
8. Eliminasi
BAK saat sakit maupun sebelum sakit tidak ada perubahanyang
signifikan sekitar 6-7 kali sehari.
BAB sebelum sakit yaitu 1 kali sehari, sedangkan saat sakit sudah 3
hari tidak BAB

VII. Aktivitas Bermain


Klien terlihat sangat aktif saat bermain, tidak ada kendala dan masalah
saat bermain

VIII. Pemeriksaan Fisik


1. Kepala
Bentuk simetris, tidak ditemukan benjolan atau kebiruan, kulit kepala
bersih, rambut menyebae merata, dan tumbuh hitam
2. Wajah
Bentuk simetris antara kiri dan kanan, tidak ada benjolan
3. Mata
Bentuk simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
4. Hidung
Penciuman nirmal, tidak ada kelainan, bersih tidak ada secret, tidak
ada opernapasab cupung hidung.
5. Telinga
Bentuk simetris, daun telinga normal, tidak ditemukan kelainan dan
tidak terdapat kotoran pada lubang telinga, pendengaran baik
6. Mulut dan faring
Bentuk bibir simetris, tidak ditemukan sariawan, gigi belum lengkap
7. Leher
Posisi trakea dalam keadaan baik, tidak ada pembengkakakn pada
kelenjar tyroid
8. Integument
Akral hangat, turgor kulit dalam keadaan baik, tidak ada
pembengkakan , tidak ada edema pada daerah ekstremitas, tidak ada
kelainan kulit
9. Pemeriksaan dada
Thorax pasien dalam keadaan normal, pernapasan kombinasi anatara
pernapasan perut dan dada, tidak ada tanda kesilitan bernapas
10. Abdomen
Bising usus kurang dari 5X/menit yang menyebabkan pasien knstipasi,
abdomen terlihat simetris
11. Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah bentuk simetris, dalam keadaan normal,
kekuatan otot kuat, tidak ada edema.

IX. Pemeriksaan Penunjang


No Darah Rutin Hasil Satuan Nilai Rujukan
1. Leukosit 5,2 10 /ul 4,8-10,8
2. Eritrosit 4,26 10 /ul 4,2-5,2
3. Hemoglobin 10,4 g/dl L : 14-18
P : 12-16
4. Hematokrit 31,8 % L : 42-52
P : 37-47
5. Trombosit 200 10 /ul 150-450
RDW : 40,6 fl
PDW : 4,2 fl
MPV : 9,6 fl
P-LCR : 23,1 %
Hasil Laboratorium
WBC : 5,2 X 10 /ul LYM : 44,9 %
RBC : 4,26 X 10 /ul MXD : 16,4 %
HGB : 10,4 g/dl NEVT : -38,7 %
HCT : 31,8 % LYM# : 2,3 X10 /ul
MCV : -74,6 fl MXD# : 0,9 X10 /ul
MCH : -24,4 NEVT# : 2,0 X 10 /ul
MCHC : 32,7 g/dl
RLT : 200 X 10 /ul
Analisa Data

No Data (tanda dan gejala) Masalah keperawatan


1. Ds : Orang tua klien mengatakan selama 2 hri Hipertermi
mengalami panas tiggi berhubungan dengan
Do : - suhu badan 38,5c proses infeksi
- Kulit kering
- Bibir kering
2. Ds : orang tua klien mengatakan klien selama 2 Reiko kekurangan
hari mengalami panas tinggi volume cairan
Do : -suhu badan 38,5C berhubungan dengan
- Banyak keringat intake yang kurang dan
- menggigil deperoses
3. Ds : orang tua klien mengattakan klien sering Cemas berhubungan
rewel dengan hipertemia
Do : - klien sering menangis
- sulit tidur
Catatan Keperawatan
TGl No.dx jam Tindakan keperawatan dan hasil paraf
14/5 1 15:00 - memantau suhu klien (derajat dan pola) perhatikan
2019 menggigil/diaphoresis
- memberikan kompres hangat
- kolaborasi dengan tenaga medis dalam pebmerian
antipiretik dan antibiotic
- mengukur/mencatat volume urine dan berat jenis
- mengkaji membrane mukosa, turgor kulit yang kurang
2 15:00 baik dan rasa haus
- mengkolaborasi untuk pemberian cairan intravena sesuai
indikas
- memantau nilai laboratorium
3 15:00 - memberikan informasi yang akurat tentang penyebab
hipertermi
- memvalidasi perasaan dan meyakinkan klien serta orang
tuaa bahwa kecemasan merupakan respon yang normal
15/4 1 08:00 - memantau suhu klien (derajat dan pola) perhatikan
2019 menggigil/diaphoresis
- memantau suhu lingkungan
- memberikan minum sesuai kebutuhan
2 08:00 - mencatat ketidakseimbangan masukan dan keluaran
kumulatif
- mengkaji membrane mukosa kering, turgor, kulit yang
kurang baik dan rasa haus
- mengkaji dan megidentifikasi serta meluruskan
3 08:00 informasi yang dimiliki orang tua klien mengenai
hipertermi
- memberikan informasi yang akurat tentang penyebab
hipertermi
Catatan Perkembangan

TGL No.dx waktu Perkembangan (SOAP) Paraf


14/5 1 12:00 S : Pasuien dating via IGD dengan keluhan kejang 2 hari,
2019 BAB terakhie sabtu pagi
O : keadaan umum baik, demam 38,5 derajat C
A : Resiko hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
P : - observasi ttv
- kolaborasi dengan dokter dengan memberikan obat
sanmol 3x80 mg IV
2 12:00 S : Orang tua klien mengatakan klien selama 2 hari panas
tinggi
O : Suhu badan 38,5 derajat C, banyak keringat
A : Resiko kekurangan volume cairan
P : - mengukur/mencatat keluaran urine dan berat jenis
- kolaborasi dengan dokter dengan pemberian cairan
infus RL 30 tpm/mikro
3 12:00 S : Orang tua klien mengatakan klien sering rewel
O : klien menangis dan sulir tidur
A : cemas berhubungan dengan hipertermi
P : - memberikan infortmasi yang akurat tentang
hipertermi
- mengkaji dan megidentifikasi serta meluruskan
informasi yanmg dimiliki orang tua klien mengenai
hipertermi
15/4 1 08:00 S : Orang tua klien mengatakan panas klien sudah turun
2019 O : suhu badan 37 derajat C, banyak keringat
A : masalah hipertermi teratasi sebagian
P : - Lanjutkan pemberian obat antipiretik
- memberikan kompres hangat
2 08:00 S : Orang tua klien mengatakan panas klien sudah turun
O : suhu badan 37 derajat C, banyak keringat
A : resiko kekurangan volume cairan belum teratasi
P : lanjutkan pemberian cairan infus RL 30 tpm/mikro
3 08:00 S : Orang tua klien mengatakan klien sudah mau bermain
O : - klien terlihat tidur dengan nyaman
- aktivitas bermain mulai Nampak
A : masalah cemas teratasi sebagaian
P : memebrikan dukungan kepada orang tua dan anak
tentang masalah hipertemi itu normal
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demam / Febris adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 38℃
atau lebih. Ada juga yang mengambil batasan lebih dari 37,8℃. Sedangkan bila
suhu tubuh lebih dari 40℃ disebut demam tinggi (hiperpireksia). Demam dapat
disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri atau zat toksik yang
mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit, penyakit bakteri, tumor otak atau
dehidrasi, gejala yangbbiasa timbul antara lain adalah : Rewel, Kulit kemerahan,
Hangat pada sentuhan, Peningkatan frekuensi pernapasan, Menggigil, Dehidrasi,
Kehilangan nafsu makan

B. Saran
Sebagai mahasiswa perawat, sudah sepatutnya kita untuk memahami konsep
penyakit beserta asuhan keperawatan tiap penyakit, dan khusunya yang dibahas
dalam makalah ini adalah Asuhan keperawatan pada anak dengan masalah febris.
Demikian makalah ini di buat untuk membantu dalam proses belajar mengajar,
jika ada kesalahan maka kami sebagai pembuat makalah ini bersedia menerima
kritik dan saran dari pembaca.

Anda mungkin juga menyukai