DISUSUN OLEH:
SITI DAMAYANTI : S171260038
NAVA FEBRIANTY : S171260040
WIDIA APRIYANTI : S171260039
FEBRIAN SUPRIANDA : S171260038
PILA DIANA PUTRI : S171260041
IHZA MAHENDRA : S171260044
FIKRIANSYAH : S171260042
B. Etiologi
Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam
dapat berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit
metabolik maupun penyakit lain. Demam dapat disebabkan karena kelainan
dalam otak sendiri atau zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu,
penyakit, penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi.
Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul
demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lain yang
menyertai demam.
C. Manifestasi Klinis
1. Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 38℃ - 40℃)
2. Kulit kemerahan
3. Hangat pada sentuhan
4. Peningkatan frekuensi pernapasan
5. Menggigil
6. Dehidrasi
7. Kehilangan nafsu makan
Banyak gejala yang menyertai demam termasuk gejala nyeri punggung,
anoreksia, dan samnolen. Batasan mayornya yaitu suhu tubuh lebih tinggi
dari 37,5℃ - 40℃, kulit hangat, takikardi, sedangkan batasan karakteristik
minor yang muncul yaitu kulit kemerahan,peningkatan kedalaman
pernapasan, menggigil/ merinding, perasaan hangat dan dingin, nyeri dan
sakit yang spesifik atau umum (misal: sakit kepala verigo), keletihan,
kelemahan dan berkeringat.
D. Patofisiologi
Demam adalah sebagai mekanisme pertahan tubuh (respon imun) anak
terhadap infeksi atau zat asing yang masuk kedalam tubuhnya. Bila ada
infeksi atau zat asing masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan
tubuh dengan dilepaskannya pirogen. Pirogen adalah zat penyebab demam
yang berasal dari dalam tubuh (pirogen endogen) dan luar tubuh (pirogen
eksogen) yang bisa berasal dari infeksi oleh mikroorganisme atau merupakan
reaksi imunologi terhadap benda asing (non infeksi). Pirogen selanjutnya
membawa pesan melalui alat penerima (reseptor) yang terdapat pada tubuh
untuk disampaikan kepusat pengatur panas di hipotalamus. Inilah yang
menimbulkan demam pada anak.
E. Penatalaksanaan
1. Secara Fisik
Mengawasi kondisi klien dengan pengukuran suhu secara berkala
setiap 4-6 jam. Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut atau
mengigau. Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik keatas
atau apakah anak mengalami kejang-kejang.
a. Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan
b. Memperhatikan aliran udara didalam ruangan
c. Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke
otak yang berakibat rusaknya sel-sel otak
d. Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak-banyaknya
e. Tidur yang cukup
f. Kompres dengan air hangat pada dahi, ketiak, lipat paha
2. Obat-Obat Antipiretik
Antipiretik berkerja secara sentral menurunkan suhu dipusat
pengaturan suhu di hipotalamus. Petunjuk pemberian obat antipiretik:
a. Bayi 6 – 12Bulan : ½ - 1 sendok teh sirup paracetamol
b. Anak 1 – 6 Tahun : ¼ - ½ tablet paracetamol atau 1 - 1½ sendok
teh sirup paracetamol
c.Anak 6 – 12 Tahun : ½ - 1 tablet paracetamol 500 mg atau 2
sendok teh sirup paracetamol
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Identitas Klien
Nama : Farel Al Ghasaan
Nama panggilan : Farel
Tanggal lahir : 1 September 2018
Usia : 8 Bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Bahasa : Menggunakan bahasa bayi
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Jl. Nurul Huda kom. Grenasti
Telepon :081256999043
Nama ayah : Ponidi
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Nama ibu : Susanti
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Keterangan
: Laki laki
: Perempuan
: Pasien
B. Saran
Sebagai mahasiswa perawat, sudah sepatutnya kita untuk memahami konsep
penyakit beserta asuhan keperawatan tiap penyakit, dan khusunya yang dibahas
dalam makalah ini adalah Asuhan keperawatan pada anak dengan masalah febris.
Demikian makalah ini di buat untuk membantu dalam proses belajar mengajar,
jika ada kesalahan maka kami sebagai pembuat makalah ini bersedia menerima
kritik dan saran dari pembaca.