Disusun oleh :
Kelompok 3
Riska
Siti Damayanti
Widia Apriyanti
Nava Febrianty
Pifianda Anggraini
MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2018/2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji dan syukur kita curahkan kepada Allah SWT, karena atas
limpahan karunianya tugas makalah ini dapat kami selesaikan. Shalawat dan
salam kami ucapkan kepada Rasulullah SAW yang menjadi teladan baik bagi
umat manusia Rasul yang membawa kita dari jalan gelap menuju cahaya.
Banyak kesulitan dan hambatan yang kami hadapi dalam membuat tugas
makalah ini tapi dengan semangat dari teman dan kegigihan serta arahan dan
bimbingan dari dosen pembimbing Bapak Ns. Usman.,M.Kep sehingga kami
mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Kami menyadari makalah ini belum sempurna oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran guna memperbaiki tugas makalah berikutnya.
Kami akhiri semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
pengetahuan bagi penulis maupun pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 5
C. TUJUAN .................................................................................................. 5
1. TUJUAN UMUM ................................................................................. 5
2. TUJUAN KHUSUS .............................................................................. 5
D. MANFAAT .............................................................................................. 6
BAB III ................................................................................................................... 7
TINJAUAN TEORI ................................................................................................ 7
A. DEFINISI ................................................................................................. 7
B. ETIOLOGI ............................................................................................... 8
C. PROGNOSIS ............................................................................................ 8
D. JENIS........................................................................................................ 9
E. WOUND BED PREPARATION ........................................................... 10
F. PROSES PENYEMBUHAN LUKA ......................................................... 10
G. PENGKAJIAN LUKA ........................................................................... 11
H. MANAJEMEN LUKA ........................................................................... 14
BAB III ................................................................................................................. 16
PENUTUP ............................................................................................................. 16
A. KESIMPULAN ...................................................................................... 16
B. SARAN .................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana manajemen luka kaki diabetes?
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui manajemen luka kaki diabetes.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Untuk mengetahui definisi
b. Untuk mengetahui etiologi
c. Untuk mengetahui prognosis
d. Untuk mengatahui jenis
e. Untuk mengetahui wound bed preparation
f. Untuk mengetahui proses penyembuhan luka
g. Untuk mengatahui pengkajian luka
h. Untuk mengetahui manajemen luka
D. MANFAAT
Hasil tugas makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi teoritis maupun
praktisi:
1. Penulis
2. Pembaca
3. Institusi
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Diabetes berasalah dari istilah yunani yaitu pancuran atau curahan,
sedangkan melitus atau mellitus yaitu gula atau madu. Dengan demikian secara
bahasa, diabetes melitus adalah curahan cairan dari tubuh yang banyak
mengandung gula, yang dimaksud dalam hal ini adalah air kencing atau seni.
Definisi diabetes secara umum adalah suatu keadaan dimana tubuh tidak dapat
menghasilkan hormon insulin sesuai kebutuhan atau tubuh tidak dapat
memanfaatkan secara optimal insuin yang dihasilkan. (Tholib, 2016).
1. Luka kaki diabetik dikenal dengan nama lain, seperti luka diabetes ],
luka neuropati, diabetic foot ulcers.
2. Pada buku-buku referensi asing, luka kaki diabetik atau diabetic foot
ulcers sering juga disebut sebagai ulkus neurotrophik, trophik, perforasi
atau malperforans. Hal ini disebabkan karena adanya gangguan perfusi,
kerentanan terhadap infeksi, neuropati, abnormalitas biokimia,
terjadinya trauma yang berulang atau terus-menerus.
3. Luka diabetik adalah luka yang terjadi pada pasien dengan diabetik
yang melibatkan gangguan pada saraf periferal dan autonomik.
B. ETIOLOGI
Luka diabetes ( diabetic ulcers) sering kali disebut diabetics foot ulcers,
luka neuropati, luka diabetik neuropath (Maryunani, 2013). Luka diabetes atau
neuropati adalah luka yang terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan
pada saraf perifer dan otonomik ( Suriadi, 2004 dalam Maryunani, 2013).
Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki penderita diabetes,
dimanaterdapat kelainan tungkai kaki bawah akibat diabetes melitus yang tidak
terkendali. Kelainan kaki diabetes mellitus dapat disebabkan adanya gangguan
pembuluh darah, gangguan persyarafan dan adanya infeksi ( Tambunan, 2007
dalam Maryunani, 2013).
Luka diabetes merupakan kejadian luka yang tersering pada penderita
diabetes, dimana neuropati menyebabkan hilang rasa pada kondisi terpotong kaki,
blister/ bullae atau kalus yang diikuti dengan penurunan sirkulasi juga penyakit
mikrovaskuler ( Black, 1998)
C. PROGNOSIS
Mortalitas pada pasien dengan ulkus diabetikum seringkali dikaitkan dengan
oklusi pembuluh darah besar seperti pembuluh darah coroner atau renal.
Penelitian oleh Chammas et al menemukan di pemeriksaan post-mortem bahwa
penyakit jantung iskemik adalah penyebab terbesar kematian prematur pada
pasien dengan ulkus diabetikum (62.5% pada 243 pasien ulkus diabetikum).
Prognosis ulkus diabetikum tergantung dari derajat ulkus ketika mencari
pengobatan, pada ulkus diabetikum derajat Wagner 0-2 maka prognosisnya adalah
dubia dan derajat 3-5 adalah dubia ad malam. Mayoritas ulkus diabetikum akan
sembuh (60-80%), sedangkan 10-15% akan tetap aktif dan 5-24% akan
memerlukan amputasi dalam waktu 6-8 bulan setelah evaluasi pertama. Pada
pasien dengan neuropati, bila ulkus mencapai penyembuhan, tingkat rekurensi
adalah 66% dan kemungkinan amputasi meningkat menjadi 12%. Amputasi
sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien, dan prognosis untuk kaki
kontralateral buruk. Angka keselamatan lebih rendah pada pasien diabetes setelah
amputasi dibandingkan dengan yang tidak amputasi. Hanya 50% pasien diabetes
selamat setelah 3 tahun setelah amputasi, dan hanya 40% selamat selama 4 tahun
setelah amputasi.
D. JENIS
Menurut Wagner kaki diabetik dibagi menjadi:
1. Derajat 0 : tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh disertai dengan
pembentukan kalus ”claw”
2. Derajat I : ulkus superfisial terbatas pada kulit
3. Derajat II : ulkus dalam dan menembus tendon dan tulang
4. Derajat III : abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis
5. Derajat IV : gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa
selullitis
6. Derajat V : gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai bawah
Berdasarkan pembagian diatas, maka tindakan pengobatan atau
pembedahan dapat ditentukan sebagai berikut :
a. Derajat 0 : perawatan lokal secara khusus tidak ada
b. Derajat I-IV : pengelolaan medik dan tindakan bedah minor
c. Derajat V : tindakan bedah minor, bila gagal dilanjutkandengan
tindakan bedah mayor seperti amputasi diatas lutut atau amputasi
bawah lutut Beberapa tindakan bedah khusus diperlukan dalam
pengelolaan kaki diabetik ini, sesuai indikasi dan derajat lesi yang
dijumpai seperti : 1. Insisi : abses atau selullitis yang luas 2.
Eksisi : pada kaki diabetik derajat I dan II 3.
Debridement/nekrotomi : pada kaki diabetik derajat II, III, IV dan
V
d. Mutilasi : pada kaki diabetik derajat IV dan V 5. Amputasi : pada
kaki diabetik derajat V
E. WOUND BED PREPARATION
H. MANAJEMEN LUKA
Manajemen ulkus kaki diabetik adalah serangkaian tindakan yang
dilakukan secara komprehensif yang diperlukan untuk mempercepat proses
penyembuhan luka. Pilar standar dalam perawatan ulkus kaki diabetik
dijelaskan menurut American Diabetes Association (ADA) antara lain
debridement, mengurangi tekanan (off-loading), pencegahan dan
pengendalian infeksi. Sejalan dengan ADA para ahli menambahkan,
manajemen perawatan ulkus kaki diabetik harus meliputi: mengatasi penyakit
penyerta, revaskularisasi, perawatan luka dan pemilihan dressing yang tepat.
Beberapa terapi tambahan yang dapat mempercepat proses penyembuhan
luka akhir-akhir ini sedang berkembang diantaranya: Living Skin Equivalents
(LSEs), Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT), Negative Pressure Wound
Therapy (NPWT), Platelet-rich plasma, Gene therapy, Extracorporeal shock-
wavetherapy, Laser therapy, Angiotension II analog, dan Terapi Lactoferrin.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Arisanty, i. p. (2014). Manajemen keperawatan luka, konsep dasar. Jakarta :
EGC.
Handayani, l. t. (2016). studi meta analisa perawatan luka kkai diabetes dengan
modern dressing. the indonesian journal of health science , vol.6 no.2.
maryuni, a. (2013). perawatan luka modern praktis pada wanita dengan luka kaki
diabetes. Jakarta: Trans info media.