PENDAHULUAN
lainnya adalah disentri, kurang gizi, dan infeksi. Golongan usia yang
(Widoyono 2011).
Sebagian besar (70% - 80%) dari penderita ini adalah anak di dibawa
anak. Sekitar 10% episiode diare pada anak berusia dibawah lima tahun
kejadian diare pada anak didunia mencapai 1 miliar kasus tiap tahun,
1
Angka kematian balita di negara indonesia akibat diare ini
sekitar 4,8 juta setiap tahun. Provinsi jawa timur merupakan daerah
kasus). Kejadian ini meningkat pada tahun 2010. Jumlah penderita diare
mengalami kekurangan gizi atau sistem imun yang kurang baik seperti
pada orang dengan Hiv sangat rentan terserang penyakit diare. Diare
2
Data dari dinas kesehatan kota malang pada tahun 2014,
diketahui bahwa kasus diare masih cukup besar. Hal ini dibuktikan
dengan adanya kasus diare yang terjadi setiap bulannya. Setiap bulannya
kasus diare di kota malang terus bertambah sampai lebih dari 3%.
1.238 kasus untuk diare pada bayi usia dibawah 5 tahun dengan rincian
2014).
4-5 tahun terakhir pada tahun 2013 sebanyak 150 kejadian diare, tahun
2014 sebanyak 681 kejadian diare, tahun 2015 sebanyak 200 kejadian
3
lingkungan. Perilaku sehat pada dasarnya adalah seseorang pada
bersih masyarakat dan situasi yang buruk. Menurut kasubdit diare dan
pada tingkat rumah tangga, sarana kesehatan dan KLB diare. (Profil
makanan yang sehat dan bersih, sebagai ibu yang mempunyai balita
gambaran pada ibu yang mempunyai balita, tentang diare, tentang gejala
diare, penyebab, dampak dan anjurkan pada ibu untuk mencegah dan
menanggulangi diare secara cepat dan tepat agar angka morbiditas dan
4
Tatalaksana dalam perawatan dan penanganan diare yang tidak
ditolong maka akan berakibat fatal pada anak yaitu kematian. (Erich,
2007).
dan garam ada pula yang memberikan daun jambu kepada balitanya.
Pemberian daun jambu ini juga bermacam- macam yaitu dengan cara
dikunyah-kunyah oleh balita yang terserang diare, dan ada pula yang
(Susi, 2007).
agar anak yang sedang mengalami diare tidak jatuh pada keadaan yang
lebih buruk harus segera dilakukan tindakan. Tahap awal berikan cairan
secara oral dan teruskan pemberian makanan selama anak diare. Apabila
berlanjut dengan frekuensi yang cukup sering (lebih dari enam kali)
disertai muntah yang frekuen, atau frekuensi tidak terlalu sering tetepi
5
1.2. Rumusan Masalah
orang tua dalam pencegahan diare pada anak usia 4-5 tahun di
penyakit diare dan perilaku orang tua dalam pencegahan diare pada
1.3. Tujuan
tua dalam pencegahan diare pada anak usia 4-5 tahun di puskesmas
anak
6
3. Menganalisa hubungan antara pengetahuan orang tua tentang penyakit
diare dengan perilaku orang tua dalam pencegahan diare pada anak
1.4. Manfaat
diare dengan perilaku orang tua dalam pencegahan diare pada anak
1. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
dengan perilaku orang tua dalam pencegahan diare pada anak usia
7
4-5 tahun di puskesmas pandanwangi kecamatan blimbing kota
malang.
5. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
buang air besar tiga kali atau lebih dalam sehari. Penyakit ini
anak. Diare ditandai dengan kondisi feses yang encer atau sedikit
berampas, baik yang disertai darah atau lendir maupun tidak. (Andi D
buang air encer lebih dari tiga kali dalam sehari. (WHO, 2009)
2.1.2. Etiologi
1. Faktor infeksi
9
a. Infeksi enternal
lain.
albicans)
d) Infeksi parenteral
2. Faktor Makanan
10
3. Faktor psikologis
4. Faktor Pendidikan
diperoleh si anak.
5. Faktor Pekerjaan
Ayah dan ibu yang bekerja pegawai negri atau swasta rata-rata
dengan penyakit.
11
7. Faktor Lingkungan
lingkungan. Dua faktor yang dominan yaitu sarana air bersih dan
8. Faktor Gizi
berasal dari keluarga besar dengan daya beli yang rendah, kondisi
12
10. Faktor makanan dan minuman yang di konsumsi
terutama air minum yang tidak dimasak dapat juga terjadi secara
menderita diare lebih besar dari pada bayi yang diberikan ASI
diare. Tija cair dan mungkin di sertai lendir atau darah. Warna tinja
13
makin lama berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur
defekasi dan tinja makin lama makin asam akibat banyaknya asam
laktat yang berasal dari laktosa yang tidak dapat di absorbsi usus
selama diare. Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare
2.1.4. Klasifikasi
Klasifikasi diare berdasarkan lama waktu diare terdiri dari diare akut,
1. Diare akut
14
3) Diare dengan dehidrasi sedang, apabila cairan yang hilang
2. Diare persisten
3. Diare kronik
2.1.5. Komplikasi
1. Dehidrasi
2. Hipokalemi
3. Hipokalsemi
4. Cardiyac dysrhythmias akibat hipokalemia dan hipokalesemi
5. Hiponatermi
6. Syok Hipovolemik
7. Asidosis. ( Suryadi 2007 ).
2.1.6. Penanganan awal diare
pertolongan awal.
15
satu gelas air matang (200cc). Pada anak yang berusia kurang dari
satu tahun, berikan oralit sebanyak 50-100 cc setiap kali buang air
besar. Sedangkan pada anak yang berusia lebih dari satu tahun,
berikan oralit sebanyak 100-200 cc setiap kali buang air besar. Selain
melalui oral, oralit juga dapat di berikan melalui infus. Namun cara
dengan mencampurkan satu gelas air degan sedikit gula putih dan
garam dapur.
2. Jika anak muntah berikan nutrisi cukup, atau pengenalan kembali
melarang anak yang sedang diarae untuk makan, sebab hal itu
berikan pada hari-hari biasa dengan menu yang sama seperti saat ia
sehat. Hal ini bertujuan untuk mengganti cairan yang hilang selama
harus di bedakan dengan anak yang sehat. Pada anak yang terserang
sering.
3. Ada juga di anjurkan untuk memberikan suplemen Zinc pada anak.
16
pemberian obat seperti antibiotik dan antidiare. Bahkan pemberian
mau pun dalam dirinya. Respon ini bersifat pasif (tanpa tindakan :
Peilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktifitas dari manusia itu
17
2.2.2. Perilaku Hidup Sehat
2. Olahraga teratur
3. Tidak merokok
6. Mengendalikan setres
7. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya
Orang sakit (pasien) mempunyai hak dan kewajiban sebagai orang sakit,
yang harus diketahui orang sakit itu sendiri maupun orang lain (terutama
keluarganya). Perilaku ini disebut perilaku peran sakit (The sick role) yang
meliputi :
18
3. Mengetahui hak (misalnya : hak memperoleh perawatan, memperoleh
pengetahuan dan sikap dan sikap positif dan dukungan fasilitas saja,
agama, dan para petugas terutama petugas kesehatan dan diperlukan juga
(Notoatmojo, 2007)
1) Perilaku sakit
19
e. Discontuinity atau proses tidak melanjutkan ( menghentikan
pengobatan ).
yang sangat luas. Perilaku dibagi menjadi tiga domain atau rana/kawasan
(knowledge).
diberikan ( attitude ).
2007 )
20
1) Perilaku tertutup ( covert behavior )
tersebut masih belum dapat diamati orang lain ( dari luar ) secara
bersangkutan.
sudah berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain
utama, yaitu :
21
Berbicara tentang perkembangan balita banyak kita temui teori
1. Perkembangan psikososial
tua dan balita akan sangat berpengaruh pada tahap ini. Teori ini
todler dan pada usia ini anak akan menjalin hubungan sosial dengan
2. Perkembangan kongnitif
menunjuk benda, tempat atau orang dan pada tahap ini anak juga
3. Perkembangan bahasa
22
bervariasi dan dipengaruhi oleh kemampuan staf dan perkembnagan
balita untuk menghisap ibu jari. Balita usia tiga bulan mulai
peran orang tua, salah satunya adalah peran ibu. Menurut Setiadi
(2008) Peran ibu sebagai pegurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik
23
anak-anak, pelindung keluarga dan juga sebagai pencari nafkah
sosial. Peran dalam hal masalah kesehatan adalah bagaimna ibu dapat
memeriksakan anak.
akibat dari peran orang tua yang belum memperhatikan secara benar
kejadian diare pada anak. Anak responden yang menderita sakit diare
adalah anak yang masih berusia 4-5 tahun. Kebiasaan anak responden
24
yang memegang mainan dan apabila makan makanan, orang tua tidak
(Notoatmojo,2010)
1. Mengingat (Remembering)
balita.
25
2. Memahami (Understanding)
diare .
3. Menerapkan (Apply)
4. Menganalisis (Analysze)
5. Mengevaluasi (Evaluating)
26
kriteria dan standar. Misalnya seorang ibu dapat menilai seorang
6. Menciptakan (Creating)
1. Pengalaman
2. Umur
Dari uraian ini maka dapat kita simpulkan bahwa bertambahnya umur
27
pengetahuan akan berkurang. Seorang ibu yang berumur 40 tahun
tahun.
3. Tingkat Pendidikan
4. Sumber Informasi
tentang penatalaksanaan diare pada balita secara benar dan tepat maka
5. Penghasilan
28
mendapatkan fasilitas sumber informasi. Tetapi apabila berpenghasilan
6. Sosial Budaya
tentang cara merawat anak diare maka hal itu akan mempengaruhi
29
BAB III
konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualitas hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang
satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti.
Keterangan :
: Yang diteliti
: Tidak diteliti
: Hubungan
Gambar 3.1.Kerangka konseptual Hubungan Antara Pengetahuan Orang Tua Tentang Penyakit
Diare Dengan Perilaku Orang Tua Dalam Pencegahan Diare Pada Anak Usia 4-5 Tahun.
30
Penjelasan kerangka konseptual diatas adalah pengetahuan orang tua
tentang penyakit diare pada anak usia 4-5 tahun di pengaruhi oleh makanan
dan minuman yang di berikan orang tua pada anak. Beberapa faktor yang
external, faktor internal terdiri dari usia, pendidikan dan pekerjaan sedangkan
faktor eksternal terdiri dari pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang
31
BAB IV
METODE PENELITIAN
variabel pada suatu situasi atau kelompok subjek dimana setiap subjek
terhadap variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini dilakukan untuk
diare dengan perilaku orangtua dalam pencegahan diare pada anak usia 4 – 5
32
4.1.1. Kerangka Kerja Penelitian
Populasi
30 anak usia 4-5 tahun di Puskesmas Pandanwangi, kecamatan Blimbing
kota Malang
Sample
Di peroleh 30 Anak usia 4- 5 tahun di Puskesmas Pandanngi, kecamatan
Blimbing kota Malang
Teknik Sampling
Teknik sampling yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Purposive
Sampling
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Editing, Coding, Scoring, Tabulating
Analisa Data
Spearman Rank
Gambar 4.1
Hubungan antara pengetahuan orang tua tentang penyakit diare dengan perilaku orang tua dalam
pencegahan diare pada anak usia 4-5 tahun di puskesmas pandanwangi blimbing, kota malang.
33
4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
4.2.1. Populasi
( Nursalam,2008).
malang
4.2.2. Sampel
penelitian ini adalah semua anak yang menderita penyakit diare di puskesmas
Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total
populasi yang kurang dari 100, seluruh populasi dijadikan sampel penelitian
34
4.3 Kriteria Sampel
4.3.1. Kriteria Inkusi
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili
35
4.4.2. Variabel Terikat (dependen)
penyakit diare dengan perilaku orang tua dalam pencegahan diare pada anak
36
Definisi Operasional dapat dilihat dengan table di bawah ini :
No Variabel Definisi operasional Parameter Alat Ukur Skala ukur Hasil ukur
1. Variabel Diare adalah penyakit yang 1.Pengertian Lembar Ordinal 1.Baik :> 75%.
Independen di tandai dengan Penyakit diare Kuesioner 2.cukup 40-75%.
Pengertian Diare bertambahnya frekuensi 2.Penyebab penyakit diare 3.kurang <40%.
defekasi lebih dari biasanya 3.Gejala penyakit diare ( Aziz Alimu 2011)
>3 kali sehari disertai 4.cara penularan penyakit
perubahan konsistensi tinja diare
(menjadi cair) dengan atau 5.pencegahan penyakit
tanpa darah atau lendir diare
(Suraatmaja 2010) 6.pengobatan diare
2. Variabel Pengetahuan adalah 1.Buang air besar lebih dari Lembar Ordinal l 1.Baik 76-100 %
Dependen pengetahuan yang di miliki 3-4 kali perhari kuesioner 2.Cukup 56-75%
Pengetahuan orang tua tentang penyakit 2.Tinja berbentuk ciran 3.Kurang <76
orang tua diare meliputi : atau disertai lendir (Arikunto 2007)
gejala,penyebab,dampak,pe
ncegahan dan
penanggulangan penyakit
diare
Tabel 4.5 Definisi operasional hubungan antara pengetahuan orang tua tentang penyakit diare Perilaku Orang Tua Dalam Pencegahan Diare Pada Anak Usia 4-5
Tahun Puskesmas Pandanwangi Blimbing Kota Malang.
32
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di puskesmas pandanwangi, kecamatan blimbing,
orang tua dengan penyakit diare dengan perilaku orang tua dalam
Keterangan :
p = rho
n = Jumlah sampel
33
hitung>Z table, maka HO ditolak dan HI diterima artinya ada hubungan
orang tua dalam pencegahan diare pada anak usia 4-5 tahun di
menunjukan korelasi searah dan keeratan hubungan lemah. Hal ini dapat
34
a) Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner
responden
b) Sebelum membagikan lembar kuesioner kepada responden diberikan
persetujuan.
c) Penelitian dimulai dengan menjelaskan kepada responden mengenai
sebagai berikut :
4.10.1. Editing
Editing yaitu proses awal dari pengolahan data dimulai dengan
diperoleh baik, artinya semua data telah terisi semua, konsisten, relevan,
4.10.2. Coding
terkumpul diberi tanda sesuai dengan kategori yang telah disediakan. Hal
35
a. Responden
Responden 1 diberi : kode 1
responden 2 diberi : kode 2
danseterusnya.
b. Pertanyaan
Pertanyaan nomor 1 diberi : kode 1
Pertanyaan nomor 2 diberi : kode 2
Dan seterusnya.
c. Jenis kelamin
Laki-laki diberi : kode 1
Perempuan diberi : kode 2
4.10.3. Skoring
4.10.4. Trasfering
diteliti.
4.10.5. Tabulating
36
4.11 Teknik Analisa Data
4..11.1. Analisis Univariate
Rank yaitu tes yang dilakukan untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan
Keterangan :
rs = Nilai Korelasi
Jika hasil statistik nilai pVolue menunjukan kurang dari alpha 0,05,
pengetahuan orang tua tentang penyakit diare dengan perilaku orang tua
37
a. Informed consent
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
c. Confidentiality (Kerahasiaan)
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
d. Keterbatasan
38
BAB V
HASIL PENELITIAN
beralamat di Jl. Laksda Adi Sucipto No.316, Blimbing, Kota Malang, Jawa
Klinik Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Klinik Keluarga Berencana, Klinik
39
BerdasarkanTabel 5.1 diketahui sebagian besar16(53,3%) responden
berusia 20-24 tahun dan sebagian kecil 5 (16,7%) responden berusia 30-34
tahun.
SMP.
40
5.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu
mendapatkan informasi pencegahan diare pada anak usia 4-5 tahun dari
41
5.3 Data Khusus
Data khusus dalam penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan
orang tua tentang penyakit diare dan perilaku orang tua dalam
pencegahan diare pada anak usia 4-5 tahun, serta hasil uji spearman
Perilaku orang tua dalam pencegahan diare pada anak usia 4-5
berikut:
42
BerdasarkanTabel 5.7 diketahui sebagianbesar 20 (66,7%)ibu memiliki
perilaku baik dalam pencegahan diare pada anak usia 4-5 tahun di
perilaku orang tua dalam pencegahan diare pada anak usia 4-5 tahun di
dari tingkat signifikasi (α) kurang dari 0,05, adapun data disajikan sebagai
berikut:
perilaku baik pada 28 (56,0%) ibu dalam pencegahan diare pada anak usia
Kota Malang.
43
5.4 Pembahasan
(86,7%) ibu memiliki pengetahuan cukup tentang tentang penyakit diare dan
manusia yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan minuman
(Nelson, 2015).
Kejadian diare pada anak harus ditangani sesegera mungkin karena
diare bisa menyebabkan tubuh anak dehidrasi yang berdampak fatal bagi
penyebab diare berupa infeksi yang disebabkan oleh bakteri maupun virus,
44
5.4.2 Perilaku Orang Tua Dalam Pencegahan Diare Pada Anak Usia 4-5
Tahun
usia 4-5 tahundan sebagian kecil sebanyak 10 (33,3%) ibu memiliki perilaku
diare pada anak bisa menggunakan garam oralit untuk mengantikan cairan
kepada anak dan memberikan suplemen zink hal ini bertujuan untuk
yang berarti ada hubungan antara pengetahuan orang tua tentang penyakit
diare dengan perilaku orang tua dalam pencegahan diare pada anak usia 4-5
45
silang membuktikan dari 26 (86,7%)ibu yang memiliki pengetahuancukup
cukup tentang diare mampu meningkatkan perilaku orang tua menjadi baik
dalam pencegahan diare pada anak usia 4-5 tahun.Pencegahan diare pada
yang sehat dan bersih. Ibu yang memiliki pengetahuan cukup mampu
memberikan oralit, memberikan air atau susu formula sehingga anak tidak
(Ngastiyah, 2015).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
seperti menerapkan hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga
46
BAB VI
6.1 Kesimpulan
penyakit diare dengan perilaku orang tua dalam pencegahan diare pada anak
menyimpulkan bahwa:
dengan perilaku orang tua dalam pencegahan diare pada anak usia 4-5
value sebesar0,002<0,050.
6.2 Saran
1. Bagi petugas kesehatan
Menjelaskan kepada ibu tentang pencegahan dan pengobatandiare
pada anak usia 4-5 tahunyang bertujuan menghindari anak terkena diare
mengalami diare dengan memberikan oralit atau larutan gula garam dan
47
Peneliti selanjutnya melakukan penelitian dengan memberikan
48
DAFTAR PUSTAKA
2010 ).
cipta
:Rineka Cipta.
Rosdakarya
Grafindo Pustaka.
49
Iskandar . ( 2011 ). Pedoman Pertolongan pertama Yang Harus
Cipta
aswitha, Halimun EM
Rineka Cipta
2007
50
Lampiran 1
Kepada
Yth.Responden
di
TEMPAT
Dengan hormat,
Dengan Perilaku Orang Tua Dalam Pencegahan Diare Pada Anak Usia 4-5 Tahun
Bersama ini saya mohon kesediaan Ibu/bpk untuk menjadi responden dan
menentukan hasil penelitian ini. Jawaban anda akan kami jaga kerahasiannya dan
Jombang,
Hormat Saya
(Anita N.R.Benu)
Lampiran 2
Nama :
Umur :
Alamat :
Perilaku Orang Tua Dalam Pencegahan Diare Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di
Jombang
Surat pernyataan ini saya buat dengan sadar tanpa paksaan dari pihak
manapun.
Jombang, 2017
Responden
(..............................)
Lampiran 3
LEMBAR KUESIONER
Perilaku Orang Tua Dalam Pencegahan Diare Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di
1. Nama (inisial) :
2. Umur :4 5
3. Jenis Kelamin : L P
53
a) 1-3 kali sehari
b) Lebih dari 3 kali sehari
c) Beberapakali asalkan tinjanya encer
d) Tidak tau
7) Bagaimna cara mencegah diare ?
a) Selalu menjaga kebersihan makan dan minuman
b) Mencuci tangan sebelum makan
c) Mencuci tangan setelah buang air besar
d) Masak air minum hingga mendidih
e) Tidak Tau
8) Apa yang harus diberikan kepada penderita diare ?
a) Oralit
b) Penganti oralit (lartan gula, garam atau air tajin)
c) Obat anti diare
d) Lain-lain
e) Tidak tahu
a). Setuju
2. Apakah Anda setuju bahwa penderita diare balita harus segera dibawa ke
dokter?
a). Setuju
3. Apakah Anda setuju bahwa sebelum makan harus mencuci tangan dengan
sabun?
a). Setuju
a). Ya
54
5. Apakah Anda setuju diadakan kerja bakti di lingkungan tempat tinggal
Anda?
a). Setuju
55
3. SIKAP ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN DIARE
a). Setuju
2. Apakah Anda setuju bahwa penderita diare balita harus segera dibawa ke
dokter?
a). Setuju
3. Apakah Anda setuju bahwa sebelum makan harus mencuci tangan dengan
sabun?
a). Setuju
a). Ya
Anda?
a). Setuju
56
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANG
Kepada : LPPM
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN STIKES HUSADA
JOMBANG
BIODATA MAHASISWA NIM : 2016030127 IPK :
Nama Lengkap Anita Nini Reanda Benu
Tempat Tanggal
Taelete 16 januari 1990 Foto Berwarna
Lahir
Backgroun Merah
Alamat Tinggal Jl.Basuki Rahmat, Gg.VI
Menggunakan
No. Telp 082247284690 Jas ALmamater
Alamat Email
Lainnya
PROFIL PENELITIAN
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Mengetahui :
57