Grade gagal jantung menurut New York Heart Association, terbagi dalam 4 kelainan
fungsional :
Jantung yang normal dapat berespon terhadap peningkatan kebutuhan metabolisme dengan
menggunakan mekanisme kompensasi yang bervariasi untuk mempertahankan kardiak
output, yaitu meliputi :
Hidropascites atau disebut juga dengan asites merupakan akumulasi cairan transudat atau
eksudat pada rongga abdomen diantara parietal dan viseral peritoneum. Asites dapat
terjadinya disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya :
1. Akibat dari Congestive Heart Failure (CHF) pada jantung kanan dan berhubungan dengan
gangguan kembalinya darah ke vena
2. Kehilangan plasma protein berhubungan dengan hilangnya protein dari ginjal atau
penyakit gastrointestin (protein hilang pada penyakit nephrophaty atau enterophaty)
3. Abstruksi vena cava atau vena portal serta hambatan pengaliran pembuluh limfatik
7. Sirosis hati
Congestive Heart Failure (CHF) merupakan suatu kondisi abnormalitas dari struktur atau
fungsi dari jantung mengakibatkan terganggunya pemompaan darah ke seluruh tubuh.
Penyebab terjadinya Congestive Heart Failure (CHF) diantaranya adalah :
1. Kelemahan otot jantung sehingga ventrikel tidak mampu berkontraksi secara cukup kuat
untuk memompa darah keluar. Kondisi ini bisa diakibatkan oleh keracunan obat, jumlah
darah atau oksigen darah yang tidak mencukupi, atrium atau ventrikel mengalami dilatasi,
infeksi, peradangan atau aritmia.
2. Volume darah yang berlebihan didalam jantung. Kondisi ini bisa karena robeknya katup
jantung, katup mengalami degenerasi, peradangan pada katup jantung.
3. Tekanan darah yang tinggi. Kondisi ini bisa juga disebabkan oleh cacing jantung
(Heartworm).
4. Menurunnya kemampuan kerja ventrikel, bisa diakibatkan oleh penyakit jantung, adanya
cairan berlebih pada selaput jantung.
Pada kondisi Congestive Heart Failure (CHF) pada jantung kanan terjadi
kelemahan/kegagalan jantung kanan untuk memompa darah ke arteri pulmonari (paru-paru)
menyebabkan tersisanya sejumlah darah dalam ventrikel kanan. Sisa darah di ventrikel kanan
menyebabkan terhambatnya masuk aliran darah dari vena cava (vena cava merupakan
pembuluh darah yang mengalirkan darah vena dari berbagai organ tubuh) ke atrium kanan
dan dilanjutkan ke ventrikel kanan. Akibat dari terhambatnya masuk aliran darah dari vena
cava ke atrium kanan dan dilanjutkan ke ventrikel kanan menyebabkan terjadinya
peningkatan tekanan hidrostatik pada vena cava sehingga terjadi perembesan cairan plasma
darah dari pembuluh darah ke interstisium sehingga terjadi asites.
Gejala klinis dari asites diantaranya yaitu : pembesaran abdomen (Gambar 1), letargi,
ketidaknyamanan pada abdomen ketika dipalpasi, dipsnea akibat dari pembesaran abdomen
atau akibat efusi pleura, anoreksia, vormiting dan penambahan berat badan.
2. Pasien dengan hipoproteinemia, nephrotic sindrom dan akumulasi cairan asites selain
terapi yang diatas juga ditambahkan dengan hetastarch (6% hetastarch dalam 0,9% NaCl).
F. Pemilihan Obat
Golongan obat : Diuretik, Nitrat, ACE Inhibitor,β Bloker, Digoxin
Mekanisme obat rasional :
2. Nitrate
Mekanisme kerja :
Dilator kuat system vena sehingga akan menurunkan aliran darah vena kembali ke
jantung dan secara tidak langsung menurunkan kebutuhan oksigen miokard.
Contoh : Nitrogliserin, isosorbitdinitrat
3. Golongan Obat Beta Bloker
Mekanisme kerja :
Mekanisme kerja :
Dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang cepat terutama pada pasien
dengan gagal ginjal atau pasien yang mendapat terapi diuretika.
5.Golongan Digoxin
Mekanisme kerja :