Anda di halaman 1dari 9

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT KEPRESIDENAN RSPAD GATOT SOEBROTO

Nomor Kep/075/E/12/I/2016

tentang

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA


RUMAH SAKIT KEPRESIDENAN RSPAD GATOT SOEBROTO

KEPALA RS KEPRESIDENAN RSPAD GATOT SOEBROTO

Menimbang : 1. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS Kepresidenan


RSPAD Gatot Soebroto maka diperlukan pengelolaan sumber daya
manusia yang kompeten di RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto;

2. bahwa agar tersedia sumber daya manusia yang kompeten dalam


memberikan pelayanan di RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Kepala RS Kepresidenan
RSPAD Gatot Soebroto sebagai landasan dalam merencanakan dan
melakukan pembinaan terhadap sumber daya manusia; dan

3. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan


Kebijakan tentang pengelolaan sumber daya manusia di RS Kepresidenan
RSPAD Gatot Soebroto dengan Keputusan Kepala RS Kepresidenan
RSPAD Gatot Soebroto.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 Tentang


Rumah Sakit; dan

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 188 tahun 2005 tentang Sumber


Daya Manusia.

Memperhatikan : 1. Rencana strategis RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad TA 2015-2019;


dan

2. Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Kep/50/XII/2006


tanggal 29 Desember 2006 tentang Organisasi dan Tugas RSPAD Gatot
Soebroto Ditkesad.

3. Keputusan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Nomor


SK/SQE/017/X/2015 tanggal 12 Agustus 2015 tentang Kebijakan
Pengelolaan Sumber Daya Manusia RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.
2

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Keputusan Kepala RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto tentang


Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Manusia RS Kepresidenan RSPAD
Gatot Soebroto, sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini;

2. Ketentuan-ketentuan terdahulu yang bertentangan/tidak sesuai


dengan Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi; dan
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Januari 2016

Kepala RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto,

dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad.(K).RI.


Brigadir Jenderal TNI
Lampiran
Keputusan Kepala RS Kepresidenan RSPAD
Gatot Soebroto
Nomor Nomor Kep/075/E/12/I/2016
Tanggal 14 Januari 2016

KEBIJAKAN SUMBER DAYA MANUSIA


RUMAH SAKIT KEPRESIDENAN RSPAD GATOT SOEBROTO

1. Pengelolaan sumber daya manusia di RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto


meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pendidikan dan pelatihan, pembinaan, dan
kesejahteraan sumber daya manusia yang dilaksanakan secara efektif, efisien, dan optimal
dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dengan satuan kerja terkait
baik internal dan/atau eksternal;

2. Sumber daya manusia rumah sakit terdiri dari staf medis, staf perawatan, staf
kesehatan profesional lain dan staf non kesehatan;

3. Untuk mendukung kegiatan operasional, maka rumah sakit dapat mengkaryakan


pegawai non pegawai rumah sakit antara lain tenaga konsulen medis, Dokter Tamu dan Dokter
Konsultan, tenaga teknis lainnya dan atau tenaga outsourching yang mengacu kepada
peraturan perundang-undangan yang berlaku;

4. Perencanaan kebutuhan sumber daya manusia disusun dengan mempertimbangkan:

a. Penyusunan formasi:

a. Formasi pegawai disusun berdasarkan analisa jabatan, job description


dan perhitungan beban kerja rumah sakit; dan

b. Formasi pegawai setiap tahun diajukan kepada Kepala RS Kepresidenan


RSPAD Gatot Soebroto untuk diteruskan kepada Direktur Kesehatan Angkatan
Darat.

b. Pengisian pekerjaan/jabatan. Diprioritaskan kepada pegawai dari dalam Rumah


Sakit, yang mempunyai riwayat kerja dengan prestasi baik, serta dapat memenuhi
kualitas pekerjaan/jabatan yang dipersyaratkan tersebut.

5. Dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia untuk menanggapi kondisi darurat
di satuan kerja tertentu di lingkungan rumah sakit, maka dapat dilakukan:

a. Mobilisasi sumber daya manusia dari satu satuan kerja ke satuan kerja lainnya;

b. Mobilisasi peserta didik sesuai dengan kesepakatan yang ditetapkan; dan

c. Menyusun rencana kebutuhan pelatihan yang diperlukan untuk pengalihan peran


dan tanggung jawab.
2

6. Setiap sumber daya manusia rumah sakit wajib memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan perilaku kerja dengan mengacu
kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta wajib dilakukan evaluasi
kompetensi minimal setiap tiga tahun sekali;

7. Uraian tugas pegawai dibuat dan dilakukan perubahan setiap terjadi perubahan peran,
tanggung jawab dan wewenang dalam melaksanakan tugas pokok jabatan baru, dengan
memperhatikan:

a. Peran staf yang memiliki tugas jabatan rangkap (manajerial dan klinis);

b. Peran staf yang memiliki beberapa tanggung jawab klinis tetapi belum
mempunyai kewenangan untuk berpraktik secara mandiri;

c. Peran staf yang sedang berada dalam program pendidikan dengan mengacu
kepada program akademik; dan

d. Staf yang diijinkan untuk menyediakan pelayanan sementara di rumah sakit.

8. Pengadaan (recruitment) sumber daya manusia rumah sakit dilaksanakan secara


efektif, efisien, terkoordinir dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Pelaksanaan pengadaan pegawai yang bersumber dari Prajurit dan Pegawai


Negeri Sipil ditentukan ditingkat Mabes TNI dan Angkatan Darat sesuai tataran
kewenangan;

b. Pelaksanaan pengadaan pegawai dengan status Karyawan Sukarela rumah sakit


dilaksanakan dengan ketentuan:

1) Dilaksanakan oleh Panitia Seleksi yang dibentuk dengan Surat Perintah


Kepala RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto;

2) Mengisi formasi jabatan yang diajukan oleh satuan kerja;

3) Memverifikasi ijazah/sertifikat kompetensi ke sumber utama;

4) Pengangkatan dan atau penugasan sebagai staf klinis dilaksanakan


setelah adanya rekomendasi dari pejabat yang berwenang; dan

5) Untuk tenaga medis diwajibkan mengikuti stase yang telah ditetapkan dan
sebelum penugasan dilakukan evaluasi.

9. Pegawai baru rumah sakit harus dilakukan orientasi dan diberikan sertifikat, materi
orientasi meliputi:

3
a. Orientasi Umum:
1) Struktur organisasi, Visi, Misi, Tupok RS Kepresidenan RSPAD Gatot
Soebroto;
2) Peraturan Kepegawaian;
3) Pengamanan;
4) PUDD dan Kemarkasan;
5) Pendidikan dan Pelatihan;
6) Patient Safety;
7) Customer Service; dan
8) Pengendalian Infeksi Nosokomial.

b. Orientasi Khusus. Orientasi khusus dilaksanakan langsung pada


pekerjaan/jabatan yang akan diisi.

10. Setiap informasi terkait dengan bukti kompetensi wajib dilakukan verifikasi dan evaluasi
ke sumber utama dan didokumentasikan kedalam dokumen pegawai (dosir), konfimasi dapat
dilaksanakan melalui media antara lain:

a. Situs web;
b. Telepon;
c. Surat tertulis; dan
d. Pihak ketiga seperti badan pemerintah maupun non pemerintah resmi.

11. Setiap tenaga profesional kesehatan di rumah sakit wajib memiliki Surat Tanda
Registrasi (STR), Surat Ijin Praktik (SIP), Surat Ijin Kerja dan diperbaharui setiap lima tahun
sekali dan informasi untuk perpanjangan paling lambat enam bulan sebelum habis masa
berlakunya;

12. Evaluasi kompetensi pegawai dilaksanakan untuk memastikan kesesuaian kompetensi


dengan kebutuhan pelayanan pasien, dengan ketentuan:

a. Evaluasi kompetensi berkala (rekredensial) tenaga medis dilakukan setiap tiga


tahun sekali;

b. Evaluasi kompetensi berkala (rekredensial), tenaga kesehatan lain dilakukan


setiap tiga tahun sekali; dan

c. Hasil evaluasi dipergunakan sebagai dasar penetapan kewenangan klinis.

13. Perencanaan pendidikan dan pelatihan disusun dan ditetapkan setiap tahun untuk
mewujudkan pegawai yang memiliki kompetensi sesuai dengan persyaratan jabatan/tugas
masing-masing, meliputi:

a. Diklat dasar/wajib bagi pegawai baru:

1) Dilakukan di luar RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto:


a) Pendidikan Pembentukan Prajurit;
b) Pendidikan Dasar Kecabangan bagi Prajurit;
4
c) Diklat Bela Negara/Latsarmil bagi PNS; dan
d) Diklat Prajabatan bagi PNS.

2) Dilakukan di dalam RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto:


a) Pelatihan Bantuan Hidup Dasar;
b) Pelatihan Fire and Safety;
c) Pelatihan Basic Occupational Health and Safety/K3; dan
d) Pelatihan Basic Patient Safety.

b. Diklat dalam Jabatan:

1) Dilakukan di luar RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto:


a) Dikbangspes;
b) Diklat Kepemimpinan; dan
c) Latihan Keprofesian.

2) Dilakukan di dalam RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto:


a) Latihan Keprofesian; dan
b) Diklat teknis lainnya.

14. Penilaian kinerja pegawai dilaksanakan untuk mengevaluasi kinerja pegawai oleh
Pejabat Penilai melalui sistem monitoring dan evaluasi secara terus menerus dan
berkesinambungan dengan prinsip obyektif, terukur, partisipatif, transparan, dan berbasis bukti.
Penilaian kinerja terhadap sasaran dan perilaku kerja pegawai dilakukan setiap satu tahun
sekali dan atau sesuai kebutuhan penilaian untuk pembinaan;

15. Agar Setiap pegawai dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dilakukan
perawatan yang mencakup pembinaan jasmani, pembinaan mental dan rohani, pembinaan
disiplin, perawatan kesehatan, cuti, perkawinan dan perceraian, penghasilan, tunjangan, uang
duka, tanda penghargaan dan pelayanan personel. Perawatan dilakukan kepada pegawai dan
keluarganya sejak diangkat sampai berakhirnya pegawai bekerja dengan tujuan agar dapat
dicapai keseimbangan dan keserasian antara kepentingan organisasi dan kepentingan
individu;

16. Pelayanan kesehatan bagi setiap pegawai dilakukan sebagai berikut:

a. Pemeriksaan kesehatan untuk calon pegawai oleh Tim Kesehatan rumah sakit;
b. Pemeriksaan kesehatan berkala kepada setiap pegawai dilakukan minimal satu
tahun sekali;
c. Pemberian vaksinasi dan atau imunisasi;
d. Pengobatan, konseling, dan tindak lanjut pengobatan akibat kecelakaan kerja;
dan
e. Pengujian kesehatan bagi pegawai sesuai kebutuhan antara lain mengikuti diklat
tertentu.

17. Sistem penghargaan (reward) dan pembinaan (punishment) dilaksanakan secara


konsisten, objektif, efektif dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku;

5
18. Untuk mengetahui tingkat harapan dan kepuasan pegawai, dilakukan penjaringan
pendapat melalui survei kepuasan pegawai untuk dasar perbaikan manajemen organisasi
rumah sakit;

19. Sistem pelaporan kepegawaian dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan


untuk memenuhi kebutuhan internal dan atau eksternal;

20. Semua pegawai harus mempunyai file staf (dosir) yang disimpan secara tersentral dan
wajib dilakukan update setiap ada perubahan, pengakhiran file staf berpedoman kepada
ketentuan-ketentuan tentang tata cara pemusnahan arsip personel yang berlaku. file staf
berisikan sebagai berikut:

a. Surat lamaran;
b. Daftar Riwayat Hidup;
c. Ijazah terakhir;
d. Transkrip nilai;
e. Surat Pengangkatan;
f. Surat Penempatan Jabatan;
g. Sertifikat Orientasi;
h. Uraian tugas;
i. STR/SIP/SIK;
j. Clinical Appointment;
k. Sertifikat Pelatihan (BLS/BHD, Pemadam Kebakaran, K3, Diklat Fungsi, dll);
l. Verifikasi ijazah terakhir;
m. Rikkes berkala;
n. Penghargaan (tanda jasa, dll);
o. Surat Keputusan Hukuman Disiplin; dan
p. Evaluasi Kinerja.

21. Hak pegawai:

a. Mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan kedinasan;


b. Bekerja sesuai standar profesi, kompetensi dan kewenangan;
c. Mendapatkan perlakuan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit maupun oleh pasien
dan keluarganya;
d. Mendapatkan kesempatan untuk pengembangan diri atau karir;
e. Mendapatkan bimbingan dan arahan dari atasannya yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas kedinasan;
f. Mendapatkan kesejahteraan sesuai peraturan yang berlaku;
g. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan perundangan,
profesi dan etika;
h. Menolak memberikan informasi tentang penyakit pasien, kecuali yang disarankan
oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
i. Tidak diperlakukan sewenang-wenang oleh atasan.

22. Kewajiban pegawai:

a. Mengetahui peran sebagai petugas kesehatan dan penunjang lainnya;


6

b. Mengetahui tugas dan tanggung jawab;


c. Berorientasi kepada Visi dan Misi rumah sakit;
d. Memahami struktur organisasi rumah sakit;
e. Mengikuti pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan oleh rumah sakit
dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan;
f. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh rumah sakit;
dan
g. Pelatihan/training yang wajib diikuti oleh seluruh personel, yaitu:

1) Program Orientasi Umum;


2) Program Orientasi Khusus sesuai dengan profesi;
3) Customer Service;
4) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
5) Bantuan Hidup Dasar (2 tahun sekali);
6) Fire and Safety (1 tahun sekali);
7) Basic Occupational Health and Safety / K3;
8) Basic Patient Safety; dan
9) Pelatihan berbasis kompetensi sesuai dengan profesi masing-masing.

23. Kode Etik dalam memberikan pelayanan:

a. Tidak boleh meminta imbalan/tips pada pasien/keluarga;


b. Tidak boleh memarahi pasien/keluarga;
c. Selalu berbicara dengan suara yang rendah dan ramah pada pasien, keluarga
dan pengunjung rumah sakit;
d. Tidak boleh menyalahkan atau menegur pasien;
e. Bila pasien/keluarga dalam posisi tidak mengikuti aturan, sampaikan koreksi
dengan lembut, santun dan ramah;
f. Berupaya berhadapan dengan pasien/keluarga dengan wajah cerah dan penuh
senyum;
g. Selalu bersikap sabar terhadap pasien yang sedang emosi/marah;
h. Tidak boleh membentak pasien/keluarga dengan alasan apapun;
i. Terhadap pasien/keluarga yang mengotot dan bersikukuh, petugas harus
mengalah dan berupaya membantu agar keinginan pasien terwujud tetapi keamanan
rumah sakit tetap terjaga; dan
j. Selalu mau meminta maaf kepada pasien/keluarga bila ada kekurangan dalam
pelayanan dan tidak boleh bersikap arogan.

24. Kebijakan tentang sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam Diktum di atas,
harus dijadikan acuan dalam merencanakan dan melakukan pembinaan sumber daya manusia
di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad; dan

25. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Januari 2016

Kepala RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto,

dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad.(K).RI.


Brigadir Jenderal TNI

Anda mungkin juga menyukai