BAB 3
PENGUJIAN SONDIR
Maksud dan tujuan penyelidikan tanah dengan sondir adalah untuk mengetahui
perlawanan penetrasi conus dan hambatan lekat tanah pada biconus. Perlawanan
penetrasi conus adalah perlawanan terhadap ujung conus yang dinyatakan dalam
gaya persatuan luas. Hambatan lekat adalah perlawanan terhadap mantel biconus
yang dinyatakan dalam gaya persatuan panjang. Percobaan ini menggunakan
standar ASTM D- 411-75T.
31
32
Laporan Praktikum Pengujian Tanah 2018
BAB 3 PENGUJIAN SONDIR
Kelompok 3
Gambar 3.2 Alat sondir pada saat ditekan dan tidak ditekan
Sondir disebut juga Dutch Deep Sounding Apparatus, yaitu suatu alat statis yang
berasal dari Belanda. Ujung alat ini langsung ditekan ke dalam tanah. Pada ujung
rangkaian pipa sondir ditempatkan alat conus yang berujung lancip dengan
kemiringan kurang lebih 60°. Pipa sondir dimasukkan ke dalam tanah dengan
bantuan mesin sondir. Ada 2 macam metode sondir yaitu :
1. Standard Type (Mantel conus)
Pada metode ini yang diukur hanya perlawanan ujung (nilai conus) yang
dilakukan dengan menekan conus ke bawah. Seluruh tabung luar diam. Gaya
yang bekerja dapat dilihat pada manometer.
2. Friction Sleeve (Addition Jacket Type/Biconus)
Nilai conus dan hambatan lekat keduanya diukur. Hal ini dilakukan dengan
memakai stang dalam. Mula-mula hanya conus yang ditekan ke bawah, nilai
conus diukur. Bila conus telah digerakkan sejauh 4 cm, maka dengan sendirinya
ia mengait friction sleeve. Conus beserta friction sleeve ditekan bersama-sama
sedalam 4 cm. Jadi nilai conus sama dan hambatan lekat didapat dengan
mengurangkan besarnya conus dan nilai jumlah keseluruhan. Dalam percobaan
ini metode friction sleeve yang dipakai.
Rumus yang dipakai dalam perhitungan
D
H L ( H qc ) x
A
dimana :
HL = Hambatan lekat (kg/cm2)
H = Nilai biconus (kg/cm2)
qc = Nilai conus (kg/cm2)
D = Selisih kedalaman (20 cm)
A = Luas conus / luas torak (10 cm2)
35
Laporan Praktikum Pengujian Tanah 2018
BAB 3 PENGUJIAN SONDIR
Kelompok 3
3.5 Data dan Perhitungan
Data percobaan dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Data Praktikum Penyelidikan Tanah dengan Sondir
Kedalaman Conus Biconus
No.
Z qc H
(M) ( kg / cm2 ) ( kg / cm2 )
1 0 0 0
2 0,2 34 36
3 0,4 25 30
4 0,6 11 18
5 0,8 20 22
6 1 20 22
7 1,2 10 12
8 1,4 9 12
9 1,6 8 13
10 1,8 10 15
11 2 25 27
12 2,2 130 150
13 2,4 250
1. Friction
q r = H - qc
2. Hambatan Lekat
HL = qr . D/A
3. Hambatan Total
HT = H + qc
4. Local Friction
LF = qr/10
Dengan memasukkan nilai conus yang telah diketahui maka kita dapat mencari
daya dukung tanah untuk jenis tanah dan pondasi yang berbeda, yaitu dengan
menggunakan persamaan empiris yang disesuaikan dengan jenis tanah dan jenis
pondasi.
dimana :
Qd = Daya dukung tanah (kg/cm2)
qc = Nilai conus (kg/cm2)
dimana :
Qult = Nilai tahanan ujung ultimit (ton)
Qijin = beban ijin pada pondasi taing (ton)
Ap = Luas Ujung Tiang (m2)
38
Laporan Praktikum Pengujian Tanah 2018
BAB 3 PENGUJIAN SONDIR
Kelompok 3
Lb = kedalaman pondasi tertanam (m)
P= Keliling ujung tiang (cm)
Fs = nilai tahanan gesek tiang (kg/cm2)
SFQP = faktor keamanan ujung tiang, dipakai 3
SFQS = faktor keamanan ujung tiang , dipakai 5
Wtiang = berat sendiri tiang
Berikut ini contoh perhitungan untuk mencari daya dukung tanah untuk pondasi
dangkal pada kedalaman 1,6
m dengan nilai conus 10 kg/cm2 .
Menerus :
Qd = 28 – 0,0052 (300 – qc)1,.5
= 28 – 0,0052 (300 – 10)1,5
= 2,3197 kg/cm2
Bujur Sangkar
Qd = 48 – 0,009 (300 – qc)1,5
= 48 – 0,009 (300 – 215)1,5
= 40,9471 kg/cm2
Berikut ini contoh perhitungan untuk mencari daya dukung tanah untuk pondasi
dalam pada kedalaman 10,8 m dengan nilai conus 215 kg/cm2 .
Qult = Qp + Qs
𝑞𝑐𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥 𝐴𝑝 𝐿𝑏 𝑥 𝑃 𝑋 𝑓𝑠𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎
Qijin = ( )+( ) - Wtiang
𝑆𝐹𝑄𝑝 𝑆𝐹𝑄𝑠
121,23 𝑥 1,57 10,8 𝑥 1,57 𝑋 9,94
=( )+( ) – 2400 x ¼.3,14.0,52.10,8
3 5
Conus (kg/cm2)
Local friction*10
(kg/cm2)
0 50 100 150 200 250 300
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
Depth (m)
6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
11.00
3.6 Kesimpulan.