Anda di halaman 1dari 3

TINJAUAN SOSIAL DAN BUDAYA TENTANG PERAWATAN PALIATIF

RESUME PERTEMUAN 10
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PALIATIVE CARE
Yang diampu oleh dosen Linlin Lindayani Ph.D

Disusun Oleh

HERI HARSONO 043-315-16-1-014

Kelas : S1-3A

PRODI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT

BANDUNG

2019
1. mengapa segi sosial budaya yang di anut pasien dapat mempengaruhi
perawatan paliatif?
Karena mengacu pada sosial budaya pasien terkadang masing-masing-
masing budaya dan sosial pasien mempunyai pandangan yang berbeda
mengenai sakit ataupun kematian yang nantinya akan mempengaruhi proses
perawatan paliatifnya. Didalam kebudayaan agama islam sendiri, meyakini
bahwa sakit itu merupakan suatu ujian agar kita bersabar dalam menerima
cobaan yang diuji oleh Allah dan perihal kematiannya sendiri, di islam
diyakini bahwa kematian merupakan awal dari kehidupan yang baru dan
akan dimintai pertanggung jawabannya kelak. Sedangkan menurut
kebudayaan kristen, ketika sehabis kematian akan ada juru slamatnya.
Untuk itu segi budaya sangat berpengaruh terhadap perawatan paliatif,
tentunya kita harus bisa untuk respect atau menghargai masing-masing
pandangan budaya dan sosial tersebut

2. Apakah dengan beragam sosial budaya yang dimiliki pasien dapat


menghambat dalam perawatan paliatif?
Tidak akan mempersulit, selagi kita bisa untuk menghargai keberagaman
keyakinan tersebut. Kita tidak bisa mengubah tetapi kita bisa untuk
menghargai keyakinan klien tersebut. Dalam hal setelah kematian saja,
masyarakat indonesia umumnya lebih ingin ketika meninggal dalam
keadaaan tubuh yang lengkap dan utuh tanpa ada yang cacat/hilang,
sedangkan orang luar negeri, mereka terkadang lebih ingin mendonorkan
mata, ginjal ataupun organ-organ tubuh yang masih bisa bermanfaat untuk
orang lain.

3. Harapan anda dengan memperhatikan sosial budaya pasien bagi kondisi


psikologis pasien?
Diharapakan dengan apa yang klien yakini dan apa yang klien percayai itu
bisa membuat psikologi klien terhadap sakitnya menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Sisi sosial dan budaya inilah yang bisa menjadi obat hati dan
jiwa yang terkadang tidak bisa menerima sakit yang dialami. Ketika jiwa
dan hati sudah bisa untuk menerima keadaan sakit yang dialami, maka akan
sangat mudah sekali pengobatan medis dilakukan. Sekalipun nantinya
pasien meninggal, setidaknya dengan sisi spiritual inilah yang membuat
klien meninggal dalam keadaan damai dan tenang.
4. Apakah manfaat dengan memperhatikan sosial budaya yang dimiliki
pasien bagi psikologis pasien?
Manfaat nya itu adalah dengan kita tahu sosial budaya pasien maka
diharapkan kita bisa memberikan tindakan atau intervensi yang tepat
khususnya untuk psikologis pasien menjadi lebih baik lagi. Sosial budaya
yang dimiliki pasien bisa mempengaruhi perawatan paliatif contohnya
dilihat dari segi etnis, gender, status finansialnya, umur, pekerjaanya,
tempat tinggal, ataupun orientasi seksual, semuanya memiliki pengaruhnya
masing-masing. Terkadang juga ada keluarga yang menginginkan
dilakukannya DNR ataupun mendonasikan organ anggota keluarganya
sesuai dengan kebudayaan yang ia percayai.

Anda mungkin juga menyukai