EFEKTIF DALAM
KEPERAWATAN:
WHISTLE BLOWING AS ADVOCACY
DINDA,ERIKA,HERI,OKE,SITI,TRI
Pengertian whistleblowing
Whistleblowing menurut KNKG di dalam Pedoman Sistem Pelaporan
Pelanggaran adalah pengungkapan tindakan pelanggaran atau
perbuatan yang melawan hukum, tidak etis/tidak bermoral atau
perbuatan lain yang dapat merugikan organisasi atau pemangku
kepentingan, yang dilakukan oleh karyawan atau pimpinan organisasi
kepada piminan organisasi atau lembaga lain yang dapat mengambil
tindakan atas pelanggaran tersebut. Sedangkan seseorang yang
melakukan whistleblowing disebut pelapor pelanggaran atau
whistleblower (Sagara, 2013).
Menjadi seorang whistleblower bukanlah hal yang mudah.
Dibutuhkan keberanian dan keyakinan untuk melakukannya.
Hal ini di karenakan seorang whistleblower tidak menutup
kemungkinan akan mendapatkan terror dari oknumoknum
yang tidak menyukai keberadaaanya (Sulistomo, 2012).
Whistleblowing dapat berasal baik dari dalam ataupun dari luar.
A. Mekanisme Internal
Misalnya: perilaku tidak jujur yang berpotensi atau mengakibatkan kerugian finansial
perusahaan, pencurian uang atau aset, perilaku yang menggangu atau merusak
keselamatan kerja, lingkungan hidup, dan kesehatan.
B. Mekanisme Eksternal
Dalam sistem pelaporan secara eksternal diperlukan lembaga di luar perusahaan yang
memiliki kewenangan untuk menerima laporan whistleblower
MANFAAT WHSITLEBLOWING
SYSTEM
Menurut Komite Kebijakan Nasional Governance (2008:2) manfaat dari penyelenggaran
whistleblowing system yang baik antara lain adalah:
b. Mengurangi risiko yang dihadapi organisasi akibat dari pelanggaran, baik dari segi
keuangan, operasi, hukum, keselamatan kerja, dan reputasi.
d. Mendapatkan balas jasa atau reward dari negara atas kesaksian yang telah
diungkap karena kesaksian mampu membongkar suatu kejahatan yang lebih
besar
Terima kasih