Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang diperlukan setiap saat dan
memerlukan pengolahan yang baik dan bener agar bermanfaat bagi tubuh, karena
Makanan adalah semua bahan dalam bentuk olahan yang dimakan manusia kecuali
sejenisnya tetapi bukan obat. Makanan penting untuk pertumbuhan karena sebagai
bahan yang diperlukan untuk membangun dan mengganti jaringan tubuh, untuk
bekerja.
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik
yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan
bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan ataupembuatan
pembuat racun baik exotoxin maupun endotoxin, adalah yang tergolong Salmonella,
(Soemirat,2009)
nyata dari penyakit bawaan air. Yang dimaksud dengan penyakit bawaan makanan
adalah penyakit umum yang dapat diderita seseorang akibat memakan sesuatu
dan lain-lainnya
menjangkaunya
sekitarnya
10. Sayuran dan buah-buahan yang ditanam pada tanag yang terkontaminasi
1. Pemilihan bahan baku yang sehat, tidak busuk, warna yang segar
5. Penyajian makanan tidak terkena lalat, debu, dan udara kotor, peralatan
membusuk
disengaja.
dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya, agar individu terhindar dari ancaman
tangan untuk melindungi kebersihan tangan, cuci piring untuk melindungi kebersihan
piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan
secara keseluruhan.
Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan
kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari
segala bahaya yang dapat menganggu kesehatan, mulai dari sebelum makanan
pada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada
2007), adalah :
a. Mencapai dan mempertahankan hasil produksi yang sesuai dengan suhu hidangan
d. Dilakukan oleh pekerja dan penjamah makanan yang sehat mulai dari penerimaan
hingga distribusi
dimasak
g. Panaskan kembali suhu makanan menurut suhu yang tepat (74 ºC)
j. Perhatikan semua hasil makanan yang harus dibeli dari sistem khusus
makanan. Higiene dan sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor
makanan, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan
1. Tersedianya makanan yang berkualitas baik dan aman bagi kesehatan konsumen
makanan
3. Terwujudnya perilaku kerja yang sehat dan benar dalam penanganan makanan di
institusi
kepada konsumen dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui
pemberian makanan yang tepat dan termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan, dan
evaluasi bertujuan untuk mencapai status kesehatan yang optimal melalui pemberian
lengkap atau hanya berupa makanan kecil (snack food). Yang termasuk
biasanya adalah makanan lengkap, baik untuk satu kali makan atau setiap
Makanan yang sehat adalah makanan yang tidak tercemar oleh bakteri
ataupun benda lain yang masuk kedalam makanan itu sendiri. Untuk mendapatkan
makanan yang sehat kita harus memperhatikan higiene dan sanitasi dalam
maka upaya tersebut harus berdasarkan prinsip HSM ( Higiene Sanitasi makanan).
3. Pengolahan makanan
5. Pengangkutan makanan
6. Penyajian makanan
Pemilihan bahan makanan adalah semua bahan baik terolah maupun tidak
dilihat dari segi kebersihan, penampilan dan kesehatan. Penjamah makanan dalam
memilih bahan yang akan diolah harus mengetahui sumber-sumber makanan yang
1. Hindari penggunaan bahan makanan yang berasal dari sumber yang tidak
jelas.
tempat pelelangan ikan resmi dan pasar bahan dengan sistem pendingin.
c. Bahan makanan siap santap yaitu bahan makanan yang dapat langsung
bahan makanan di tempat yang telah diawasi oleh pemerintah seperti pasar swalayan,
rumah potonghewan atau supplier bahan makanan yang telah berijin. Makanan yang
kering seperti herbal, kacang – kacangan dan rempah – rempah sering kali
terkontaminasi oleh spora dalam jumlah banyak walaupun aman karena dalam
keadaan kering, akan tetapi jika direhidrasi maka harus diperlakukan seperti halnya
makanan sehat.
gudang untuk menyimpan bahan makanan dan terdapat sarana untuk penyimpanan
bahan makanan dingin. Menurut Betty C dalam Depkes (2006) ada 4 cara
40ºC untuk jenis bahan makanan berprotein yang mudah rusak untuk
d. Penyimpanan beku (frozen), yaitu penyimpanan pada suhu < 0ºC untuk
bahan makanan protein yang mudah rusak untuk jangka waktu > 24 jam.
1098/Menkes/SK/VII/2003 adalah:
bersih
yaitu :
Pengambilan dengan cara seperti ini disebut cara First In First Out (FIFO).
1. Penyimpanan harus dilakukan dalam suatu tempat khusus yang bersih dan
memenuhi syarat.
serangga dan tikus, tidak mudah membusuk dan rusak, dan untuk bahan-
dingin.
untuk riwayat keluar masuk barang dengan sistem FIFO (First In First
Out).
hygiene dan sanitasi. Menurut Dewi yang mengutip dari Anwar dkk (1997)
1. Penjamah Makanan
Penjamah juga dapat berperan sebagai penyebar penyakit, hal ini bisa terjadi
pekerja.
sejenisnya.
celemek/apron, tutup rambut, sepatu dapur, tidak merokok, tidak makan atau
menguyah, tidak memakai perhiasan kecuali cincin kawin yang tidak berhias,
tidak menggunakan peralatan dan fasilitas yang bukan untuk keperluan, selalu
mencuci tangan sebelum bekerja, selalu mencuci tangan sebelum dan setelah
keluar dari kamar mandi, selalu memakai pakaian kerja yang bersih yang
makanan jadi biasanya disebut dengan dapur, menurut Depkes RI (1994) yang
a. Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air,rata, tidak licin
dengan jari-jari tidak kurang dari 7,62 cm dari lantai dan tidak boleh
c. Lantai harus selalu dalam keadaan bersih, terpelihara sebelum dan sesudah
melakukan pekerjaan.
dibersihkan.
c. Dinding yang selalu menerima kelembaban atau percikan air harus rapat air
b. Mudah dibersihkan.
adalah :
ruang.
b. Di setiap ruangan kerja seperti gudang, dapur, tempat cuci peralatan dan
kesehatan.
a. Tempat sampah dibuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat.
d. Sampah sudah harus dibuang dalam waktu 24 jam dari rumah makan dan
restoran.
tikus atau hewan lain dan terletak di tempat yang mudah dijangkau oleh
Untuk persyaratan Dapur, ruang makan, dan gudang makanan adalah sebagai
berikut:
a. Dapur.
1. Luas dapur sekurang-kurangnya 40% dari ruang makan atau 27% dari
luas bangunan.
limbah.
(fc).
12. Ruang dapur harus bebas dari serangga, tikus dan hewan lainnya.
13. Udara di dapur tidak boleh mengandung angka kuman lebih dari
5juta/gram.
b. Ruang Makan
yang berlaku.
10. Lantai, dinding dan langit-langit harus selalu bersih, warna terang
gudang.
selain makanan.
makanan. Aman ditinjau dari bahan yang digunakan dan juga desain
1. Persyaratan umum, terdiri dari bahan yang digunakan untuk membuatnya atau
bahan yang digunakan untuk perbaikan harus anti karat, kedap air, halus,
mudah dibersihkan, tak berbau dan tak berasa. Hindari bahan-bahan Antimon
2. Bila digunakan sambungan, gunakan bahan yang anti karat dan aman.
dalam persyaratan peralatan makanan bahwa tidak boleh bakteri lebih dari 100
makanan.
2. Permukaan yang kontak langsung dengan makanan harus tidak ada sudut
4. Peralatan yang kontak langsung dengan makanan yang siap disajikan tidak
boleh mengandung angka kuman yang melebihi ambang batas, dan tidak
6. Peralatan yang sudah didesinfeksi harus ditiriskan pada rak-rak anti karat
sampai kering sendiri dengan bantuan sinar matahari atau buatan dan tidak
RI,2003).
hasil pencucian yang sehat dan aman. Tahapan-tahapan pencucian yang perlu
sisa makanan yang terdapat pada peralatan yang akan dicuci, seperti sisa
cara menggosok dan melarutkan sisa makanan dengan zat pencuci atau
deterjen.
telah digosok deterjen sampai bersih dengan cara dibilas dengan air
sebagainya.
Makanan masak sangat disukai oleh bakteri karena suasananya cocok untuk
tempat berkembang biaknya bakteri. Oleh karena itu, cara penyimpannya harus
memiliki wadah yang terpisah, pemisah didasarkan pada jenis makanan dan setiap
mengusahakan makanan agar dapat awet lebih lama. Kualitas makanan yang telah
diolah sangat dipengaruhi oleh suhu, dimana terdapat titik-titik rawan untuk
perkembangbiakan bakteri patogen dan pembusuk pada suhu yang sesuai dengan
kondisinya.
1. Terlindung dari debu, bahan kimia berbahaya, serangga, tikus dan hewan
lainnya.
3. Makan cepat busuk disimpan dalam suhu panas 65,5 ºC atau lebih, atau
4. Makanan cepat busuk untuk penggunaan dalam waktu lama (lebih dari 6 jam)
makanan kurang tepat dan alat angkutnya kurang baik kualitasnya, kemungkinan
3. Pengisian wadah tidak sampai penuh agar tersedia udara untuk ruang gerak
menumpahi
dibersihkan
4. Penyajian dilakukan dengan perilaku yang sehat dan pakaian yang bersih.
e. Peralatan makan dan minum yang telah dipakai paling lambat 5 menit
sudah dicuci.
1. Prinsip pewadahan yaitu setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah yang
2. Prinsip kadar air yaitu makanan yang mengandung kadar air tinggi baru
3. Prinsip edible part yaitu setiap bahan yang disajikan merupakan bahan yang
dapat dimakan hal ini bertujuan untuk menghindari kecelakaan salah makan.
4. Prinsip pemisah yaitu makanan yang disajikan dalam dus harus tetap terpisah
5. Prinsip panas yaitu penyajian makanan yang harus disajikan dalam keadaan
6. Prinsip bersih yaitu setiap wadah yang digunakan harus dalam keadaan bersih
dan baik.
kelas perawatan.
1. Kontaminasi.
2. Pencemaran fisik, seperti rambut, debu, tanah, serangga dan kotoran lainnya
Terjadinya pencemaran dapat dibagi dalam 3 (tiga) cara, yaitu : (Depkes RI,2001)
yang masuk ke dalam makanan secara langsung, baik disengaja maupun tidak
makanan yang telah dimasak sempurna. Contoh : nasi yang tercemar dengan
2. Keracunan
Makanan yang menjadi penyebab keracunan biasanya telah tercemar oleh unsur-
unsur fisika, mikroba ataupun kimia dalam dosis yang membahayakan. Adapun yang
1. Bahan makanan alami, yaitu makanan yang secara alami telah mengandung
racun, seperti jamur beracun, ikan, buntel, ketela hijau, gadung atau umbi
racun.
mikroba dalam jumlah besar, yang kemudian hidup dan berkembang biak,
yang dihasilkan oleh mikroba dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh
pestisida dengan gejala depresi pernafasan sampai koma dan dapat meninggal.
3. Pembusukan
baik sebagian atau seluruhnya pada makanan dari keadaan yang normal menjadi
keadaan yang tidak normal yang tidak dikehendaki sebagai akibat pematangan alam
bekas gigitan).
2. Enzym, yaitu pembusukan akibat aktivitas zat kimia pada proses pematangan
Contohnya enzym amilase pemecah tepung, enzym lipase pemecah lemak dan
3. Mikroba, yaitu bakteri atau cendawan yang tumbuh dan berkembang biak di
4. Pemalsuan
bawaan makanan dan susu). Penyakit- penyakit tersebut dapat disebabkan oleh :
kedalam tubuh melalui daging sapi,daging babi, atau ikan yang terinfeksi
pembiakan.
pewarna, ataupun yang secara tidak sengaja, misalnya insketisida (suatu bahan
bongkrek,dan jengkol.
1. Foodborne disease
2. Food infection
dikonsumsinya.
3. Food intoxication
Suatu gejala penyakit yang muncul akibat mengkonsumsi yang ada dalam
makanan.
mempunyai kebiasaan bekerja, minat maupun perilaku sehat (WHO dan Depkes RI, 2004).
Penjamah makanan sangat penting dan merupakan salah satu faktor dalam penyediaan
3. Setiap tenaga pengolah makanan pada saat bekerja harus memakai celemek
c. Tidak bercakap-cakap.
kamar kecil.
merupakan salah satu bentuk fasilitas umum, yang keberadaannya selain sebagai tempat
untuk menjual makanan dan minuman juga sebagai tempat bertemunya segala macam
masyarakat dalam hal ini anak sekolah maupun guru yang berada di lingkungan
sekolah, dengan segala penyakit yang mungkin dideritanya (Depkes RI, 2003).
Kantin atau warung sekolah merupakan salah satu tempat jajan anak sekolah
selain penjaja pangan jajanan anak sekolah (PJAS) diluar sekolah. Kantin sekolah
dan makan siang di rumah serta cemilan dan minuman yang sehat, aman dan bergizi.
Menurut Moehyi (1992) Kantin adalah setiap bangunan yang menetap dengan
segala peralatan yang dipergunakan untuk proses pembuatan dan penjualan atau
penyajian makanan dan minuman bagi umum, dimana proses pembuatan dan
Menurut Putri (2008) Kantin yang sehat secara fisik tentunya harus
kantin sehat dapat dibedakan menjadi kantin dengan ruangan tertutup dan kantin
dengan ruangan terbuka seperti di koridor atau di halaman sekolah. Meskipun kantin
berada di ruang terbuka, namun ruang pengolahan dan tempat penyajian makanan
harus dalam keadaan tertutup. Kedua jenis kantin tersebut harus memiliki sarana dan
Kedua jenis kantin harus mempunyai suplai air bersih yang cukup, baik untuk
Sumber air dapat diperoleh dari PAM maupun dari air tanah (sumur). Air
yang digunakan adalah air harus bebas dari mikroba dan bahan kimia yang
memenuhi persyaratan kualitas air bersih dan atau air minum dan untuk air
yang akan digunakan untuk memasak atau mencuci bahan pangan harus
2. Tempat penyimpanan
bahan baku, tempat penyimpanan makanan jadi yang akan disajikan, tempat
Tempat penyimpanan harus mudah dibersihkan dan bebas dari hama seperti
serangga, binatang pengerat seperti tikus, burung, atau mikroba dan ada
sirkulasi udara. Penyimpanan bahan baku dan produk pangan harus sesuai
terpisah dengan produk atau makanan yang siap disajikan. Kedua jenis kantin
bahan bukan pangan seperti bahan pencuci dan minyak tanah. Bahan
Permukaan peralatan yang kontak langsung dengan pangan harus halus, tidak
bercelah, tidak mengelupas, dan tidak menyerap air Peralatan bermotor seperti
mudah dibersihkan.
3. Tempat pengolahan.
sama, baik untuk kantin ruang tertutup maupun kantin ruang terbuka.
Ruangan ini harus selalu dalam keadaan bersih dan terpisah dari ruang
penyajian dan ruang makan dan harus tertutup. Terdapat tempat/meja yang
bekerja dapat leluasa bergerak. Ventilasi yang cukup harus tersedia agar udara
panas dan lembab di dalam ruangan pengolahan dapat dibuang keluar dan
diganti dengan udara segar. Terdapat lampu penerangan yang cukup terang
Kantin ruang tertutup maupun kantin ruang terbuka harus mempunyai tempat
penyajian makanan seperti lemari display, etalase atau lemari kaca yang
digantung atau ditempatkan dalam wadah dan disajikan pada tempat yang
terlindung dari sinar matahari langsung atau debu. Khusus untuk buah potong
dingin/didinginkan.
Ruang makan di kantin menyediakan meja dan kursi dalam jumlah yang
cukup dan nyaman. Meja dan kursi tersebut harus selalu dalam keadaan
Permukaan meja harus mudah dibersihkan. Ruang makan pada kantin ruang
tertutup harus mempunyai ventilasi yang cukup agar udara panas dan lembab
di dalam ruangan pengolahan dapat dibuang keluar dan diganti dengan udara
halaman sekolah sebagai tempat makan, tempat tersebut harus selalu dijaga
kebersihannya, rindang (tidak terkena matahari langsung jika tidak ada atap),
ada pertukaran udara, serta jauh dari tempat penampungan sampah, WC dan
5. Fasilitas sanitasi.
mempunyai persyaratan yang sama yaitu: tersedia bak cuci piring dan
sabun/detergen dan lap bersih atau tisue di tempat makan dan di tempat
pembersihan dan tersedia alat cuci/pembersih yang terawat baik seperti sapu
lidi, sapu ijuk, selang air, kain lap, sikat, kain pel, dan bahan pembersih
Perlengkapan kerja karyawan kantin yang harus disediakan antara lain baju
kerja, tutup kepala, dan celemek berwarna terang, serta lap yang bersih. Jika
uang, maka uang harus mempunyai tempat penyimpanan khusus yang terpisah
dan berada jauh dari tempat penyajian atau display makanan siap saji karena
uang merupakan sumber kontaminasi mikroba yang sering tidak kita sadari.
melalui uang.
1. Tempat sampah atau limbah padat di kantin harus tersedia dan jumlahnya
cukup serta selalu tertutup, di dalam maupun di luar kantin harus bebas
2. Terdapat selokan atau saluran pembuangan air (termasuk air limbah dan
3. Terdapat lubang angin yang berfungsi untuk mengalirkan udara segar dan
1. Golongan A
a. Golongan A1
karyawan yang membantu. Hal ini seperti usaha sambilan yang hanya
b. Golongan A2
Dapur golongan ini sudah terpisah dengan dapur rumah tangga dan sudah
restoran yang menyediakan masakan yang sudah matang dan siap saji, tetapi
2. Golongan B
c) Perusahaan
mewmperkerjakan karyawan.
3. Golongan C
Jasa boga yang melayani kebutuhan alat angkutan umum internasional dan
pesawat udara . jasa boga golongan C ini sudah menngunakan dapue khusus dan
Lalat merupakan serangga dari Ordo Diptera yang mempunyai sepasang sayap
biru berbentuk membran. Semua bagian tubuh lalat rumah bisa berperan sebagai alat
penular penyakit (badan, bulu pada tangan dan kaki, feces dan muntahannya).
Kondisi lingkungan yang kotor dan berbau dapat merupakan tempat yang sangat baik
Siklus hidup Lalat dalam kehidupan lalat dikenal ada 4 (empat) tahapan yaitu
mulai dari telur, larva, pupa, dan dewasa. Lalat berkembang biak dengan bertelur,
berwarna putih dengan ukuran lebih kurang 1 mm panjangnya. Setiap kali bertelur
akan menghasilkan 120–130 telur dan menetas dalam waktu 8–16 jam. Pada suhu
rendah telur ini tidak akan menetas (dibawah 12 –13 ºC). Telur yang menetas akan
menjadi larva berwarna putih kekuningan, panjang 12-13 mm. Akhir dari phase larva
ini berpindah tempat dari yang banyak makan ke tempat yang dingin guna
coklat tua, panjangnya sama dengan larva dan tidak bergerak. Phase ini berlangsung
pada musim panas 3-7 hari pada temperatur 30–35 º C, kemudian akan keluar lalat
muda dan sudah dapat terbang antara 450–900 meter. Siklus hidup dari telur hingga
menjadi lalat dewasa 6-20 hari Lalat dewasa panjangnya lebih kurang ¼ inci, dan
mempunyai 4 garis yang agak gelap hitam dipunggungnya. Beberapa hari kemudian
sudah siap untuk berproduksi, pada kondisi normal lalat dewasa betina dapat bertelur
sampai 5 (lima) kali. Umur lalat pada umumnya sekitar 2-3 minggu, tetapi pada
kondisi yang lebih sejuk biasa sampai 3 (tiga) bulan Lalat tidak kuat terbang
manusia dan dapat menjadi vektor pembawa penyakit kepada manusia seperti
penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Menurut Rudianto (2002), penyakit
yang dapat ditularkan oleh lalat antara lain: Desentri, Diare, Typhoid, dan Cholera.
Salah satu cara penilaian baik buruknya suatu lokasi adalah dilihat dari angka
populasi lalat dewasa tepat dan biasa diandalkan daripada pengukuran populasi larva
lalat.
tentang :
c. Jenis-jenis lalat
a. Pemukiman penduduk
dengan pemukiman
Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengukur tingkat kepadatan lalat
antara lain :
a. Fly Grill
Fly grill dipakai apabila lalat yang dijumpai pada daerah yang disurvei secara
alamiah tertarik untuk hinggap pada alat tersebut. Jadi pemakaian fly grill ini
didasarkan pada sifat lalat yang cenderung hinggap pada tepi-tepi alat tersebut
detik
menggunakan counter. Lalat yang terbang dan hinggap lagi dalam waktu
sama
6. Dari lima kali perhitungan yang mendapatkan nilai tertinggi dihitung rata-
6-20 : populasi padat dan perlu pengamatan lalat dan bila mungkin direncanakan
>21 : populasi sangat padat dan perlu diadakan pengamanan terhadap tempat
1995 ).
b. Scudder Grille
Scudder grille dapat dipakai untuk mengukur tingkat kepadatan lalat dengan
cara diletakkan di atas umpan, misalnya sampah atau kotoran hewan, lalu
dihitung jumlah lalat yang hinggap dengan menggunakan hand counter ( alat
penghitung ).
c. Sticky Trap
Rendah (0-2)