DI SUSUN OLEH
Kelompok 6
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
28 Februari 2019
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................... 1
Bab 1 Pendahuluan
Bab IV Penutupan
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Dari Vena Ulcers ?
2. Bagaimana Patofisiologi Vena Ulcers ?
3. Bagaimana Tanda dan Gejala Vena Ulcers ?
4. Apa Penyebab Vena Ulcers ?
5. Bagaimana Faktor Resiko Vena Ulcers ?
6. Bagaimana Pengkajian Vena Ulcers ?
7. Bagaimana Menegement Vena Ulcers ?
1.3 Tujuan
1. Agar Mengetahui Bagaimana Pengertian Dari Vena Ulcers
2. Agar Mengetahui Bagaimana Patofisiologi Vena Ulcers
3. Agar Mengetahui Bagaimana Tanda dan Gejala Vena Ulcers
4. Agar Mengetahui Apa Penyebab Vena Ulcers
5. Agar Mengetahui Bagaimana Faktor Resiko Vena Ulcers
6. Agar Mengetahui Bagaimana Pengkajian Vena Ulcers
7. Agar Mengetahui Bagaimana Menegement Vena Ulcers
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ulkus
2.1.1 Definisi
Ulkus adalah ekskavasi yang berbentuk lingkaran maupun ireguler akibat dari hilangnya
epidermis dan sebagian atau seluruh dermis.
2.1.2 Proses Terjadinya Ulkus
Komposisi jaringan lunak bervariasi pada satu anggota tubuh dengan anggota tubuh
lainnya sehingga pada aktivitas normal dapat melakukan adaptasi pada tekanan yang beragam tanpa
terjadi kerusakan. Kolagen dan elastin merupakan dua komponen yang memperkuat jaringan
lunak.. Secara fisiologis, jaringan mengalami tekanan yang berlebihan maka akan memicu sel saraf
untuk mengirimkan impuls ke otak. Tekanan yang berlebihan akan diartikan sebagai nyeri sehingga
tubuh akan berespon untuk mengistirahatkan daerah tersebut.
Respon lokal yang terjadi di jaringan tersebut berupa pelepasan fibrin,neutrofil, platelet, dan
plasma beserta peningkatan aliran darah yang menyebabkan edema. Edema ternyata dapat
menekan pembuluh kapiler yang menyuplai nutrisi sehingga jaringan dapat mengalami kematian.
Kematian jaringan ini justru akan semakin meningkatkan pelepasan mediator
inflamasi.Kulit memberikan tekanan internal untuk mengeluarkan akumulasi sel-sel debrisdan
radang tersebut.
6
4.Ulkus bakteriil
5.Ulkus mikotik
6.Ulkus karsinogenik
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi
Ulkus Vena adalah kondisi medis yang ditandai dengan luka yang bertahan lama, tidak
menyembuh, bentuk tidak beraturan pada tungkai atau kaki yang memerlukan waktu lebih
dari enam minggu untuk sembuh akibat tekanan darah tinggi yang menetap pada vena-
vena tungkai yang menyebabkan kerusakan pada kulit.Sekitar 75% ulkus tungkai terjadi
karna insufisiensi vena yang kronis (Brunner & Suddarth,2002).
Pada keadaan normal katup vena bekerja satu arah dalam mengalirkan darah vena
naik keatas dan masuk kedalam. Pertama darah dikumpulkan dalam kapiler vena
superfisialis kemudian dialirkan ke pembuluh vena yang lebih besar, akhirnya melewati
katup vena ke vena profunda yang kemudian ke sirkulasi sentral menuju jantung dan paru.
Vena superfisial terletak suprafasial,sedangkan vena-vena profunda terletak didalam fasia
dan otot. Vena perforata mengijinkan adanya aliran darah dari vena superfisialis ke vena
profunda. Di dalam kompartemen otot, vena profunda akan mengalirkan darah keatas
melawan grafitasi dibantu oleh adanya kontraksi ototyang menghasilkan suatu mekanisme
pompa otot. Pompa ini akan meningkatkan tekanan dalam vena profunda dan selain itu
karena vena profunda terletak di dalam fasia yang mencegah distensi berlebihan. Tekanan
dalam vena superfisial normalnya sangat rendah, apabila mendapat paparan tekanan tinggi
yang berlebihan akan menyebabkan distensi dan perubahan bentuk menjadi berkelok-
kelok.
Varises vena pada kehamilan paling sering disebabkan oleh adanya perubahan
hormonal yang menyebabkan dinding pembuluh dan katupnya menjadi lebih lunak dan
lentur, namun bila terbentuk varises selama kehamilan hal ini memerlukan evaluasi lebih
lanjut untuk menyingkir adanya kemungkinan disebabkan oleh keadaan DVT akut.
Peningkatan tekanan di dalam lumen paling sering disebabkan oleh terjadinya insufisiensi
vena dengan adanya refluks yang melewati katup vena yang inkompeten baik terjadi pada
vena disebabkan oleh adanya obstruksi aliran darah vena. Penyebab obstruksi ini karena
thrombosis intravaskuler atau akibat adanya penekanan dari luar pembuluh ddarah. Pada
pasien dengan varises oleh karena obstruksi tidak boleh dilakukan ablasi. Kegagalan katup
pada vena superfisial paling umum disebabkan oleh karena peningkatan tekanan di dalam
pembuluh darah oleh adanya insufisiensi vena.
Penyebab lain yang mungkin dapat memicu kegagalan katup vena yaitu adanya
trauma langsung pada vena adanya kelainan katup karena thrombosis .Bila vena
superfisial ini terpapar dengan adanya tekanan tinggi dalam pembuluh darah, pembuluh
vena ini akan mengalami dilatasi, kemudian terus membesar sampai katup vena satu sama
lain tidak dapat saling bertemu. Kegagalan pada satu katup vena akan memicu terjadinya
kegagalan pada katup-katup lainnya. Peningkatan tekanan yang berlebihan di dalam sistem
vena superfisial akan menyebabkan terjadinya dilatasi vena yang bersifat lokal. Setelah
beberapa katup vena mengalami kegagalan , fungsi vena untuk mengalirkan darah keatas
dan ke vena profunda akan mengalami gangguan. Tanpa adanya katup-katup fungsional,
aliran darah vena akan mengalir karena adanya gradient tekanan dan gravitasi. Kerusakan
yang terjadi akibat insufisiensi vena berhubungan dengan tekanan vena dan volume darah
vena yang melewati katup inkompeten. Sayangnya penampilan dan ukuran dari varises
yang terlihat tidak mencerminkan keadaan volume atau tekanan vena yang sesungguhnya.
8
Vena yang terletak dibawah fasia atau terletak subkutan dapat mengangkut darah dalam
jumlah besar tanpa terlihat ke permukaan.
Sebaliknya peningkatan tekanan tidak terlalu besar akhirnya dapat menyebabkan
dilatasi yang berlebihan. Telaah tentang penyakit vena umumnya dititikberatkan pada
kelainan vena di tungkai, karena tungkailah yang paling besar menyangga beban
hidrostatik dan gangguan peredaran darah vena tungkai paling sering terjadi. Gangguan
lain yang mungkin merupakan sebab awal dari kelainan sistem vena adalah faktor yang
mempengaruhi terjadinya thrombosis seperti yang dikemukakan oleh virchow dengan
triasnya: kelainan dinding, statis atau hambatan aliran dan cenderung pembekuan darah.
3.4 Etiologi
Penyebab gangguan aliran darah balik pada tungkai bawah secara garis besar dapat dibagi menjadi dua
yaitu, berasal dari pembuluh darah seperti trombosis atau kelainan katup vena dan yang berasal dari luar
pembuluh darah seperti bendungan didaerah proksimal tungkai bawah oleh karena tumor di abdomen,
kehamilan atau pekerjaan yang dilakukan dengan banyak berdiri.
Bila terjadi bendungan di daerah proksimal atau terjadi kerusakan katup vena tungkai bawah maka
tekanan vena akan meningkat. Akibat keadaan ini akan timbul edema yang dimulai dari sekitar
pergelangan kaki. Tekanan kapiler juga akan meningkat dan sel darah merah keluar ke jaringan sehingga
timbul perdarahan dikulit, yang semula terlihat sebagai bintik-bintik merah lambat laun berubah menjadi
hitam.
Vena superfisialis melebar dan memanjang berkelok-kelok seperti cacing(varises). Keadaan ini akan
lebih jelas terlihat ketika pasien berdiri. Bila hal ini berlangsung lama, jaringan yang semula sembab akan
digantikan jaringan fibrotik,sehingga kulit teraba kaku atau mengeras. Hal ini akan mengakibatkan jaringan
mengalami gangguan suplai darah karena iskemik, lambat laun terjadi nekrosis
3.5 Factor resiko utama terjadinya luka vena (COLLINS and SERAJ, 2010):
Usia yang lebih tua
Obesitas
Posisi statis (berdiri lama, duduk lama)
Riwayat cedera kaki
Trombosis vena dalam
flebitis
Varises vena
9
Insufisiensi vena kronis
Fungsi pompa otot yang buruk
Fistula arteri-vena
Riwayat fraktur kaki
3.6 Pengkajian
a. Anamnesa
1. Tanggal dan waktu pengkajian : Mengetahui perkembangan luka
2. Identitas Pasien : Nama, umur , jenis kelamin , pekerjaan
3. Keluhan utama
4. Riwayat kesehatan : Keluhan sekarang ( PQRST ), RPD , RPK
5. Aktivitas sehari-hari
6. Riwayat psikososial
b. Pemeriksaan Kulit
1. Melihat Keadaan luka, seperti :
Adanya perdarahan
Proses inflamasi
Proses granulasi jaringan
Adanya jaringan parut
2. Melihat adanya benda asing yang dapat menginfeksi luka, misalnya : tanah,
pecahan kaca atau benda asing lain.
3. Melihat ukuran, kedalaman , dan lokasi luka
4. Melihat tanda-tanda adanya drainase, pembengkakan , bau yang tidak sedap dan
nyeri pada daerah luka
10
superfisial, mengurangi edema serta memperbaiki aliran balik vena dengan
meningkatkan kecepatan aliran vena
dalam.Pada kebanyakan kasus ulkus vena dapat sembuh dengan cara t
ersebut. Namun pada beberapa kasus terapi kompresi tidak adekuat dalam
penyembuhan ulkus vena, sehingga diperlukan terapi operasi.
D. Terapi bedah
Terapi bedah yang dianggap sesuai bagi penderita ulkus vena yakni
revaskularisasi, ligasivena yang mengalami perforasi, amputasi dan rehabilitasi.
Ligasi vena superficial terbuktidapat mengurangi angka rekurensi ulkus vena,
dimana angka rekurensi sebesar 56% terjadi pada ulkus vena yang diterapi
dengan kompresi saja yang menurun hingga 31% bila diterapidengan kompresi
dan bedah.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ulkus Vena juga dikenal sebagai borok varises stasis biasanya terjadi pada bagian
bawah kaki, paling sering disekitar pergelangan kaki, pada pasien yang telah lama berdiri
yang disebabkan karena kelainan katup vena dan yang berasal dari luar pembuluh darah seperti
bendungan didaerah proksimal tungkai bawah oleh karena tumor di abdomen, kehamilan atau pekerjaan
yang dilakukan dengan banyak berdiri.
4.2 Saran
Sebagai seorang perawat yang menangani kasus vena ulcers sebaiknya lebih
memerhatikan riwayat pasien yang bisa mempengaruhi terjadinya vena ulcers, agar
mengetahui seberapa pasien telah menderita vena ulcers agar pasien mendapatkan
perawatan yang tepat.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/chuliecsztstefanerszt/konsep-luka-dan-asuhan-
keperawatan-pada-luka
Morison, Moya J.2004.ManajemenLuka.Jakarta.EGC.2003
https://dokumen.tips/documents/makalah-ulkus-vena.html
13