Disusun Oleh:
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah “ELEKTIF”
dengan Tema “Pengkajian dan Manajemen Luka Kanker” pada Program Studi D-3
Keperawatan di STIKES Hang Tuah Surabaya.
Untuk itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan pada
kami guna terselesainya makalah ini dengan tidak mengurangi rasa hormat yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal ditandai oleh penduduk
yang hidup dalam lingkungan dan perilaku hidup sehat yang memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. Jumlah
penduduk merupakan ancaman dan tekanan terbesar di lingkungan. Lingkungan
merupakan salah satu variable yang kerap mendapat perhatian khusus dalam menilai
kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan,
genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu tidak jarang masyarakat perkotaan terkena penyakit kanker.
TINJAUAN PUSTAKA
Luka kronis adalah luka yang sudah lama terjadi atau menahun dengan
penyembuhan yang lebih lama akibat adanya gangguan selama proses penyembuhan
luka. Gangguan dapat berupa infeksi, dan dapat terjadi pada fase inflamasi, poliferasi,
atau maturasi. (Perry & Potter, 2009).
Luka kanker dikatakan sebagai luka kronis dilihat dari karakteristiknya yaitu
sulit sembuh, sangat menyakitkan, tidak sedap dipandang, bau/malodor, dan sangat
banyak memproduksi eksudat (Astriana, 2013).
Pada umumnya, kanker dirujuk berdasarkan jenis organ atau sel tempat
terjadinya. Sebagai contoh, kanker yang bermula pada usus besar dirujuk sebagai
kanker usus besar, sedangkan kanker yang terjadi pada sel basal dari kulit dirujuk
sebagai karsinoma sel basal. Klasifikasi kanker kemudian dilakukan pada kategori
yang lebih umum, misalnya:
PEMBAHASAN
Sel kanker akan tumbuh terus menerus dan sulit untuk dikendalikan. Sel
kanker dapat menyebar melalui aliran pembuluh darah dan permeabilitas kapiler akan
terganggu sehingga sel kanker dapat berkembang pada jaringan kulit. Sel kanker
tersebut akan terus menginfiltrasi jaringan kulit, menghambat dan merusak pembuluh
darah kapiler yang mensuplai darah ke jaringan kulit. Akibatnya jaringan dan lapisan
kulit akan mati (nekrosis) kemudian timbul luka kanker. Infiltrasi sel kanker dapat
dilihat pada gambar berikut:
Jaringan nekrosis merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri,
baik yang bakteri aerob atau anaerob. Bakteri tersebut akan menginfeksi dasar luka
kanker sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu, sel kanker dan proses
infeksi itu sendiri akan merusak permeabilitas kapiler kemudian menimbulkan cairan
luka (eksudat) yang banyak. Cairan yang banyak dapat menimbulkan iritasi sekitar
luka dan juga gatal-gatal. Pada jaringan yang rusak dan terjadi infeksi akan
merangsang pengeluaran reseptor nyeri sebagai respon tubuh secara fisiologis
akibatnya timbul gejala nyeri yang hebat. Sel kanker itu sendiri juga merupakan sel
imatur yang bersifat rapuh dan merusak pembuluh darah kapiler yang menyebabkan
mudah perdarahan.
Adanya luka kanker, bau yang tidak sedap dan cairan yang banyak keluar
akan menyebabkan masalah psikologis pada pasien. Akhirnya, pasien cenderung
merasa rendah diri, mudah marah/tersinggung, menarik diri dan membatasi
kegiatannya. Hal tersebut yang akan menurunkan kualitas hidup pasien kanker. Maka
dari itu peran tenaga kesehatan khususnya perawat dapat memberikan pelayanan
terbaik dalam perawatan luka pasien kanker.
Selain itu, beberapa ahli juga percaya jika risiko kanker pada diabetes
meningkat seiring dengan penggunaan terapi insulin atau beberapa obat diabetes yang
dapat meningkatkan produksi insulin dalam tubuh. Tingginya kadar insulin dalam
tubuh dapat menyebabkan hiperinsulinemia yang bisa mendorong pertumbuhan
tumor dengan mengikat reseptor hormon pertumbuhan IGF-1
3.5 Faktor Resiko Luka Kanker
1. Infeksi
Disebabkan apabila luka kanker tidak mendapatkan perawatan luka dan
penanganan yang baik, maka akan menyebabkan infeksi.
2. Nekrosis
Apabila luka kanker tidak mendapatkan perawatan yang baik maka oksigen
yang ada dalam darah tidak mensuplai jaringan yang ada pada luka tersebut
dan menyebabkan nekrosis (jaringan mati/hitam) sehingga kemungkinan
terburuk akan dilakukan amputasi pada bagian yang terdapat luka kanker.
3. Bahan Kimia
Patogenesis kanker dapat dilacak balik ke mutasi DNA yang berdampak pada
pertumbuhan sel dan metastasis. Zat yang menyebabkan mutasi DNA dikenal
sebagai mutagen, dan mutagen yang menyebabkan kanker disebut dengan
karsinogen. Ada beberapa zat khusus yang terkait dengan jenis kanker
tertentu. Rokok tembakau dihubungkan dengan banyak jenis kanker, dan
penyebab dari 90% kanker paru-paru. Keterpaparan secara terus-menerus
terhadap serat asbestos. Alkohol adalah contoh bahan kimia bersifat
karsinogen yang bukan mutagen. Bahan kimia seperti ini bisa menyebabkan
kanker dengan menstimulasi tingkat pembelahan sel
4. Metastase ke organ lain
Apabila luka kanker tidak segera diatasi, dapat menyebabkan metastase pada
organ lain. Dikarenakan kuman atau bakteri yang ada pada luka kanker
tersebut dapat menyebar ke bagian tubuh dan sel-sel kanker mengambil ruang
dan nutrisi organ-organ sehat. Akibatnya, organ-organ yang sehat tidak lagi
dapat berfungsi.
5. Ketidakseimbangan Hormonal
Tingginya rasio plasma hormon TGF-β, yang merupakan regulator pada
proses penyembuhan luka, akan meningkatkan produksi ROS pada fibroblas,
serta diferensiasi fibroblas menuju fenotipe miofibroblas.
6. Kematian
Proses ini dapat bergantung pada jenis kanker yang menyerang, di mana
menyerang pada tubuh, dan seberapa cepat tumbuhnya. Selama tahap akhir
kanker, masalah dapat terjadi pada beberapa bagian tubuh anda, mulai dari
sistem pencernaan hingga ke bagian tubuh lainnya. Menurut laman
cancer.gov, jika terdapat penyakit tumor ganas pada sistem pencernaan yang
menyumbat jalan masuk makanan, hal ini dapat berakibat pasien kekurangan
asupan gizi. Selanjutnya jika terjadi di paru-paru orang akan kesulitan untuk
bernapas. Atau jika terdapat pada tulang dan masuk ke aliran darah, sel-sel
jahat ini dapat menyebabkan ketidaksadaran dan berakhir pada kematian.
3.6 Pengkajian Luka Kanker
Pengkajian yang akurat pada area luka merupakan dasar yang penting untuk
merencanakan tindakan dan menilai keefektifan tindakan. Parameter yang perlu
dinilai pada luka kanker meliputi lokasi, ukuran/kedalaman/bentuk, jumlah eksudat,
jenis jaringan yang ditemukan (nekrotik, pus, granulasi, epitelisasi), tanda-tanda
infeksi, nyeri (termasuk nyeri saat pencucian luka dan penggantian balutan), kondisi
kulit sekitar luka, dan perdarahan (Naylor, 2009).
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
https://id.scribd.com/doc/73701205/Manajemen-Perawatan-Luka-Modern diakses
pada tanggal 28 februari 2019 pukul 09.57