Gas Chromatografi II
Gas Chromatografi II
TUJUAN
Dapat menjelaskan prinsip kromatografi gas.
Tabung reaksi
Integrator merek HP
Suntik volume 10 l
Toluene
Temperatur
Makin tinggi suhu oven makin singkat waktu retensi.
Yaitu sekitar dua kali per 30C perbedaan suhu.
Injektor serta detektor harus lebih panas dari pada
oven. Kalau dipakai fasa cair yang tidak polar, maka
seyogyanya suhu oven kurang lebih 30C lebih tinggi
dari titik didih tertinggi dari komponen-komponen
didalam sampel. Suhu yang tinggi biasa merusakkan
fasa cair (terutama yang ester) dan zat-zat yang peka
terhadap panas.
2902400
% Etanol = x 100 %
1,5504 x 107
= 18,72033 %
Jika kita melihat bahwa banyaknya Etanol yang terdapat
dalam sampel maka kita daapt memperkirakan bahwa
jumlah etanol yang ada adalah 18,72033%, sedangkan
yang lainnya adalah toluena yaitu sebanyak 81,28015 %
(dengan kata lain perbandingannya adalah 2 : 9 )
IX. KESIMPULAN
Pemanasan dibutuhkan untuk menstabilkan jalannya alat
Gas Cromatografi untuk mendeteksi suatu sampel.
Kurva yang baik adalah kurva yang ujungnya agak lancip.
Untuk menentukan banyaknya Etanol (secara kuantitatif)
dalam sampel, dapat dicari melalui % areanya, dalam
praktikum ini didapat banyaknya etanol = 18,72033 %
atau sebanyak 2 bagian dan toluennya sebanyak 81,28015
% atau 9 bagian.
X. DAFTAR PUSTAKA
Buku Petunjuk Praktikum “Analisis Instrument”
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Buku petunjuk “ Manual Prosedure of Gas
Cromatografi” Laboratorium Analisis Instrumentasi
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang.