Anda di halaman 1dari 3

..

PEMBAHASAN

Pada praktikum kedua mikrobiologi ini kami melakukan percobaan tentang teknik inokulasi bakteri dan
pewarnaan gram. Hal pertama yang dilakukan pada teknik inokulasi bakteri yaitu menyiapkan peralatan
yang akan digunakan dan media (plat agar, agar miring, agar tegak, dan media cair) dan larutan NaCl
0,90% b/v yang telah dibuat pada praktikum sebelumnya. Karena di praktikum sebelumnya ada beberapa
media padat yang sudah terkontaminasi jadi diganti menggunakan media padat yang baru dan masih
steril kecuali media cair masih steril, sebab jika media sudah terkontaminasi dengan berbagai macam
mikroba tidak bisa digunakan untuk percobaan selanjutnya sebab tidak akan bisa menentukan hasil
pengamatan pada bakteri yang sudah ditentukan untuk pengamatan ini. Bakteri yang digunakan pada
pengamatan kali ini ada 4 macam yaitu Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginasi, Staphylococus aureus
dan E. Colli.

Sistem praktikum kali ini yaitu, setiap kelompok diberikan masing-masing 1 bakteri yang berbeda akan
diamati pada media (1 plat agar, 1agar miring dan 1 agar tegak serta 1 media cair) dan media cair yang
satu lagi menggunakan bakteri yang diberikan pada kelompok sebelah kami, sedangkan bakteri
kelompok yang lain itu dilakukan pada media plat agar yang dibagi menjadi 4 bagian untuk 4 macam
bakteri tersebut karena keterbatasan bahan plat agar. Kelompok kami mendapatkan bakteri Bacillus
substilis, kemudian dibuat suspensi bakteri dengan cara mengambil bakteri pada plat agar menggunakan
jarum ose bundar yang sudah diflambir supaya tidak terkontaminasi oleh mikroba lain dan agar bakteri
yang terambil cukup banyak, pengambilan bakteri dilakukan sampai 3 kali.

Pada saat pengambilan bakteri yang tersedia pada plat agar tidak boleh sampai menggores plat agarnya
tersebut, yang terambil hanya bakteri pada permukaan plat agarnya jadi harus teliti saat melakukannya
dan tidak lupa pengerjaan ini harus dilakukan di dekat nyala api bunsen untuk mempertahankan cara
kerja aseptik. Sebelum melakukan pengambilan sampel bakteri siapkan terlebih dahulu larutan NaCl
0,9% b/v steril, dimasukkan sebanyak 5 mL ke dalam tabung valcon steril yang telah disediakan. Setelah
itu baru dilakukan pengambilan sampel bakteri dengan jarum ose bundar, dicelupkan ke dalam tabung
valcon yang berisi larutan NaCl 0,9% steril sampai larutan terlihat keruh untuk dibuat suspensi bakteri.
Suspensi bakteri ini yang selanjutnya akan digunakan untuk pengamatan.

Pada medium biakan induk, koloni tampak berupa sebaran/ suspensi putih. Suspensi bakteri yang telah
dibuat dalam tabung valcon tersebut dibuka tutupnya, bibir tabung valcon di flambir diambil
menggunakan jarum ose bundar yang telah di flambir sampai memijar lalu didinginkan, jarum ose
bundar dicelupkan pada suspensi bakteri tidak boleh sampai mengenai dinding tabung valcon, tabung
valcon ditutup kembali untuk mencegah kontaminasi. Lalu plastik wrap, aluminium foil, sumbatan kapas
berlemak pada tabung reaksi berisi media padat agar mirinh dibuka. Suspensi bakteri yang diambil
memakai jarum ose bundar itu dimasukkan ke dalam tabung reaksi tidal boleh sampai mengenai dinding
tabung reaksi dan jarum ose tersebut digoreskan pada media agar miring di dalam tabung reaksi hanya
pada permukaannya saja dengan metode zig zag, teknik gores mulai dari samping arah zig-zag. Arah
zigzag di gunakan supaya memungkinkan koloni terbentuk tersebar merata dan tampak jelas serta tidak
bertumpuk dari koloni yang akan terbentuk. Lalu mulut tabung reaksi diflambir ditutup kembali
menggunakan kapas berlemak, aluminium foil dan plastik wrap bertujuan agar keadaan mikroorganisme
di dalam tabung reaksi tetap steril, apabila ada kontaminan yang akan masuk, maka dapat terserap
dengan sumbat kapas tanpa dapat mempengaruhi mikroorganisme yang akan di biakan.

Medium agar miring ini adalah medium yang dibuat dalam tabung reaksi yang diletakan miring pada
waktu pendinginan. Keuntungan media agar miring ini adalah luas permukaan yang kecil sehingga
peluang kontaminasi rendah dan dapat memperluas bidang untuk digunakan strain murni (indukan
murni). Sedangkan kerugiannya hanya memuat sedikit mikroorganisme. Media agar untuk bakteri
digunakan media NA (Nutrien agar) karena yang komposisinya ekstrak daging sapi didalamnya
mengandung protein, karbohidrat, vitamin dan sedikit lemak juga terdapat adanya beberapa factor
pertumbuhan yang tidak mampu mensintesis mikroorganisme

Tektik inokulasi pada media agar tegak, media cair dan media plat agar sama halnya seperti pada media
agar miring yang telah dijelaskan sebelumnya hanya saja ada beberapa perbedaan diantaranya sebagai
berikut. Pada media agar tegak dengan cara tusukan jarum ose yang digunakan adalah jarum ose lurus
dengan cara ditusukkan perlahan-lahan sampai 1/3 medium agar tegak di dalam tabung reaksi lalu
ditarik pelahan-lahan. Pada media cair jarum ose yang digunakan adalah jarum ose bundar sama seperti
agar miring, jarum ose bundar dicelupkan pada suspensi bakteri lalu dicelupkan pada media cair tidak
boleh sampai mengenai dinding tabung reaksi ataupun tabung valcon, suspensi bakteri yang digunakan
ada 2 macam yaitu suspensi bakteri Bacillus subtilis yang dibuat oleh kelompok kami dan suspensi
bakteri E. Colli yang dibuat oleh kelompok disebelah kami. Pada media plat agar agak sedikit berbeda
karena dalam 1 medium tersebut ada 4 suspensi bakteri yang berbeda diambil dari sampel 4 kelompok.
Sebelum memulai inokulasi plat agar di bagian luar bawah kaca cawan petri digambar terlebih dahulu
dibagi menjadi 4 bagian yaitu 2 arah zig zag dan 2 for away menggunakan spidol permanen dengan jelas
agar telihat pada saat melakukan inokulasi, lalu digoreskan 4 macam suspensi bakteri yang berbeda
mengikuti gambar tersebut. Setiap akan menggoreskan jarum ose bundar bundar harus diflambir sampai
memijar dan didinginkan agar tidak terkontaminan masing-masing bagian dengan bakteri lain dan saat
hasil pengamatan dapat telihat jelas, tidak lupa setiap selesai pengerjaan 1 inokulasi bakteri harus
ditempelkan label dengan nama bakteri masing-masing supaya tidak tertukar.

Setelah selesai Inokulum disimpan dalam incubator, agar medium dapat tumbuh pada wadah yang steril
dengan menyeting suhu yang sesuai bakteri untuk tumbuh. Hasil dari pengamatan yang kami dapatkan
diantaranya adalah pada Plat agar bagian bakteri Bacillus subtilis, bakteri tebal dan berbentuk zigzag
sempurna ini artinya pertumbuhan bakteri tetap dan proses inokulasi dilakukan secara tepat dari awal
pembuatan suspensi bakteri. Sedangkan pada bagian plat agar yang berisi bakteri Pseudomonas
aeruginasi membentuk zig zag tetapi tidak sempurna dari mulai padat sampai tidak terlihat itu artinya
pertumbuhan bakteri semakin berkurang tetapi bisa saja teknik goresnya tidak tepat atau pada saat
proses inokulasinya. Plat agar bagian bakteri Staphylococus aureus, pola for away tidak membentuk
sempurna bakteri hanya tebal pada setengahnya saja itu artinya pertumbuhan bakteri tidak merata atau
semakin berkurang dan bisa saja proses inokulasinya tidak tepat. Sedangkan plat agar bakteri E. Colli
membentuk pola for away sehingga bakteri menyatu seperti berbentuk persegi empat berarti teknik
gores dilakukan secara tepat. Pada agar miring tidak membentuk zigzag sempurna karena bakteri banyak
terkumpul pada ujung dalam goresan. Pada agar tegak
Kemudian setelah pengamatan inokulasi selesai kami diberikan satu sampel bakteri yang tidak diketahui
jenis bakteri apa namanya. Pengamatan dilakukan pada kaca preparat yang telah disterilkan dengan
akuades dan alkohol, lalu diwarnai dengan kristal violet dibilas oleh lugol dibiarkan 30 detik lalu dibuang
dan dibilas dengan alkohol 96% sampai jernih dicuci dengan akuades dan diwarnai dengan zat warna
fukshin lalu dibilas kembali dengan akuades dan dibiarkan kering. Setelah itu diamati menggukanan
mikroskop dengan pembesaran

Anda mungkin juga menyukai