0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan2 halaman
Prosedur evaluasi sediaan meliputi 6 langkah utama yaitu evaluasi organoleptis, pengukuran pH, uji kebocoran, pengukuran volume terpindahkan, uji partikulat dan kejernihan larutan, serta uji sterilitas untuk memastikan kualitas dan kemurnian sediaan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Prosedur evaluasi sediaan meliputi 6 langkah utama yaitu evaluasi organoleptis, pengukuran pH, uji kebocoran, pengukuran volume terpindahkan, uji partikulat dan kejernihan larutan, serta uji sterilitas untuk memastikan kualitas dan kemurnian sediaan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Prosedur evaluasi sediaan meliputi 6 langkah utama yaitu evaluasi organoleptis, pengukuran pH, uji kebocoran, pengukuran volume terpindahkan, uji partikulat dan kejernihan larutan, serta uji sterilitas untuk memastikan kualitas dan kemurnian sediaan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Prosedur Evaluasi Sediaan (Prosedur Evaluasi dan Syarat)
Tabel . Prosedur evaluasi sediaan
No. Prosedur Syarat
1. Evaluasi organoleptis Warna, harus sesuai dengan Warna : Dilihat kesesuaian warna jenis sediaan yang dibuat.
Penetapan pH Harga pH dilihat dari yang tertera
Metode : pada potensiometer (FI IV hal - menggunakan alat 1563). potensiometer Persyaratan: (pH meter) yang terkalibrasi. pH sediaan injeksi 4 – 6 (HOPE - Pengukuran dilakukan pada ed 6 hal 197) suhu 25º C ± 2ºC kecuali dinyatakan lain pada masing-masing monografi (FI IV hal 1563).
2. Uji kebocoran Tidak satu ampul pun bocor.
Wadah diletakkan dengan posisi terbalik. 3. Volume terpindahkan Rata-rata tidak kurang dari 100% (Farmakope Indonesia IV, 1089) dan tidak satupun kurang dari Sediaan dipindahkan dari ampul 95%. ke dalam gelas ukur dan 3 dilakukan pengamatan volume yang terpindahkan. 4. Uji partikulat (Farmakope Jumlah partikel/mL: >50 m: Indonesia IV, 982-985) negatif >25 m: <1000 >10 m: Memerlukan sistem elektronik <10000 penghitung partikel pengotor cairan yang dilengkapi dengan alat untuk memasukkan contoh yang sesuai. 5. Uji kejernihan larutan Tidak ditemukan adanya serat (Farmakope Indonesia IV, 998) atau pengotor.
Wadah sediaan akhir disinari dari
samping dengan latar belakang warna hitam untuk melihat partikel berwarna putih dan latar belakang putih untuk melihat partikel berwarna 6. Uji sterilitas (Farmakope Steril, tidak ada pertumbuhan Indonesia IV, 855-863) mikroba.
Sediaan diinokulasi pada medium
agar dan diamati pertumbuhan mikroba setelah inkubasi beberapa hari.