Anda di halaman 1dari 25

SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI JORONG

PINCURAN KENAGARIAN KOTO TANGAH KECAMATAN

TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM

TAHUN 2018

OLEH:

KELOMPOK 4

ANDRIAN NOVIKA SARI MUTIA ELVINA

DEWI SUMARNI NURFITRI

DINI RANI RAHMAD ALHAMDA

FAKHUL ZIKRI RAHMI DAFAT MAYENI

FAUZIATUL BASYIRAH FW YULIA RENITA

HENNY PRASETYAWATI YULITA AYU PURNAMA SARI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI

TAHUN 2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI

PADA LANSIA

Pokok Bahasan : Hipertensi

Sub Pokok Bahasan : Hipertensi Pada Lansia

Sasaran : Lansia Di Jorong Pincuran Kenagarian Tilatang

Kamang

Tanggal Pelaksanaan : Minggu 17 maret 2019

Waktu : Jam 19.00- Selesai

Tempat : Surau Tingga Jorong Pincuran

A. Latar Belakang

Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensinya yang

terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok,

obesitas, inaktivitas fisik dan stres psikososial. Hipertensi didefinisikan

sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140

mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia,

hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan

diastolik 90 mmHg (Sheps,20015).

Menurut WHO dan the International Society of Hypertension

(ISH), saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dan

3 juta di antaranya meninggal setiap tahunnya. Tujuh dari setiap 10

penderita tersebut tidak mendapatkan pengobatan secara adekuat. Di

Indonesia masalah hipertensi cenderung meningkat. Hasil Survei

Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan bahwa 8,3%


penduduk menderita hipertensi dan meningkat menjadi 27,5% pada tahun

2004. Hasil SKRT 1995, 2001 dan 2004 menunjukkan penyakit

kardiovaskuler merupakan penyakit nomor satu penyebab kematian di

Indonesia dan sekitar 20–35% dari kematian tersebut disebabkan oleh

hipertensi. Dari hasil catatan kegiatan posyandu lansia yang dilakukan satu

bulan sekali di banjar bumi santhi, terdapat 7 lansia menderita hipertensi

dari 20 orang lansia yang berobat.

Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang

memberi gejala yang akan berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke

(untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung)

dan left ventricle hypertrophy (untuk otot jantung). Dengan target organ di

otak yang berupa stroke, hipertensi adalah penyebab utama stroke yang

membawa kematian tinggi. Menurut Gunawan (2001) penyebab hipertensi

diantaranya karena faktor keturunan, ciri dari perseorangan serta kebiasaan

hidup seseorang. Seseorang memiliki kemungkinan lebih besar untuk

mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.

Oleh karenanya pengelolaan hipertensi oleh keluarga sangat penting untuk

mencegah terjadinya hipertensi dan menanggulangi komplikasi akibat

hipertensi.

Penatalaksanaan hipertensi seperti kepatuhan diet, modifikasi

lingkungan, dan sebagainya merupakan hal penting yang dapat mengontrol

hipertensi pada lansia. Dalam melaksanakan pengobatan hipertensi ini,

dukungan dan motivasi kepada lansia penting dilakukan oleh keluarga,

karena keluarga memberikan pengaruh yang penting dalam mempercepat


kesembuhan lansia. Dengan pemberian edukasi yang dilakukan oleh

perawat kepada keluarga mengenai hipertensi dan cara

penanggulangannya diharapkan tekanan darah lansia berada dalam kisaran

normal serta mencegah terjadinya kekambuhan stroke pada anggota

keluarga yang menderita stroke sebelumnya akibat hipertensi.

Dari hasil kuisioner, hipertensi adalah penyakit terbanyak diderita

oleh lansia dewasa sebanyak %. Hal ini menggambarkan ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan pada lansia dan dewasa di Jorong Pincuran

Kenagarian Koto Tangah Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam.

Berdasarkan uraian diatas Mahasiswa Profesi Ners STIKes Yarsi Sumbar

Bukittinggi akan merencanakan akan melaksanakan penyuluhan mengenai

hipertensi di Jorong Pincuran Kenagarian Koto Tangah Kecamatan

Tilatang Kamang Kabupaten Agam.

B. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit di Surau

Tingga diharapkan masyarkat Jorong Pincuran mampu melakukan

tindakan perawatan dan pencegahan hipertensi.

C. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti pendidikan kesehatanselama 1x30 menit, masyarakat

Jorong Pincuran mengetahui :

1. Pengertian hipertensi

2. Klasifikasi hipertensi

3. Manifestasi linis hipertensi

4. Etiologi hipertensi
5. Komplikasi hipertensi

6. Penatalaksanaan hipertensi

D. Metode Penyampaian

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

E. Media

1. Infocus

2. Leaflet

F. Materi (Terlampir)

G. Pengorganisasian

Penanggung Jawab : Fakhrul Zikri


Moderator : Andrian Novika Sari
Pemateri : Yulita Ayu Purnama Sari
Observer : Yulia Renita & Mutia Elvina
Fasilitator : Rahmad Alhamda

Dewi Sumarni

Dini Rani

Fauziatul Basyirah Fw

Henny Prasetyawati

Nurfitri

Rahmi Dafat Mayeni

H. Uraian Tugas

1. Penanggung Jawab
 Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Pemateri
 Mempresentasikan materi
 Mengevaluasi peserta tentang materi yang diberikan
3. Moderator
 Pada acara pembukaan
1. Membuka acara
2. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
3. Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
4. Menjelaskan kontrak waktu dan bahasa
5. Menjelaskan tata tertib penyuluhan
 Kegiatan Inti
1. Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang
tidak dipahami.
2. Memberikan kesempatan pada mahasiswa menjawab
pertanyaan yang diajukan peserta.
 Pada acara penutup
1. Menyimpulkan dan menutup diskusi
2. Mengucapkan salam
4. Fasilitator
 Memotivasi peserta agar berperan aktif
 Membuat absensi penyuluhan
 Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan
penyuluhan
5. Observer
 Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
 Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
6. Dokumentator
 Mendokumentasikan kegiatan penyuluhan yang dilakukan
I. Setting Tempat

LAYAR

PENYAJI

PESERTA

Keterangan :

Fasilitator :

Observer :

Penyaji :

Peserta :
J. Pelaksanaan

N Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran Wakt

O u

1. Pembukaan : 5
1. Moderator 1. Menjawab salam
mungacapkan menit
salam
2. Moderator 2. Mendengarkan dan
memperkenalka memperhatikan
n anggota
penyuluhan
3. Moderator 3. Mendengarkan dan
memperkenalka memperhatikan
n pembimbing
klinik dan
pembimbing
akademik
4. Moderator 4. Mendengarkan dan
menjelaskan memperhatikan
tentang topik
penyuluhan
5. Menjelaskan 5. Mengemukakan
dan membuat pendapat dan
kontrak waktu, menyepakati
bahasa, tujuan
dan tata tertib
penyuluhan

2. Pelaksanaan : 20
1. Mengkaji 1. Mengemukakan pendapat menit
pengetahuan
audiens
mengenai
pengertian
hipertensi
2. Memberi 2. Tepuk Tangan
reinforcement
(+)
3. Menjelaskan 3. Mendengarkan dan
tentang memperhatikan
pengertian
hipertensi
4. Mengkaji 4. Mengemukakan pendapat
pengetahuan
audiens tentang
klasifikasi
hipertensi
5. Memberi 5. Tepuk tangan
reinforcement
(+)
6. Menjelaskan 6. Mendengarkan dan
klasifikasi memperhatikan
hipertensi
7. Mengkaji 7. Mengemukakan pendapat
pengetahuan
audiens tentang
manifestasi
hipertensi
8. Memberi 8. Tepuk tangan
reinforcement
(+)
9. Menjelaskan 9. Mendengarkan dan
manifestasi memperhatikan
hipertensi
10. Mengkaji 10. Mengemukakan pendapat
pengetahuan
audiens etilogi
hipertensi
11. Memberi 11. Tepuk tangan
reinforcement
(+)
12. Menjelaskan 12. Mendengarkan dan
etiologi memperhatikan
hipertensi
13. Mengkaji 13. Mengemukakan pendapat
pengetahuan
audiens tentang
komplikasi
hipertensi
14. Memberi 14. Tepuk tangan
reinforcement
(+)
15. Menjelaskan 15. Mendengarkan dan
tentang memperhatikan
komplikasi
hipertensi
16. Mengkaji 16. Mengemukakan pendapat
pengetahuan
audiens tentang
pentalaksanaan
hipertensi
17. Memberi 17. Tepuk tangan
reinforcement
(+)
18. Menjelaskan 18. Mendengarkan dan
tentang memperhatikan
penatalaksanaa
n hipertensi
19. Mengkaji 19. Mengemukakan pendapat
pengetahuan
audiens tentang
pengobotan
tradisonal
untuk
hipertensi 20. Tepuk tangan
20. Memberi
reinforcement
(+) 21. Mendengarkan dan
21. Menjelaskan memperhatikan
tentang
pengobatan
tradisonal
untuk
hipertensi

3. Penutup: 10
1. Memberi 1. Mengajukan pertanyaan menit
kesempatan
audiens untuk
bertanya
2. Menjawab 2. Mendengarkan dan
pertanyaan memperhatikan
3. Meminta 3. Mengemukakan pendapat
audiens
mengulang
beberapa
informasi yang
telah diberikan
4. Memberi 4. Tepuk tangan
reinforcement
(+)
5. Bersama 5. Mendengarkan
peserta
menyimpulkan
materi
6. Menutup 6. Menjawab salam
dengan salam
K. Evaluasi

a. Evaluasi struktur
1. 75 % atau lebih peserta menghadiri acara
2. Alat dan media sesuai dengan rencana
3. Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan yang direncanakan
b. Evaluasi proses
1. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
2. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi
c. Evaluasi hasil
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
a. Audiens mampu menyebutkan pengertian hipertensi
b. Audiens mampu menyebutkan klasifikasi hipertensi
c. Audiens mampu menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala hipertensi
d. Audiens mampu menyebutkan 3 dari 5 penyebab hipertensi
e. Audiens mampu menyebutkan 2 dari 4 akibat lanjut dari hipertensi
f. Audiens mampu menyebutkan 5 dari 7 penatalksanaan hipertensi
g. Audiens mampu menyebutkan pengobatan tradisonal hipertensi
MATERI PENYULUHAN

A. DEFENISI

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada

populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan

tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer,2017).

Hipertensi adalah tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah

diastolik >90 mmHg, atau bila pasien memakai obat antihipertensi. Hipertensi

didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection (JIVC) sebagai tekanan

yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat

keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah (TD) normal tinggi sampai

hipertensi maligna.

Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg

atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996). Hipertensi

adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan

darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,2016). Hipertensi adalah

suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau

lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg ataulebih. (Barbara Hearrison 2014).

B. KLASIFIKASI HIPERTENSI

Para pakar hipertensi di Indonesia sepakat untuk menggunakan klasifikasi

WHO dan JNC 7 sebagai klasifikasi hipertensi yang digunakan di Indonesia.

Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7

Kategori Sistol (mmHg) Dan/atau Diastole (mmHg)

Normal <120 Dan <80


Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89

Hipertensi tahap 1 140-159 Atau 90-99

Hipertensi tahap 2 ≥ 160 Atau ≥ 100

Klasifikasi Hipertensi menurut WHO

Kategori Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)

Optimal < 120 < 80

Normal < 130 < 85

Tingkat 1 (hipertensi 140-159 90-99

ringan)

Sub grup : perbatasan 140-149 90-94

Tingkat 2 (hipertensi 160-179 100-109

sedang)

Tingkat 3 (hipertensi ≥ 180 ≥ 110

berat)

Hipertensi sistol terisolasi ≥ 140 < 90

Sub grup : perbatasan 140-149 < 90

Klasifikasi Hipertensi Hasil Konsensus Perhimpunan Hipertensi Indonesia

Kategori Sistol (mmHg) Dan/atau Diastole (mmHg)

Normal <120 Dan <80

Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89

Hipertensi tahap 1 140-159 Atau 90-99


Hipertensi tahap 2 ≥ 160 Atau ≥ 100

Hipertensi sistol ≥ 140 Dan < 90

terisolasi

C. MANIFESTASI KLINIS

Menurut Rokhaeni ( 2014 ), manifestasi klinis beberapa pasien yang

menderita hipertensi yaitu : mengeluh sakit kepala, pusing, lemas, kelelahan,

sesak nafas, gelisah, mual muntah, epistaksis, kesadaran menurun

Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah :

a. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg

b. Sakit kepala

c. Pusing / migraine

d. Rasa berat ditengkuk

e. Penyempitan pembuluh darah

f. Sukar tidur

g. Lemah dan lelah

h. Nokturia

i. Sulit bernafas saat beraktivitas

D. ETIOLOGI

Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik

(idiopatik). Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau

peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi

terjadinya hipertensi:
a. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau

transport Na.

b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan

tekanan darah meningkat.

c. Stress Lingkungan.

d. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta

pelebaran pembuluh darah.

Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:

1) Hipertensi Esensial (Primer)

Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya,

data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan

terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :

 Faktor keturunan

Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan

lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah

penderita hipertensi

 Ciri perseorangan

Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:

 Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )

 Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )

 Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )

 Kebiasaan hidup

Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :

 Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )


 Kegemukan atau makan berlebihan

 Kurang olahraga

 Stress

 Merokok

 Minum alcohol

 Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )

2) Hipertensi Sekunder

Penyebab hipertensi sekunder adalah :

 Glomerulonefritis

 Pielonefritis

 Nekrosis tubular akut

 Tumor

 Aterosklerosis

 Trombosis

 Aneurisma

 Emboli kolestrol

 DM

 Hipertiroidisme

 Hipotiroidisme

 Stroke

 Ensepalitis

 Obat – obatan

 Kontrasepsi oral

 Kortikosteroid
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya

perubahan – perubahan pada :

a. Elastisitas dinding aorta menurun

b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku

c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah

berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun

menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.

d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah

Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk

oksigenasi Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.

E. KOMPLIKASI

Kondisi hipertensi yang berkepanjangan menyebabkan gangguan

pembuluh darah di seluruh organ tubuh manusia. Angka kematian yang tinggi

pada penderita darah tinggi terutama disebabkan oleh gangguan jantung.

1. Organ jantung

Kompensasi jantung terhadap kerja yang keras akibat hipertensi berupa

penebalan otot jantung kiri. kondisi ini akan memperkecil rongga jantung untuk

memompa, sehingga jantung akan semakin membuuhkan energi yang besar.

Kondisi ini disertai dengan gangguan pembuluh darah jantung sendiri ( jantung

koroner ) akan menimbulkan kekurangan oksigen dari otot jantung dan

menyebabkan nyeri. Apabila kondisi dibiarkan terus menerus akan menyebabkan

kegagalan jantung untuk memompa dan menimbulkan kematian ( gagal jantung

kongestif ).
2. Sistem Saraf

Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina( mata bagian dalam )

dan sistem saraf pusat ( otak ). Di dalam retina terdapat pembuluh – pembuluh

darah yang tipis yang akan melebar saat terjadi hipertensi, dan memungkinkan

terjadi pecah pembuluh darah retina yang akan menyebabkan gangguan

penglihatan. Selain itu pecahnya pembuluh darah dapat terjadi di otak dan dapat

menimbulkan stroke.

3. Ginjal

Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan kerusakan pembuluh

darah ginjal, sehingga fungsi ginjal sebagai pembuang zat-zat racun bagi tubuh

tidak berfungsi dengan baik, akibatnya terjadi penumpukan zat-zat berbahaya bagi

tubuh yang dapat merusak organ tubuh lain terutama otak.

F. PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

1. Diet

Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :

a. Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 6 gr/hr (tidak

lebih dari ¼ sampai ½ sendok teh/ hari)

Konsumsi garam perhari adalah:

 Hipertensi ringan : ½ sendok teh per hari

 Hipertensi sedang : ¼ sendok teh per hari

 Hipertensi berat : tanpa garam

b. Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh

c. Penurunan berat badan

d. Menghidari minuman mengandung kafein.


Tabel Makanan dan Minuman yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan untuk Penderita Hipertensi

No. Jenis makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan

1. Karbohidrat Beras, kentang, singkong, terigu, hankwe, gula, Roti, biskuit dan kue-kue yang dimasak dengan

makaroni, mie, bihun, roti, biskuit, kue kering yang garam dapur dan atau baking powder dan soda

dimasak tanpa garam dapur atau baking powder dan

soda

2. Protein hewani Telur maksimal 1 butir / hari, daging sapi, ayam dan Otak, ginjal, lidah sapi, sarden, daging ,ikan,

ikan maksimal 100 gram / hari ( 2 potong kecil ) susu dan telor yang diolah dengan garam dapur.

Contohnya : daging asap, ham, Bachan,

dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng,

kornet, ebi atau udang kering, telor asin dan

telor pindang.

3. Protein nabati Tempe, tahu,kacang tanah, kacang hijau, kacang Selai kacang, keju, kacang tanah dan semua

kedele, kacang merah, dan kacang-kacangan lain kacang-kacangan yang dimasak dengan garam

yang dimasak tanpa garam dapur, baking powder dan dapur dan baking soda.

soda.
4. Lemak Minyak goreng, mentega dan margarin tanpa garam Margarin dan mentega biasa

5. Sayuran Semua sayuran segar dan sayuran yang diawetkan Sayur dalam kaleng, sawi asin, asinan dan acar

tanpa garam dapur dan natrium benzoat ( paria, labu

siam, seledri, bawang merah, bawang putih )

6. Buah-buahan Semua buah-buahan segar dan buah-buahan yang Buah dalam kaleng, asinan buah dan manisan

diawetkan tanpa garam dapur dan natrium benzoat ( buah.

contohnya : alpukat, melon, semangka dll )

7. Minuman Air putih 8 gelas / hari. Minuman kaleng, kopi, teh, alkohol

1 gelas = 250 ml

8. Bumbu Semua bumbu yang mengandung garam dapur Garam dapur ( untuk hipertensi berat ), baking

powder, soda kue, vetcin , kecap, terasi, bumbu

kaldu, saos, petis dan tauco


2. Perubahan Pola hidup

a. Latihan Fisik

Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk

penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu :

 Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti jalan, lari, jogging,

bersepeda, berenang dan lain-lain

 Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 %

dari denyut nadi maksimal ( 220 – umur ) yang disebut zona latihan.

 Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona latihan

 Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu

 Jangan memulai latihan bila tekanan darah masih diatas 170/ 100 mmhg

b. Menghentikan kebiasaan minum minuman beralkohol

c. Menghentikan kebiasaan merokok

d. Istirahat : dianjurkan untuk istirahat 6 – 8 jam sehari. Hindari untuk begadang.

e. Mengendalikan stress

Bisa dilakukan dengan teknik relaksasi ( napas dalam ) dan juga meditasi

untuk menstabilkan emosi dan pikiran. Dianjurkan untuk berpikir positif. Teknik

napas dalam dengan cara menarik napas dari hidung secara perlahan dan menahannya

selama 3 detik, kemudian keluarkan melalui mulut secara perlahan dengan mulut

membentuk huruf O. Saat pagi dan sore hari, selama lima menit tarik nafas secara

dalam dan buang secara perlahan. Hal tersebut bisa menurunkan renin, yaitu enzim

pada ginjal yang bisa meningkatkan tekanan darah

f. Kontrol teratur ke puskesmas/ fasilitas kesehatan


G. PENGOBATAN TRADISIONAL

1. Dua buah timun dimakan atau diambil airnya diminum pagi dan sore.

Ada sebuah penelitian yang baru saja dilakukan baru-baru, yang menunjukkan bahwa

makanan tinggi kalium, magnesium dan serat dapat mengurangi tekanan darah. Dengan

dikombinasikan dengan diet yang sehat, makanan tersebut akan mampu menurunkan tekanan

darah sistolik sebesar 5 poin, serta tekanan darah diastolik sebesar 3,5 poin. Mentimun tidak

hanya mengandung tinggi tiga nutrisi yang disebutkan diatas, ia juga merupakan sumber

Vitamin A dan K, folat, asam caffeic, dan silika. Selain itu juga mengandung vitamin C, yaitu

antioksidan kuat yang juga dapat membantu untuk menurunkan tekanan darah.

a. Rendah sodium

Salah satu alasan lain penggunaan mentimun untuk hipertensi adalah karena ia

hanya sedikit mengandung sodium. Asupan sodium berlebihan dapat menyebabkan

tekanan darah tinggi, serta menyulitkan untuk diturunkan kembali. Dengan demikian,

membantu menurunkan tekanan darah tinggi dengan mentimun adalah pilihan yang

tepat.

b. Mengandung kalium

Kalium merupakan mineral yang sangat penting untuk mengontrol tekanan darah.

Mentimun adalah sumber terbaik kalium, yaitu menyediakan sekitar 442 mg kalium.

Asupan kalium yang direkomendasikan setidaknya adalah 4.700 mg per hari. Selain

itu, Sayuran lain dan berbagai jenis buah-buahan, kacang-kacangan , ikan dan yogurt

juga merupakan sumber kalium yang baik.

c. Kontrol berat badan

Mentimun sangat baik untuk membantu mengurangi kelebihan berat badan atau

obesitas, karena faktor darah tinggi Anda mungkin karena akibat kegemukan. Jika

Anda berhasil menurunkan berat badan menjadi normal, makan kemungkinan besar
darah tinggi yang Anda alami juga akan membaikLebih dari 95 persen dari berat

mentimun adalah air, yaitu yang merupakan nutrisi bebas kalori yang dapat menekan

nafsu makan alami.

2. Dua buah belimbing dimakan diambil airnya diminum pagi dan sore

Belimbing manis merupakan buah yang kaya vitamin A dan C yang bersifat

antioksidan dan kalium. Yang patut diperhitungkan juga adalah seratnya, terutama serat

pektin yang berguna bagi kesehatan pembuluh darah.

Beberapa manfaat dari buah belimbing manis untuk kesehatan tujbuh manusia:

 Mengatasi Hipertensi

Besar kemungkinan karena buah ini kaya kalium yang membuat pengasupnya

sering buang air kecil (diuretik) sehingga tekanan darah pun terkendali. Selain itu,

serat yang terkandung, terutama pektin, mampu menyerap lemak sehingga ikut

membantu menurunkan tekanan darah.

 Menurunkan Kadar Kolesterol

Berkat kandungan pektin yang merupakan serat kasar, kolesterol dan asam

empedu akan diikat oleh serat ini agar tidak masuk ke dalam pembuluh darah.

Alhasil, kadar kolesterol dalam tubuh pun turun.

 Melancarkan Buang Air Kecil

Buah yang banyak airnya dan mengandung kalium ini berkhasiat memperlancar

masalah buang air kecil, serta tidak memberi kesempatan terbentuknya batu ginjal

sekaligus menyehatkan ginjal.

 Menurunkan Berat Badan

Buah yang banyak mengandung air ini kadar kalorinya sangat rendah sehingga

cocok diasup oleh mereka yang sedang berniat menurunkan berat badan (karena
harus mengurangi asupan kalori). Serat yang terkandung pada belimbing pun

berperan besar dalam melancarkan pencernaan sehingga tidak terjadi sembelit.

3. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam 2 gelas air sampai rebusannya tinggal 1

gelas, diminum pagi dan sore hari. Flavonoid dalam daun salam berfungsi sebagai

antioksidan yang mampu mencegah terjadinya oksidasi sel tubuh. Semakin tinggi

oksidasi sel dalam tubuh, maka semakin tinggi kemungkinan seseorang untuk

menderita penyakit degeneratif. Kandungan flavonoid pada daun salam dapat

digunakan untuk mencegah terjadinya hipertensi, menurunkan kadar kolesterol tubuh,

menurunkan kadar gula darah, dan menurunkan kadar asam urat.

4. Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam 2 gelas air sampai airnya tinggal satu

gelas. Menurut penelitian oleh Dra Azizahwati MS. Apt yang dilakukan di UI

(Universitas Indonesia) pada 2010 tentang khasiat daun alpukat untuk hipertensi,

membuktikan bahwa pada daun alpukat terdapat senyawa flavonoid yang berperan

untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Menurut Beliau sejauh ini dosis yang yang

aman untuk dikonsumsi sebagai obat hipertensi dan kolesterol adalah 10 mg/kg berat

badan dengan melarutkan ekstrak daun avokad menggunakan pelarut etanol 70%.

Daun alpukat selain sebagai obat untuk mengatasi hipertensi, juga manjur sebagai

obat antihiperlipidemia. Hiperlipidemia merupakan kondisi dimana pada jalur

pembuluh darah terjadi penyumbatan. Hal ini terjadi karena hiperlpidemia merupakan

salah satu pemicu serangan jantung yang terjadi diakibatkan kolesterol mengendap

sebagai plak yang kemudian luruh sehingga terjadi penyumbatan. Hiperlipidemia dan

hipertensi adalah penyakit yang mengakibatkan kematian paling tinggi untuk saat ini.

5. Satu genggam daun seledri ditumbuk dengan sedikit air diperas lalu diminum pagi

dan sore. Daun seledri mempunyai kandungan Apigenin yang dapat mencegah

penyempitan pembuluh darah dan Phthalides yang dapat mengendurkan otot-otot


arteri atau membuat rileks pembuluh darah. Kandungan itulah yang mengatur aliran

darah yang memungkinkan pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan

darah. Selain Apigenin, seledri juga mengandung gizi yang tinggi dengan kandungan

vitamin A, B1, B2, B6 dan vitamin C. Seledri juga kaya akan kalium, asam folic,

kalsium, magnesium, zat besi, fosfor, sodium dan banyak mengandung asam amino

esensial.

Anda mungkin juga menyukai