Oleh:
Muhammad Ridha Rifani
NIM. 1730912310073
Pembimbing:
dr. Rapto Hardian, Sp.An, KAKV
1
I. Identitas Pasien
Nama : An. Muhammad Al Dair
Usia : 17 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat :
II. Anamnesis
Keluhan Utama : benjolan pada lengan atas kanan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluhkan benjolan pada lengan atas kanan sejak 1 tahun
yang lalu. Awalnya pasien menyadari adanya benjolan berbentuk bulat
seukuran telur puyuh. Munculnya perlahan-lahan dan terus menerus.
Semakin lama benjolannya semakin membesar. Benjolan tersebut
disertai dengan nyeri hebat. Pasien mengaku keluhan tersebut
mengganggu aktifitas pasien.
Pada bulan Maret 2018, pasien dibawa oleh keluarga ke Puskesmas
Pagatan dan diberikan obat anti nyeri. Keluhan nyeri berkurang, tetapi
benjolan semakin membesar hingga pasien sulit untuk menggerakan
tangan sebelah kanan. Pasien dibawa ke rumah sakit Tanah Laut dan
dirujuk ke RS Ulin untuk dilakukan pemeriksaan MSCT dan Patologi
Anatomi.
Setelah didiagnosa keganasan, pasien mengikuti program protokol
kemoterapi dengan total 18 kali. Keluhan nyeri membaik, benjolan nya
makin membesar. Pasien disarankan untuk operasi oleh orthopedi
2
Hipertensi : tidak ada
Diabetes Mellitus : tidak ada
Asma : tidak ada
Status Interna
3
Palpasi : Massa (-)
HATI
SGOT 78 5-34 U/I
SGPT 11 0-55 U/I
GINJAL
Ureum 20 0-50 mg/dL
4
Creatinin 0,62 0.57-1,11mg/dL
ELEKTROLIT
Natrium 133 136-145 Meq/L
Kalium 3,7 3.5-5.1 Meq/L
Klorida 94 98-107Meq/L
Foto Thorax
Radiologis cor dan pulmo dalam batas normal
Hasil MSCT:
Primary bone tumor 1/3 tengah humerus dekstra
Hasil PA :
Malignant round cell tumor bukan limfoid
Kemungkinan Ewing sarcoma belum dapat disingkirkan
V. Diagnosis
Ewing Sarcoma Humerus Dextra
VII. ASA
ASA II
X. Problem Anestesi
-
5
XII. Persiapan
1. Persiapan pasien dipuasakan 6-8 jam pre-operasi
2. Persiapan mesin anestesi
3. Persiapan alat yang digunakan
4. Persiapan obat
a. Premedikasi
Konseling untuk membantu psikis pasien
Ondansetron 8 mg intravena untuk mengatasi mual dan
mencegah muntah
b. Analgetik
Fentanyl : 1-2 mcg/kgBB = 40mcg – 80mcg
c. Induksi
Propofol : 2-2,5 mg/kgBB = 80mg –100mg
d. Muscle Relaxant
Atracurium :0,5-0,6 mg/kgBB = 20–24mg
e. Maintanance
Oksigen : 4-6 lpm
Sevofluran : 2,0%
f. Emergency
Efedrin : diberikan jika hipotensi
Dosis : 0,2 mg/kgBB = 0,8mg
Sulfas Atropin (SA) : diberikan jika bradikardi
Dosis: 0,005 mg/kgBB = 0,2mg
Epinephrine: diberikan jika cardiac arrest
Dosis: 0,25-0,3 mg/kgBB = 10 – 12 mg
Dexamethasone : diberikan jika ada reaksi alergi atau edema
laring
Dosis: 0,5 – 9 mg/ hari IV atau IM
Midazolam: diberikan jika pasien gelisah
Dosis: 0,03-0,3mcg/kgBB = 0,12-1,2mcg
6
4. Nasofaringealairway 13. Kapas alkohol
5. Orofaringealairway 14. Spuit 3cc / 5cc / 10cc
6. Plester 15. Lidocain
7. Stilet 16. Jelly
8. O2 terhubung ke mesin 17. Bantal
9. Selubung suction 18. Handscoon
c) Cek identitas pasien
d) Pastikan pasien terpasang IV line dengan tetesan yang lancar
e) Pindahkan pasien ke kamar operasi, posisikan supine
f) Pasang tensimeter NIBP, pulseoxymetri dan elektrode ECG
g) Lakukan insuflasi Oksigen dengan aliran 8 lpm
Lakukan pemberian analgetik dengan Fentanyl 1-2 mcg/kgBB =
40mcg – 80mcg dan induksi dengan Propofol : 2-2,5 mg/kgBB =
80mg – 100mg
Pada saat pasien sudah tidak sadar, cek refleks bulu mata, jika
hilang, berikan nafas dengan menggunakan facemask, ekstensikan
kepala, letakkan facemask di atas mulut pasien
h) Pastikan udara tidak bocor, perhatikan pengembangan dada
Masukkan muscle relaksan Atracurium :0,5-0,6 mg/kgBB = 20–
24mg, sambil ventilasi manual
i) Tunggu 3-5 menit.
j) Alirkan oksigen 6 lpm dan Sevofluran 2% tergantung reaksi pasien
ke dalam anestesi, tergantung ada atau tidaknya respon nyeri dan
nadi normal atau tidak berubah dengan rangsangan
k) Ekstensikan kepala, buka mulut pasien, masukkan laringoskop
dengan tangan kiri dari atas kanan pasien, tarik ke tengah, sehingga
epiglotis terlihat, lakukan manuver cricoid untuk memudahkan
melihat pita suara, masukkan ETT, sambungkan dengan pipa
konektor, kembangkan balon ETT
l) Periksa apakah ETT sudah tepat letaknya (dengan stetoskop pada 2
lapang paru nilai simetrisasi dan epigastrium)
m) Fiksasi dengan plester bila berhasil, pasang OPA
n) Intubasi selesai, maintenance cairan dan anestesi, lakukan
monitoring durante operasi
o) Lakukan terapi cairan
7
XIV. Terapi Cairan
a) Maintenance
4 x 10 kg = 40 cc
2 x 10 kg = 20 cc
1 x 20 kg = 20 cc +
Total = 80 cc/jam
c) Stress Operasi
Operasi berat : 6-8 ml/kgBB/jam
6 ml x 40 kg = 240 cc/jam
8 ml x 40 kg = 320 cc/jam
e) Perdarahan
8
3000 𝑥 (33,4 − 30)
𝐴𝐵𝐿 = = 305,38𝑐𝑐
33,4
ALDRETTE SCORE
1. Pergerakan : - gerak bertujuan 2
- gerak tak bertujuan 1
- tidak bergerak 0
2. Pernafasan : - teratur, batuk, manangis 2
- depresi 1
- perlu bantuan 0
3. warna kulit : -merah muda 2
- pucat 1
- sianosis 0
4. TD : - berubah sekitar 20% 2
- berubah 20%-30% 1
- berubah >30% 0
5. Kesadaran : - sadar penuh 2
- bereaksi terhadap rangsangan 1
- tidak bereaksi 0
TOTAL SKOR : 10
Pasien dipindahkan ke ruang ICU setelah observasi di ruang pulih sadar dengan
nilai minimal Aldrette Score 8.
9
10