Anda di halaman 1dari 10

Laporan Kasus

Ewing Sarcoma Humerus Dextra

Oleh:
Muhammad Ridha Rifani
NIM. 1730912310073

Pembimbing:
dr. Rapto Hardian, Sp.An, KAKV

DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI& TERAPI INTENSIF


FAKULTAS KEDOKTERAN ULM / RSUD ULIN
BANJARMASIN
13 JUNI 2019

1
I. Identitas Pasien
Nama : An. Muhammad Al Dair
Usia : 17 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat :

II. Anamnesis
Keluhan Utama : benjolan pada lengan atas kanan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluhkan benjolan pada lengan atas kanan sejak 1 tahun
yang lalu. Awalnya pasien menyadari adanya benjolan berbentuk bulat
seukuran telur puyuh. Munculnya perlahan-lahan dan terus menerus.
Semakin lama benjolannya semakin membesar. Benjolan tersebut
disertai dengan nyeri hebat. Pasien mengaku keluhan tersebut
mengganggu aktifitas pasien.
Pada bulan Maret 2018, pasien dibawa oleh keluarga ke Puskesmas
Pagatan dan diberikan obat anti nyeri. Keluhan nyeri berkurang, tetapi
benjolan semakin membesar hingga pasien sulit untuk menggerakan
tangan sebelah kanan. Pasien dibawa ke rumah sakit Tanah Laut dan
dirujuk ke RS Ulin untuk dilakukan pemeriksaan MSCT dan Patologi
Anatomi.
Setelah didiagnosa keganasan, pasien mengikuti program protokol
kemoterapi dengan total 18 kali. Keluhan nyeri membaik, benjolan nya
makin membesar. Pasien disarankan untuk operasi oleh orthopedi

Riwayat Penyakit Dahulu : tidak ada


Riwayat Alergi Obat : tidak ada
Riwayat Alergi Makanan : tidak ada
Riwayat Perdarahan Memanjang : tidak ada
Riwayat Pembiusan sebelumnya :tidak ada

Riwayat Hipertensi : tidak ada


Riwayat Diabetes Mellitus : tidak ada
Riwayat Asma : tidak ada
Riwayat Gigi Goyang/ Gigi Ompong : -/-
Riwayat Gigi Palsu : tidak ada
Riwayat Merokok/Konsumsi Alkohol : tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluhan Serupa : tidak ada

2
Hipertensi : tidak ada
Diabetes Mellitus : tidak ada
Asma : tidak ada

III. Pemeriksaan Fisik


Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital : Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Frekuensi Nafas : 22 x/menit
Suhu : 36,8 °C
ASA : II
Mallampati :2
Thyromental Distance : 3 jari
Berat Badan : 40 kg
Tinggi Badan : 155 cm
IMT : 16,65 kg/m2

Status Interna

Mata : mata hiperemis (-/-), isokor (3mm/3mm), RCL


(+/+), Konjungtivaanemis (-), skleraikterik (-),
edema palpebra (-/-)

Mulut : Mukosa lembab, gigi ompong, karies (+), edema (-


), faring hiperemis (-)

Leher : Mobilitas leher baik, pembesaran KGB (-)

Pulmo : Inspeksi : Simetris(+/+)


Palpasi : Fremitus vokal simetris kiri dan
kanan
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : Vesikuler, Rh (-/-), Wh (- /-)

Cor : Batas jantung normal, S1 > S2, tunggal, tidak ada


murmur

Payudara : Inspeksi : Massa (-), hiperemis (-), retraksi


puting (-), ulkus (-)

3
Palpasi : Massa (-)

Abdomen : Inspeksi : Distensi (-), asites (-)


Auskultasi : BU (+)
Palpasi : Teraba keras (-) Nyeri tekan (-),
Perkusi : Timpani

Ekstremitas : akral hangat (+/+), palmar ikterik (-/-), edema (-/-)


Terlihat massa pada region Brachii dextra
Look : deformitas (-), hematom (+)
Feel : tenderness (+), krepitasi (-)
Move : ROM terbatas ec pain

Genitalia : dalam batas normal


Anus : dalam batas normal

IV. Pemeriksaan Penunjang


Hasil Laboratorium :

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


HEMATOLOGI
Hemoglobin 11,6 11.00-16.00 g/dL
Leukosit 3,00 4.65-10.3 ribu/µL
Eritrosit 3,64 4.00-5.50 juta/µL
Hematokrit 33,4 32.00-44.00 vol%
Trombosit 107 150-356 ribu/µL
PROTHROMBIN
TIME
PT 8,3 9.9-13.5 detik
APTT 27,2 22.2-37.0 detik
KIMIA

HATI
SGOT 78 5-34 U/I
SGPT 11 0-55 U/I
GINJAL
Ureum 20 0-50 mg/dL

4
Creatinin 0,62 0.57-1,11mg/dL
ELEKTROLIT
Natrium 133 136-145 Meq/L
Kalium 3,7 3.5-5.1 Meq/L
Klorida 94 98-107Meq/L

Foto Thorax
Radiologis cor dan pulmo dalam batas normal

Hasil MSCT:
Primary bone tumor 1/3 tengah humerus dekstra

Hasil PA :
Malignant round cell tumor bukan limfoid
Kemungkinan Ewing sarcoma belum dapat disingkirkan

FNAB Humerus Dextra :


Round cell tumor mengesankan Ewing Sarcoma

V. Diagnosis
Ewing Sarcoma Humerus Dextra

VI. Rencana Tindakan


Amputasi Forequarter

VII. ASA
ASA II

VIII. Problem Medis


Keganasan, Leukopenia, Trombositopenia, Hiponatremia

IX. Problem Bedah


Risiko perdarahan, Risiko infeksi

X. Problem Anestesi
-

XI. Rencana Anestesi


General Anestesi dengan Endotracheal Tube

5
XII. Persiapan
1. Persiapan pasien dipuasakan 6-8 jam pre-operasi
2. Persiapan mesin anestesi
3. Persiapan alat yang digunakan
4. Persiapan obat
a. Premedikasi
Konseling untuk membantu psikis pasien
Ondansetron 8 mg intravena untuk mengatasi mual dan
mencegah muntah
b. Analgetik
Fentanyl : 1-2 mcg/kgBB = 40mcg – 80mcg
c. Induksi
Propofol : 2-2,5 mg/kgBB = 80mg –100mg
d. Muscle Relaxant
Atracurium :0,5-0,6 mg/kgBB = 20–24mg
e. Maintanance
Oksigen : 4-6 lpm
Sevofluran : 2,0%
f. Emergency
Efedrin : diberikan jika hipotensi
Dosis : 0,2 mg/kgBB = 0,8mg
Sulfas Atropin (SA) : diberikan jika bradikardi
Dosis: 0,005 mg/kgBB = 0,2mg
Epinephrine: diberikan jika cardiac arrest
Dosis: 0,25-0,3 mg/kgBB = 10 – 12 mg
Dexamethasone : diberikan jika ada reaksi alergi atau edema
laring
Dosis: 0,5 – 9 mg/ hari IV atau IM
Midazolam: diberikan jika pasien gelisah
Dosis: 0,03-0,3mcg/kgBB = 0,12-1,2mcg

XIII. Langkah dan persiapan


a) Persiapan Pasien
- Puasa 6 jam pre operasi
- IV line terpasang threeway dan tidak macet
b) Persiapan Alat, dengan menggunakan STATICS :
1. Laringoskop 10. Facemask
2. Stetoskop 11. Mesin anestesi
3. Endotrakeal tube 12. Monitor SpO2

6
4. Nasofaringealairway 13. Kapas alkohol
5. Orofaringealairway 14. Spuit 3cc / 5cc / 10cc
6. Plester 15. Lidocain
7. Stilet 16. Jelly
8. O2 terhubung ke mesin 17. Bantal
9. Selubung suction 18. Handscoon
c) Cek identitas pasien
d) Pastikan pasien terpasang IV line dengan tetesan yang lancar
e) Pindahkan pasien ke kamar operasi, posisikan supine
f) Pasang tensimeter NIBP, pulseoxymetri dan elektrode ECG
g) Lakukan insuflasi Oksigen dengan aliran 8 lpm
Lakukan pemberian analgetik dengan Fentanyl 1-2 mcg/kgBB =
40mcg – 80mcg dan induksi dengan Propofol : 2-2,5 mg/kgBB =
80mg – 100mg
Pada saat pasien sudah tidak sadar, cek refleks bulu mata, jika
hilang, berikan nafas dengan menggunakan facemask, ekstensikan
kepala, letakkan facemask di atas mulut pasien
h) Pastikan udara tidak bocor, perhatikan pengembangan dada
Masukkan muscle relaksan Atracurium :0,5-0,6 mg/kgBB = 20–
24mg, sambil ventilasi manual
i) Tunggu 3-5 menit.
j) Alirkan oksigen 6 lpm dan Sevofluran 2% tergantung reaksi pasien
ke dalam anestesi, tergantung ada atau tidaknya respon nyeri dan
nadi normal atau tidak berubah dengan rangsangan
k) Ekstensikan kepala, buka mulut pasien, masukkan laringoskop
dengan tangan kiri dari atas kanan pasien, tarik ke tengah, sehingga
epiglotis terlihat, lakukan manuver cricoid untuk memudahkan
melihat pita suara, masukkan ETT, sambungkan dengan pipa
konektor, kembangkan balon ETT
l) Periksa apakah ETT sudah tepat letaknya (dengan stetoskop pada 2
lapang paru nilai simetrisasi dan epigastrium)
m) Fiksasi dengan plester bila berhasil, pasang OPA
n) Intubasi selesai, maintenance cairan dan anestesi, lakukan
monitoring durante operasi
o) Lakukan terapi cairan

7
XIV. Terapi Cairan
a) Maintenance
4 x 10 kg = 40 cc
2 x 10 kg = 20 cc
1 x 20 kg = 20 cc +
Total = 80 cc/jam

b) Terapi Pengganti = Lama puasa x maintenance


= 8 jam x 80 cc/jam
= 640 cc/jam

c) Stress Operasi
Operasi berat : 6-8 ml/kgBB/jam
6 ml x 40 kg = 240 cc/jam
8 ml x 40 kg = 320 cc/jam

d) EBV (Estimated Blood Volume)


75 x BB (kg) = 75 x 40 kg = 3.000 cc

Hitung Pemberian Cairan

1 jam pertama = maintanance + 50% pengganti puasa + stress


operasi
= 80 cc/jam + 320 cc/jam + 320 cc/jam
= 720 cc/jam
1 jam berikutnya = maintanance + 25% pengganti puasa + stress
operasi
= 80 cc/jam + 160 cc/jam + 320 cc/jam
= 560 cc/jam
1 jam berikutnya = maintanance + 25% pengganti puasa + stress
operasi
= 80 cc/jam + 160 cc/jam + 320 cc/jam
= 560 cc/jam

e) Perdarahan

𝐸𝐵𝑉 𝑥 (𝐻𝑡 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛−𝐻𝑡 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡)


ABL (allowable blood loss) =
𝐻𝑡 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛

8
3000 𝑥 (33,4 − 30)
𝐴𝐵𝐿 = = 305,38𝑐𝑐
33,4

Ganti kehilangan 30 % ABL dengan 10% pertama Kristaloid, 10%


kedua koloid dan 10% ketiga darah

XV. Pulih Sadar

Pasien dikirim ke ruang pulih sadar sambil memperhatikan jalan nafas.


Kemudian diberikan oksigen 2-4 lpm diruang pulih sadar, sampai pasien sadar.
Observasi tekanan darah, nadi, jalan napas, warna kulit dan kesadaran.

ALDRETTE SCORE
1. Pergerakan : - gerak bertujuan 2
- gerak tak bertujuan 1
- tidak bergerak 0
2. Pernafasan : - teratur, batuk, manangis 2
- depresi 1
- perlu bantuan 0
3. warna kulit : -merah muda 2
- pucat 1
- sianosis 0
4. TD : - berubah sekitar 20% 2
- berubah 20%-30% 1
- berubah >30% 0
5. Kesadaran : - sadar penuh 2
- bereaksi terhadap rangsangan 1
- tidak bereaksi 0

TOTAL SKOR : 10

Pasien dipindahkan ke ruang ICU setelah observasi di ruang pulih sadar dengan
nilai minimal Aldrette Score 8.

XIV. Analgetik Pasca Bedah

Berikan analgetik pasca bedah dengan melarutkan Tramadol dalam 500 cc


Asering. Pasang di IV line.

9
10

Anda mungkin juga menyukai