1/5
RSUD
dr.SOESELO SLAWI
KABUPATEN TEGAL
Ditetapkan,
Tanggal DIREKTUR RSUD dr. SOESELO SLAWI
terbit KABUPATEN TEGAL
PANDUAN
PRAKTIK KLINIS
dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, MMR
Pembina Utama Muda
NIP. 19630919 199001 1 001
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang
PENGERTIAN disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium
tuberkulosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru,
namun dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
2/5
RSUD
dr.SOESELO SLAWI
KABUPATEN TEGAL
sebaiknya melakukan pemeriksan Xpert MTB/RIF* sebagai
uji diagnostik awal. Uji serologi darah dan interferon-gamma
release assay sebaiknya tidak digunakan untuk
mendiagnosis TB aktif.
4. Semua pasien yang diduga tuberkulosis ekstra paru,
spesimen dari organ yang terlibat harus diperiksa secara
mikrobiologis dan histologis. Uji Xpert MTB/RIF
direkomendasikan sebagai pilihan uji mikrobiologis untuk
pasien terduga meningitis karena membutuhkan penegakan
diagnosis yang cepat.
5. Pasien terduga TB dengan apusan dahak negatif,
sebaiknya dilakukan pemeriksaan Xpert MTB/RIF
dan/atau kultur dahak. Jika apusan dan uji Xpert
MTB/RIF* negatif pada pasien denga gejala klinis yang
mendukung TB, sebaiknya segera diberikan pengobatan
anti tuberkulosis setelah pemeriksaan kultur.
3/5
RSUD
dr.SOESELO SLAWI
KABUPATEN TEGAL
mencegah terjadinya kekebalan obat.
b. Bila pengobatan tahap awal diberikan secara adekuat,
daya penularan menurun dalam kurun waktu 2 minggu.
c. Pasien TB paru BTA positif sebagian besar menjadi BTA
negatif (konversi) setelah menyelesaikan pengobatan tahap
awal. Setelah terjadi konversi pengobatan dilanujtkan
dengan tahap lanjut.
TINGKAT
EVIDENSE
TUBERCULOSIS (TB)
4/5
RSUD
dr.SOESELO SLAWI
KABUPATEN TEGAL
TINGKAT
REKOMENDASI
KSM Penyakit Dalam, Paru
PENELAAH
KRITIS
Kriteria hasil pengobatan:
INDIKATOR 1. Sembuh: pasien telah menyelesaikan pengobatannya
(OUTCOME) secara lengkap dan pemeriksaan apusan dahak ulang
(follow up), hasilnya negatif pada foto toraks AP dan pada
satu pemeriksaan sebelumnya.
2. Pengobatan lengkap: pasien yang telah menyelesaikan
pengobatannya secara lengkap tetapi tidak ada hasil
pemeriksaan apusan dahak ulang pada foto toraks AP dan
pada satu pemeriksaan sebelumnya.
3. Meninggal: pasien yang meninggal dalam masa
pengobatan karena sebab apapun.
4. Putus berobat (default): pasien yang tidak berobat 2
bulan berturut-turut atau lebih sebelum masa
pengobatannya selesai.
5. Gagal: Pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap
positif atau kembali menjadi positif pada bulan ke lima atau
selama pengobatan.
6. Pindah (transfer out): pasien yang dipindah ke unit
pencatatan dan pelaporan (register) lain dan hasil
pengobatannya tidak diketahui.
5/5
RSUD
dr.SOESELO SLAWI
KABUPATEN TEGAL
Hague. 2014. (Tuberculosis Coalition for Technical
Assistance , 2014)