Anda di halaman 1dari 114

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL

“EVALUASI TERHADAP RENTANG NILAI


RUJUKAN LABORATORIUM”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

1. Pengertian Evaluasi terhadap rentang nilai rujukan laboratorium dilakukan pada


saat terjadi pergantian alat atau reagen yang digunakan dan dilakukan
oleh tim pokja layanan klinis
2. Tujuan Memastikan rentang nilai rujukan laboratorium yang berlaku sesuai
dengan alat dan kondisi yang ada.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No.
..........
Tentang Rentang Nilai Rujukan Laboratorium

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun


2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

5. Prosedur 1.Alat :
a. Pulpen
b. Kertas

2.Bahan :
a. Buku pedoman alat baru
6. Langkah – langkah 1. Petugas laboratorium mendapatkan alat atau reagen baru
2. Petugas laboratorium memahami prinsip kerja alat baru dan reagen
baru tersebut
3. Petugas laboratorium memahami adanya perbedaan rentang nilai
antara alat dan reagen baru tersebut dengan reagen yang lama
4. Petugas laboratorium melaporkan kepada pokja yanis adanya
perbedaan rentang nilai rujukan pada alat dan prosedur baru
tersebut
5. Tim pokja yanis melaporkan kepada kepala puskesmas adanya
perbedaan rentang nilai rujukan tersebut
6. Kepala Puskesmas membuat disposisi kepada tim pokja yanis
untuk melakukan evaluasi
7. Tim pokja yanis melakukan evaluasi
8. Tim pokja yanis melaporkan kepada kepala puskesmas hasil
evaluasi tersebut
9. Kepala puskesmas merubah rentang nilai lama menjadi rentang
nilai baru dengan membuatkan Surat Keputusan
7. Dokumen terkait Daftar Pemelihraan alat
8. Unit Terkait Laboratorium
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

2. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan


jenisnya
9. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
10. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
11. Referensi 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

12. Prosedur 3.Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

4.Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
13. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
14. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
15. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
3. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
16. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
17. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
18. Referensi 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

19. Prosedur 5.Alat :


a. Pulpen

6.Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
20. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
21. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
22. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

4. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan


jenisnya
23. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
24. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
25. Referensi 7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

26. Prosedur 7.Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

8.Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
27. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
28. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
29. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“MONITORING PELAPORAN HASIL
LABORATORIUM YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

5. Pengertian Evaluasi terhadap pelaksanaan penyampaian hasil laboratorium yang


kritis dimana pasien memerlukan intervensi tindakan medis segera
karena harus mendapatkan pelayanan segera.
30. Tujuan Memastikan bahwa petugas laboratorium sudah melakukan
pelaksanaan penyampaian hasil laboratorium kritis dengan segera.
31. Kebijakan Sebagai pedoman untuk memonitoring pelaksanaan penyampaian hasil
laboratorium yang kritis sesuai dengan keputusan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ............. Tentang jenis
Pemeriksaan Laboratorium yang Tersedia
32. Referensi 9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

33. Prosedur 9.Alat :


a. Pulpen

10. Bahan :
a. Daftar tilik
34. Langkah – 1. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
langkah laboratorium segera menyampaikan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis kepada dokter penanggungjawab.
2. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
laboratorium memeriksa ulang kondisi spesimen
3. Koordinator layanan klinis mewajibkan petugas laboratorium
untuk melaksanakan pemeriksaan ulang tersebut.
4. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah memeriksa kondisi klinis pasien
5. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan crosscheck dengan alat lain jika memungkinkan
6. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan legalisasi hasil pemeriksaan
7. Koordinator layanan klinis melakukan pengarahan secara berkala
terhadap metode dan prosedur laboratorium.
35. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
36. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

6. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan


jenisnya
37. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
38. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
39. Referensi 11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

40. Prosedur 11. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

12. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
41. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
42. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
43. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
7. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
44. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
45. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
46. Referensi 13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

47. Prosedur 13. Alat :


a. Pulpen

14. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
48. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
49. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
50. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

8. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan


jenisnya
51. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
52. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
53. Referensi 15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

54. Prosedur 15. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

16. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
55. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
56. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
57. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELABELAN”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

9. Pengertian Pelabelan adalah kegiatan pemberian label pada reagen untuk


memberikan informasi dan hal-hal yang berkaitan dengan reagen.
58. Tujuan Agar setiap petugas laboratorium mengetahui dan mengenali setiap
reagen berdasarkan jenis dan sifatnya
59. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng
No. .......................Tentang Jenis Reagensia Essensial yang harus ada di
laboratorium

60. Referensi 17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

61. Prosedur 17. Alat :


a. Pulpen
b. Kertas
c. Label

18. Bahan :
a. Lem
62. Langkah – 1. Petugas membuat kartu stok penggunaan reagen
langkah 2. Petugas membuatkan label untuk reagen yang tidak ada labelnya
atau reagen yang dibuat sendiri
3. Petugas menuliskan tanggal penerimaan reagen pada label
4. Petugas menuliskan tanggal dibuka pertama kali pada label
5. Petugas menuliskan tanggal expired date setelah dibuka pada label
6. Petugas menuliskan expired date pada label
7. Petugas menuliskan isi kandungan pada label
Petugas memastikan label terpasang dengan benar dan tidak mudah
lepas
63. Dokumen Kartu stok
terkait
Daftar reagensia dan penyimpanan
64. Unit Terkait Laboratorium
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

10. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
65. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
66. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
67. Referensi 19. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

68. Prosedur 19. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

20. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
69. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
70. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
71. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
11. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
72. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
73. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
74. Referensi 21. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

75. Prosedur 21. Alat :


a. Pulpen

22. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
76. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
77. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
78. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

12. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
79. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
80. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
81. Referensi 23. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

82. Prosedur 23. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

24. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
83. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
84. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
85. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“MONITORING PELAPORAN HASIL
LABORATORIUM YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

13. Pengertian Evaluasi terhadap pelaksanaan penyampaian hasil laboratorium yang


kritis dimana pasien memerlukan intervensi tindakan medis segera
karena harus mendapatkan pelayanan segera.
86. Tujuan Memastikan bahwa petugas laboratorium sudah melakukan
pelaksanaan penyampaian hasil laboratorium kritis dengan segera.
87. Kebijakan Sebagai pedoman untuk memonitoring pelaksanaan penyampaian hasil
laboratorium yang kritis sesuai dengan keputusan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ............. Tentang jenis
Pemeriksaan Laboratorium yang Tersedia
88. Referensi 25. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
26. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

89. Prosedur 25. Alat :


a. Pulpen

26. Bahan :
a. Daftar tilik
90. Langkah – 1. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
langkah laboratorium segera menyampaikan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis kepada dokter penanggungjawab.
2. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
laboratorium memeriksa ulang kondisi spesimen
3. Koordinator layanan klinis mewajibkan petugas laboratorium
untuk melaksanakan pemeriksaan ulang tersebut.
4. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah memeriksa kondisi klinis pasien
5. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan crosscheck dengan alat lain jika memungkinkan
6. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan legalisasi hasil pemeriksaan
7. Koordinator layanan klinis melakukan pengarahan secara berkala
terhadap metode dan prosedur laboratorium.
91. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
92. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

14. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
93. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
94. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
95. Referensi 27. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
28. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

96. Prosedur 27. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

28. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
97. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
98. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
99. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
15. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
100. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
101. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
102. Referensi 29. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
30. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

103. Prosedur 29. Alat :


a. Pulpen

30. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
104. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
105. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
106. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

16. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
107. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
108. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
109. Referensi 31. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
32. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

110. Prosedur 31. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

32. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
111. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
112. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
113. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

17. Pengertian Pengendalian Mutu Laboratorium adalah kegiatan yang dilakukan oleh
tim manajemen mutu yang dilakukan secara rutin dan berkala untuk
memastikan mutu laboratorium tetap terjaga.
114. Tujuan Memantau kegiatan pemantapan mutu di laboratorium
115. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng
No. .......................Tentang Pengendalian Mutu Laboratorium

116. Referensi 33. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
34. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

117. Prosedur 33. Alat :


a. Pulpen

34. Bahan :
a. Daftar tilik
118. Langkah – 1. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
langkah melakukan pemantapan mutu internal
2. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa adanya bukti petugas
laboratorium melakukan pemantapan mutu internal
3. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
melakukan pemantapan mutu eksternal
4. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa adanya bukti petugas
laboratorium melakukan pemantapan mutu eksternal
5. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
selalu memverifikasi setiap kegiatan laboratorium meliputi tahap
pra analitik, analitik, pasca analitik
6. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
mempunyai bukti verifikasi
7. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
melakukan validasi hasil
8. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
mengikuti kegiatan audit internal dan eksternal
9. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa adanya bukti bahwa
telah diadakan audit untuk semua kegiatan
10. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
mengikuti pendidikan dan pelatihan-pelatihan
119. Dokumen
Pedoman Pelayanan Laboratorium
terkait
120. Unit Terkait Laboratorium
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

18. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
121. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
122. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
123. Referensi 35. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
36. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

124. Prosedur 35. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

36. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
125. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
126. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
127. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
SPO No. : MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015

No. Revisi :
Mulai : 1 Oktober 2015
Berlaku
Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas
Halaman :1/4 Kecamatan Menteng

19. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
128. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
129. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
130. Referensi 37. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
38. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

131. Prosedur 37. Alat :


a. Pulpen

38. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
132. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
133. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
134. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
20. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
135. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
136. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
137. Referensi 39. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
40. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

138. Prosedur 39. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

40. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
139. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
140. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
141. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“MONITORING PELAPORAN HASIL
LABORATORIUM YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

21. Pengertian Evaluasi terhadap pelaksanaan penyampaian hasil laboratorium yang


kritis dimana pasien memerlukan intervensi tindakan medis segera
karena harus mendapatkan pelayanan segera.
142. Tujuan Memastikan bahwa petugas laboratorium sudah melakukan
pelaksanaan penyampaian hasil laboratorium kritis dengan segera.
143. Kebijakan Sebagai pedoman untuk memonitoring pelaksanaan penyampaian hasil
laboratorium yang kritis sesuai dengan keputusan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ............. Tentang jenis
Pemeriksaan Laboratorium yang Tersedia
144. Referensi 41. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
42. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

145. Prosedur 41. Alat :


a. Pulpen

42. Bahan :
a. Daftar tilik
146. Langkah – 1. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
langkah laboratorium segera menyampaikan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis kepada dokter penanggungjawab.
2. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
laboratorium memeriksa ulang kondisi spesimen
3. Koordinator layanan klinis mewajibkan petugas laboratorium
untuk melaksanakan pemeriksaan ulang tersebut.
4. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah memeriksa kondisi klinis pasien
5. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan crosscheck dengan alat lain jika memungkinkan
6. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan legalisasi hasil pemeriksaan
7. Koordinator layanan klinis melakukan pengarahan secara berkala
terhadap metode dan prosedur laboratorium.
147. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
148. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

22. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
149. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
150. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
151. Referensi 43. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
44. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

152. Prosedur 43. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

44. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
153. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah
pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
154. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
155. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

23. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
156. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
157. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
158. Referensi 45. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
46. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

159. Prosedur 45. Alat :


a. Pulpen

46. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
160. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
161. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
162. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“PENGELOLAAN LIMBAH”

SPO No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
No. Revisi :
Mulai : 1 Oktober 2015
Berlaku

SUKU DINAS Kepala Puskesmas


Halaman :1/4 Kecamatan Menteng
KESEHATAN
JAKARTA

24. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
163. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
164. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
165. Referensi 47. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
48. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

166. Prosedur 47. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

48. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
167. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
168. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
169. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELABELAN”

SPO No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
Berlaku
Halaman :1/4
JAKARTA drg. AlamasHidayati
PUSAT NIP 196709181993032007

25. Pengertian Pelabelan adalah kegiatan pemberian label pada reagen untuk
memberikan informasi dan hal-hal yang berkaitan dengan reagen.
170. Tujuan Agar setiap petugas laboratorium mengetahui dan mengenali setiap
reagen berdasarkan jenis dan sifatnya
171. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng
No. .......................Tentang Jenis Reagensia Essensial yang harus ada di
laboratorium

172. Referensi 49. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
50. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

173. Prosedur 49. Alat :


a. Pulpen
b. Kertas
c. Label

50. Bahan :
a. Lem
174. Langkah – 1. Petugas membuat kartu stok penggunaan reagen
langkah 2. Petugas membuatkan label untuk reagen yang tidak ada labelnya
atau reagen yang dibuat sendiri
3. Petugas menuliskan tanggal penerimaan reagen pada label
4. Petugas menuliskan tanggal dibuka pertama kali pada label
5. Petugas menuliskan tanggal expired date setelah dibuka pada label
6. Petugas menuliskan expired date pada label
7. Petugas menuliskan isi kandungan pada label
Petugas memastikan label terpasang dengan benar dan tidak mudah
lepas
175. Dokumen Kartu stok
terkait
Daftar reagensia dan penyimpanan
176. Unit Terkait Laboratorium
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

26. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
177. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
178. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
179. Referensi 51. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
52. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

180. Prosedur 51. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

52. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
181. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
182. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
183. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

27. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
184. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
185. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
186. Referensi 53. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
54. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

187. Prosedur 53. Alat :


a. Pulpen

54. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
188. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
189. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
190. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“PENGELOLAAN LIMBAH”

SPO No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
No. Revisi :
Mulai : 1 Oktober 2015
Berlaku
SUKU DINAS Ditetapkan Oleh :
KESEHATAN Kepala Puskesmas
Halaman :1/4 Kecamatan Menteng
JAKARTA
PUSAT

28. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
191. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
192. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
193. Referensi 55. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
56. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

194. Prosedur 55. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

56. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
195. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
196. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
197. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“MONITORING PELAPORAN HASIL
LABORATORIUM YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

29. Pengertian Evaluasi terhadap pelaksanaan penyampaian hasil laboratorium yang


kritis dimana pasien memerlukan intervensi tindakan medis segera
karena harus mendapatkan pelayanan segera.
198. Tujuan Memastikan bahwa petugas laboratorium sudah melakukan
pelaksanaan penyampaian hasil laboratorium kritis dengan segera.
199. Kebijakan Sebagai pedoman untuk memonitoring pelaksanaan penyampaian hasil
laboratorium yang kritis sesuai dengan keputusan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ............. Tentang jenis
Pemeriksaan Laboratorium yang Tersedia
200. Referensi 57. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
58. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

201. Prosedur 57. Alat :


a. Pulpen

58. Bahan :
a. Daftar tilik
202. Langkah – 1. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
langkah laboratorium segera menyampaikan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis kepada dokter penanggungjawab.
2. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
laboratorium memeriksa ulang kondisi spesimen
3. Koordinator layanan klinis mewajibkan petugas laboratorium
untuk melaksanakan pemeriksaan ulang tersebut.
4. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah memeriksa kondisi klinis pasien
5. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan crosscheck dengan alat lain jika memungkinkan
6. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan legalisasi hasil pemeriksaan
7. Koordinator layanan klinis melakukan pengarahan secara berkala
terhadap metode dan prosedur laboratorium.
203. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
204. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

30. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
205. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
206. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
207. Referensi 59. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
60. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

208. Prosedur 59. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

60. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
209. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
210. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
211. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

31. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
212. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
213. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
214. Referensi 61. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
62. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

215. Prosedur 61. Alat :


a. Pulpen

62. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
216. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
217. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
218. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“PENGELOLAAN LIMBAH”

SPO No. : MTG/SPO/UKP-LAB


Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015

No. Revisi :
Mulai : 1 Oktober 2015
Berlaku
Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas
Halaman :1/4 Kecamatan Menteng

32. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
219. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
220. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
221. Referensi 63. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
64. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

222. Prosedur 63. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

64. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
223. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
224. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
225. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“KALIBRASI DAN VALIDASI INSTRUMEN”

SPO No. : MTG/SPO/UKP-LAB


Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015

No. Revisi :
Mulai : 1 Oktober 2015
Berlaku
Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas
Halaman :1/4 Kecamatan Menteng

33. Pengertian Kalibrasi dan Validasi Instrumen adalah melakukan kalibrasi alat_alat
ukur yang digunakan dalam pemeriksaan di laboratorium dan ruangan
lainnya yang bertujuan untuk menjaga mutu dan kualitas dari alat
tersebut
226. Tujuan Menjaga kualitas dari alat-alat ukur dan instrumen yang digunakan
dalam proses pemeriksaan laboratorium.
227. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No.
70/AKRED/2015
Tentang persyaratan pelaksana pelayanan.

228. Referensi 65. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
66. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

229. Prosedur 65. Alat :


a. Pulpen
b. Kertas
c. Alat laboratorium sesuai daftar kalibrasi

66. Bahan :
a. Daftar kalibrasi alat laboratorium
230. Langkah – 1. Petugas mengidentifikasi jenis peralatan laboratorium yang akan
langkah dikalibrasi
2. Petugas mengidentifikasi nama alat
3. Petugas mengidentifikasi merk alat
4. Petugas mengidentifikasi type alat
5. Petugas mengidentifikasi serial no alat
6. Petugas mengidentifikasi fungsi alat
7. Petugas mengidentifikasi akurasi yang diperlukan alat
8. Petugas mengidentifikasi petugas internal yang akan ditunjuk
9. Petugas berkoordinasi dengan penanggungjawab peralatan
puskesmas tentang alat-alat yang akan dikalibrasi
10. Petugas mencatat tanggal kalibrasi
11. Petugas kalibrasi melaporkan hasil kegiatan kalibrasi alat
231. Dokumen
Daftar Pemelihraan alat
terkait
232. Unit Terkait Laboratorium
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

34. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
233. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
234. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
235. Referensi 67. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
68. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

236. Prosedur 67. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

68. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
237. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
238. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
239. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

35. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
240. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
241. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
242. Referensi 69. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
70. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

243. Prosedur 69. Alat :


a. Pulpen

70. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
244. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
245. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
246. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

36. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
247. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
248. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
249. Referensi 71. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
72. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

250. Prosedur 71. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

72. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
251. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
252. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
253. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“MONITORING PELAPORAN HASIL
LABORATORIUM YANG KRITIS”
SPO No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
No. Revisi :
Mulai : 1 Oktober 2015
Berlaku

SUKU DINAS Kepala Puskesmas


Halaman :1/4 Kecamatan Menteng
KESEHATAN
JAKARTA

37. Pengertian Evaluasi terhadap pelaksanaan penyampaian hasil laboratorium yang


kritis dimana pasien memerlukan intervensi tindakan medis segera
karena harus mendapatkan pelayanan segera.
254. Tujuan Memastikan bahwa petugas laboratorium sudah melakukan
pelaksanaan penyampaian hasil laboratorium kritis dengan segera.
255. Kebijakan Sebagai pedoman untuk memonitoring pelaksanaan penyampaian hasil
laboratorium yang kritis sesuai dengan keputusan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ............. Tentang jenis
Pemeriksaan Laboratorium yang Tersedia
256. Referensi 73. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
74. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

257. Prosedur 73. Alat :


a. Pulpen

74. Bahan :
a. Daftar tilik
258. Langkah – 1. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
langkah laboratorium segera menyampaikan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis kepada dokter penanggungjawab.
2. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
laboratorium memeriksa ulang kondisi spesimen
3. Koordinator layanan klinis mewajibkan petugas laboratorium
untuk melaksanakan pemeriksaan ulang tersebut.
4. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah memeriksa kondisi klinis pasien
5. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan crosscheck dengan alat lain jika memungkinkan
6. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan legalisasi hasil pemeriksaan
7. Koordinator layanan klinis melakukan pengarahan secara berkala
terhadap metode dan prosedur laboratorium.
259. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
260. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

38. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
261. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
262. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
263. Referensi 75. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
76. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

264. Prosedur 75. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

76. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
265. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
266. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
267. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

39. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
268. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
269. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
270. Referensi 77. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
78. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

271. Prosedur 77. Alat :


a. Pulpen
78. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
272. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
273. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
274. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

40. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
275. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
276. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
277. Referensi 79. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
80. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

278. Prosedur 79. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

80. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
279. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
280. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
281. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELABELAN”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

41. Pengertian Pelabelan adalah kegiatan pemberian label pada reagen untuk
memberikan informasi dan hal-hal yang berkaitan dengan reagen.
282. Tujuan Agar setiap petugas laboratorium mengetahui dan mengenali setiap
reagen berdasarkan jenis dan sifatnya
283. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng
No. .......................Tentang Jenis Reagensia Essensial yang harus ada di
laboratorium

284. Referensi 81. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
82. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

285. Prosedur 81. Alat :


a. Pulpen
b. Kertas
c. Label

82. Bahan :
a. Lem
286. Langkah – 1. Petugas membuat kartu stok penggunaan reagen
langkah 2. Petugas membuatkan label untuk reagen yang tidak ada labelnya
atau reagen yang dibuat sendiri
3. Petugas menuliskan tanggal penerimaan reagen pada label
4. Petugas menuliskan tanggal dibuka pertama kali pada label
5. Petugas menuliskan tanggal expired date setelah dibuka pada label
6. Petugas menuliskan expired date pada label
7. Petugas menuliskan isi kandungan pada label
Petugas memastikan label terpasang dengan benar dan tidak mudah
lepas
287. Dokumen Kartu stok
terkait Daftar reagensia dan penyimpanan
288. Unit Terkait Laboratorium

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

42. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
289. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
290. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
291. Referensi 83. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
84. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

292. Prosedur 83. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

84. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
293. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
294. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
295. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

43. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
296. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
297. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
298. Referensi 85. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
86. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

299. Prosedur 85. Alat :


a. Pulpen
86. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
300. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
301. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
302. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

44. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
303. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
304. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
305. Referensi 87. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
88. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

306. Prosedur 87. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

88. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
307. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
308. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
309. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“MONITORING PELAPORAN HASIL
LABORATORIUM YANG KRITIS”
SPO No. : MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015

No. Revisi :
Mulai : 1 Oktober 2015
Berlaku
Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas
Halaman :1/4 Kecamatan Menteng

45. Pengertian Evaluasi terhadap pelaksanaan penyampaian hasil laboratorium yang


kritis dimana pasien memerlukan intervensi tindakan medis segera
karena harus mendapatkan pelayanan segera.
310. Tujuan Memastikan bahwa petugas laboratorium sudah melakukan
pelaksanaan penyampaian hasil laboratorium kritis dengan segera.
311. Kebijakan Sebagai pedoman untuk memonitoring pelaksanaan penyampaian hasil
laboratorium yang kritis sesuai dengan keputusan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ............. Tentang jenis
Pemeriksaan Laboratorium yang Tersedia
312. Referensi 89. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
90. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

313. Prosedur 89. Alat :


a. Pulpen

90. Bahan :
a. Daftar tilik
314. Langkah – 1. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
langkah laboratorium segera menyampaikan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis kepada dokter penanggungjawab.
2. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
laboratorium memeriksa ulang kondisi spesimen
3. Koordinator layanan klinis mewajibkan petugas laboratorium
untuk melaksanakan pemeriksaan ulang tersebut.
4. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah memeriksa kondisi klinis pasien
5. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan crosscheck dengan alat lain jika memungkinkan
6. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan legalisasi hasil pemeriksaan
7. Koordinator layanan klinis melakukan pengarahan secara berkala
terhadap metode dan prosedur laboratorium.
315. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
316. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
46. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
317. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
318. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
319. Referensi 91. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
92. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

320. Prosedur 91. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

92. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
321. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
322. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
323. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

47. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
324. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
325. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
326. Referensi 93. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
94. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

327. Prosedur 93. Alat :


a. Pulpen
94. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
328. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
329. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
330. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

48. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
331. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
332. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
333. Referensi 95. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
96. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

334. Prosedur 95. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

96. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
335. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
336. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
337. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

49. Pengertian Pengendalian Mutu Laboratorium adalah kegiatan yang dilakukan oleh
tim manajemen mutu yang dilakukan secara rutin dan berkala untuk
memastikan mutu laboratorium tetap terjaga.
338. Tujuan Memantau kegiatan pemantapan mutu di laboratorium
339. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng
No. .......................Tentang Pengendalian Mutu Laboratorium

340. Referensi 97. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
98. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

341. Prosedur 97. Alat :


a. Pulpen

98. Bahan :
a. Daftar tilik
342. Langkah – 1. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
langkah melakukan pemantapan mutu internal
2. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa adanya bukti petugas
laboratorium melakukan pemantapan mutu internal
3. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
melakukan pemantapan mutu eksternal
4. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa adanya bukti petugas
laboratorium melakukan pemantapan mutu eksternal
5. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
selalu memverifikasi setiap kegiatan laboratorium meliputi tahap
pra analitik, analitik, pasca analitik
6. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
mempunyai bukti verifikasi
7. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
melakukan validasi hasil
8. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
mengikuti kegiatan audit internal dan eksternal
9. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa adanya bukti bahwa
telah diadakan audit untuk semua kegiatan
10. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
mengikuti pendidikan dan pelatihan-pelatihan
343. Dokumen
Pedoman Pelayanan Laboratorium
terkait
344. Unit Terkait Laboratorium

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“PENGELOLAAN LIMBAH”

SPO No. : MTG/SPO/UKP-LAB


Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015

No. Revisi :
Mulai : 1 Oktober 2015
Berlaku
Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas
Halaman :1/4 Kecamatan Menteng

50. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
345. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
346. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
347. Referensi 99. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
100. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

348. Prosedur 99. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

100. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
349. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
350. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
351. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

51. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
352. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
353. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
354. Referensi 101. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
102. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

355. Prosedur 101. Alat :


a. Pulpen

102. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
356. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
357. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
358. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

52. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
359. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
360. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
361. Referensi 103. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
104. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

362. Prosedur 103. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

104. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
363. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
364. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
365. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“MONITORING PELAPORAN HASIL
LABORATORIUM YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

53. Pengertian Evaluasi terhadap pelaksanaan penyampaian hasil laboratorium yang


kritis dimana pasien memerlukan intervensi tindakan medis segera
karena harus mendapatkan pelayanan segera.
366. Tujuan Memastikan bahwa petugas laboratorium sudah melakukan
pelaksanaan penyampaian hasil laboratorium kritis dengan segera.
367. Kebijakan Sebagai pedoman untuk memonitoring pelaksanaan penyampaian hasil
laboratorium yang kritis sesuai dengan keputusan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ............. Tentang jenis
Pemeriksaan Laboratorium yang Tersedia
368. Referensi 105. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
106. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

369. Prosedur 105. Alat :


a. Pulpen

106. Bahan :
a. Daftar tilik
370. Langkah – 1. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
langkah laboratorium segera menyampaikan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis kepada dokter penanggungjawab.
2. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
laboratorium memeriksa ulang kondisi spesimen
3. Koordinator layanan klinis mewajibkan petugas laboratorium
untuk melaksanakan pemeriksaan ulang tersebut.
4. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah memeriksa kondisi klinis pasien
5. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan crosscheck dengan alat lain jika memungkinkan
6. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan legalisasi hasil pemeriksaan
7. Koordinator layanan klinis melakukan pengarahan secara berkala
terhadap metode dan prosedur laboratorium.
371. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
372. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
No. Revisi :
SPO Kepala Puskesmas
Mulai : 1 Oktober 2015 Kecamatan Menteng
SUKU DINAS Berlaku
KESEHATAN drg. AlamasHidayati
JAKARTA Halaman :1/4 NIP 196709181993032007
PUSAT

54. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
373. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
374. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
375. Referensi 107. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
108. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

376. Prosedur 107. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

108. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
377. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
378. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
379. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

55. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
380. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
381. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
382. Referensi 109. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
110. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

383. Prosedur 109. Alat :


a. Pulpen

110. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
384. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
385. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
386. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

56. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
387. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
388. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
389. Referensi 111. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
112. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
390. Prosedur 111. Alat :
a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

112. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
391. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
392. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
393. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELABELAN”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

57. Pengertian Pelabelan adalah kegiatan pemberian label pada reagen untuk
memberikan informasi dan hal-hal yang berkaitan dengan reagen.
394. Tujuan Agar setiap petugas laboratorium mengetahui dan mengenali setiap
reagen berdasarkan jenis dan sifatnya
395. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng
No. .......................Tentang Jenis Reagensia Essensial yang harus ada di
laboratorium

396. Referensi 113. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
114. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

397. Prosedur 113. Alat :


a. Pulpen
b. Kertas
c. Label
114. Bahan :
a. Lem
398. Langkah – 1. Petugas membuat kartu stok penggunaan reagen
langkah 2. Petugas membuatkan label untuk reagen yang tidak ada labelnya
atau reagen yang dibuat sendiri
3. Petugas menuliskan tanggal penerimaan reagen pada label
4. Petugas menuliskan tanggal dibuka pertama kali pada label
5. Petugas menuliskan tanggal expired date setelah dibuka pada label
6. Petugas menuliskan expired date pada label
7. Petugas menuliskan isi kandungan pada label
Petugas memastikan label terpasang dengan benar dan tidak mudah
lepas
399. Dokumen Kartu stok
terkait
Daftar reagensia dan penyimpanan
400. Unit Terkait Laboratorium

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
No. Revisi :
SPO Kepala Puskesmas
Mulai : 1 Oktober 2015 Kecamatan Menteng
SUKU DINAS Berlaku
KESEHATAN drg. AlamasHidayati
JAKARTA Halaman :1/4 NIP 196709181993032007
PUSAT

58. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
401. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
402. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
403. Referensi 115. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
116. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

404. Prosedur 115. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

116. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
405. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
406. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
407. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

59. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
408. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
409. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
410. Referensi 117. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
118. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

411. Prosedur 117. Alat :


a. Pulpen

118. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
412. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
413. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
414. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

60. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
415. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
416. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
417. Referensi 119. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
120. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
418. Prosedur 119. Alat :
a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

120. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
419. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
420. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
421. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“MONITORING PELAPORAN HASIL
LABORATORIUM YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

61. Pengertian Evaluasi terhadap pelaksanaan penyampaian hasil laboratorium yang


kritis dimana pasien memerlukan intervensi tindakan medis segera
karena harus mendapatkan pelayanan segera.
422. Tujuan Memastikan bahwa petugas laboratorium sudah melakukan
pelaksanaan penyampaian hasil laboratorium kritis dengan segera.
423. Kebijakan Sebagai pedoman untuk memonitoring pelaksanaan penyampaian hasil
laboratorium yang kritis sesuai dengan keputusan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ............. Tentang jenis
Pemeriksaan Laboratorium yang Tersedia
424. Referensi 121. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
122. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

425. Prosedur 121. Alat :


a. Pulpen

122. Bahan :
a. Daftar tilik
426. Langkah – 1. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
langkah laboratorium segera menyampaikan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis kepada dokter penanggungjawab.
2. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
laboratorium memeriksa ulang kondisi spesimen
3. Koordinator layanan klinis mewajibkan petugas laboratorium
untuk melaksanakan pemeriksaan ulang tersebut.
4. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah memeriksa kondisi klinis pasien
5. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan crosscheck dengan alat lain jika memungkinkan
6. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan legalisasi hasil pemeriksaan
7. Koordinator layanan klinis melakukan pengarahan secara berkala
terhadap metode dan prosedur laboratorium.
427. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
428. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

62. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
429. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
430. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
431. Referensi 123. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
124. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

432. Prosedur 123. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

124. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
433. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
434. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
435. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian

STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL


“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
63. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
436. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
437. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
438. Referensi 125. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
126. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

439. Prosedur 125. Alat :


a. Pulpen

126. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
440. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
441. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
442. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”

No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4

64. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
443. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
444. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
445. Referensi 127. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
128. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik

446. Prosedur 127. Alat :


a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam

128. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
447. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
448. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
449. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian

Anda mungkin juga menyukai