Spo Evaluasi Rentang Nilai Rujukan
Spo Evaluasi Rentang Nilai Rujukan
5. Prosedur 1.Alat :
a. Pulpen
b. Kertas
2.Bahan :
a. Buku pedoman alat baru
6. Langkah – langkah 1. Petugas laboratorium mendapatkan alat atau reagen baru
2. Petugas laboratorium memahami prinsip kerja alat baru dan reagen
baru tersebut
3. Petugas laboratorium memahami adanya perbedaan rentang nilai
antara alat dan reagen baru tersebut dengan reagen yang lama
4. Petugas laboratorium melaporkan kepada pokja yanis adanya
perbedaan rentang nilai rujukan pada alat dan prosedur baru
tersebut
5. Tim pokja yanis melaporkan kepada kepala puskesmas adanya
perbedaan rentang nilai rujukan tersebut
6. Kepala Puskesmas membuat disposisi kepada tim pokja yanis
untuk melakukan evaluasi
7. Tim pokja yanis melakukan evaluasi
8. Tim pokja yanis melaporkan kepada kepala puskesmas hasil
evaluasi tersebut
9. Kepala puskesmas merubah rentang nilai lama menjadi rentang
nilai baru dengan membuatkan Surat Keputusan
7. Dokumen terkait Daftar Pemelihraan alat
8. Unit Terkait Laboratorium
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
4.Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
13. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
14. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
15. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
6.Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
20. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
21. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
22. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
8.Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
27. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
28. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
29. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“MONITORING PELAPORAN HASIL
LABORATORIUM YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
10. Bahan :
a. Daftar tilik
34. Langkah – 1. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
langkah laboratorium segera menyampaikan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis kepada dokter penanggungjawab.
2. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
laboratorium memeriksa ulang kondisi spesimen
3. Koordinator layanan klinis mewajibkan petugas laboratorium
untuk melaksanakan pemeriksaan ulang tersebut.
4. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah memeriksa kondisi klinis pasien
5. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan crosscheck dengan alat lain jika memungkinkan
6. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan legalisasi hasil pemeriksaan
7. Koordinator layanan klinis melakukan pengarahan secara berkala
terhadap metode dan prosedur laboratorium.
35. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
36. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
12. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
41. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
42. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
43. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
14. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
48. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
49. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
50. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
16. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
55. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
56. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
57. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELABELAN”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
60. Referensi 17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
18. Bahan :
a. Lem
62. Langkah – 1. Petugas membuat kartu stok penggunaan reagen
langkah 2. Petugas membuatkan label untuk reagen yang tidak ada labelnya
atau reagen yang dibuat sendiri
3. Petugas menuliskan tanggal penerimaan reagen pada label
4. Petugas menuliskan tanggal dibuka pertama kali pada label
5. Petugas menuliskan tanggal expired date setelah dibuka pada label
6. Petugas menuliskan expired date pada label
7. Petugas menuliskan isi kandungan pada label
Petugas memastikan label terpasang dengan benar dan tidak mudah
lepas
63. Dokumen Kartu stok
terkait
Daftar reagensia dan penyimpanan
64. Unit Terkait Laboratorium
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
10. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
65. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
66. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
67. Referensi 19. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
20. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
69. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
70. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
71. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
22. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
76. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
77. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
78. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
12. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
79. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
80. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
81. Referensi 23. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
24. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
83. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
84. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
85. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“MONITORING PELAPORAN HASIL
LABORATORIUM YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
26. Bahan :
a. Daftar tilik
90. Langkah – 1. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
langkah laboratorium segera menyampaikan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis kepada dokter penanggungjawab.
2. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
laboratorium memeriksa ulang kondisi spesimen
3. Koordinator layanan klinis mewajibkan petugas laboratorium
untuk melaksanakan pemeriksaan ulang tersebut.
4. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah memeriksa kondisi klinis pasien
5. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan crosscheck dengan alat lain jika memungkinkan
6. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan legalisasi hasil pemeriksaan
7. Koordinator layanan klinis melakukan pengarahan secara berkala
terhadap metode dan prosedur laboratorium.
91. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
92. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
14. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
93. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
94. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
95. Referensi 27. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
28. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
28. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
97. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
98. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
99. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
30. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
104. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
105. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
106. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
16. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
107. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
108. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
109. Referensi 31. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
32. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
32. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
111. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
112. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
113. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
17. Pengertian Pengendalian Mutu Laboratorium adalah kegiatan yang dilakukan oleh
tim manajemen mutu yang dilakukan secara rutin dan berkala untuk
memastikan mutu laboratorium tetap terjaga.
114. Tujuan Memantau kegiatan pemantapan mutu di laboratorium
115. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng
No. .......................Tentang Pengendalian Mutu Laboratorium
116. Referensi 33. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
34. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
34. Bahan :
a. Daftar tilik
118. Langkah – 1. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
langkah melakukan pemantapan mutu internal
2. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa adanya bukti petugas
laboratorium melakukan pemantapan mutu internal
3. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
melakukan pemantapan mutu eksternal
4. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa adanya bukti petugas
laboratorium melakukan pemantapan mutu eksternal
5. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
selalu memverifikasi setiap kegiatan laboratorium meliputi tahap
pra analitik, analitik, pasca analitik
6. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
mempunyai bukti verifikasi
7. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
melakukan validasi hasil
8. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
mengikuti kegiatan audit internal dan eksternal
9. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa adanya bukti bahwa
telah diadakan audit untuk semua kegiatan
10. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
mengikuti pendidikan dan pelatihan-pelatihan
119. Dokumen
Pedoman Pelayanan Laboratorium
terkait
120. Unit Terkait Laboratorium
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
18. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
121. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
122. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
123. Referensi 35. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
36. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
36. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
125. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
126. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
127. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
No. Revisi :
Mulai : 1 Oktober 2015
Berlaku
Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas
Halaman :1/4 Kecamatan Menteng
19. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
128. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
129. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
130. Referensi 37. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
38. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
38. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
132. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
133. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
134. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
20. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
135. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
136. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
137. Referensi 39. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
40. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
40. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
139. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
140. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
141. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“MONITORING PELAPORAN HASIL
LABORATORIUM YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
42. Bahan :
a. Daftar tilik
146. Langkah – 1. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
langkah laboratorium segera menyampaikan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis kepada dokter penanggungjawab.
2. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
laboratorium memeriksa ulang kondisi spesimen
3. Koordinator layanan klinis mewajibkan petugas laboratorium
untuk melaksanakan pemeriksaan ulang tersebut.
4. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah memeriksa kondisi klinis pasien
5. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan crosscheck dengan alat lain jika memungkinkan
6. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan legalisasi hasil pemeriksaan
7. Koordinator layanan klinis melakukan pengarahan secara berkala
terhadap metode dan prosedur laboratorium.
147. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
148. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
22. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
149. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
150. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
151. Referensi 43. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
44. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
44. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
153. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah
pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
154. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
155. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
23. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
156. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
157. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
158. Referensi 45. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
46. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
46. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
160. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
161. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
162. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
SPO No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
No. Revisi :
Mulai : 1 Oktober 2015
Berlaku
24. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
163. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
164. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
165. Referensi 47. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
48. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
48. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
167. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
168. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
169. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELABELAN”
SPO No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
Berlaku
Halaman :1/4
JAKARTA drg. AlamasHidayati
PUSAT NIP 196709181993032007
25. Pengertian Pelabelan adalah kegiatan pemberian label pada reagen untuk
memberikan informasi dan hal-hal yang berkaitan dengan reagen.
170. Tujuan Agar setiap petugas laboratorium mengetahui dan mengenali setiap
reagen berdasarkan jenis dan sifatnya
171. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng
No. .......................Tentang Jenis Reagensia Essensial yang harus ada di
laboratorium
172. Referensi 49. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
50. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
50. Bahan :
a. Lem
174. Langkah – 1. Petugas membuat kartu stok penggunaan reagen
langkah 2. Petugas membuatkan label untuk reagen yang tidak ada labelnya
atau reagen yang dibuat sendiri
3. Petugas menuliskan tanggal penerimaan reagen pada label
4. Petugas menuliskan tanggal dibuka pertama kali pada label
5. Petugas menuliskan tanggal expired date setelah dibuka pada label
6. Petugas menuliskan expired date pada label
7. Petugas menuliskan isi kandungan pada label
Petugas memastikan label terpasang dengan benar dan tidak mudah
lepas
175. Dokumen Kartu stok
terkait
Daftar reagensia dan penyimpanan
176. Unit Terkait Laboratorium
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
26. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
177. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
178. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
179. Referensi 51. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
52. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
52. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
181. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
182. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
183. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
27. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
184. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
185. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
186. Referensi 53. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
54. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
54. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
188. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
189. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
190. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
SPO No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
No. Revisi :
Mulai : 1 Oktober 2015
Berlaku
SUKU DINAS Ditetapkan Oleh :
KESEHATAN Kepala Puskesmas
Halaman :1/4 Kecamatan Menteng
JAKARTA
PUSAT
28. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
191. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
192. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
193. Referensi 55. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
56. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
56. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
195. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
196. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
197. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“MONITORING PELAPORAN HASIL
LABORATORIUM YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
58. Bahan :
a. Daftar tilik
202. Langkah – 1. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
langkah laboratorium segera menyampaikan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis kepada dokter penanggungjawab.
2. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
laboratorium memeriksa ulang kondisi spesimen
3. Koordinator layanan klinis mewajibkan petugas laboratorium
untuk melaksanakan pemeriksaan ulang tersebut.
4. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah memeriksa kondisi klinis pasien
5. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan crosscheck dengan alat lain jika memungkinkan
6. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan legalisasi hasil pemeriksaan
7. Koordinator layanan klinis melakukan pengarahan secara berkala
terhadap metode dan prosedur laboratorium.
203. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
204. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
30. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
205. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
206. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
207. Referensi 59. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
60. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
60. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
209. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
210. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
211. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
31. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
212. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
213. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
214. Referensi 61. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
62. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
62. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
216. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
217. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
218. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
No. Revisi :
Mulai : 1 Oktober 2015
Berlaku
Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas
Halaman :1/4 Kecamatan Menteng
32. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
219. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
220. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
221. Referensi 63. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
64. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
64. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
223. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
224. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
225. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“KALIBRASI DAN VALIDASI INSTRUMEN”
No. Revisi :
Mulai : 1 Oktober 2015
Berlaku
Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas
Halaman :1/4 Kecamatan Menteng
33. Pengertian Kalibrasi dan Validasi Instrumen adalah melakukan kalibrasi alat_alat
ukur yang digunakan dalam pemeriksaan di laboratorium dan ruangan
lainnya yang bertujuan untuk menjaga mutu dan kualitas dari alat
tersebut
226. Tujuan Menjaga kualitas dari alat-alat ukur dan instrumen yang digunakan
dalam proses pemeriksaan laboratorium.
227. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No.
70/AKRED/2015
Tentang persyaratan pelaksana pelayanan.
228. Referensi 65. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
66. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
66. Bahan :
a. Daftar kalibrasi alat laboratorium
230. Langkah – 1. Petugas mengidentifikasi jenis peralatan laboratorium yang akan
langkah dikalibrasi
2. Petugas mengidentifikasi nama alat
3. Petugas mengidentifikasi merk alat
4. Petugas mengidentifikasi type alat
5. Petugas mengidentifikasi serial no alat
6. Petugas mengidentifikasi fungsi alat
7. Petugas mengidentifikasi akurasi yang diperlukan alat
8. Petugas mengidentifikasi petugas internal yang akan ditunjuk
9. Petugas berkoordinasi dengan penanggungjawab peralatan
puskesmas tentang alat-alat yang akan dikalibrasi
10. Petugas mencatat tanggal kalibrasi
11. Petugas kalibrasi melaporkan hasil kegiatan kalibrasi alat
231. Dokumen
Daftar Pemelihraan alat
terkait
232. Unit Terkait Laboratorium
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
34. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
233. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
234. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
235. Referensi 67. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
68. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
68. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
237. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
238. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
239. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
35. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
240. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
241. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
242. Referensi 69. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
70. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
70. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
244. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
245. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
246. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
36. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
247. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
248. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
249. Referensi 71. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
72. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
72. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
251. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
252. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
253. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
74. Bahan :
a. Daftar tilik
258. Langkah – 1. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
langkah laboratorium segera menyampaikan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis kepada dokter penanggungjawab.
2. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
laboratorium memeriksa ulang kondisi spesimen
3. Koordinator layanan klinis mewajibkan petugas laboratorium
untuk melaksanakan pemeriksaan ulang tersebut.
4. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah memeriksa kondisi klinis pasien
5. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan crosscheck dengan alat lain jika memungkinkan
6. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan legalisasi hasil pemeriksaan
7. Koordinator layanan klinis melakukan pengarahan secara berkala
terhadap metode dan prosedur laboratorium.
259. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
260. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
38. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
261. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
262. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
263. Referensi 75. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
76. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
76. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
265. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
266. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
267. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
39. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
268. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
269. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
270. Referensi 77. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
78. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
40. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
275. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
276. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
277. Referensi 79. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
80. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
80. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
279. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
280. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
281. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELABELAN”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
41. Pengertian Pelabelan adalah kegiatan pemberian label pada reagen untuk
memberikan informasi dan hal-hal yang berkaitan dengan reagen.
282. Tujuan Agar setiap petugas laboratorium mengetahui dan mengenali setiap
reagen berdasarkan jenis dan sifatnya
283. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng
No. .......................Tentang Jenis Reagensia Essensial yang harus ada di
laboratorium
284. Referensi 81. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
82. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
82. Bahan :
a. Lem
286. Langkah – 1. Petugas membuat kartu stok penggunaan reagen
langkah 2. Petugas membuatkan label untuk reagen yang tidak ada labelnya
atau reagen yang dibuat sendiri
3. Petugas menuliskan tanggal penerimaan reagen pada label
4. Petugas menuliskan tanggal dibuka pertama kali pada label
5. Petugas menuliskan tanggal expired date setelah dibuka pada label
6. Petugas menuliskan expired date pada label
7. Petugas menuliskan isi kandungan pada label
Petugas memastikan label terpasang dengan benar dan tidak mudah
lepas
287. Dokumen Kartu stok
terkait Daftar reagensia dan penyimpanan
288. Unit Terkait Laboratorium
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
42. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
289. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
290. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
291. Referensi 83. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
84. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
84. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
293. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
294. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
295. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
43. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
296. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
297. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
298. Referensi 85. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
86. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
44. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
303. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
304. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
305. Referensi 87. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
88. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
88. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
307. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
308. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
309. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
No. Revisi :
Mulai : 1 Oktober 2015
Berlaku
Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas
Halaman :1/4 Kecamatan Menteng
90. Bahan :
a. Daftar tilik
314. Langkah – 1. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
langkah laboratorium segera menyampaikan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis kepada dokter penanggungjawab.
2. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
laboratorium memeriksa ulang kondisi spesimen
3. Koordinator layanan klinis mewajibkan petugas laboratorium
untuk melaksanakan pemeriksaan ulang tersebut.
4. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah memeriksa kondisi klinis pasien
5. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan crosscheck dengan alat lain jika memungkinkan
6. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan legalisasi hasil pemeriksaan
7. Koordinator layanan klinis melakukan pengarahan secara berkala
terhadap metode dan prosedur laboratorium.
315. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
316. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
46. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
317. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
318. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
319. Referensi 91. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
92. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
92. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
321. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
322. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
323. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
47. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
324. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
325. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
326. Referensi 93. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
94. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
48. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
331. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
332. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
333. Referensi 95. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
96. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
96. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
335. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
336. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
337. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
49. Pengertian Pengendalian Mutu Laboratorium adalah kegiatan yang dilakukan oleh
tim manajemen mutu yang dilakukan secara rutin dan berkala untuk
memastikan mutu laboratorium tetap terjaga.
338. Tujuan Memantau kegiatan pemantapan mutu di laboratorium
339. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng
No. .......................Tentang Pengendalian Mutu Laboratorium
340. Referensi 97. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
98. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
98. Bahan :
a. Daftar tilik
342. Langkah – 1. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
langkah melakukan pemantapan mutu internal
2. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa adanya bukti petugas
laboratorium melakukan pemantapan mutu internal
3. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
melakukan pemantapan mutu eksternal
4. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa adanya bukti petugas
laboratorium melakukan pemantapan mutu eksternal
5. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
selalu memverifikasi setiap kegiatan laboratorium meliputi tahap
pra analitik, analitik, pasca analitik
6. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
mempunyai bukti verifikasi
7. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
melakukan validasi hasil
8. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
mengikuti kegiatan audit internal dan eksternal
9. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa adanya bukti bahwa
telah diadakan audit untuk semua kegiatan
10. Tim Manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium
mengikuti pendidikan dan pelatihan-pelatihan
343. Dokumen
Pedoman Pelayanan Laboratorium
terkait
344. Unit Terkait Laboratorium
No. Revisi :
Mulai : 1 Oktober 2015
Berlaku
Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas
Halaman :1/4 Kecamatan Menteng
50. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
345. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
346. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
347. Referensi 99. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
100. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
100. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
349. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
350. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
351. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
51. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
352. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
353. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
354. Referensi 101. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
102. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
102. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
356. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
357. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
358. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
52. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
359. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
360. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
361. Referensi 103. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
104. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
104. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
363. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
364. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
365. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“MONITORING PELAPORAN HASIL
LABORATORIUM YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
106. Bahan :
a. Daftar tilik
370. Langkah – 1. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
langkah laboratorium segera menyampaikan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis kepada dokter penanggungjawab.
2. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
laboratorium memeriksa ulang kondisi spesimen
3. Koordinator layanan klinis mewajibkan petugas laboratorium
untuk melaksanakan pemeriksaan ulang tersebut.
4. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah memeriksa kondisi klinis pasien
5. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan crosscheck dengan alat lain jika memungkinkan
6. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan legalisasi hasil pemeriksaan
7. Koordinator layanan klinis melakukan pengarahan secara berkala
terhadap metode dan prosedur laboratorium.
371. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
372. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
54. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
373. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
374. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
375. Referensi 107. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
108. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
108. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
377. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
378. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
379. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
55. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
380. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
381. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
382. Referensi 109. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
110. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
110. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
384. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
385. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
386. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
56. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
387. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
388. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
389. Referensi 111. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
112. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
390. Prosedur 111. Alat :
a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam
112. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
391. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
392. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
393. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELABELAN”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
57. Pengertian Pelabelan adalah kegiatan pemberian label pada reagen untuk
memberikan informasi dan hal-hal yang berkaitan dengan reagen.
394. Tujuan Agar setiap petugas laboratorium mengetahui dan mengenali setiap
reagen berdasarkan jenis dan sifatnya
395. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng
No. .......................Tentang Jenis Reagensia Essensial yang harus ada di
laboratorium
396. Referensi 113. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
114. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
58. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
401. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
402. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
403. Referensi 115. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
116. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
116. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
405. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
406. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
407. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PELAPORAN HASIL LABORATORIUM
YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
59. Pengertian Pelaporan hasil laboratorium yang kritis adalah pelaporan terhadap
hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium saat menemukan hasil laboratorium pasien yang masuk
kategori nilai-nilai kritis kepada dokter atau pengirim.
408. Tujuan Agar segera mendapatkan pengarahan apakah pemeriksaan perlu
diulang atau tidak dengan sample yang berbeda.
409. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng No. ........
Tentang Rentang Nilai Yang Menjadi Rujukan Hasil Laboratorium
410. Referensi 117. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
118. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
118. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
412. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
413. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
414. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
60. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
415. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
416. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
417. Referensi 119. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
120. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
418. Prosedur 119. Alat :
a. Tempat sampah
b. Plastik kuning
c. Plastik hitam
120. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
419. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
420. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
421. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“MONITORING PELAPORAN HASIL
LABORATORIUM YANG KRITIS”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
122. Bahan :
a. Daftar tilik
426. Langkah – 1. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
langkah laboratorium segera menyampaikan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis kepada dokter penanggungjawab.
2. Koordinator layanan klinis memastikan bahwa petugas
laboratorium memeriksa ulang kondisi spesimen
3. Koordinator layanan klinis mewajibkan petugas laboratorium
untuk melaksanakan pemeriksaan ulang tersebut.
4. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah memeriksa kondisi klinis pasien
5. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan crosscheck dengan alat lain jika memungkinkan
6. Koordinator layanan klinis memastikan petugas laboratorium
sudah melakukan legalisasi hasil pemeriksaan
7. Koordinator layanan klinis melakukan pengarahan secara berkala
terhadap metode dan prosedur laboratorium.
427. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
428. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
62. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
429. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
430. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
431. Referensi 123. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
124. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
124. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
433. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
434. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
435. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian
126. Bahan :
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
440. Langkah – 1. Petugas mendapatkan hasil laboratorium yang kritis dari
langkah pemeriksaan spesimen pasien.
2. Petugas memeriksa kondisi spesimen
3. Petugas memeriksa ulang pemeriksaan dengan spesimen yang
sama.
4. Petugas melakukan crosscheck menggunakan alat lain bila
memungkinkan.
5. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi baik.
6. Petugas memastikan alat dan reagen dalam kondisi layak
digunakan.
7. Petugas menginput hasil laboratorium pada software hasil
laboratorium dan menambah keterangan: duplo.
8. Petugas melakukan validasi dan legalisasi hasil laboratorium.
9. Petugas memastikan hasil laboratorium diketik dengan benar.
10.Petugas segera memberikan hasil laboratorium pada pasien/
dokter/bidan yang meminta.
441. Dokumen Buku Register Hasil Laboratorium
terkait
Checklist Pemantapan Mutu Internal
442. Unit Terkait Laboratorium
Poli Umum
Poli Gigi
KIA
KB
Rawat Inap
UGD
RB
STANDAR PELAYANAN OPERASIONAL
“PENGELOLAAN LIMBAH”
No.
: MTG/SPO/UKP-LAB
Dokumen
Tgl. Terbit : 1 Oktober 2015
Ditetapkan Oleh :
SUKU DINAS No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Kecamatan Menteng
KESEHATAN Mulai : 1 Oktober 2015
JAKARTA Berlaku
PUSAT drg. AlamasHidayati
NIP 196709181993032007
Halaman :1/4
64. Pengertian Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah sesuai dengan
jenisnya
443. Tujuan Untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat bekerja
dan mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh
pencemaran limbah
444. Kebijakan Kerangka Acuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
Kecamatan Menteng
445. Referensi 127. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
128. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
Praktek Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
128. Bahan :
a. Sabun cuci tangan antiseptik
447. Langkah – 1. Petugas memastikan laboratorium mempunyai tempat
langkah pengumpulan sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius,
tempat sampah non infeksius dan safety box untuk limbah padat
infeksius jarum suntik
2. Petugas memastikan tempat sampah tersebut di alasi dengan
plastik yang sesuai dengan jenis limbah (kuning untuk limbah
infeksius, hitam untuk limbah non infeksius)
3. Petugas membuang limbah padat sesuai dengan jenisnya
4. Petugas memastikan kantong plastik sampah dibuang setiap hari
atau apabila sampah sudah 3/4 penuh
5. Petugas membuang limbah cair pada saluran air wastafel yang
telah di hubungkan dengan IPAL
448. Dokumen
Checklist kebersihan
terkait
449. Unit Terkait Laboratorium
Bagian Kesling/sanitarian