Latar Belakang
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi pertama sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat
sampai 6 bulan triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. Kehamilan
melibatkan perubahan fisik emosional dari ibu serta perubahan sosial di
dalam lingkungan keluarga.
Ibu hamil trimester kedua yakni masa kehamilan pada minggu ke-14 sampai
dengan minggu ke-24 kehamilan. Pada trimester kedua ini kehamilan biasanya sudah
tampak jelas, ibu hamil dan keluarganya sudah mengatur waktunya untuk kehamilan.
Sebagian besar ibu hamil pada trimester kedua ini tidak memiliki permasalahan yang
serius. Namun tidak sedikit ibu hamil pada masa ini ketika memeriksakan
kehamilannya mengeluhkan ketidaknyamanan. Kebanyakan dari keluhan ini adalah
ketidaknyamanan normal dan merupakan bagian dari perubahan yang terjadi pada
tubuh dan emosional ibu selama kehamilan. Adalah penting bagi seorang perawat untuk
membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-tanda bahaya. Walaupun
ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan trimester kedua ini tidak mengancam
keselamatan jiwa, namun hal tersebut bisa sangat menjemukan dan menyulitkan bagi
ibu. Perawat harus mendengarkan ibu, membicarakan tentang berbgai macam
keluhannya dan membantu mencari cara untuk mengatasinya. Untuk itu diperlukan
asuhan keperawatan yang tepat oleh seorang perawat agar ibu hamil pada trimester
kedu ini dapat menikmati kehamilannya.
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Pengertian Kehamilan Trimester II
1.3.2 Mengetahui Pengkajian untuk Kehamilan Trimester II
1.3.3 Mengetahui Diagnosa Keperawatan dari Kehamilan Trimester II
1.3.4 Mengetahui Perencanaan dari Kehamilan Trimester II
1.4 Manfaat
1.4.1 Mahasiswa paham Pengertian Kehamilan Trimester II
1.4.2 Mahasiswa paham Pengkajian untuk Kehamilan Trimester II
1.4.3 Mahasiswa paham Diagnosa Keperawatan dari Kehamilan Trimester II
1.4.4 Mahasiswa paham Perencanaan dari Kehamilan Trimester II
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Pengkajian
Pengkajian meliputi data dasar dan riwayat kesehatan ibu, antara lain meliputi:
1. Identitas (nama, umur, pekerjaan, agama, dsb)
2. Status pernikahan (pernikahan ke berapa)
3. Kunjungan sebelumnya (berapa kali berkunjung, rutin/ tidak, tempat berkunjung
tetap/ pindah, dst.
4. Riwayat kehamilan dan persalinan (kehamilan ke berapa, abortus, pre eklampsia,
perdarahan)
riwayat imunisasi ibu (MMR,TORCH, TT)
riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
riwayat alergi makanan dan obat-obatan
riwayat penyakit dalam keluarga
riwayat psiko sosial
5. Selain pengkajian data dasar tersebut diatas, dilakukan pula pengkajian terhadap:
1) Aktivitas / istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8-12 minggu), kembali pada
tingkat prakehamilan selama setengah kehamilan terakhir
Denyut nadi dapat meningkat 10 – 15 dpm
Murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume
Sinkope
Varises
Sedikit oedema ekstremitas bawah/ tangan mungkin ada.
2) Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
3) Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/ frekwensi defekasi
4) Peningkatan frekwensi perkemihan
peningkatan berat jenis urinalisi
Hemoroid
5) Makanan/ cairan
Sedikit mual dan muntah
Nyeri ulu hati
Penambahan berat badan 11-12 Lb
Membran mukosa kering: hipertrofi jaringan gusi, mudah berdarah
Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
Sedikit edema dependen
Sedikit glikosuria mungkin ada
6) Nyeri / ketidak nyamanan
Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, nyeri punggung
7) Pernafasan
Hidung tersumbat, mukosa lebih merah daripada normal
Frekwensi pernapasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran/ tinggi uterus,
pernafasan torakal
8) Keamanan
Suhu 98-99,6° F (36,1-37,6° C)
Irama jantung janin (IJJ) terdengar dengan fetoskop
Gerakan janin mulai terasa, quickening (sensasi gerakan janin pada abdomen)
diantara 16 dan 20 minggu
9) Seksualitas
Penghentian menstruasi
Perubahan respon/ aktivitas seksual
Leukorea mungkin ada
Peningkatan progresif pada ukuran uterus fundus pada umbilikus (20 – 22
minggu)
Perubahan payudara, pembesaran jaringan adiposa, peningkatan vaskularitas,
lunak bila di palpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan alveolar,
hipertrofi tuberkel montgomery, kemungkinan strie gravidarum, mulai tampak
adanya kolostrum
Perubahn pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spider nervi
Tanda- tanda Goodel, Hegar, Chadwick positif
10) Interaksi sosial
Bingung/ meragukan perubahan peran yang di antisipasi
Tahap maturasi/ perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stresor
kehamilan
Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai
disfungsional
6. Pemeriksaan Diagnostik
JDL: menunjukkan animia, hemoglobinopatis ( misal : sel sabit )
Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompabilitas
Usap vagina/ rektal : tes untuk neisseria ghonorrhea, clamydia
Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma reagen), penyakit
hubungan kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit vagina, lesi,
abnormal
Skrinning: terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosis
Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes simolek tipe 2
Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan, infeksi,
diabetes, penyakit ginjal )
PositifTes serum/ urin : untuk gonadotropin chorionik manusia ( HCG )
Sonografi : ada janin setelah gestasi 8 minggu
Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg biasanya dilakukan antara 24
dan 28 minggu pada trimester II dan III )
Evaluasi selanjutnya: fokus pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan pranatal
Pengkajian Fetal
Tinggi fundus selama trimester kedua, urgan uterus menjadi lebih besar. Pengukuran
tinggi uterus di atas symphysis pubis dijadikan sebagai indikator kemajuan pertumbuhan
janin. Juga memberikan petunjuk yang jelas terhadap lamanya kehamilan. Pita lunak atau
pelvimeter bisa digunakan untuk mengukur tinggi fundus uteri. Tinggi fundus diukur dari
puncak/titik symshisis pubis sampai ujung/puncak fundus uteri tanpa ujung belakang
uterus.
Pengukuran tinggi fundus membantu mengidentifiksi faktor-faktor resiko tinggi.
Tetpnya/turunnya tinggi fundus uteri menunjukkan Intrauterin Growth Retadation
(IURG)/ pertumbuhan dalam rahim yang terlambat, dan pertambahan yang berlebihan
biasanya kehamilan multifetal atau hydramnion. Diantara faktor-faktor yang
mempengaruhi akurasi pengukuran adalah obesitas. (kurangi 1 cm dari ukuran jika berat
ibu 90 kg [200 pounds atau lebih]), jumlah cairan amnion, kehamilan multifetal, ukuran
bayi dan letak bayi dan letak uterus.
2.4 Perencanaan
1. Ketidakefektifan pola pernafasan sehubungan dengan pergeseran diagfragma akibat
pembesaran uterus yang ditandai dengan keluhan sesak nafas, dispnea, perubahan
kedalaman pernafasan.
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama …..x24 jam , pola nafas pasien
efektif
2. Dapatkan riwayat dan pantau masalah Masalah lain dapat terus mengubah pola
medis yang terjadi sebelumnya, misal pernafasan dan menurunkan oksigenasi
alergi, asma , tuberkolusis jaringan ibu atau janin.
3. Kaji kadar Hb dan Ht Tekankan pentingnya masukan vitamin atau
fero sulfat. Peningkatan kadar plasma pada
gestasi minggu ke 24 – 32 mengecerkan
kadar Hb, mengakibatkan anemia dan
menurunkan kapasitas pembawa oksigen.
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam kebutuhan sirkulasi
tubuh terpenuhi
5. Kaji adanya edema pergelangan kaki Bedakan antara edema fisiologis dan
dan varieses kaki, vulva dan rectum potensial berbahaya Edema dependen dari
ekstremitas bawah (edema fisiologis) sering
terjadi karena stasis vena akibat
vasodilatasi dari aktifitas progesterone,
herediter, retensi kelebihan cairan, dan
tekanan uterus pada pembuluh darah pelvis
No Intervensi Rasional
1. Pantau berat badan secara teratur Mendeteksi penambahan berat badan
berlebihan dan retensi cairan yang
tidak kelihatan, yang potensial
patologis. Selama trimester kedua, total
cairan tubuh (plasma dan SDM)
meningkat 1000 ml karena sebagian
kadar estrogen merangsang kelenjar
adrenal untuk mensekresikan
aldosteron yang menahan natrium dan
air. Meski sampai 5 lb (3,6 Kg) cairan
dapat ditahan dengan edema tidak
tampak, peningkatan ini dapat
memperberat dekompensasi jantung
2. Tes urin terhadap albumin Deteksi masalah vascular berkenaan
dengan spasme glomerular dari ginjal,
yang menurunkan resorpsi albumin
Berikan informasi tentang diet (mis,
peningkatan protein, tidak
menambahkan garam meja,
menghindari makan dan minum tinggi
natrium) Nutrisi adekuat, khususnya
peningkatan HAK. Na berlebihan dapat
memperberat retensi air (terlalu sedikit
Na dapat mengakibatkan dehidrasi)
3. Anjurkan meninggikan ekstremitas secara Edema fisiologis dari ekstremitas
periodic selama sehari bawah terjadi di penghujung hari
adalah normal tetapi harus dapat diatasi
dengan tindakan sederhana. Bila tidak
teratasi pemberi pelayanan kesehatan
harus diberi tau
No Intervensi Rasional
1. Perhatikan adanya nyeri ulu hati (pirosis); Jelaskan fisiologis masalah. Anjurkan
tinjau ulang riwayat diet klien menghindari makanan
gorengan/berlemak, makan enam kali
sehari dalam porsi kecil, lakukan
posisi semi fowler, hindari makanan
yang sangat dingin .
2. Perhatikan adanya sakit punggung dan Demontrasikan latihan (mis;
tekanan pada punggung bagian bawah mengangkat panggul, berbaring datar
pada punggung dan punggung
menekan lantai). Tinjau ulang yang
dikenakan dengan tepat (mis; sepatu
berhak rendah; pakaian longgar dan
nyaman).
3. Kaji ulang adanya kram kaki Ajarkan klien untuk meluruskan kaki
dan dorsofleksi telapak kaki.Anjurkan
mengurangi masukan produk susu
dan menggunakan aliminium laktat,
atau melanjutkan dengan 1 quart susu
setiap hari dan menggunakan
aliminium hidroksida, bila kram kaki
berat atau menetap.
6. Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan persepsi
perubahan biofisik,respon orang lain.
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama….. x 24 jam klien
menunjukan tingkat. Pengetahuannya mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan,
Hasil yang diharapkan :
Klien mampumengungkapkan penerimaan / adaptasi bertyahap untuk mengubah
konsep diri / cityra tubuh.
Klien mampu mendemonstrasikan citra tubuh positif dengan mempertahankan
kepuasan penampilan keseluruhan, berpakaian dengan pakaian yang tepat dan sepatu
berhak rendah
No Intervensi Rasional
1. Tinjau ulang / kaji sikap terhadap kehamilan Pada trimester kedua perubahan
perubahan bentuk tubuh, dsb bentuk tubuh telah tampak. Respon
negatif dapat terjadi pada klien /
pasangan yang memiliki konsep diri
yang rapuh, didasarkan pada
penampilan fisik. Efek – efek yang
tampak lainnya dari hormon –
hormon pranatal seperti kloasma,
striae gravidarum, telangiektasis
(spider vaskular), eritema palmar,
jerawat, dan hirsutisme dapat
memperberat perubahan emosi klien.
Perubahan ini dapat mempengaruhi
bagaimana menghadapi perubahan
yang terjadi.
2. Diskusikan perubahan aspek fisiologis dan Individu bereaksi secara berbeda
responb klien terhadap perubahan. Berikan terhadap perubahan yang terjadi.
informasi tentang kenormalan perubahan. Informasi dapat membantu klien
memahami / menerimja apa yang
terjadi.
3. Anjurkan gaya dan sumber – sumber yang Situasi individu menandakan
tersedia dari pakaian saat hamil. kebutuhan akan pakaian yang akan
menungkatkan penampilan klien
untuk kerja dan melakukan aktivita
yang menyenangkan.
4 Diskusikan metode perawatan kulit dan Belajar dan ikut untuk melihat dan
berhias (untuk meminimalkan / merasa lebih baik mungkin
menyembunyikan area kulit yang menjadi membantu untuk mempertahankan
gelap), menggunakan kaos kaki penyokong, perasaan positif tentang diri. Aturan
pemeliharaan postur dan program latihan latihan perinatal yang bukan latihan
sedang. ketahanan cenderung memperpendek
persalinan, meningkatkan
kemungkinan kelahiran vaginal
spontan, dan menurunkan kebutuhan
terhadap argumentasi oksitosin.