Anda di halaman 1dari 13

1.1.

Latar Belakang
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi pertama sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat
sampai 6 bulan triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. Kehamilan
melibatkan perubahan fisik emosional dari ibu serta perubahan sosial di
dalam lingkungan keluarga.
Ibu hamil trimester kedua yakni masa kehamilan pada minggu ke-14 sampai
dengan minggu ke-24 kehamilan. Pada trimester kedua ini kehamilan biasanya sudah
tampak jelas, ibu hamil dan keluarganya sudah mengatur waktunya untuk kehamilan.
Sebagian besar ibu hamil pada trimester kedua ini tidak memiliki permasalahan yang
serius. Namun tidak sedikit ibu hamil pada masa ini ketika memeriksakan
kehamilannya mengeluhkan ketidaknyamanan. Kebanyakan dari keluhan ini adalah
ketidaknyamanan normal dan merupakan bagian dari perubahan yang terjadi pada
tubuh dan emosional ibu selama kehamilan. Adalah penting bagi seorang perawat untuk
membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-tanda bahaya. Walaupun
ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan trimester kedua ini tidak mengancam
keselamatan jiwa, namun hal tersebut bisa sangat menjemukan dan menyulitkan bagi
ibu. Perawat harus mendengarkan ibu, membicarakan tentang berbgai macam
keluhannya dan membantu mencari cara untuk mengatasinya. Untuk itu diperlukan
asuhan keperawatan yang tepat oleh seorang perawat agar ibu hamil pada trimester
kedu ini dapat menikmati kehamilannya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah Pengertian Kehamilan Trimester II?
1.2.2 Bagaimanakah Pengkajian untuk Kehamilan Trimester II?
1.2.3 Apa sajakah Diagnosa Keperawatan dari Kehamilan Trimester II?
1.2.4 Bagaimanakah Perencanaan dari Kehamilan Trimester II?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Pengertian Kehamilan Trimester II
1.3.2 Mengetahui Pengkajian untuk Kehamilan Trimester II
1.3.3 Mengetahui Diagnosa Keperawatan dari Kehamilan Trimester II
1.3.4 Mengetahui Perencanaan dari Kehamilan Trimester II

1.4 Manfaat
1.4.1 Mahasiswa paham Pengertian Kehamilan Trimester II
1.4.2 Mahasiswa paham Pengkajian untuk Kehamilan Trimester II
1.4.3 Mahasiswa paham Diagnosa Keperawatan dari Kehamilan Trimester II
1.4.4 Mahasiswa paham Perencanaan dari Kehamilan Trimester II
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kehamilan Trimester II


Kehamilan trimester kedua adalah masa kehamilan sejak minggu ke 14 sampai
dengan minggu ke 28. Kehamilan Trimester kedua merupakan kehamilan yang terjadi
pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan),(Wiknjosastro, 2007)

2.2 Pengkajian
Pengkajian meliputi data dasar dan riwayat kesehatan ibu, antara lain meliputi:
1. Identitas (nama, umur, pekerjaan, agama, dsb)
2. Status pernikahan (pernikahan ke berapa)
3. Kunjungan sebelumnya (berapa kali berkunjung, rutin/ tidak, tempat berkunjung
tetap/ pindah, dst.
4. Riwayat kehamilan dan persalinan (kehamilan ke berapa, abortus, pre eklampsia,
perdarahan)
 riwayat imunisasi ibu (MMR,TORCH, TT)
 riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
 riwayat alergi makanan dan obat-obatan
 riwayat penyakit dalam keluarga
 riwayat psiko sosial
5. Selain pengkajian data dasar tersebut diatas, dilakukan pula pengkajian terhadap:
1) Aktivitas / istirahat
 Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8-12 minggu), kembali pada
tingkat prakehamilan selama setengah kehamilan terakhir
 Denyut nadi dapat meningkat 10 – 15 dpm
 Murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume
 Sinkope
 Varises
 Sedikit oedema ekstremitas bawah/ tangan mungkin ada.
2) Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
3) Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/ frekwensi defekasi
4) Peningkatan frekwensi perkemihan
 peningkatan berat jenis urinalisi
 Hemoroid
5) Makanan/ cairan
 Sedikit mual dan muntah
 Nyeri ulu hati
 Penambahan berat badan 11-12 Lb
 Membran mukosa kering: hipertrofi jaringan gusi, mudah berdarah
 Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
 Sedikit edema dependen
 Sedikit glikosuria mungkin ada
6) Nyeri / ketidak nyamanan
 Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, nyeri punggung
7) Pernafasan
 Hidung tersumbat, mukosa lebih merah daripada normal
 Frekwensi pernapasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran/ tinggi uterus,
pernafasan torakal
8) Keamanan
 Suhu 98-99,6° F (36,1-37,6° C)
 Irama jantung janin (IJJ) terdengar dengan fetoskop
 Gerakan janin mulai terasa, quickening (sensasi gerakan janin pada abdomen)
diantara 16 dan 20 minggu
9) Seksualitas
 Penghentian menstruasi
 Perubahan respon/ aktivitas seksual
 Leukorea mungkin ada
 Peningkatan progresif pada ukuran uterus fundus pada umbilikus (20 – 22
minggu)
 Perubahan payudara, pembesaran jaringan adiposa, peningkatan vaskularitas,
lunak bila di palpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan alveolar,
hipertrofi tuberkel montgomery, kemungkinan strie gravidarum, mulai tampak
adanya kolostrum
 Perubahn pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spider nervi
 Tanda- tanda Goodel, Hegar, Chadwick positif
10) Interaksi sosial
 Bingung/ meragukan perubahan peran yang di antisipasi
 Tahap maturasi/ perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stresor
kehamilan
 Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai
disfungsional
6. Pemeriksaan Diagnostik
 JDL: menunjukkan animia, hemoglobinopatis ( misal : sel sabit )
 Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompabilitas
 Usap vagina/ rektal : tes untuk neisseria ghonorrhea, clamydia
 Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma reagen), penyakit
hubungan kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit vagina, lesi,
abnormal
 Skrinning: terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosis
 Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes simolek tipe 2
 Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan, infeksi,
diabetes, penyakit ginjal )
 PositifTes serum/ urin : untuk gonadotropin chorionik manusia ( HCG )
 Sonografi : ada janin setelah gestasi 8 minggu
 Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg biasanya dilakukan antara 24
dan 28 minggu pada trimester II dan III )
 Evaluasi selanjutnya: fokus pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan pranatal
Pengkajian Fetal
Tinggi fundus selama trimester kedua, urgan uterus menjadi lebih besar. Pengukuran
tinggi uterus di atas symphysis pubis dijadikan sebagai indikator kemajuan pertumbuhan
janin. Juga memberikan petunjuk yang jelas terhadap lamanya kehamilan. Pita lunak atau
pelvimeter bisa digunakan untuk mengukur tinggi fundus uteri. Tinggi fundus diukur dari
puncak/titik symshisis pubis sampai ujung/puncak fundus uteri tanpa ujung belakang
uterus.
Pengukuran tinggi fundus membantu mengidentifiksi faktor-faktor resiko tinggi.
Tetpnya/turunnya tinggi fundus uteri menunjukkan Intrauterin Growth Retadation
(IURG)/ pertumbuhan dalam rahim yang terlambat, dan pertambahan yang berlebihan
biasanya kehamilan multifetal atau hydramnion. Diantara faktor-faktor yang
mempengaruhi akurasi pengukuran adalah obesitas. (kurangi 1 cm dari ukuran jika berat
ibu 90 kg [200 pounds atau lebih]), jumlah cairan amnion, kehamilan multifetal, ukuran
bayi dan letak bayi dan letak uterus.

2.3 Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan pola nafas berhubungan dengan ketidakefektifan pergeseran difragma
karena pembesaran uterus
2. Gangguan curah jantung berhubungan dengan kebutuhan sirkulasi, perubahan preload
(penurunan aliran balik vena) dan after load (peningkatan tahanan vaskuler perifer),
hipertrofi ventrikel
3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan mekanisme regulator,
retensi natrium/ air
4. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh, efek
hormon-hormon, ketidakseimbangan elektrolit.
5. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan
b.d terus membutuhkan informasi sesuai perubahan trimester II yang dialami
6. Risiko terhadap gangguan citra tubuh b.d persepsi perubahan biofisik respon orang
lain

2.4 Perencanaan
1. Ketidakefektifan pola pernafasan sehubungan dengan pergeseran diagfragma akibat
pembesaran uterus yang ditandai dengan keluhan sesak nafas, dispnea, perubahan
kedalaman pernafasan.

Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama …..x24 jam , pola nafas pasien
efektif

Hasil yang diharapkan :

Klien akan melaporkan penurunan frekwensi atau beratnya keluhan.

Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan.


No Intervensi Rasional
1. Kaji status pernafasan Menentukan luas atau beratnya masalah.
Meski kapasitas vital meningkat, fungsi
pernafasan diubah saat kemampuan
diafragma untuk turun pada inspirasi
berkurang oleh pembesaran uterus.

2. Dapatkan riwayat dan pantau masalah Masalah lain dapat terus mengubah pola
medis yang terjadi sebelumnya, misal pernafasan dan menurunkan oksigenasi
alergi, asma , tuberkolusis jaringan ibu atau janin.
3. Kaji kadar Hb dan Ht Tekankan pentingnya masukan vitamin atau
fero sulfat. Peningkatan kadar plasma pada
gestasi minggu ke 24 – 32 mengecerkan
kadar Hb, mengakibatkan anemia dan
menurunkan kapasitas pembawa oksigen.

4. Beri informasi tentang rasional kesulitan Menurunkan kemungkinan gejala


pernafasan dan program latihan yang pernafasan yang disebabkan oleh kelebihan.
realistis
5. Tinjau ulang tindakan yang dapat Postur yang baik dan makan sedikit
dilakukan klien untuk mengurangi membantu memaksimalkan penurunan
masalah, misalnya postur yang baik, diafragmatik, meningkatkan ketersedian
hindari merokok, makan sedikit tapi ruang untuk ekspansi paru. Merokok
sering. menurunkan persedian oksigen untuk
pertukaran ibu-janin

2. Gangguan curah jantung berhubungan dengan peningkatan kebutuhan sirkulasi,


perubahan preload (penurunan aliran balik vena), dan afterload (peningkatan tahanan
vascular perifer), hipertrofi ventrikel.

Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam kebutuhan sirkulasi
tubuh terpenuhi

Hasil yang diharapkan :

Tetap normotensitif selama perjalanan prenatal

Bebas dari edema patologis dan tanda-tanda HAK

Mengidentifikasi cara-cara untuk mengontrol dan menurunkan masalah


kardiovaskular
No. Intervensi Rasional
1. Tinjau ulang proses fisiologis dan hipertrofi ventrikel jantung menjamin
perubahan normal dan abnormal, tanda- peningkatan curah jantung, yang
tanda, dan gejala – gejala Selama memuncak pada gestasi minggu ke 25 – 27
trimester kedua untuk memenuhi oksigen dan nutrien ibu/
janin. Normalnya, system kardiovaskuler
mengkompensasi peningkatan curah
jantung dengan dilatasi pembuluh darah,
yang menurunkan tahanan curah jantung.
Ini menurunkan pembacaan tekanan sistolik
kira-kira 8 mmHg, tekanan diastolic
menurun kira-kira 12 mmHg. Peningkatan
cairan, stress, dan masalah jantung
sebelumnya, dapat membahaya-kan sistem
2. Perhatikan riwayat yang ada Klien ini menghadapi resiko tertinggi ter-
sebelumnya atau potensial masalah hadap masalah jantung selama trimester
jantung/ ginjal/ diabetik. kedua, bila curah jantung memuncak
Ukur tekanan darah (TD) dan nadi.
3. Laporkan jika peningkatan sistolik lebih Peningkatan TD dapat menunjukkan HAK,
dari 30 mmHg dan diastolic lebih dari khususnya pada klien dengan pe-nyakit
15 mmHg jantung/ ginjal, DM, atau adanya kehamilan
multiple atau mola hidatidosa
4. Auskultasi bunyi jantung; catat adanya Murmur sistolik sering ringan dan mungkin
murmur diciptakan oleh peningkatan volume,
penurunan viskositas darah, perubahan
posisi jantung, atau torsio pembuluh darah
besar. Namun, murmur dapat menandakan
terjadinya kerusakan

5. Kaji adanya edema pergelangan kaki Bedakan antara edema fisiologis dan
dan varieses kaki, vulva dan rectum potensial berbahaya Edema dependen dari
ekstremitas bawah (edema fisiologis) sering
terjadi karena stasis vena akibat
vasodilatasi dari aktifitas progesterone,
herediter, retensi kelebihan cairan, dan
tekanan uterus pada pembuluh darah pelvis

3. Kelebihan volume cairan sehubungan dengan perubahan mekanisme regulator, retensi


natrium/ air
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama…..x24 jam volume cairan
pasien normal Hasil yang diharapkan :
Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
Klien dapat mengidentifikasi tanda/gejala yang memerlukan evaluasi / intervensi
medis
Bebas dari hipertensi, albuminuria, retensi cairan berlebihan dan edema wajah

No Intervensi Rasional
1. Pantau berat badan secara teratur Mendeteksi penambahan berat badan
berlebihan dan retensi cairan yang
tidak kelihatan, yang potensial
patologis. Selama trimester kedua, total
cairan tubuh (plasma dan SDM)
meningkat 1000 ml karena sebagian
kadar estrogen merangsang kelenjar
adrenal untuk mensekresikan
aldosteron yang menahan natrium dan
air. Meski sampai 5 lb (3,6 Kg) cairan
dapat ditahan dengan edema tidak
tampak, peningkatan ini dapat
memperberat dekompensasi jantung
2. Tes urin terhadap albumin Deteksi masalah vascular berkenaan
dengan spasme glomerular dari ginjal,
yang menurunkan resorpsi albumin
Berikan informasi tentang diet (mis,
peningkatan protein, tidak
menambahkan garam meja,
menghindari makan dan minum tinggi
natrium) Nutrisi adekuat, khususnya
peningkatan HAK. Na berlebihan dapat
memperberat retensi air (terlalu sedikit
Na dapat mengakibatkan dehidrasi)
3. Anjurkan meninggikan ekstremitas secara Edema fisiologis dari ekstremitas
periodic selama sehari bawah terjadi di penghujung hari
adalah normal tetapi harus dapat diatasi
dengan tindakan sederhana. Bila tidak
teratasi pemberi pelayanan kesehatan
harus diberi tau

4. Ketidaknyamanan sehubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh, efek-efek


hormon, ketidakseimbangan elektrolit yang ditandai oleh ketegangan pada punggung,
kram kaki, nyeri ulu hati

Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam ketidaknyamanan


pasien berkurang
Hasil yang diharapkan :
Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang
tepat
Ketidaknyamanan dicegah atau diminimalkan
No Intervensi Rasional
1. Kaji ulang adanya perubahan BAB dan Penurunan motilitas gastrointestinal,
hemoroid efek suplemen zat besi dan
peningkatan tekanan/ Penurunan
motilitas gastro-intestinal, efek
suplemen zat besi dan peningkatan
tekanan perubahan posisi dari
pembesaran uterus mempengaruhi
fungsi normal
2. Diskusikan masukan diet, latihan, dan Membantu dalam pencegahan/ penata
penggunaan pelunak feces laksanaan konstipasi
3. Tinjau ulang yang dikenakan dengan tepat Menghilangkan tegang pada
mis; sepatu berhak rendah; pakaian longgar punggung bawah yang disebabkan
dan nyaman oleh peningkatan lengkung vertebra
lumbosakral dan pengencangan otot
punggung
4. Perhatikan adanya nyeri ulu hati (pirosis), Jelaskan fisiologis masalah.
tinjau ulang riwayat diet

5. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan


b.d terus membutuhkan informasi sesuai perubahan trimester II yang dialami
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama….. x 24 jam klien
menunjukan tingkat. Pengetahuannya mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan,
Hasil yang diharapkan :
Klien mengungkapkan/mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang
meningkatkan kesejahteraan
Klien mampu mengidentifikasi tanda-tanda bahaya/mencari perawatan
medisa.Perhatikan adanya masalah yang berhubungan dengan curah jantung atau
kesulitan pernafasan, dan rujuk pada diagnosis keperawatan yang tepat.

No Intervensi Rasional
1. Perhatikan adanya nyeri ulu hati (pirosis); Jelaskan fisiologis masalah. Anjurkan
tinjau ulang riwayat diet klien menghindari makanan
gorengan/berlemak, makan enam kali
sehari dalam porsi kecil, lakukan
posisi semi fowler, hindari makanan
yang sangat dingin .
2. Perhatikan adanya sakit punggung dan Demontrasikan latihan (mis;
tekanan pada punggung bagian bawah mengangkat panggul, berbaring datar
pada punggung dan punggung
menekan lantai). Tinjau ulang yang
dikenakan dengan tepat (mis; sepatu
berhak rendah; pakaian longgar dan
nyaman).
3. Kaji ulang adanya kram kaki Ajarkan klien untuk meluruskan kaki
dan dorsofleksi telapak kaki.Anjurkan
mengurangi masukan produk susu
dan menggunakan aliminium laktat,
atau melanjutkan dengan 1 quart susu
setiap hari dan menggunakan
aliminium hidroksida, bila kram kaki
berat atau menetap.
6. Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan persepsi
perubahan biofisik,respon orang lain.
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama….. x 24 jam klien
menunjukan tingkat. Pengetahuannya mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan,
Hasil yang diharapkan :
Klien mampumengungkapkan penerimaan / adaptasi bertyahap untuk mengubah
konsep diri / cityra tubuh.
Klien mampu mendemonstrasikan citra tubuh positif dengan mempertahankan
kepuasan penampilan keseluruhan, berpakaian dengan pakaian yang tepat dan sepatu
berhak rendah

No Intervensi Rasional
1. Tinjau ulang / kaji sikap terhadap kehamilan Pada trimester kedua perubahan
perubahan bentuk tubuh, dsb bentuk tubuh telah tampak. Respon
negatif dapat terjadi pada klien /
pasangan yang memiliki konsep diri
yang rapuh, didasarkan pada
penampilan fisik. Efek – efek yang
tampak lainnya dari hormon –
hormon pranatal seperti kloasma,
striae gravidarum, telangiektasis
(spider vaskular), eritema palmar,
jerawat, dan hirsutisme dapat
memperberat perubahan emosi klien.
Perubahan ini dapat mempengaruhi
bagaimana menghadapi perubahan
yang terjadi.
2. Diskusikan perubahan aspek fisiologis dan Individu bereaksi secara berbeda
responb klien terhadap perubahan. Berikan terhadap perubahan yang terjadi.
informasi tentang kenormalan perubahan. Informasi dapat membantu klien
memahami / menerimja apa yang
terjadi.
3. Anjurkan gaya dan sumber – sumber yang Situasi individu menandakan
tersedia dari pakaian saat hamil. kebutuhan akan pakaian yang akan
menungkatkan penampilan klien
untuk kerja dan melakukan aktivita
yang menyenangkan.
4 Diskusikan metode perawatan kulit dan Belajar dan ikut untuk melihat dan
berhias (untuk meminimalkan / merasa lebih baik mungkin
menyembunyikan area kulit yang menjadi membantu untuk mempertahankan
gelap), menggunakan kaos kaki penyokong, perasaan positif tentang diri. Aturan
pemeliharaan postur dan program latihan latihan perinatal yang bukan latihan
sedang. ketahanan cenderung memperpendek
persalinan, meningkatkan
kemungkinan kelahiran vaginal
spontan, dan menurunkan kebutuhan
terhadap argumentasi oksitosin.

2.5 Implementasi dan Evaluasi


---
DAFTAR PUSTAKA

Brasner,shaeri e.2009.Kehamilan Sehat.ImagePress.Yogyakarta


Sulistywati,anis.2009.Asuhan Keperawatan pada Masa kehamilan.SalembaMedika.Jakarta
Darwis, Iswandi . 2008 . Bahan Mata Kuliah Biologi Reproduksi Proses Pembentukan Janin
Fertilisasi dan Nidasi Pertumbuhan dan Perkembangan Fetus Plasenta . Bandar
Lampung : Program Studi Kebidanan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Doenges, Marilynn dan Moorhouse, Mary . 2001 . Rencana Perawatan Maternal / Bayi
Pedoman untuk Perencanaan Perawatan Klien . Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif dkk . 2000 . Kapita Selekta kedokteran Jilid I Edisi Ketiga . Jakarta : Media
Aesculapius
Marlina Sari dkk . 2008 . Morfologis dan Oogenesis Fetus . Bandar Lampung : Prodi
Kebidanan Tanjung Karang
Saifudin, Abdul dan Rochimhadi Trijatmo . 2007 . Ilmu Kandungan . Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo
Doenges, E, Marilynn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran: EGC
Ferrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta.
Yayasan Bina Pustaka
Suprijadi, S.KM. 2001. Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusdiknakes, WHO
Bobak, Lowdermik, Jensen.2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4, Jakarta:EGC-
Arif, (et.all). 2000, Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi 3, Jakarta : Media Aesculapius

Anda mungkin juga menyukai