Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil

dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada

instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang

dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang

profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud Undang-undang

ASN pada ayat (1) berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN

melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan

berintegritas tinggi, melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan; melaksanakan

tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan

etika pemerintahan; menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan

negara; menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara

bertanggung jawab, efektif dan efisien; menjaga agar tidak terjadi konflik

kepentingan dalam melaksanakan tugasnya; memberikan informasi

secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan

informasi terkait kepentingan kedinasan, tidak menyalahgunakan informasi

intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat

atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang

1
2

lain, memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan

integritas ASN dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-

undangan mengenai disiplin pegawai ASN. Peraturan baru tentang ASN

tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah secara implisit menghendaki

bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan sekedar merujuk

pada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan

publik, maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi.

Dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen

Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara No. 63 Tahun 2017, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 6037) serta Peraturan Kepala Lembaga

Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS.

Untuk menciptakan PNS yang sesuai dengan fungsi yang seharusnya,

yaitu; pelaksana kebijakan, pelayan publik, dan pemersatu bangsa.

Terkait dengan pelayan publik, jika memiliki kualifikasi dan kompetensi

yang sesuai dengan jabatannya maka PNS tersebut dapat memberikan

pelayanan yang efektif dan efisien kepada masyarakat dan untuk

memenuhi fungsi tersebut, Lembaga Administrasi Negara (LAN) melalui

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemerintah Provinsi

Kalimantan Selatan menyelenggarakan Latihan Dasar (latsar) CPNS

Pemerintah Provinsi yang merupakan nomenklatur baru dari Pendidikan

dan latihan (diklat) Pra Jabatan CPNS Pemerintah Provinsi Kalimantan

Selatan.

2
3

Latihan Dasar (latsar) CPNS Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah

diselenggarakan dalam jangka waktu 51 hari yang terdiri dari 18 hari on

campus, 30 hari off campus, dan 3 hari kembali on campus untuk

evaluasi. Selama on campus, CPNS selaku peserta latsar tinggal

BPSDMD Kampus II Provinsi Kalimantan Selatan guna mengikuti kelas

yang memuat materi-materi, nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu, Anti korupsi (ANEKA) serta

materi peran dan kedudukan PNS yaitu; Manajemen ASN, Pelayanan

Publik, dan Whole of Government (WOG). Sebelum kelas nilai-nilai dasar

PNS, Peran dan kedudukan PNS, CPNS terlebih dahulu diberikan materi

pelatihan Bela Negara, dinamika kelompok, wawasan kebangsaan, serta

isu-isu kontemporer. Setelah menjalani on campus selama 18 hari, CPNS

kembali ke satker masing-masing guna melaksanakan kegiatan off

campus yaitu mengahabituasikan tugas aktualisasi yang telah

diseminarkan sebelum off campus.

Terkait tugas aktualisasi yang akan dilakukan peserta latsar Di

Puskesmas Sebamban I Kabupaten Tanah Bumbu, peserta Latsar

mengidentifikasi beberapa hal yang diindikasi sebagai isu permasalahan.

Isu permasalahan yang muncul dalam rancangan aktualisasi harus

disesuaikan dengan tugas dan fungsi jabatan peserta. Adapun yang dapat

peserta Latsar identifikasi tentang isu adalah isu permasalahan yang ada

di Di Puskesmas Sebamban I Kabupaten Tanah Bumbu yaitu: “TIDAK

TERCAPAINYA CAPAIAN PROGRAM TBC PUSKESMAS SEBAMBAN

1”

3
4

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

i. Menjadikan PNS lebih profesional dan lebih kompeten dalam

melaksanakan tugas.

ii. Mampu menginternalisasikan nilai - nilai dasar PNS dalam

penerapan dan aktualisasi di tempat kerja.

iii. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu

ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu

dan Anti Korupsi).

2. Tujuan Khusus

i. mengoptimalkan capaian program TBC Puskesmas Sebamban 1

ii. Menciptakan dokter umum sebagai ASN yang mampu

mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA pada setiap kegiatan

dokter umum di Puskesmas Sebamban I Kecamatan Sungai Loban

Kabupaten Tanah Bumbu.

iii. Sebagai salah satu syarat kelulusan serta mendapatkan sertifikat

kelulusan dan telah melaksanakan diklat prajabatan angkatan IX.

C. Issu Aktualisasi

Berdasarkan data WHO Global Tuberculosis Report 2016, Indonesia

menempati posisi kedua dengan beban TBC tertinggi didunia. Tren

insiden kasus TBC di Indonesia tidak pernah menurun, masih banak

kasus ang belum terjangkau dan terdeteksi, kalaupun terdeteksi dan telah

diobati tetapi belum dilaporkan. Berdasarkan data Target Capaian

Program TBC Dinas Kesehatan tahun 2019 didaptkan capaian

4
5

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi meliputi Pelayanan

dokter pertamayang mengacu pada PerMenPan, Sasaran Kerja Pegawai

(SKP), dan tugas kepala puskemas di Puskesmas Sebamban I

Kecamatan Sungai Loban Kabupaten Tanah Bumbu. Ruang lingkup

rancangan kegiatan aktualisasi yaitu penulis berfokus pada peningkatan

capaian kasus TBC Puskesmas Sebamban 1

Masalah Capaian TBC kurang, dengan menerapkan nilai-nilai

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi

dengan pengkhususan kegiatan aktualisasi meliputi “Optimalisasi Capaian

kasus TBC Puskesmas Sebamban 1”. Adapun kegiatan yang dilakukan

meliputi SKP, tupoksi dan uraian tugas dokter ahli pertama, dengan

rencana kegiatan:

1. Membuat bahan tayang tentang Penyakit TBC

2. Melakukan Sosialisasi kepada masarakat di Posbindu

3. Membuat Leaflet tentang Penakit TBC

4. Melakukan Skrining kepada Masarakat di Posbindu

5. Memberi POT Pemeriksaan BTA pada Pasien yang dicurigai TBC

Anda mungkin juga menyukai