Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny.

R DENGAN GANGGUAN SENSORI


PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN DAN PERILAKU KEKERASAN DI
RUANG ADENIUM RSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

RUANG RAWAT : ADENIUM TANGGAL DIRAWAT : 27 April 2019

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.R (P) Tanggal Pengkajian : 29 April 2019
Umur : 24 tahun No. RM : 0001760338
Pendidikan terakhir : SMP
Agama : Islam
Status Marital : menikah
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB (Informan)
Nama : Tn. A
Umur : 25 tahun
Hubungan dengan klien : Suami

II. ALASAN MASUK


Menurut penuturan pasien, pasien dibawa ke RSHS karena pasien mengamuk di rumah
dan memecahkan kaca karena kesal oleh tetangganya yang mengejeknya ‘gila’, pasien
mengatakan sering marah – marah dan melempar - lempar barang di rumah, pasien juga
sempat memukul tetangganya karena selalu mengejeknya ‘gila’. Pasien mengatakan
dirinya pernah dibawa ke ‘orang pintar’ oleh keluarganya tapi tidak ada perubahan.
Pada saat di kaji tanggal 29 April 2019, pasien mengatakan sering mendengar suara
yang menyuruhnya untuk berzinah suara itu juga mengatakan tetangganya berzinah
dengan tetangganya yang lain, suara itu berasal dari ular yang berada di tenggorokannya,
suara itu muncul ketika pasien istirahat / beraktivitas, pasien mengatakan selalu beristigfar
ketika suara itu muncul. Pasien tampak berbicara sendiri, pasien tampak berjalan mondar –
mandir, pasien tampak menggerakkan tangannya secara abstrak pada kaca / udara dan
sesekali menjulurkan lidahnya. Pasien mengatakan kesal dengan tetangganya yang selalu
mengejeknya ‘gila’, pasien tampak mudah tersinggung, pasien tampak memukul pasien
lainnya karena mengejeknya ‘gila’ dan ‘gembrot’.

Masalah Keperawatan : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi pendengaran dan Perilaku


Kekerasan

FAKTOR PREPITASI / PENCETUS

Menurut penuturan pasien, pasien meminta dibuatkan rumah oleh suaminya. Pasien
mulai sulit tidur dan tidak mau makan karena memikirkan saudaranya yang mengejeknya
bahwa pasien dan keluarganya hanya mampu tinggal bersama orang tua dari pihak suami
dan pasien mengatakan tetangganya sering mengejeknya ‘gila’.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu : ya √ tidak

2. Pengobatan sebelumnya : Berhasil kurang berhasil tidak berhasil √


FAKTOR FAKTOR PREDISPOSISI
PRESIPITASI (Pelaku/ korban/ saksi)
(Pelaku/ korban/ saksi)
Aniaya fisik √ (pelaku) Tidak ada

Aniaya seksual Tidak ada Tidak ada


Penolakan √ (korban) Tidak ada
Kekerasan dalam keluarga Tidak ada Tidak ada
Tindakan Kriminal Tidak ada Tidak ada

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

3. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : ya √ tidak


Hubungan dengan klien : …………………………
Genogram (minimal tiga generasi) Klien, orang tua, nenek / kakek:

Keterangan :
Pasien merupakan anak ke-6 dari 6 bersaudara, tidak ada riwayat gangguan jiwa di
keluarga, pasien sudah menikah dan memiliki seorang anak perempuan berusia 5
tahun, saat ini pasien tinggal dengan suami, anak dan mertuanya di rumah mertua.
Pasien tinggal di lingkungan bersuku sunda dan beragama islam. Kebutuhan pasien
dan anaknya dapat terpenuhi dari penghasilan suaminya yang bekerja sebagai buruh,
hanya saja belum mampu untuk membeli rumah.
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
a. Kehilangan : Tidak ada

b. Kegagalan : Pasien mengatakan belum memiliki rumah sendiri, sehingga


saudaranya sering mengejeknya.
c. Trauma selama tumbuh kembang
1. Masa bayi
2. Masa Kanak — Kanak
3. Masa Remaja
4. Masa Dewasa Awal
5. Masa dewasa tua
6. Lansia
Penjelasan : Tidak ada trauma selama tumbuh kembang

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

7. Riwayat Penyakit Fisik di masa lalu: Tidak ada

IV. FISIK
1. Tanda Vital : TD : 110/80 mmHg N : 86x/menit S : 36,8 0 C P : 20x/menit
2. Ukuran : TB :155 cm BB : 74kg

3. Keluhan Fisik : √ ya tidak

Jelaskan : Pasien mengatakan sering BAK, mudah lapar dan haus, lemas dan
mudah mengantuk.
4. Pemeriksaan Fisik
Tuliskan data fokus dan efek samping obat yang berhubungan dengan sistem tubuh

a. Sistem integument : warna kulit merata, terdapat bekas luka pada kedua
tangan dan kaki karena penggunaan restrain.

b. Sistem kardiovaskuler : konjungtiva anemis, tidak ada peningkatan vena


jugularis, tidak ada kebiruan pada bagian dada jantung, CRT 2 detik, akral hangat.

c. Sistem respirasi : tidak ada pernapasan cuping hidung, hidung bersih,


tidak ada sianosis, dada dan punggung simetris saat bernafas, tidak ada luka di dada,
tidak terpasang alat bantu nafas, tidak ada nyeri tekan di dada, suara nafas vesikuler,
pola nafas regular.

d. Sistem gastrointestinal : Pasien sering lapar dan haus

e. Sistem urogenital : Pasien BAK 7-8x/hari

f. Sistem reproduksi : Tidak ada keluhan

g. Sistem persarafan : Tidak ada rasa baal / kesemutan, kelemahan,


neurypati, fungsi nervus I sampai nervus XII baik.

h. Sistem muskuloskeletal : Terasa lemas

i. Sistem endokrin : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid atau kelenjar


getah bening.
j. Sistem penginderaan : Pasien mudah mengantuk
Jelaskan : warna kulit merata, terdapat bekas luka pada kedua tangan dan kaki
karena penggunaan restrain, Pasien mengatakan sering BAK (7-
8x/hari) , mudah lapar, lemas dan mudah mengantuk.

2. Bagaimana Pola aktivititas kehidupan sehari-sehari sebelum di RS dan selam di rawat.

No ADL Sebelum di RS Selama dirawat

1. Nutrisi (makan& Tidak mau makan, minum Pasien melakukannya secara


minum) 5 gelas/hari mandiri, makan 3x/ hari,
makan habis 1 porsi, minum
air mineral ± 10 gelas/hari

2. Eliminasi (BAB & Pasien melakukannya Pasien melakukannya secara


BAK) secara mandiri mandiri

3. Istirahat tidur Pasien sulit tidur karena Pasien dapat tidur nyenyak
memikirkan saudaranya
yang selalu mengejeknya

4. Aktivitas Pasien seorang ibu rumah Pasien melakukan kegiatan


tangga, terkadang sesuai jadwal di ruangan
mengikuti kajian rutin di
masjid sekitar rumahnya.

5. Personal hygene Pasien melakukannya Pasien melakukannya secara


secara mandiri mandiri, mandi 2x/hari,
keramas 2 hari 1x, sikat gigi
2x/hari, belum potong kuku
karena masih pendek

Masalah keperawatan: Tidak ada masalah

V. PSIKOSOSIAL
1. Konsep diri
a. Gambaran Diri :
Pasien mengatakan suka dengan semua anggota tubuhnya.
b. Identitas :
Di rumah pasien berperan sebagai seorang ibu dan merasa puas sebagai seorang
wanita karena telah memiliki anak, pasien berpenampilan sesuai dengan
identitasnya sebagai wanita.
c. Peran :
Pasien sebagai seorang ibu dan istri mampu melakukan tugasnya dengan baik
karena selalu mengurus dan memenuhi kebutuhan anak dan suaminya, selama di
Rs. Aktivitas atau kegiatan selalu di arahkan.
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan ingin memiliki rambut panjang dan melakukan rebonding,
pasien mengatakan ingin memiliki rumah sendiri, pasien mengatakan ingin cepat
pulang karena rindu anak dan suaminya.
e. Harga diri :
Pasien mengatakan sering berseteru dengan saudara dan tetangganya karena sering
mengejeknya. Saudaranya mengejek mengenai dirinya yang belum memiliki rumah
sendiri sedangkan tetangganya sering mengejeknya ‘gila’. Pasien mengatakan
merasa tersinggung dan malu dengan perkataan saudara dan tetangganya.

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

2. Hubungan social :
a. Orang yang berarti : suaminya dan tetangga dekatnya Ny.C
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : Pasien mengatakan terkadang
mengikuti pengajian rutin di masjid sekitar rumahnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Pasien mengatakan tidak
memiliki hambatan dalam hubungan sosial dengan orang lain, pasien dapat
bersosialisasi dengan baik pada keluarga dan tetangganya yang lain.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Pasien beragama islam, pasien berpandangan orang yang sedang mengalami
gangguan jiwa adalah mereka yang sedang di uji oleh Allah swt, pasien
menyangkal dirinya mengalami gangguan jiwa.
b. Kegiatan ibadah :
Pasien mengatakan sewaktu di rumah selalu melaksanakan sholat lima waktu, dan
sekarang saat di RSHS pasien tidak melaksanakan sholat dengan alasan tidak
memiliki mukena, tapi pasien memiliki kenginan untuk sholat.

Masalah Keperawatan : Kesiapan meningkatkan religiositas


VI. STATUS MENTAL
Berikan tanda Checklist √ pada kotak yang sesuai dengan jenis kondisi klien
1. Penampilan :
Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai
Berpakaian tidak seperti biasanya √ Sesuai

Jelaskan: Penampilan pasien rapi, penggunaan pakaian sesuai, baju tidak terbalik.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah


2. Cara bicara :
Cepat Gelisah Apatis
Keras Inkoheren tidak mampu memulai
pembicaraan
Lambat Membisu √ Sesuai

Jelaskan: Pasien dapat menjawab sesuai apa yang ditanyakan, cara bicara pelan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
3. Aktivitas Motorik :
Lesu Tegang Gelisah
Agitasi Apatis Grimasen
Tremor √ Kompulsif Sesuai

Jelaskan : Pasien tampak berjalan mondar – mandir, pasien tampak menggerakkan


tangannya secara abstrak pada kaca / udara dan sesekali menjulurkan lidahnya.

Masalah Keperawatan : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi pendengaran

4. Suasana hati:

√ Sedih Ketakutan Putus asa


Khawatir Gembira berlebihan √ Sesuai

Jelaskan : Pasien mengatakan sedih karena rindu dengan anak dan suaminya dan ingin
cepat pulang.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
5. Afek
Datar Tumpul Labil √ Sesuai
Tidak
Sesuai

Jelaskan: Ekspresi wajah pasien saat bercerita sesuai dengan stimulus yang diberikan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
6. Interaksi selama wawancara :
Bermusuhan Tidak kooperatif mudah tersinggung
Kontak mata Defensive Curiga
kurang
Seduktif Berhati-hati √ Kooperatif

Jelaskan: Pasien kooperatif dan terbuka pada saat bercerita


Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
7. Persepsi
√ Auditori (suara) Taktil (sentuhan) Olfakori (penciuman)
Visual Gustatori Tidak ada gangguan
(penglihatan) (pengecapan)

Jelaskan : pasien mengatakan sering mendengar suara yang menyuruhnya untuk


berzinah, suara itu berasal dari ular yang berada di tenggorokannya, suara itu muncul
ketika pasien istirahat / beraktivitas, pasien mengatakan selalu beristigfar ketika suara
itu muncul.
Masalah Keperawatan : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi pendengaran
8. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan Sesuai
asosiasi
Flight of idea Blocking √ Perseverasi

Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian pasien, pasien sering menyebut nama – nama
tetangganya yang suka berzinah menurutnya dan mengatakan “Rum zinah!Rum
zinah.”
Masalah Keperawatan : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi pendengaran
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Defersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham:
Agama √ Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Siar pikir √ Sisip pikir Kontrol pikir
Jelaskan : Pasien mengatakan sering mendengar suara yang menyuruhnya untuk
berzinah suara itu juga mengatakan tetangganya berzinah dengan tetangganya yang
lain, suara itu berasal dari ular yang berada di tenggorokannya.
Masalah Keperawatan : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi pendengaran
10. Tingkat Kesadaran
Bingung Sedasi Stuppor √ Sesuai
Disorientasi Disorientasi Disorientasi
waktu tempat orang

Jelaskan : Pasien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang. Pasien dapat
menyebutkan tanggal dengan benar, pasien menyadari dirinya sedang di rawat di
RSHS dan dapat menyebutkan nama suami, anak dan saudara – saudaranya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka Gangguan daya ingat jangka √ Sesuai
panjang pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan : Pasien memiliki memori yang baik, pasien dapat mengingat daya ingat
jangka panjang yaitu menceritakan pengalaman dirinya di bawa ke ‘orang pintar’,
memori jangka pendek pasien juga baik, pasien dapat menceritakan pengalaman
dirinya dibawa ke RSHS dua hari yang lalu.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
12. Tingkat Konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih tidak mampu berkonsentrasi
tidak mampu berhitung sederhana √ mampu berkonsentrasi
Jelaskan : pasien dapat berkonsentrasi dengan baik, terbukti pasien dapat berhitung 1-
10 lalu berhitung mundur 10-1
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
13. Kemampuan penilaian
Gangguan penilaian ringan Gangguan penilaian bermakna
√ Tidak ada gangguan

Jelaskan: Pasien mengatakan memilih mandi terlebih dulu sebelum makan


Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
14. Daya tilik diri
√ Mengingkari penyakit yang diderita √ Menyalahkan hal-hal diluar
dirinya
Mengetahui sakit yang di deritanya

Jelaskan: Pasien menyangkal dirinya mengalami gangguan jiwa, pasien menyalahkan


tetangganya yang mengejeknya ‘gila’ sehingga dia berada di RSHS.
Masalah Keperawatan :
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
√ Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : pasien mampu makan sendiri tanpa bantuan orang lain dan mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan, pasien mampu membereskan sendiri alat makannya saat
setelah makan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
2. BAB / BAK
√ Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : Pasien dapat mengontrol BAB / BAK, sehingga BAB/BAK dilakukan di


kamar mandi, tanpa bantuan orang lain dan dapat membersihkan diri setelah
BAB/BAK.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
3. Mandi
√ Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : Menurut penuturan pasien, pasien dapat mandi sendiri, keramas 2 hari 1x
dan mandi menggunakan sabun.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
4. Berpakaian / berhias
√ Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : Pasien dapat berpakaian sendiri dan mengganti pakaian sesuai seragam Rs,
pasien dapat menyisir rambutnya sendiri.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
5. Istirahat dan tidur
√ Tidur siang , lama 2 jam 11.00 s/d 13.00

√ Tidur malam, lama ± 7 jam 21.00 s/d 04.00

Kegiatan sebelum/sesudah tidur : Tidak ada kegiatan yang dilakukan sebelum



/ sesudah tidur

Jelaskan : Pasien tidak memiliki gangguan tidur


Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
6. Penggunaan obat
√ Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : Pasien minum obat secara teratur dan benar dengan bantuan perawat, obat
yang harus di minum sesuai dengan anjuran dokter, setelah pulang dari Rs pasien
menyatakan akan meminum obatnya secara teratur di bantu keluarga.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan √ Ya Tidak
Perawatan pendukung Ya Tidak

Jelaskan : Pasien mengatakan akan melakukan kontrol rutin di tempat yang nantinya di
anjurkan dokter dan akan rutin mengkonsumsi obat dengan bantuan keluarganya
(suami dan orang tuanya)
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makanan √ Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah √ Ya Tidak
Mencuci pakaian √ Ya Tidak
Pengaturan keuangan √ Ya Tidak

Jelaskan : Pasien dapat melakukan kegiatan di dalam rumah secara mandiri.


Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
9. Kegiatan di luar rumah

Belanja Ya Tidak
Tranportasi Ya Tidak

Jelaskan : Pasien dapat belanja keperluan sehari – hari di pasar atau warung dekat
rumahnya, pasien biasa menggunakan kendaraan umun seperti angkot / ojek.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
√ Bicara dengan orang lain Minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah √ Reaksi lambat/ berlebihan

√ Teknik relaksasi Bekerja berlebihan

√ Aktivitas konstruktif Menghindar


Olah raga Mencederai diri
Lainnya:……………………… Lainnya : Pasien mudah tersinggung

Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Pasien mendapatkan dukungan dari keluarga terdekatnya dan tetangganya yang lain,
tidak ada masalah spesifik dalam hal kelompok

√ Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik


Pasien sering berseteru dengan saudara dan tetangganya yang sering mengejeknya
Masalah dengan pendidikan, spesifik
Pasien berusia 24 tahun, menjadi IRT, tidak ada masalah spesifik dalam hal
pendidikan
Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Pasien seorang IRT dan dapat melakukan pekerjaan IRT secara mandiri, tidak ada
masalah spesifik dalam hal pekerjaan
Masalah dengan perumahan, spesifik
Pasien berusia 24 tahun, pasien dibawa ke RSHS oleh keluarganya, pasien tinggal
bersama suami, anak dan mertua di rumah mertuanya, tidak ada masalah spesifik
dalam hal perumahan
Masalah ekonomi, spesifik
Kebutuhan pasien dan anaknya dapat terpenuhi dari penghasilan suaminya yang
bekerja sebagai buruh, hanya saja belum mampu untuk membeli rumah, tidak ada
masalah spesifik dalam hal ekonomi.

√ Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik


Pasien sempat berobat pada ‘orang pintar’.

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


√ Penyakit jiwa system pendukung
√ Faktor presipitasi penyakit fisik
√ Koping obat-obatan

Lainnya : …………………….
XI. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik :
Skizoafektif tipe manik
Terapi Medik :
Nama obat Dosis Rute Waktu Tgl Mulai
Pemberian
Olanzapine 10 mg vial 1x1 IM 08.00 27/04/19
Risperidone 2 mg 2 x ½ tab Po 08.00 & 18.00 28/04/19

XII. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. Ds : Faktor Prepitasi (Lingkungan) Gangguan Sensori


Persepsi : Halusinasi
- Pasien mengatakan Tekanan batin/mental Pendengaran
sering mendengar suara
yang menyuruhnya Mekanisme koping tidak efektif
untuk berzinah suara itu
juga mengatakan Mempengaruhi SSP
tetangganya berzinah
dengan tetangganya
yang lain. Neurotransmitter terganggu
- Suara itu berasal dari
ular yang berada di
Dopamin kortisol
tenggorokannya.
- Suara itu muncul ketika Endorfin serotonin jumlah
pasien istirahat / neuron
beraktivitas
- Pasien mengatakan
Ketidakseimbangan
selalu beristigfar ketika
suara itu muncul. neurotrasnmitter dalam otak

Do : bagian temporal

- Pasien tampak berbicara


sendiri Mempengaruhi aspek psikologis
- Pasien tampak berjalan timbul gejala positif dan negatif
mondar – mandir,
- Pasien tampak
Gangguan psikotik
menggerakkan
tangannya secara
abstrak pada kaca / Perubahan proses pikir
udara dan sesekali
menjulurkan lidahnya
Ketidakmampuan
mengidentifikasi stimulus
berdasarkan informasi yang
diterima panca indera

Gangguan Sensori Persepsi :


Halusinasi Pendengaran

2. Ds : Faktor Prepitasi (Lingkungan) Perilaku Kekerasan

- Pasien mengatakan Tekanan batin/mental


kesal dengan
tetangganya yang selalu Mekanisme koping tidak efektif
mengejeknya ‘gila’.
Mempengaruhi SSP
Do :

- Pasien tampak mudah


Neurotransmitter terganggu
tersinggung
- Pasien tampak memukul
pasien lainnya karena Dopamin kortisol
mengejeknya ‘gila’ dan
Endorfin serotonin jumlah
‘gembrot’.
neuron

Ketidakseimbangan
neurotrasnmitter dalam otak
bagian temporal
Mempengaruhi aspek psikologis
timbul gejala positif dan negatif

Gangguan afektif

Perubahan proses pikir

masalah pada perilaku (agresif)

Perilaku Kekerasan

XIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran


2. Perilaku Kekerasan
XIII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Rencana Asuhan Tindakan Keperawatan
Nama klien : Ny. R Dx Medis : Skizoafektif tipe manik
No. Medrek : 0001760338 Ruang : Adenium
No Dx. keperawatan Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
1 Gangguan Tujuan umum : klien setelah dilakukan 1 x pertemuan Sp 1 Sp 1
persepsi sensori: mampu mengontrol klien mampu ; 1. Bantu pasien mengenal halusinasi: 1. untuk mengenal
Halusinasi halusinasi 1. menyebutkan Isi, waktu, isi, waktu, frekuensi, situasi halusinasi dari
pendengaran Tujuan Khusus: frekuensi, situasi pencetus, perasaan saat terjadi mulai isi, waktu,
1. mengenal halusinasi pencetus, perasaan halusinasi frekuensi, situasi
yang dialaminya 2. memperagakan cara 2. Latih mengontrol halusinasi pencetus, perasaan
2. mengontrol halusinasi dalam mengontrol dengan cara: menghardik. Tahapan saat terjadi
3. mengikuti program halusinasi tindakan berupa: halusinasi agar
pengobatan secara optimal  Jelaskan cara menghardik dapat menentukan
 peragakan cara menghardik intervensi yang
 minta pasien memperagakan tepat.
ulang 2. saat terjadi

 pantau penerapan cara ini, beri halusinasi

penguatan perilaku pasien 3. agar klien dapat


 masukan dalam jadwal mengontrol dan
kegiatan pasien mengurangi
halusinasi
Setelah 2 x pertemuan pasien Sp 2 Sp 2
mampu : 1. Evaluasi kegiatan yang lalu 1. untuk mengetahui
1. Menyebutkan kegiatan (SP1) apakah klien bisa
yang sudah dilakukan 2. Tanyakan program pengobatan melakukan sp
2. Menyebutkan manfaat 3. jelaskan pentingnya yang sudah di
dari program pengobatan penggunaan obat pada pasien ajarkan
dengan halusinasi 2. program
4. jelaskan akibat bila tidak rutin pengobatan
melakukan pengobatan sesuai penting untuk
program kesembuhan
5. jelaskan akibat bila putus obat 3. agar klien
6. jelaskan cara mendapatkan memahami
obat/ berobat pentingnya
7. jelaskan pengobatan dengan berobat
prinsip 5B 4. agar klien
8. latih pasien minum obat memahami
9. masukan dalam jadwal bagaimana jika
kegiatan pasien putus obat
5. agar klien
mengetahui
prinsip minum
obat
Setelah 3 x pertemuan pasien Sp 3 1. agar mengetahui
mampu : 1. Evaluasi kegiatan yang lalu mampu berlanjut
1. menyebutkan kegiatan (SP1 dan 2) ke sp berikutnya
yang sudah dilakukan 2. latih berbicara/ bercakap atau tidak
2. memperagakan cara dengan orang lain saat 2. untuk mengontrol
bercakap-cakap dengan halusinasi muncul halusinasi dengan
orang lain 3. masukan dalam jadwal cara mengobrol
kegiatan pasie dengan orang lain
Setelah 3 x pertemuan pasien Sp 4 Sp 4
mampu : 1. Evaluasi kegiatan yang lalu 1. Mengetahui
1. Menyebutkan kegiatan (SP1, 2 & 3) apakah klien
yang sudah dilakukan 2. Latih kegiatan agar halusinasi mampu
2. Membuat jadwal kegiatan tidak muncul, dengan tahapan: melanjutkan ke sp
sehari-hari dan  jelaskan pentingnya selnjutnya
memperagakanya aktivitas teratur untuk 2. Mengetahui cara
mengatasi halusinasi mengontrol
 diskusikan aktivitas yang halusinasi dengan
biasa dilakukan oleh pasien cara lain
 latih pasien melakukan 3. Untuk distraksi
aktivitas susun jadal sehari- saat halusinasi
hari sesuai dengan aktivitas muncul dengan
yang telah dilatih (mulai aktivitas
bangun pagi
 tidur malam)
3. Pantau pelaksanaan jadwal
kegiatan, berikan
reinforcement terhadap
perilaku pasien yang (+)
Menurut e-Jurnal Profesi Islam: Melakukan Dzikir dengan mengucap : Dengan terapi
Deden Dermawan, 2017 terapi  Subhanallah, psikoreligius dapat lebih
psikoreligius: berdzikir  Alhamdulillah, mendekatkan diri kepada
Klien mampu : menurunkan  Allahuakbar, Allah SWT, dan membuat
halusinasi, membuat ketenangan  Lailahaillalah, hati semakin tenang dan

 Bismillahirahmanirahim. berdasarkan penelitian

Pada waktu setelah sholat dan pada halusinasi dapat

waktu luang atau saat halusinasi berkurang


muncul
2 Perilaku Tujuan umum : klien Setelah 1 x pertemuan klien SP1: SP1:
Kekerasan dapat mengontrol perilaku mampu: 1. mengidentifikasi penyebab, 1. untuk mengetahui
kekerasan 1. Menyebutkan penyebab, tanda dan gejala akibat pk penyebab, tanda,
Tujuan Khusus: tanda gejala, akibat PK 2. latih cara fisik 1 yaitu tarik gejala, akibat pk
1. Mengidentifikasi 2. Memperagakan cara fisik 1 nafas dalam 2. supaya klien bias
penyebab dan tanda untuk mengontrol PK 3. masukan dalam jadwal harian leih relax dan dapat
perilaku kekerasan
klien mengurangi
2. Menyebutkan jenis
perilaku kekerasan emosi/kemarahanny
yang pernah a dengan menarik
dilakukan
nafas dalam
3. Menyebutkan
akibat dari perilaku 3. agar
kekerasan yang melatih/mengingat
dilakukan
apa saja yang telah
4. Menyebutkan dan
mengontrol PK diajarkan/apa saja
secara : yg sudah dibimbing
a. Fisik
b. Sosial/verbal
c. Spiritual
d. Terapi
pasikofarmaka
(patuh obat)
Setelah 2 x pertemuan klien SP2: SP2:
mampu: 1. mengevaluasi kegiatan sp1 1. untuk mengetahui
1. Menyebut kegiatan yang 2. latih cara fisik 2 yaitu bukul apa klien bias
telah dilakukan bantal,kasur menunjukkan SP
2. Memperagakan cara fisik 3. masukan dalam jadwal harian berikutnya
untuk mengontrol pasien 2. untuk melatih dan
kekerasan kontrok kekerasan
3. melatih kembali
pa yang telah
diajarkan
Setelah 3 x pertemuan klien SP3: SP3:
mampu 1. evaluasi kegiatan yang lalu 1. mengetahui apakah
1. Menyebutkan kegiatan sp1,sp2 klien bias lanjut ke
yang sudah dilakukan 2. latih secara social/verbal sp selanjutnya
2. Memperagakan secara 3. menolak dengan baik 2. dengan menolak
spiritual 4. meminta dengan baik dan meminta
5. mengungkapkan dengan baik dengan
6. masukan dalam jadwal harian mengungkapkan
secara baik-baik
melatih agar lebih
sopan
3. melatih yang sudah
diajarkan
Setelah 4 x pertemuan klien SP4: SP4:
mampu 1. evaluasi kegiatan yang 1. mengetahui apakah
1. Menyebutkan kegiatan lalu(sp1, sp2, sp3) klien bisa lanjut
yang sudah dilakukan 2. latih scara spiritual berdoa, 2. untuk mengontrol
2. Memperagakan secara istighfar ketika amarah dating kekerasan dan
spiritual 3. masukan kedalam jadwal membuat klien
harian klien tenang melatih apa
saja yang telah
dilakukan
Setelah 4 x pertemuan klien SP5 : 1. program
mampu 1. evaluasi kegiatan yang lalu pengobatan
1. Menyebutkan kegiatan (SP1, 2 dan 3) penting untuk
yang sudah dilakukan 2. latih patuh minum obat secara kesembuhan
2. Memperagakan patuh teratur dengan prinsip 5B 2. agar klien
minum obat 3. susun jadwal minum teratur memahami
4. masukan dalam jadwal pentingnya
kegiatan pasien berobat
Form. Catatan Perkembangan
Nama klien : Ny.R No.Medrec : 0001760338
Tanggal & Nama& Nama&
No. Evaluasi
Jam Implementasi paraf Paraf
1 Senin, 29 Dx : Halusinasi pendengaran Sp 1 S : pasien mengatakan merasa lebih tenang
April 2019  Mengenal halusinasi O : pasien mampu melakukan dan mengulang
15.00 R/ pasien mengatakan sering mendengar suara cara mengontrol halusinasi yang telah di
yang menyuruhnya untuk berzinah “Rum ajarkan secara mandiri
zinah!” suara itu juga mengatakan tetangganya A : halusinasi pendengaran teratasi sebagian
berzinah dengan tetangganya yang lain, suara P : lanjutkan intevensi SP 2
itu berasal dari ular yang berada di
tenggorokannya, suara itu muncul ketika pasien
istirahat / beraktivitas, pasien mengatakan
selalu beristigfar ketika suara itu muncul.
15.15  Menjelaskan tentang apa itu halusinasi
R/ Pasien memahami apa yang disampaikan
dan bertanya “gimana cara ngilanginnya?”
 Mengontrol halusinasi dengan cara
15.30 menghardik halusinasi dengan cara
meyakinkan bahwa suara itu tidak nyata,
menutup telinga, melakukan tarik nafas
dalam sambil beristigfar/berdzikir dan
tanyakan pada orang sekitar mengenai
kebenaran suara yang pasien dengarkan.
R/ pasien mampu mengikuti apa yang di
ajarkan
 Memperagakan ulang/mengevaluasi cara
mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
R/ pasien mampu melakukan cara mengontrol
halusinasi secara mandiri
Dx. Perilaku kekerasan Sp 1 S : Pasien mengatakan merasa lebih tenang
18.30  Mengenal penyebab, tanda, gejala dan O : pasien mampu melakukan dan mengulang
akibat PK cara mengontrol perilaku kekerasan dengan
R/ “Si eros moyokan wae gelo”, “nu di pukulna latihan fisik 1 (nafas dalam)
jadi nyerieun, tangan Rum oge jadi nyeri.” A : resiko perilaku kekerasan teratasi sebagian
pasien tampak memukul pasien lainnya. P : lanjutkan intervensi SP 2
 Mengontrol perilaku kekerasan dengan
19.00 latihan fisik 1 tarik nafas dalam
R/ Pasien mampu melakukan latihan fisik 1
sambil membaca istigfar
 Mengevaluasi latihan fisik 1 tarik nafas
dalam
R/ pasien mampu melakukan ulang latihan fisik
1 secara mandiri
2 Kamis, 02 Dx : Halusinasi pendengaran Sp 2 S : Pasien mengatakan memahami apa yang
April 2019  Mengevaluasi kegiatan yang sudah disampaikan
11.00 dilakukan sebelumnya (SP 1) O : pasien dapat melakukan cara mengontrol
R/ Pasien mampu melakukan SP 1 yaitu cara halusinasi SP 1, pasien dapat mengulang apa
menghardik halusinasi, pasien mengatakan yang di sampaikan.
terkadang masih mendengar suara – suara itu A : halusinasi pendengaran belum tertasi
dan mengatasinya dengan tarik nafas dalam. P : lanjutkan intevensi SP 3
11.10  Menanyakan program obat sebelumnya
R/ Pasien mengatakan belum pernah
mengkonsumsi obat sebelumnya
11.15  Menjelaskan pentingnya penggunaan obat
R/ Pasien mengatakan memahami apa yang di
sampaikan “ooh kitu nya neng”
11.20  Menjelaskan akibat tidak rutin minum obat
dan putus obat
R/ “Ooh kitu neng, engke mun uih obatna pasti
di minum, abi mah alim balik deui kadieu”
pasien mengatakan memahami apa yang
disampaikan
11.25  Menjelaskan cara mendapatkan obat dan
penggunaan obat dengan prinsip 5B
R/ pasien mampu mengulang 3 dari 5B (benar
obat, benar waktu, benar dosis

Dx. Perilaku kekerasan Sp 2 S : Pasien mengatakan memahami apa yang di


13.00  Mengevaluasi kegiatan sebelumnya (SP1) sampaikan
R/ Klien mampu memperagakan ulang O : pasien dapat mengulang cara mengontrol
13.15  Melakukan cara fisik 2 yaitu dengan perilaku kekerasan dengan latihan fisik 1 dan 2
memukul bantal, apabila tidak ada bantal (nafas dalam dan memukul bantal, pergi atau
pasien dianjurkan untuk menghindari membicarakannya dengan sumber masalah )
sumber masalah dengan cara pergi / A : Perilaku kekerasan teratasi sebagian
selesaikan dengan membicarakan masalah P : lanjutkan intervensi SP 3
dengan sumber masalah.
R/ klien dapat memahami “oh langsung wae
kanu bantal, enya mening ge kitu langsung
pergi we.”
 Mengevaluasi kembali latihan fisik 1 dan 2
R/ Klien mampu memperagakan ulang
3 Jum’at, 03 Dx. Halusinasi Pendengaran Sp 3 S : Pasien mengatakan memahami apa yang
April 2019  Mengevaluasi kegiatan yang sudah disampaikan
10.00 dilakukan (SP 1 dan SP 2), pasien O : Pasien tampak dapat memperagakan ulang
mengatakan sudah tidak mendengar suara – walau tampak kebingungan dan harus di bantu
suara. A : Halusinasi pendengaran teratasi sebagian
R/ klien mampu memperagakan ulang walau P : Lanjutkan intervensi SP 4
harus sambil dibantu
10.15  melakukan cara mengontrol halusinasi
dengan cara berbicara atau bercakap dengan
orang lain saat halusinasi muncul
R/ “Enya Rum mah didieu sok ngobrol we
jeung bu wati kadang jeung si eros”, “engke
mun di rumah oge mun tiba – tiba aya suara eta
ngobrol we jeung suami atau jeung tetangga.”
pasien memahami apa yang di sampaikan
10.25  Menjelaskan ulang cara berbicara atau
bercakap dengan orang lain saat halusinasi
R/ Pasien mengatakan memahami apa yang di
sampaikan.
10.35  Mengevaluasi kegiatan yang sudah
dilakukan (SP 1, SP 2, dan SP 3)
R/ klien mampu memperagakan ulang (SP 1, SP
2 , dan SP 3) walau dibantu untuk
mengingatnya kembali.

Anda mungkin juga menyukai