Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN

SKRINING PASIEN

RSU
LURAMAY
DAFTAR ISI

Lembar Judul............................................................................................... 1
Daftar Is1...................................................................................................... 11
Lembar Pengesahan .................................................................................... 11
1
BAB I. DEFINISI........................................................................................ 1
BAB II. RUANG LINGKUP ...................................................................... 4
1. Skrining Kasus ........................................................................................ 4
2. Skrining Wilayah .................................................................................... 6
BAB III. TATA LAKSANA....................................................................... 7
BAB IV. DOKUMENTASI ........................................................................ 9

1
1
LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RSU LURAMAY

NAMA KETERANGAN TANDA TANGAN TANGGAL

Besse Handayani, A.Md,RMIK Pembuat Dokumen

Dr.Agus P. Sambo Sp.PD Authorlzed Person

Dr.Ny.Lauritha Sambo, Sp.A Dlrektur RSU Luramay

lll
BAB I
DEFINISI

Skrlnlng merupakan pengenalan dini secara pro-aktif untuk menemukan


adanya masalah atau faktor risiko. Sehingga skrining bisa dikatakan sebagai usaha
untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas,
dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat
digunakan secara cepat untuk membedakan orang yang terlihat sehat, atau benar-
benar sehat tapi sesungguhnya menderita kelainan ataupun gangguan kesehatan.
Skilning pada pasien dapat dilaksanakan melalui krlterla triage, anamnesis
(wawancara riwayat penyakit), evaluasi visual atau pengamatan, pemeriksaan
fisik maupun psikologik, laboratorium klinik, ataupun radiologi diagnostik.
Skrining pasien adalah suatu rangkalan keglatan melakukan penllalan awal
kegawatdaruratan pada setlap paslen yang datang ke Instalasl Gawat. Dalam hal
lnl skrlnlng paslen dllakukan pada awal dl triage prlmer yang juga mellputl cara
mendlagnosls serta memllah penderlta berdasarkan kebutuhan terapl dan sumber
daya yang tersedla.
Keglatan skrlnlng sangat dlperlukan dalam pelayanan gawat darurat
karena Instalasl Gawat Darurat sebagal pusat pelayanan kesehatan yang
memberlkan pelayanan gawat darurat selama 24 jam berfungsl untuk mengurangl
morbldltas dan mortalltas darl penyaklt dengan pengobatan dlnl yang sesual
terhadap kasus-kasus kegawatdaruratan. Untuk ltu dlperlukan langkah-langkah
skrlnlng paslen yang balk sehlngga pelayanan kesehatan untuk kasus-kasus gawat
dan darurat dapat dlselenggarakan sesual dengan prosedur yang dltetapkan.
Beberapa lstllah yang perlu dlperhatlkan dalam keglatan skrlnlng paslen
awal dl triage prlmer, antara laln :
1. Triage.
Pengelompokan paslen berdasarkan atas berat rlngannya trauma/
penyaklt serta kecepatan penanganan/pemlndahannya.
2. Prlorltas.
Penentuan mana yang harus dldahulukan mengenal penanganan dan pemlndahan yang
mengacu tlngkat ancaman jlwa yang tlmbul.

1
3. Survel prlmer.
Deteksl cepat dan koreksl segera terhadap kondlsl yang mengancam jlwa.
4. Survel sekunder.
Melengkapl survel prlmer dengan mencarl perubahan-perubahan anatoml yang akan
berkembang sehlngga mungkln akan dapat menjadl semakln parah dan
memperberat perubahan fungsl vltal yang ada dan berakhlr dengan
mengancam jlwa blla tldak segera dlatasl.
5. Paslen gawat darurat.
Paslen yang tlba-tlba dalam keadaan gawat atau akan menjadl gawat dan
terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadl cacat) blla tldak
mendapatkan pertolongan secepatnya.
6. Paslen gawat tldak darurat.
Paslen berada dalam keadaan gawat tetapl tldak memerlukan tlndakan
darurat (mlsalnya kanker stadlum lanjut).
7. Paslen darurat tldak gawat.
Paslen aklbat muslbah yang datang tlba-tlba tetapl tldak mengancam nyawa
dan anggota badannya (mlsalnya luka sayat dangkal).
8. Paslen tldak gawat tldak darurat.
Paslen yang tldak memerlukan pertolongan segera (mlsalnya paslen dengan
ulcus tropicum, TBC kullt, dan sebagalnya)
9. Kecelakaan (accident).
Suatu kejadlan dl mana terjadl lnteraksl berbagal faktor yang datang secara
mendadak, tldak dlkehendakl sehlngga dapat menlmbulkan cedera flslk,
mental, ataupun soslal.
Kecelakaan dapat dlklaslflkaslkan menurut krlterla sebagal berlkut :
a. Mekanlsme kejadlan.
Tertumbuk, jatuh, terpotong, terceklk, tersengat, terbakar (balk karena
efek klmla, flslk, llstrlk, atau maupun radlasl).
b. Tempat kejadian.
- Kecelakaan lalu lintas.
- Kecelakaan dl lingkungan rumah tangga.
- Kecelakaan di lingkungan pekerjaan.

2
- Kecelakaan di sekolah.
- Kecelakaan di tempat-tempat umum lain (misalnya di tempat
rekreasi, perbelanjaan, area olahraga, dan sebagainya).
c. Waktu kejadian.
- Waktu perjalanan (travelling/transport time).
- Waktu bekerja, sekolah, bermain, dan sebagainya.
10. Bencana.
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan/atau
manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusli, kerugian
harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum
serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan masyarakat dan pembangunan
nasional yang memerlukan pertolongan dan bantuan.

3
BAB II RUANG
LINGKUP

1. SKRINING KASUS.
Petugas Instalasl Gawat Darurat harus dapat menyeleksl paslen sesual
dengan kondlsl kegawatdaruratannya sebagal prlorltas pertama pelayanan kepada
paslen sesual dengan ketentuan yang ada untuk pelayanan paslen gawat darurat
yang berlaku dan tldak berdasarkan urutan kedatangan paslen untuk kemudlan
memllah paslen berdasarkan kebutuhan terapl dan sumber daya yang tersedla.
Ruang llngkup pelayanan paslen yang datang ke Instalasl Gawat Darurat
berdasarkan kondlsl kegawatdaruratannya mellputl :
1. Paslen dengan kasus emergency, yaltu paslen yang berada dalam kondlsl
sebagal berlkut :
- Paslen yang tlba-tlba berada dalam keadaan gawat darurat atau akan
menjadl gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan blsa
menjadl cacat) blla tldak mendapat pertolongan yang tepat secepatnya.
- Paslen berada dalam keadaan gawat tetapl tldak memerlukan tlndakan
darurat.
- Paslen aklbat muslbah/kejadlan yang tlba-tlba terjadl, tetapl tldak
mengancam nyawa dan anggota badannya.
2. Paslen dengan kasus false emergency, yaltu paslen yang tldak memerlukan
pertolongan segera.
Dalam keglatan skrlnlng paslen awal dl triage prlmer, perlu dlpahaml
bahwa kematlan dapat terjadl blla seseorang mengalaml kerusakan atau kegagalan
darl salah satu slstem atau organ dl bawah lnl, yaltu :
1. Susunan saraf pusat.
2. Pernafasan.
3. Kardiovaskuler.
4. Hati.
5. Ginjal.
6. Pankreas.

4
Kegagalan dari salah satu sistem atau organ tersebut dapat disebabkan oleh :
1. Trauma/cedera.
2. Infeksl.
3. Keracunan.
4. Degenerasl (failure).
5. Asfiksla.
6. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah yang besar (excessive
loss of water and electrolit).
7. Lain-lain.
Pada kasus tertentu di mana penyaklt yang diderita tidak termasuk di
dalam daftar tersebut di atas, penentuan kasus gawat atau tidak gawat ditentukan
oleh dokter yang menangani pasien.
Kegagalan sistem susunan saraf pusat, kardiovaskuler, pernafasan, dan
hipoglikemla dapat meyebabkan kematian dalam waktu yang singkat. Sedangkan
kegagalan sistem organ yang lain dapat meyebabkan kematian dalam waktu yang relatif lebih
lama.
Dengan demikian keberhasilan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat
(PPGD) dalam mencegah kematian dan cacat ditentukan oleh :
1. Kecepatan menemukan penderita gawat darurat
2. Kecepatan meminta pertolongan
3. Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberlkan :
a. Di tempat kejadlan
b. Dalam perjalanan ke rumah saklt
c. Pertolongan selanjutnya secara mantap dirumah saklt
Beberapa kriterla kasus yang tidak dapat ditangani di Rumah Sakit
Umum Luramay adalah sebagal berlkut :
a. Paslen dengan dlagnosls
1. TBC dengan XDR / MDR.
2. Gaduh Gellsah ec Psikiatri.
3. Gagal ginjal on HD.
4. CVA Hemorraghic peserta BPJS.
5. Kasus Orthopedi peserta BPJS.

5
6. HIV AIDS yang memerlukan ARV atau terapi definitif HIV
AIDS.
7. Kanker yang perlu konsultan hematoloil dan onkologi medis.
8. Kasus Urologl dengan kepesertaan BPJS.
9. Flu burung (kasus dengan hasll Laboratorlum penunjang
posltlf).
10. Flu babl (kasus dengan hasll Laboratorlum penunjang posltlf).
11. SARS (kasus dengan hasll Laboratorlum penunjang posltlf).
12. Paslen KLL lndlkasl bedah syaraf dengan kepesertaan BPJS.
b. Tldak ada DPJP yang bertugas kecuall paslen menghendakl atau
menyetujul dlrawat dokter laln atau aslsten DPJP.
c. Tldak tersedla bed, peralatan dan pemerlksaan yang sangat
dlperlukan oleh paslen tldak dltunda pengadaannya
d. Paslen BPJS dengan lndlkasl IRI.

2. SKRINING WILAYAH.
Skrlnlng blsa dllakukan saat paslen berada dl luar Rumah Saklt tempat asal
rujukan pailen, pada saat pasien ditransportail, dan pada saat pasien tiba dil RS
(IGDatauIRJ).

6
BAB III TATA
LAKSANA

Instalasl Gawat Darurat RSU Luramay yang menyelenggarakan


pelayanan gawat darurat selama 24 jam melaksanakan kegiatan skrining pasien
awal dl triage prlmer yang dllakukan sebagai peillaian awal kegawatdaruratan
pada setiap pasien yang datang dengan prosedur sebagal berlkut :
1. Petugas IGD merespon dengan cepat terhadap kedatangan paslen.
2. Skrlnlng awal dllakukan dalam waktu makslmal 3 menlt :
a. Petugas IGD melakukan penllalan kesadaran dengan menggunakan
krlterla Glascow Coma Score.
b. Petugas IGD melakukan penllalan jalan nafas paslen (airway), dengan
krlterla sebagal berlkut :
- Jalan nafas bebas (paslen bernafas dengan balk).
- Adanya suara tambahan.
- Adanya sumbatan/obstruksl jalan nafas total.
c. Petugas IGD melakukan penllalan pernafasan (breathing) dengan
menghltung frekuensl nafas, jlka dldapatkan paslen dengan kondlsl
kegawatan slstem pernafasan (hentl nafas, bradypnea, ataupun tachypnea)
maka paslen langsung dlbawa ke ruang resusltasl untuk penatalaksanaan
leblh lanjut.
d. Petugas IGD memasang pulse oximeter untuk pemerlksaan slrkulasl darah
(circulation) jlka dldapatkan :
- Heart rate tldak terdengar, cek pulsasl dan segera lakukan tlndakan
resusltasl jantung paru sesual dengan prosedur.
- Heart rate bradycardia ataupun tachycardia, paslen segera dlbawa ke
ruang resusltasl untuk penatalaksanaan leblh lanjut.
- Sa02 < 90%, paslen segera dlbawa ke ruang resusltasl untuk
penatalaksanaan leblh lanjut.
e. Petugas IGD menanyakan keluhan utama paslen jlka terdapat keluhan
yang potenslal mengancam nyawa (mlsalnya : kejang, kelemahan/
kelumpuhan anggota gerak, nyerl dada, sesak nafas, dan sebagalnya) maka

7
paslen segera dlbawa ke ruang resusltasl untuk penatalaksanaan leblh
lanjut.
f. Hasll pemerlksaan skrlnlng paslen awal dl trlase prlmer dltulls dl lembar
catatan medls IGD.
g. Jlka pada hasll skrlnlng paslen awal dl trlase prlmer dltemukan paslen
dengan kondlsl kegawatan yang potenslal dapat mengancam nyawa maka
tlndakan pemerlksaan terhadap paslen dllakukan sedemlklan rupa
sehlngga dapat dllakukan secara terlntegrasl dl ruang resusltasl untuk
penatalaksanaan leblh lanjut.
h. Jlka pada hasll skrlnlng paslen awal dl trlase prlmer dltemukan paslen
dengan kondlsl tldak ada tanda-tanda kegawatan yang potenslal dapat
mengancam nyawa maka tlndakan pemerlksaan terhadap paslen dllakukan
dl tempat perlksa I tempat observasl sesual dengan kondlsl kllnlsnya
(kasus bedah I non-bedah I obstetrl dan glnekologl).
l. Lakukan tes pemerlksaan dlagnostlk untuk kasus :
- Flu burung.
- Flu babl.
- SARS.
Jlka dltemukan pemerlksaan dlagnostlk laboratorlum dengan hasll Posltlf,
maka paslen dltransfer ke RS laln.

8
BAB IV
DOKUMENTASI

Keglatan skrlnlng paslen awal dl trlase prlmer dl Instalasl Gawat Darurat


RSU Luramay didokumentasikan setlap hari dl lembar catatan medls IGD yang
sudah dltentukan.

Anda mungkin juga menyukai