Dewi Wulandari1 2
1
Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia
2
Universitas Diponegoro
hani_wulan84@yahoo.co.id
: Immunization is one of the public health response is very important because it can protect
program, including some of the mothers in the village Godog which is also the wives of local religious
knowledge and perceptions of mothers on basic immunization toddlers that includes understanding,
immunization of infants as germs enter our bodies in a healthy child. Immunization useless, even harmful
Polio, Measles, and BCG. According to them, the diseases should not be prevented by immunization,
Abstrak: Imunisasi merupakan salah satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting karena
dapat melindungi balita dari berbagai macam penyakit. Namun, ternyata tidak semua lapisan masyarakat
juga merupakan istri-istri dari tokoh-tokoh agama setempat yang memiliki pengaruh cukup besar.
imunisasi dasar balita yang meliputi pengertian, tujuan, manfaat, jenis, dan asal bahan-bahan vaksin.
Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dilakukan terhadap
memasukkan kuman penyakit ke dalam tunuh anak yang sehat. Imunisasi tidak bermanfaat, bahkan
berbahaya bagi kesehatan anak. Macam-macam imunisasi dasar yang mereka ketahui adalah imunisasi
imunisasi, melainkan dengan mengkonsumsi bahan-bahan alami dan menghindari bahan-bahan kimia
buatan. Mereka menolak imunisasi karena meragukan kehalalan vaksin.
Kata kunci : pengetahuan, persepsi, ibu, menolak, imunisasi dasar
I. PENDAHULUAN
imunisasi akan terlindungi dari berbagai penyakit seharusnya mendapat imunisasi dasar lengkap
sehingga antibodi yang terbentuk lebih banyak lengkap bayi di Jawa Tengah dari semua antigen
dan dalam waktu yang lebih cepat. sudah mencapai target minimal nasional yaitu 85
Proses pembentukan antibodi untuk
melawan antigen secara alamiah disebut imunisasi peningkatan. Jumlah sasaran bayi pada tahun
alamiah. Sedangkan program imunisasi melalui 2015 adalah 577.226. Sedang cakupan masing-
pemberian vaksin adalah upaya stimulasi terhadap masing jenis imunisasi adalah sebagai berikut:
sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan
antibodi dalam upaya melawan penyakit dengan
tidak mendapatkan imunisasi dasar secara Di Dukuh Tulakan Desa Godog ada 14 orang
lengkap. Kelompok inilah yang disebut dengan dari 146 balita yang tidak mendapatkan imunisasi
drop out (DO) imunisasi. Bayi yang mendapatkan dasar dikarenakan ibunya menolak program
imunisasi DPT/HB1 pada awal pemberian imunisasi. Hal ini menjadi suatu masalah serius
karena jika tidak segera diatasi dikhawatirkan
drop out rate DPT/HB1- campak. angka tersebut akan semakin melonjak hingga
Indikator ini diperoleh dengan menghitung selisih
penurunan cakupan imunisasi campak terhadap sangat dimungkinkan karena kebanyakan dari ibu-
cakupan imunisasi DPT/HB1. ibu yang menolak imunisasi tersebut merupakan
imunisasi DPT/HB1-campak istri dari tokoh agama yang mempunyai pengaruh
besar di masyarakatnya. Tujuan penelitian adalah
lebih rendah dibandingkan tahun 2011 sebesar untuk mendeskripsikan pengetahuan dan sikap
DPT/HB1-campak menunjukkan ibu yang menolak pemberian imunisasi dasar
kecenderungan penurunan sejak tahun 2007 balita.
sampai dengan tahun 2013 yang artinya semakin
sedikit bayi yang tidak mendapatkan imunisasi II. METODE PENELITIAN
dasar secara lengkap. DO rate DPT/HB1-campak Penelitian ini menggunakan desain kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian
tersebut telah berhasil dipenuhi sejak tahun 2010 dilakukan terhadap ibu-ibu yang menolak
pemberian imunisasi dasar bagi balitanya di
Salah satu penyebab terjadinya drop out Dukuh Tulakan Desa Godog Kecamatan Polokarto
imunisasi adalah adanya penolakan terhadap
pemberian imunisasi dasar oleh sebagian pemilihan partisipan dilakukan dengan purposive
kalangan. Faktor yang mempengaruhi pemberian sampling. Partisipan sebanyak 6 (enam) ibu
imunisasi dasar lengkap yaitu pengetahuan ibu dengan kriteria:
1. Ibu yang masih mempunyai anak berusia di
Karakteristik Partisipan
Penelitian ini dilakukan terhadap 6 (enam) orang ibu yang menolak pemberian imunisasi dasar
balita di Desa Godog dengan karakteristik sebagai berikut:
Tabel 1. Karakteristik Responden
Jumlah
Responden Nama Jenis Kelamin Umur Pendidikan Pekerjaan
anak
R1 Ny. R Perempuan 28 tahun SMA Ibu Rumah Tangga 2
R2 Ny. F Perempuan 24 tahun SMA Ibu Rumah Tangga 2
R3 Ny. H Perempuan 25 tahun SMA Ibu Rumah Tangga 1
R4 Ny. N Perempuan 21 tahun SMA Ibu Rumah Tangga 1
R5 Ny. S Perempuan 25 tahun SMA Ibu Rumah Tangga 2
R6 Ny. I Perempuan 28 tahun SMA Ibu Rumah Tangga 2
itu haram
Barang haram tidak
Gambar 3. Skema Jenis imunisasi dasar
boleh dipakai sebagai
obat
Obat yang halal masih
banyak
b. Berbahaya Kuman dan virus itu
merusak tubuh
VAERS
bakteri yang dimatikan. Imunisasi Reporting System untuk mendeteksi
reaksi yang tidak diinginkan atau bulan; dan campak usia 9 bulan
imunisasi dasar balita menurut yang berupa air steril atau cairan
teori ada 5 yaitu imunisasi campak
hanya pada sekira 10-20 orang. Bila menolak pemberian imunisasi. Dalam
sebuah tanya jawab soal pandangan
fase uji II yang dilakukan pada orang Islam terhadap imunisasi pada anak
lebih banyak dengan jumlah ratusan.
lagi uji fase II b dan III yang diujikan mengatakan bahwa menggunakan
pada orang lebih banyak lagi. Setelah vaksin untuk meningkatkan
lulus uji III pun masih harus dipantau kekebalan tubuh adalah halal karena
keamanannya jika mulai dipasarkan. bertujuan untuk mencegah sesuatu
yang membahayakan (Immunization
membutuhkan proses panjang dan Advisory Centre University of
kompleks untuk kemudian bisa lolos Auckland, 2006). Qardawi lalu
dipasaran.
2. Persepsi ibu yang menolak pemberian
imunisasi dasar tersebut sudah digunakan sejak
a. Persepsi ibu tentang imunisasi dasar lama di seluruh dunia termasuk
dan penyakit yang dapat dicegah oleh lebih dari 50 negara muslim.
Persepsi ibu-ibu tersebut Vaksin tersebut terbukti efektif untuk
tentang penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi dasar ada ahli agama Islam terutama dari
adalah juga berbahaya bagi balita Universitas di Mesir yang keberatan
untuk menggunakan vaksin ini.
cara pencegahannya tidak harus
dengan imunisasi. Mereka lebih suka sebagai satu-satunya industri vaksin
dengan bahan-bahan yang alami di Indonesia sudah memperoleh
3.
V. SIMPULAN
Padang Tahun 2013. Jurnal Kesehatan
1. Pengetahuan ibu-ibu yang menolak
Andalas. 2014; 3(2). http://jurnal.fk.unand.
pemberian imunisasi dasar balita tidak
ac.id.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. 2014.
imunisasi dasar balita adalah upaya
pencegahan terhadap berbagai macam
Tahun 2014. http://www.depkes.go.id/
penyakit tertentu bagi bayi dan anak usia
di bawah lima tahun yang diberikan dengan
KAB_KOTA_2014/3311_Jateng_Kab_
Sukoharjo_2014.pdf
bahan kimia dan agen penyebab penyakit
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2015.
lainnya dalam jumlah sedikit sehingga tidak
sampai menimbulkan gejala penyakit.
www.dinkesjatengprov.go.id.
2. Ibu-ibu tersebut memandang bahwa
New vaccines technology.
imunisasi bukanlah cara yang terbaik
http://61.183.207.199/suite/resource/
untuk mencegah penyakit. Imunisasi itu
download.do?key=1754864
Pengantar Ilmu Keperawatan
mendatangkan penyakit bagi anak. Mereka
Jakarta: Salemba Medika.
lebih suka dengan cara mengkonsumsi
Immunization Advisory Centre University of
bahan-bahan alami serta menjauhi makanan
Auckland. 2006.
yang mengandung bahan pewarna dan
and immunization.http://www.immune.
pengawet serta bahan kimia buatan lainnya.
org. nz/ sit e_resources/Prof essionals/
Vaccinology/The_infant_immune_system_
and_immunisation.pdf Keperawatan Anak. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Indonesia Tahun 2013. www.depkes.go.id
Komisi Fatwa MUI. 2005.
.
Faktor yang mempengaruhi
penolakan ibu terhadap pemberian imunisasi
dasar lengkap di wilayah puskesmas
kamoning kabupaten sampang tahun
airlangga).
Faktor yang Mempengaruhi
Ibu dalam Ketidakikutsertaan Balitanya
Surabaya
Airlangga).