Anda di halaman 1dari 3

MEROKOK ADALAH HAL YANG TIDAK BAIK

JADI KALO BISA JANGAN MEROKOK


BISA MENINGGAL SIA SIA

Tipe perokok

Tipe perokok merokok dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1. Perokok aktif

Perokok ini adalah orang-orang yang langsung menghisap atau

mengkonsumsi rokok. Dalam kehidupan sehari-hari sering menjumpai

orang yang merokok disekitar kita, seperti di kantor, di pasar, tempat

umum lainnya atau dalam rumah tangga kita sendiri.

2. Perokok pasif

Perokok ini adalah orang yang tidak merokok tetapi terpaksa menghisap

rokok. Hal ini bisa terjadi pada saat perokok aktif mengeluarkan asap

A. Peran keluarga dan lingkungan sekitar terhadap kemajuan kondisi penderita


diabetes mellitus
Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam
meningkatkan derajat kesehatan komunitas. Apabila tercipta keluarga yang sehat, maka
akan tercipta komunitas yang sehat pula. Masalah kesehatan yang dialami oleh salah
satu anggota keluarga, mengakibatkan berpengaruh terhadap sistem keluarga tersebut.
Dan secara tidak langsung turut mempengaruhi komunitas, bahkan komunitas yang lebih
luas (global). Keluarga menjadi salah satu bagian terpenting dalam mencapai suatu
keberhasilan kemandirian keluarga. Keluarga memiliki peranan yang penting dalam
memberikan motivasi, dukungan dan perawatan pada anggota keluarganya yang
menderita Diabetes mellitus. Oleh karena itu, perawat harus bisa memberikan informasi
dan pemahaman kepada keluarga secara menyeluruh, baik faktor risikonya,
diagnosanya, penanganannya maupun komplikasinya. Hal penting yang harus
diperhatikan keluarga dalam perawatan mandiri pasien diabetes mellitus adalah:
1. Perencanaan pola makan dan diet yang tepat
Kelurga harus bisa mengontrol pola makan untuk diet yang seimbang, jadwal
makan yang teratur serta jenis makanan yang dimakan bervariasi yang kaya nutrisi dan
rendah karbohidrat.
2. Monitoring kadar gula darah
Keluarga harus melakukan tes kadar gula darah secara berkala yaitu pada saat
sebelum sarapan pagi dan sebelum makan malam. Pada pemeriksaan kadar gula darah di
rumah, perlu diketahui langkah-langkah di bawah ini:
a. Setelah mencuci tangan, masukkan test strip ke alat ukur gula darah.
b. Tusuk ujung jari dengan jarum yang disediakan agar mengeluarkan darah.
c. Remas atau pijat jari sampai keluar darah (ukuran sampel darah yang
diperlukan berbeda-beda tergantung alat ukurnya).
d. Pegang dan tahan ujung test strip sampai darah menetes pada test strip, dan
tunggu hasilnya.
e. Kadar glukosa darah akan muncul di layar alat ukur.
3. Olahraga dan latihan
Peran keluarga dalam hal ini mengajak penderita untuk berolahraga karena Olah
raga akan memperbanyak jumlah dan meningkatkan aktivitas reseptor insulin dalam
tubuh penderita. Kegiatan ini juga membantu untuk mengontrol kadar gula dan
meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah.
4. Pengobatan yang teratur
Monitoring dari efek samping obat yang diminum oleh penderita harus dilakukan.
Hal ini dapat dilakukan oleh penderita sendiri dan dibantu oleh anggota keluarga yang
tinggal bersamanya.
5. Menghindari stress yang berlebihan
Stress dapat meningkatkan kadar gula darah dan tekanan darah. Keluarga harus
bisa menjaga dan mengontrol emosi penderita agar selalu dalam keadaan tenang.

Selain keluarga, lingkungan sekitar penderita juga harus dalam keadaan nyaman.
Lingkungan sekitar berperan penting dalam kemajuan kondisi penderita karena
lingkungan yang tenang dan juga nyaman bisa mengontol penderita untuk tidak
mengalami stress yang bisa meningkatkan kadar gula dan tekanan darah penderita.

B. Pengaruh edukasi kesehatan terhadap tingkat kemandirian keluarga penderita


diabetes melitus
Edukasi kesehatan adalah proses pemberian informasi dan juga pemahaman yang
benar untuk pasien dan keluarga. Edukasi kesehatan menggunakan metode pedoman,
konseling, dan intervensi perilaku untuk meningkatkan pengetahuan mengenai diabetes
dan meningkatkan ketrampilan individu dan keluargadalam mengelola penyakit
Diabetes Mellitus. Sehingga dengan memberikan edukasi kesehatan bagi pasien dan
keluarga dapat membantu keluarga untuk lebih mengetahui peran yang harus
dilakukannya dengan benar terhadap penderita agar tidak terjadi komplikasi yang lebih
lanjut.
utama yang dihisap perokok itu sendiri dan yang keluar ke udara sehingga

terhisap oleh orang-orang yang ada di sekitar perokok. (Purba, 2009)

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi seseorang merokok

Menurut UDHHS (2012) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

seseorang tersebut merokok yaitu :

a. Faktor sosial demografi

Faktor ini berhubungan dengan status sosial-ekonomi remaja, tantangan

dari perkembangan remaja tersebut, jenis kelamin dan ras/etniknya .

b. Faktor lingkungan

Faktor ini dapat dilihat dari akseptabilitas dan ketersediaan dari produk

tembakau, variabe interpersonal, variabel lingkungan yang dirasakan

c. Faktor perilaku

Faktor ini dilihat dari prestasi akademik yang dicapai, masalah pada

tingkah lakunya, pengaruh dari teman sebaya, partisipasi dalam aktivitas-

aktivitas, dan kemampuan perilaku.

d. Faktor individual

Faktor ini dapat dilihat dari pengetahuan tentang penggunaan tembakau

secara jangka panjang, harapan kegunaan dari penggunaan tembakau, dan

yang berhubungan dengan harga diri dan personalitasnya.

e. Tingkah laku sebenarnya yang relatif terhadap penggunaan tembakau

Faktor ini dapat dilihat dari niat peserta untuk merokok dan dari status

merokok pasien.

Anda mungkin juga menyukai