Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajar : Keperawatan Medikal Bedah

Pokok Bahasan : ROM aktif dan pasif

Sub Pokok Bahasan : Latihan ROM aktif dan pasif pada klien tetraparase atau
kelumpuhan

Hari/Tanggal : Jumat, 06 juli 2019

Waktu : 10.00 WIB - selesai

Penyuluh : Halisna Wati

Tempat : Ruang Angsoka

I. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan/pendidikan kesehatan
maka penerima manfaat mampu mengetahui dan mengerti tentang
latihan ROM dan latihan kekuatan otot
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan
selama 1 x 45 menit penerima manfaat mampu:
a. Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif
anggota gerakan atas
b. Mendemonstrasikan latihan pasif anggota gerak bawah
c. Mendemontrasikan latihan aktif anggota gerak atas
d. Mendemontrasikan latihan aktif anggota gerak bawah
e. Mendemosntrasikan latihan pergerakan otot dan sendi

1
II. Sasaran
Sasaran ditujukan pada Ny.S

III. Strategi Pelaksanaan


Hari dan tanggal pelaksanaan : Jumat, 06 Juli 2019
Waktu : 10.00 WIB – Selesai
Tempat : Ruang angsoka

IV. Metode
1. Ceramah
2. Demontrasi
3. Diskusi/ tanya jawab

V. Susunan Acara
Tahap Kegaiatan Waktu
Pembukaan 1. Mengucapkan salam 5 menit
2. Penyampaian maksud dan tujuan
pertemuan sesuai kontrak waktu
Proses 1. Mendemonstrasikan dengan benar latihan 30 menit
gerakan pasif anggota gerakan atas
2. Mendemonstrasikan latihan pasif anggota
gerak bawah
3. Mendemontrasikan latihan aktif anggota
gerak atas
4. Mendemontrasikan latihan aktif anggota
gerak bawah
5. Mendemonstrasikan latihan pergerakan
otot dan sendi
Penutup 1. Melakukan evaluasi demonstrasi latihan 10 menit
gerak aktif dan pasif

2
2. Menutup pertemuan dan mengucapkan
salam
3. Kontrak waktu untuk pertemuan
selanjutnya

VI. Media
Leaflet

VII. Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi Struktur
Penerima manfaat dapat mengikuti latihan ROM dan kekuatan otot
dengan baik
2. Evaluasi Proses
a. Penerima manfaat bersedia mengikuti latihan ROM dan
kekuatan otot dengan baik dan benar sesuai dengan kontrak
waktu yang telah dibuat
b. Penerima manfaat dapat mengulang apa yang sudah
diajarkan meskipun tidak sepenuhnya mengingat
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan latihan ROM dan latihan kekuatan otot berjalan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b. Adanya kesepakatan antara penerima manfaat dengan
penyuluh dalam melaksanakan implementasi keperawatan
selanjutnya.

3
TINJAUAN TEORI

I. Definisi ROM
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan
massa otot dan tonus ototdan sebagai dasar untuk menetapkan adanya
kelainan ataupun untuk menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal.

II. Jenis ROM


1. ROM Pasif
Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang di lakukan penerima
manfaat dengan bantuan perawat setiap-setiap gerakan. Indikasi
latihan pasif adalah penerima manfaat semikoma dan tidak sadar,
penerima manfaat dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu
melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan
mandiri, penerima manfaat tirah baring total atau penerima manfaat
dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang
gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan
persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif
misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki penerima
manfaat.
2. ROM Aktif
Latihan ROM aktif adalah perawat memberikan motivasi, dan
membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara
mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal. Hal ini untuk
melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara
menggunakan otot-ototnya secara aktif.

4
III. Tujuan ROM
1. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Merangsang sirkulasi darah
4. Mencegah ke lainan bentuk

IV. Prinsip Dasar Latihan ROM


1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali
sehari
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan
penerima manfaat
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur
penerima manfaat, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah
baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah
leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada
bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi
atau perawatan rutin telah di lakukan.

V. Manfaat ROM
1. Meningkatkan mobilisasi sendi
2. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
3. Meningkatkan massa otot
4. Mengurangi kehilangan tulang
5. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam
melakukan pergerakan
6. Mengkaji tulang sendi, otot
7. Mencegah terjadinya kekakuan sendi

5
8. Memperlancar sirkulasi darah
9. Memperbaiki tonus otot

VI. Latihan Pasif Anggota Gerak Atas


1. Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu :
a. Tangan satu penolong memegang siku, tangan lainnya
memengang lengan.
b. Luruskan siku naikan dan turunkan legan dengan siku tetap
lurus
2. Gerakan menekuk dan meluruskan siku :
Pegang lengan atas dengan tangan satu, tangan lainnya menekuk
dan meluruskan siku
3. Gerakan memutar pergelangan tangan :
a. Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan yang
lainnya menggenggam telapak tangan penerima manfaat
b. Putar pergelangan tangan penerima manfaat ke arah luar
(terlentang) dan ke arah dalam (telungkup)
4. Gerakan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan:
a. Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan lainnya
memegang pergelangan tangan penerima manfaat
b. Tekuk pergelangan tangan ke atas dan ke bawah
5. Gerakan memutar ibu jari:
Pengang telapak tangan dan keempat jari dengan tangan satu,
tangan lainnya memutar ibu jari tangan
6. Gerakan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
Pegang pergelangan tangan dengan tangan satu, tangan yang
lainnya menekuk dan meluruskan jari-jari tangan

6
VII. Latihan pasif anggota gerak bawah
1. Gerakan menekuk dan meluruskan pangkal paha
a. Pegang lutut dengan tangan satu, tangan lainnya memegang
tungkai
b. Naikkan dan turunkan kaki dengan lutut yang lurus
2. Latihan aktif anggota gerak atas dan bawah
a. Latihan I
 Angkat tangan yang lumpuh menggunakan tangan
yang sehat ketas
 Letakan kedua tangan diatas kepala
 Kembalikan tangan ke posisi semula
b. Latihan II
 Angkat tangan yang lumpuh melewati dada ke arah
tangan yang sehat
 Kembalikan ke posisi semula
c. Latihan III
 Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan
yang sehat ke atas
 Kembalikan ke posisi semula
d. Latihan IV
 Tekuk siku yang lumpuh mengunakan tangan yang
sehat
 Luruskan siku kemudian angkat ketas
 Letakan kembali tangan yang lumpuh ditempat
tidur.
e. Latihan V
 Pegang pergelangan tangan yang lumpuh
mengunakan tangan yang sehat angkat keatas dada
 Putar pengelangan tangan ke arah dalam dan ke arah
luar

7
f. Latihan VI

 Tekuk jari-jari yang lumpuh dengan tangan yang


sehat kemudian luruskan
 Putar ibu jari yang lemah mengunakan tangan yang
sehat
f. Latihan VII
 Letakan kaki yang seht dibawah yang lumpuh
 Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung kaki
yang sehat dibawah pergelangan kaki yang lumpuh
 Angkat kedua kaki ketas dengan bantuan kaki yang
sehat, kemudian turunkan pelan-pelan.
g. Latihan VIII
 Angkat kaki yang lumpuh mengunakan kaki yang
sehat ke atas sekitar 3 cm
 Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu
sisi kemudian ke sisi yang satunya lagi
 Kembali ke posisi semula dan ulang sekali lagi
h. Latihan IX
 Anjurkan penerima manfaat untuk menekuk
lututnya, bantu pengang pada lutut yang lumpuh
dengan tangan Satu
 Dengan tangan lainnya penolong memegang
pingang penerima manfaat
 Anjurkan penerima manfaat untuk memegang
bokongnya
 Kembali keposisi semula dan ulangi sekal

8
DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A. & Perry, Anne Griffin (2010). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan, Edisi 4. Jakarta: EGC

Warfield, Carol . 2011 . Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui Terapi Medis .
Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Depkes RI, 2011. Penerapan Proses Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan
Sistem Muskuloskeletal. Jakarta. Bakti Husada.

Anda mungkin juga menyukai