2. Metode Izod
Dalam pengujian impact dengan metode izod, spesimen dibuat sesuai dengan
bentuk dan dimensi yang standar pada pengujian. Spesimen dijepit pada salah satu
ujungnya tepat dibibir takikan, posisi tidak dengan material yang ductile. Pembebanan
ini banyak digunakan di Inggris.
Perbedaan metode charpy dan metode izod terletak pada besar ukuran sampel,
posisi takik, arah pembebanan dan peletakan sampel. Metode charpy menggunakan
sampel berukuran 10 x 10 x 45 (mm), posisi takik berada di tengah-tengah, arah
pembebanan dari belakang takik dan sampai tidak dijepit, sedangkan metode izod
menggunakan sampel berukuran 10 x 10 x 75 (mm), posisi takik 28 mm dan salah
satu ujung sampel, arah pembebanan dari depan takik dan smapel dijepit.
3.1.2 Tipe dan Macam Notch Pada Spesiment Impact Pukul Takik
a. V notch
Bentuk notch-nya seperti huruf V.
b. U notch
Bentuk notch-nya seperti huruf U.
Dalam percobaan yang sering dugunakan adalah V notch dalam uji impact charpy
karena :
1. Mudah digunakan.
2. Benda ujinya kecil.
3. Murah.
4. Pengujian dilakukan dalam suhu ruang, sedangkan uji impact charpy yang
menggunakan notch yang berbentuk U dan key hole akan mengalamai kesulitan pada
kekuatan notchnya.
5. Karena pada notch-nya yang berbentuk huruf V terjadi pemusatan tegangan sehingga
material lebih cepat patah.
b. Kadar Karbon
Semakin tinggi kadar karbon maka impact strengthnya semakin rendah karena sifat
karbon adalah getas dan keras. Tegangan sendiri berhubungan dengan uji tarik karena
semakin tinggi kadar karbon semakin rendah impact strengthnya.
c. Temperatur Pemanasan
Dengan naiknya suhu pemanasan maka kemungkinan ikatan antar atom penyusun
material akan terbentuk lebih banyak dan merata. Sehingga keuletan material akan
semakin tinggi dan tentunya akan meningkatkan kekuatan impact-nya.
d. Homogenitas
Homogenitas berpengaruh pada gaya ikatan antar atom. Sehingga berpengaruh
pada harga impact strengthnya. Semakin tinggi tingkat homogenitas suatu material maka
semakin tinggi pula harga impact strength-nya.
e. Perlakuan Panas
Proses heat treatment yang beda akan menyebabkan sifat material yang berbeda.
Begitu pula dengan impact strengthnya karena dari masing-masing heat treatment
menghasilkan perubahan yang berbeda-beda dari sifat mekaniknya.
f. Tensile Streght
Bahan atau spesimen dengan tensile strength yang tinggi akan memiliki impact
strength yang rendah. Hal ini menunjukkan tensile strength berbanding denga impact
strength.
g. Unsur Paduan
Baja dengan paduan yang berbeda akan menyebabkan susuanan atom yang
berkaitan dengan logam induknya, karena susunanya berbeda dari sifat mekanik. Baja
karena paduan yang berbeda paduan ini memengaruhi nilai impact strengthnya unsur
paduan yang dapat bersenyawa antara lain: Nikel, Kromium, dan Mangan.
h. Kekerasan
Semakin tinggi tingkat kekerasan maka nilai impact strengthnya semakin rendah
karena semakin tinggi kekerasan material cenderung bersifat semakin getas.
i. Ketebalan Bahan
Untuk uji impact charpy mempunyai kekurangan pada ukuran benda yang kecil
dan sering tidak menyerupai keadaan sebenarnya. Pada suhu tertentu, benda uji standar
menunjukkan energi impact yang tinggi namun benda yang sama di struktur menunjukkan
sifat ketangguhan rendah dan impact strength rendah.