Anda di halaman 1dari 23

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Kami dapat menyelesaikan karya inovasi dengan judul “Aplikasi Sumur
Resapan di Barata Indonesia ditinjau dari Hidrologi dan Hidrolika”.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah adalah untuk menyalurkan gagasan dan
ide sebagai media pengembangan di lingkungan perusahaan PT. Barata Indonesia ,
serta menambah wawasan tentang topik pembahasan diatas bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Djarno Adrijanto selaku
General Manajer Biro Engineering dan Bapak Ir. Eko Subagyo selaku pembimbing
yang telah memberikan dukungan, wawasan dan masukan demi terselesaikannya
penulisan makalah ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Gresik, 29 Oktober 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep drainase yang secara umum diterapkan di hampir seluruh pelosok wilayah saat
ini adalah konsep drainase konvensional, dimana konsep tersebut sudah mulai dievaluasi.
Konsep ini memiliki paradigma penanganan drainase dengan prinsip bahwa seluruh air hujan
yang jatuh di suatu wilayah harus secepat-cepatnya dibuang ke sungai/saluran drainase. Jika
semua air hujan dialirkan secepat-cepatnya ke sungai tanpa diupayakan agar air mempunyai
waktu cukup untuk meresap ke dalam tanah, semakin lama akan berakibat fatal karena sungai-
sungai akan menerima beban yang melampaui kapasitasnya, sehingga meluap dan dapat
mengakibatkan terjadinya genangan.
Beberapa upaya penanganan drainase seperti normalisasi sungai dan saluran drainase
atau perbaikan dan penambahan saluran hanya dapat menanggulangi permasalahan drainase
untuk jangka pendek. Oleh karena itu diperlukan upaya penanganan yang tidak hanya
memecahkan permasalahan drainase dalam jangka pendek, tetapi juga dapat menangani
permasalahan drainase secara terintegrasi. Perencanaan drainase perlu memperhatikan fungsi
drainase yang dilandaskan pada konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan. Salah
satu penanganannya adalah menggunakan sumur resapan. Konsep ini berkaitan langsung
dengan usaha konservasi sumber daya air, yang prinsipnya adalah mengendalikan air hujan
supaya dapat meresap ke dalam tanah dan tidak banyak terbuang sebagai aliran permukaan.
Metode sumur resapan juga memiliki tujuan untuk memperpendek perjalanan air yang
dibuang ke badan air atau sungai dengan cara membuang air limpasan tersebut ke suatu
sumuran/penampungan yang dapat meresapkan air permukaan ke dalam tanah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini
dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Berapa nilai frekuensi hujan rencana, intensitas hujan, dan debit rancangan yang
digunakan untuk desain?
2. Berapa jumlah dan dimensi sumur resapan yang direncanakan?
3. Bagaimana konstruksi sumur resapan yang direncanakan?

1
1.3 Batasan Masalah
Untuk memfokuskan pembahasan pada tujuan dan manfaat penelitian, maka penelitian
ini dibatasi pada hal-hal berikut ini :
1. Daerah/lokasi penelitian adalah lingkungan kantor PT Barata Indonesia (Persero) Jalan
Veteran nomor 241 Kabupaten Gresik (baik kantor maupun workshop dan prasarana
pendukungnya) yang sekaligus menjadi batasan untuk penentuan Daerah Aliran Sungai.
2. Analisa hidrologi digunakan untuk menentukan frekuensi hujan rencana, intensitas hujan,
dan debit rancangan.
3. Data sekunder berupa data curah hujan bersumber dari Dinas Pengairan, sedangkan data
primer didapakan langsung melalui pengamatan di lapangan.
4. Tidak membahas AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) sebagai
konsekuensi pembangunan konstruksi.
5. Tidak membahas analisis ekonomi.
6. Tidak membahas sosial dan budaya.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menentukan intensitas hujan rancangan periode ulang 2, 5, 10, dan 25 tahun
2. Memberikan dimensi dan kuantitas sumur resapan untuk drainase yang berwawasan
lingkungan di kantor dan workshop PT Barata Indonesia (Persero) Jln Veteran no. 241
Gresik
Sedangkan manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Pelestarian sumber daya air tanah, perbaikan kualitas lingkungan, dan membudayakan
kesadaran lingkungan
2. Menjaga keseimbangan air di dalam tanah
3. Mengurangi limpasan permukaan (surface run-off) dan erosi tanah
4. Menurunkan pencemaran air tanah

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Siklus Hidrologi


Perlu kita ketahui bahwa jumlah/volume air di bumi ini adalah tetap/konstan, hanya saja
berbeda wujud dan tempatnya, karena air mempunyai sifat khusus yaitu sangat mudah
berubah wujud. Air dapat dijumpai di planet bumi dalam tiga bentuk, yaitu padat, cair, dan
gas. Ketiga wujud air ini berperan sangat penting dalam siklus hidrologi.
Laut merupakan tempat penampungan air terbesar di bumi. Sinar matahari yang
dipancarkan ke bumi memanaskan suhu air di permukaan laut, danau, badan air lainnya, atau
air yang terikat pada permukaan tanah di permukaan bumi. Kenaikan suhu memacu perubahan
wujud air dari cair menjadi gas. Molekul air dilepas menjadi gas. Ini dikenal sebagai proses
evaporasi. Air yang terperangkap di permukaan tanaman juga berubah wujud menjadi gas
karena pemanasan oleh sinar matahari. Proses ini dikenal sebagai transpirasi. Air yang
menguap melalui proses evaporasi dan transpirasi selanjutnya naik ke atmosfer membentuk
uap air.
Uap air di atmosfer selanjutnya menjadi dingin dan terkondensasi membentuk awan
(clouds). Kondensasi terjadi ketika suhu udara berubah. Air akan berubah bentuk jika suhu
berfluktuasi. Sehingga, jika udara cukup dingin, uap air terkondensasi menjadi partikel-
partikel di udara membentuk awan. Awan yang terbentuk selanjutnya dibawa oleh angin
mengelilingi bumi, sehingga awan terdistribusi ke seluruh penjuru dunia. Ketika awan sudah
tidak mampu lagi menampung air, awan melepas uap air yang ada di dalamnya ke dalam
bentuk presipitasi, yang dapat berupa salju, hujan, dan hujan es.
Selanjutnya, sebagian air hujan yang jatuh ke permukaan bumi diserap (intercepted)
oleh permukaan tanaman, sisanya akan mengalir di permukaan tanah sebagai aliran
permukaan (surface run-off). Aliran permukaan selanjutnya mengalir melalui sungai menjadi
debit sungai (steam flow) atau tersimpan di permukaan tanah dalam bentuk danau (fresh water
storage). Sebagian lagi masuk ke dalam tanah melalui proses infiltrasi dan sebagian lagi
mengalir di dalam lapisan tanah melalui aliran air tanah (sub surface flow). Pada lokasi
tertentu air yang mengalir di dalam tanah keluar sebagai mata air (spring) dan bergabung
dengan aliran permukaan (surface run-off). Lebih jauh lagi, air yang terinfiltrasi mungkin
dapat mengalami perkolasi ke dalam tanah menjadi aliran bawah tanah (ground water flow).
Siklus hidrologi ini berlangsung secra kontinyu untuk menyediakan air bagi makhluk hidup
di bumi. Tanpa proses ini tidak mungkin ada kehidupan di bumi.

3
Dengan demikian ada empat macam proses dalam daur ulang hidrologi, yaitu
presipitasi, evaporasi, infiltrasi, limpasan permukaan (surface run-off) dan limpasan air tanah
(subsurface run-off). Siklus hidrologi yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan dalam
sebuah gambar sebagai berikut :

Gambar 2.1 Siklus hidrologi

2.2 Hujan Areal


Untuk mengukur curah hujan area digunkan metode rata-rata area. Tinggi rata-rata
hujan didapatkan dengan mengambil nilai rata-rata hitung (arithmetic mean) pengukuran
hujan di pos-pos penakar hujan di dalam areal tersebut. Rumus untuk menghitungnya adalah
sebagai berikut :

𝑑 + 𝑑 + 𝑑 + ⋯+ 𝑑 𝑑
𝑑= =
𝑛 𝑛

Keterangan :
d = tinggi curah hujan rata-rata
d1, d2, . . . dn = tinggi curah hujan pada pos penakar 1, 2, . . . , n
n = banyaknya pos penakar

2.3 Analisis Frekuensi Hujan Rencana


Dalam analisis studi ini menggunakan distribusi Log Pearson tipe III. Garis besar
metode tersebut adalah sebagai berikut:
a. Ubahlah data hujan tahunan sebanyak n buah X1, X2, X3,…..Xn menjadi Log X1, Log
X2… Log Xn
4
b. Hitung nilai standard deviasinya dengan rumus berikut ini:
n

 log xi
i 1
log X =
n
n

 (log xi  log x)
i 1
2

Si =
n 1
c. Hitung koefisien kemencengan dengan rumus berikut ini:
n

(log xi  log x)
i 1
3

Cs =
(n  1)(n  2)si 2
d. Hitung logaritma debit dengan waktu balik yang dikehendaki dengan rumus:
Log Q = log X + G . Si
Nilai-nilai G dapat diambil dari tabel distribusi Log Pearson Type III untuk nilai-nilai Cs
positif dan negatif. Jadi dengan nilai Cs yang dihitung dan waktu balik yang dikehendaki
maka G dapat diketahui.
e. Cari anti log Q untuk mendapatkan besar curah hujan dengan waktu balik yang
dikehendaki.

2.4 Intensitas Hujan


Hujan rancangan merupakan usaha-usaha dalam suatu perencanaan dan perhitungan
yang memerlukan data hujan dalam satu hari (24 jam). Jadi data curah hujan atau intensitas
hujan adalah per satuan jam atau disebut juga hujan jam-jaman. Untuk mendapatkannya
dipakai metode rumus Mononobe sebagai berikut :

𝑅 24
𝐼=
24 𝑡
keterangan :
I = intensitas hujan (mm/jam)
t = waktu/durasi hujan (jam)
R24 = curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm)

2.5 Debit Rancangan


Formula yang digunakan untuk memperkirakan debit rancangan adalah dengan cara
metode rasional. Metode rasional dapat digunakan untuk menghitung debit puncak sungai atau
saluran namun dengan daerah pengaliran terbatas. Menurut goldman (1986) dalam Suripin
5
(2004), Metode Rasional dapat digunakan untuk daerah pengaliran < 300 Ha. Menurut Ponce
(1989) dalam Bambang T (2008), Metode Rasional dapat digunakan untuk daerah pengaliran
< 2,5 km2. Dalam Departemen PU, SK SNI M-18-1989-F (1989), dijelaskan bahwa Metode
Rasional dapat digunakan untuk ukuran daerah pengaliran < 5000 Ha.
Dalam Asdak (2002), dijelaskan jika ukuran daerah pengaliran > 300 Ha, maka ukuran
daerah pengaliran perlu dibagi menjadi beberapa bagian sub daerah pengaliran kemudian
Rumus Rasional diaplikasikan pada masing-masing sub daerah pengaliran. Dalam Montarcih
(2009) dijelaskan jika ukuran daerah pengaliran > 5000 Ha maka koefisien pengaliran (C) bisa
dipecah-pecah sesuai dengan tata guna lahan dan luas lahan yang bersangkutan. Dalam
Suripin (2004) dijelaskan penggunaan Metode Rasional pada daerah pengaliran dengan
beberapa sub daerah pengaliran dapat dilakukan dengan pendekatan nilai C gabungan atau C
rata-rata dan intensitas hujan dihitung berdasarkan aktu konsentrasi yang terpanjang.
Ide yang melatarbelakangi metode rasional adalah jika curah hujan dengan intensitas I
terjadi secara terus-menerus, maka laju limpasan langsung akan bertambah sampai mencapai
waktu konsentrasi (Tc). Waktu konsentrasi Tc tercapai ketika seluruh bagian DAS telah
memberikan kontribusi aliran di outlet.
𝑄 = 0,278 𝐶 . 𝐼 . 𝐴
keterangan :
Q = debit rancangan (m3/dtk)
C = koefisien run-off (tergantung pada karakteristik DAS)
I = intensitas curah hujan (jam)
A = luas DAS (km2)
Koefisien pengaliran (C), didefinisikan sebagai nisbah antara puncak aliran permukaan
terhadap intensitas hujan. Perkiraan atau pemilihan nilai C secara tepat sulit dilakukan, karena
koefisien ini antara lain bergantung dari :
1. Kehilangan air akibat infiltrasi, penguapan, tampungan permukaan
2. Intensitas dan lama hujan
Dalam perhitungan drainase permukaan, penentuan nilai C dilakukan melalui
pendekatan yaitu berdasarkan karakter permukaan. Sebagai contoh, dapat dilihat pada tabel.
Kenyataan di lapangan sangat sulit menemukan daerah pengaliran yang homogen. Dalam
kondisi yang demikian, maka nilai C dihitung dengan cara berikut :
∑ 𝐶𝐴
𝐶=𝐶 =
∑ 𝐴

6
Tabel 2.1 Koefisien pengaliran (C) untuk Rumus Rasional
Deskripsi lahan/karakter permukaan Koefisien pengaliran (C)
Business :
 Perkotaan 0,70 – 0,95
 Pinggiran 0,50 – 0,70
Perumahan :
 Rumah tinggal 0,30 – 0,50
 Multi unit, terpisah 0,40 – 0,60
 Multi unit, terpisah 0,60 – 0,75

 Perkampungan 0,25 – 0,40

 Apartemen 0,50 – 0,70

Perkerasan :
 Aspal dan beton 0,70 – 0,95
 Batu bata, paving 0,50 – 0,70
Halaman berpasir :
 Datar (2%) 0,05 – 0,10
 Curam (7%) 0,15 – 0,20
Halaman tanah :
 Datar (2%) 0,13 – 0,17
 Curam (7%) 0,18 – 0,22
Hutan :
 Datar 0 – 5% 0,10 – 0,40
 Bergelombang 5 – 10% 0,25 – 0,50
 Berbukit 10 – 30% 0,30 – 0,60

2.6 Metode Sumur Resapan


Sumur resapan dapat diartikan sebagai sumur dengan bentuk tertentu dengan
kedalaman tertentu untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke dalam tanah. Fungsi
utama sumur resapan untuk menampung air hujan yang jatuh ke bumi, baik melalui atap
bangunan, halaman maupun jalan kemudian memasukkannya kembali ke dalam tanah. Karena
itu sumur resapan juga berfungsi sebagai pengendali limpasan permukaan, melindungi air
tanah, serta menekan laju erosi.

7
Gambar 2.2 Tipikal Desain Sumur Resapan
Desain sumur resapan ditentukan berdasarkan kedalaman sumur resapan pada luas
atap rumah yang berbeda-beda. Beberapa parameter yang digunakan untuk menentukan
desain sumur resapan antara lain :
a. Kedalaman sumur resapan
Dapat dihitung dengan menggunakan Rumus Sunjoto. Rumus yang digunakan sebagai
berikut :
𝑄 −𝐹𝑥𝐾𝑥𝑇
𝐻= 1 − 𝑒𝑥𝑝
𝐹𝑥𝐾 𝐴
Keterangan :
H = kedalaman sumur resapan (m)
Q = debit rencana (m3/dtk)
T = durasi hujan dominan (dtk)
F = faktor geometrik
K = nilai permeabilitas (m/dtk)
A = luas penampang sumur (m2)
b. Volume sumur resapan
Dihitung dengan menggunakan rumus tabung sebagai berikut :
𝑉=𝜋𝑥𝑅 𝑥𝐻
Keterangan :
V = volume sumur resapan (m3)
R = radius hidrolik atau jari-jari sumur resapan (m)
H = kedalaman sumur resapan (m)
8
BAB III
ANALISIS PERHITUNGAN

3.1 Analisis Hidrologi


Analisis hidrologi mempunyai peranan yang sangat penting dalam hal pengelolaan
sumber daya air. Hasil dari analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya debit banjir
yang terjadi untuk digunakan sebagai dasar perencanaan. Analisis data hidrologi terhadap
curah hujan di derah penelitian terdiri dari beberapa tahapan untuk mencapai suatu hasil yang
optimal. Sebelum tahapan analisis dilakukan, terlebih dahulu diperlukan data pendukung yang
dapat membantu prose analisis. Adapun data-data yang dipakai dalam proses analisis adalah
data-data yng didapat dari instansi terkait yang dapat dipercaya.
3.1.1 Curah Hujan Rerata Daerah
Untuk menghitung nilai curah hujan daerah menggunakan metode aritmatik.
Pada penelitian ini, data curah hujan yang digunakan berasal dari 3 stasiun curah hujan
di sekitar daerah penelitian, yaitu Stasiun Bunder, Stasiun Cerme, dan Stasiun Suci.
Data curah hujan yang digunakan dari 3 stasiun tersebut adalah data hujan maksimum
tahunan dengan durasi selama 10 tahun, mulai tahun 2005 hingga tahun 2014.
Rumus untuk menghitung curah hujan rerata daerah adalah sebagai berikut :

𝑑 + 𝑑 + 𝑑 + ⋯+ 𝑑 𝑑
𝑑= =
𝑛 𝑛

Keterangan :
d = tinggi curah hujan rata-rata
d1, d2, . . . dn = tinggi curah hujan pada pos penakar 1, 2, . . . , n
n = banyaknya pos penakar
Sebagai contoh pada tahun 2005 nilai curah hujan maksimum pada Stasiun Bunder,
Cerme, dan Suci berurutan adalah 84,00 mm ; 23,00 mm ; 35,00 mm. Maka dengan
menggunakan rumus aritmatika diperoleh curah hujan rerata pada tahun 2005 sebagai
berikut :
84 + 23 + 35
𝑑= = 47,33
3
Jadi nilai curah hujan rerata daerah pada tahun 2005 sebesar 47,33 mm. Adapun hasil
perhitungan selanjutnya untuk rerata tahun 2006 hingga tahun 2014 akan disajikan
pada tabel 3.1 di bawah.

18
Tabel 3.1 Curah Hujan Rerata Daerah
Hujan Maksimum (mm) Jumlah Rata-rata
No. Tahun
St. Bunder St. Cerme St. Suci (mm) (mm)
1 2005 84,00 75,00 35,00 194,00 64,67
2 2006 101,00 54,00 24,00 179,00 59,67
3 2007 150,00 65,00 30,00 245,00 81,67
4 2008 76,00 43,00 19,00 138,00 46,00
5 2009 85,00 120,00 25,00 230,00 76,67
6 2010 103,00 70,00 35,00 208,00 69,33
7 2011 103,00 74,00 49,00 226,00 75,33
8 2012 27,00 88,00 33,00 148,00 49,33
9 2013 80,00 111,00 102,00 293,00 97,67
10 2014 100,00 77,00 51,00 228,00 76,00
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Jawa Timur

3.1.2 Analisis Frekuensi Hujan Rencana


Dari perhitungan curah hujan rata-rata daerah, selanjutnya dihitung frekuensi
hujan rencana dengan menggunakan metode Log Pearson III. Tahapan perhitungannya
adalah sebagai berikut:

1. Curah hujan rata-rata daerah diubah dalam bentuk logaritma.


Xi = 64,67 mm maka Log Xi = 1,810680

2. Menghitung logaritma rata-rata.


∑ 𝐿𝑜𝑔𝑋
𝐿𝑜𝑔𝑋 =
𝑛

18,327451
𝐿𝑜𝑔𝑋 =
10

𝐿𝑜𝑔𝑋 = 1,832745

3. Menghitung simpangan baku.

∑ 𝐿𝑜𝑔𝑋 − 𝐿𝑜𝑔𝑋
𝑆 =
𝑛−1

0,090085
𝑆 =
10 − 1

Si = 0,100047

19
4. Menghitung Koefisien kemiringan/kepencengan.

𝑛. ∑ 𝐿𝑜𝑔𝑋 − 𝐿𝑜𝑔𝑋
𝐶 =
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)𝑆

10𝑥(-0,003122)
𝐶 =
(10 − 1)(10 − 2)(0,100047)

𝐶 = -0,433056

5. Menghitung logaritma hujan rancangan dengan kala ulang tertentu (misalnya


untuk kala ulang 2 tahun).
𝐿𝑜𝑔𝑋 = 𝐿𝑜𝑔𝑋 + 𝐺. 𝑆

𝐿𝑜𝑔𝑋 = 1,832745 + (0,072) . -0,433056

𝐿𝑜𝑔𝑋 = 1,840

6. Menghitung antilog XT
𝐿𝑜𝑔𝑋 = 1,840

Maka XT adalah antilog dari 1,840, diperoleh nilai XT = 69,169

Tahapan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.2 dan 3.3.
Tabel 3.2 Perhitungan Parameter Statistik Log Pearson III
Xi
No. Tahun Log Xi (Log Xi - Log X)2 (Log Xi - Log X)3
(mm/hari)
1 2005 64,67 1,810680 0,000487 -0,000011
2 2006 59,67 1,775732 0,003251 -0,000185
3 2007 81,67 1,912045 0,006288 0,000499
4 2008 46,00 1,662758 0,028896 -0,004912
5 2009 76,67 1,884607 0,002690 0,000139
6 2010 69,33 1,840942 0,000067 0,000001
7 2011 75,33 1,876987 0,001957 0,000087
8 2012 49,33 1,693140 0,019489 -0,002721
9 2013 97,67 1,989746 0,024649 0,003870
10 2014 76,00 1,880814 0,002311 0,000111
Jumlah 696,333333 18,327451 0,090085 -0,003122
rerata Log Xi (Log X) 1,832745
koefisien asimetri (Cs) -0,433056
standart deviasi (s) 0,100047
Sumber : Hasil Perhitungan

20
Tabel 3.3 Perhitungan Frekuensi Curah Hujan Rencana
Kala Ulang Peluang Koefisien standart faktor Log Q Q
No. (T) asimetri deviasi frekuansi (Log X + G.s) (mm)
(tahun) (%) (Cs) (s) (G) (antilog Q)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 2 50 -0,433 0,100 0,072 1,840 69,169
2 5 20 -0,433 0,100 0,855 1,918 82,855
3 10 10 -0,433 0,100 1,226 1,955 90,242
4 25 4 -0,433 0,100 1,593 1,992 98,204
5 50 2 -0,433 0,100 1,815 2,014 103,359
6 100 1 -0,433 0,100 2,005 2,033 107,968
7 200 0,5 -0,433 0,100 2,170 2,050 112,169
Sumber : Hasil Perhitungan

3.1.3 Intensitas Hujan


Dalam penentuan intensitas hujan rancangan debit inflow pada sumur resapan
digunakan data curah hujan jam-jaman. Formula yang digunakan adalah Rumus
Mononobe.
Contoh perhitungan :
Data yang diketahui :
Intensitas hujan dengan periode ulang 2 tahun (R24) = 69,17 mm
Maka untuk lama hujan (t) = 1 jam, didapatkan :

𝑅 24
𝐼=
24 𝑡
69,17 24
𝐼=
24 1
𝐼 = 23,98 mm/jam
Dengan mengubah variabel t untuk masing-masing I24, hasil hujan harian untuk
periode ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, dan 200 tahun disajikan dalam tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4 Intensitas Hujan
Kala Durasi Hujan (jam)
R24
Ulang 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
2 69,17 38,07 23,98 18,30 15,11 13,02 11,53 10,40 9,52
5 82,85 45,60 28,72 21,92 18,10 15,59 13,81 12,46 11,40
10 90,24 49,66 31,29 23,87 19,71 16,98 15,04 13,57 12,42
25 98,20 54,04 34,05 25,98 21,45 18,48 16,37 14,77 13,51
50 103,36 56,88 35,83 27,35 22,57 19,45 17,23 15,54 14,22
100 107,97 59,42 37,43 28,56 23,58 20,32 17,99 16,24 14,85
200 112,17 61,73 38,89 29,68 24,50 21,11 18,69 16,87 15,43
Sumber : Hasil Perhitungan

21
Hasil yang diperoleh semakin besar periode ulang, menghasilkan intensitas
hujan rancangan yang semakin besar, sehingga jika pembuatan sumur resapan
mengunakan periode ulang yang besar maka menghasilkan sumur resapan yang lebih
dalam. Kondisi ini berbanding terbalik dengan durasi hujan, semakin lama durasi
hujan menghasilkan intensitas hujan rendah. Sedangkan semakin pendek durasi hujan
akan semakin tinggi, karena biasanya hujan deras berlangsung pada waktu singkat
sehingga konsentrasi hujan yang tinggi terdapat pada awal terjadinya hujan, kemudian
intensitas hujan akan melemah hingga kadang berhenti.
Gambar 3.1 Perbandingan Intensitas Hujan pada Setiap Kala Ulang

Intensitas Hujan
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

Kala ulang 2 Kala ulang 5 Kala ulang 10 Kala ulang 25


Kala ulang 50 Kala ulang 100 Kala ulang 200

Sumber : Hasil Perhitungan

3.1.4 Debit Rancangan


Debit rencana menggunakan intensitas hujan selama 1 jam, karena diperkirakan
lama hujan yang paling dominan di daerah penelitian memiliki durasi hujan 1 jam.
Koefisien limpasan untuk atap bangunan sebesar 0,95. Untuk periode ulang 5 tahun
didapatkan intensitas hujan sebesar 28,72 mm/jam. Maka didapat debit rancangan
sebagai fungsi dari luas atap bangunan
𝑄 = 𝑓(𝐴) , yaitu :
𝑄 = 0,278 𝑥 𝐶 𝑥 𝐼 𝑥 𝐴
𝑄 = 0,278 𝑥 0,95 𝑥 28,72 𝑥 𝐴
Hasil perhitungan debit rencana untuk setiap sumur resapan dapat dilihat pada tabel
lampiran.
Debit rencana dan luas atap memiliki hubungan berbanding lurus, karena
semakin luas atap menyebabkan debit rencana yang dihasilkan juga akan semakin

22
besar. Penyebab hal tersebut adalah karena atap yang paling luas dapat menampung
air hujan lebih banyak sehingga debit yang diperoleh akan semakin besar.

3.2 Analisis Desain Sumur Resapan


3.2.1 Kedalaman Sumur Resapan
Sebagai contoh perhitungan sumur resapan pada kantor pusat dengan debit kala
ulang 2 tahun, yaitu sumur resapan KP-1A dengan data-data sebagai berikut :
Debit = 0,0008 m3/dtk
Durasi hujan = 1 jam (3600 dtk)
Faktor geometrik = 2,00 (m)
Permeabilitas = 0,0000825 (m/dtk)
Asumsi menggunakan penampang lingkaran dengan jari-jari 0,75 m. Maka diperoleh
kedalaman sumur resapan 5,62 m. Perhitungan kedalaman sumur resapan untuk setiap
periode kala ulang, disajikan pada lampiran 3.
Semakin luas atap bangunan akan diperoleh kedalaman sumur resapan yang
lebih dalam dibandingkan dengan atap bangunan yang relatif lebih kecil. Kondisi
demikian dikarenakan bangunan yang memiliki luas atap yang besar akan
mendapatkan air hujan yang tertampung di atap juga besar, sehingga mengakibatkan
air yang dialirkan ke dalam sumur resapan juga semakin besar. Dalam hal ini fungsi
atap bangunan sama dengan DAS, sedangkan talang yang menampung air hujan
merupakan sungai yang mengalir. Semakin besar DAS, maka debit air yang mengalir
di sungai juga semakin besar pula.

3.2.2 Volume Sumur Resapan


Volume sumur resapan akan menentukan kapasitas maksimum air yang terdapat
di dalam sumur resapan, sehingga semakin besar volume sumur resapan maka wadah
untuk menampung air akan semakin besar. Perhitungan volume sumur resapan
menggunakan rumus tabung karena bentuk permukaan sumur resapan didesain dengan
bentuk lingkaran.
Untuk sumur resapan dengan periode ulang 2 tahun dengan jari-jari hidrolis 0,75
meter dan kedalaman sumur 6,62 meter, maka didapatkan volume sebesar 9,92 m3.
Perhitungan untuk periode ulang selanjutnya akan disajikan pada tabel lampiran 3.

23
3.3 Desain Sumur Resapan
Dinding sumur resapan menggunakan susunan beton berdiameter 1,50 meter yang
dilapisi semen, hal ini dilakukan agar air hujan yang masuk ke dalam sumur resapan tidak
meresap ke samping (luar dinding), melainkan dapat seluruhnya meresap ke dasar tanah.
Dasar sumur resapan sebaiknya menggunakan batu pecah setebal 30 cm. Batu pecah berfungsi
sebagai media pemecah energi (stilling basin) saat air masuk ke dalam sumur. Desain sumur
resapan ditampilkan pada gambar 3.2.
Letak sumur resapan sebaiknya berjauhan dengan septic tank maupun sumur gali. Jarak
minimal sumur resapan dengan septic tank minimal 5 meter, sedangkan jarak sumur resapan
dengan sumur gali minimal 3 meter. Selain itu jarak antara sumur resapan dengan pondasi
bangunan minimal 1 meter.

Gambar 3.2 Tipikal Sumur Resapan

24
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari seluruh analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan-kesimpulan
sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan nilai frekuensi hujan rencana digunakan rumus Log Pearson Tipe III,
selanjutnya nilai hujan rencana tersebut digunakan untuk memperoleh intensitas hujan.
Metode yang dipilh adalah Rumus Mononobe karena luas Daerah Aliran Sungai relatif
kecil, yaitu seluas atap bangunan. Sedangkan untuk memperoleh debit rancangan
menggunakan rumus rasional. Hasil dari ketiga analisis di atas adalah sebagai berikut :

Kala Hujan Intensitas Debit Renc.


Ulang Rancangan Hujan (KP-1A)

2 69,17 23,98 0,00078


5 82,85 28,72 0,00093
10 90,24 31,29 0,00101
25 98,20 34,05 0,00110
50 103,36 35,83 0,00116
100 107,97 37,43 0,00121
200 112,17 38,89 0,00126

2. Kuantitas atau jumlah sumur resapan untuk menampung air hujan di PT Barata Indonesia
(Persero) adalah 41 buah yang memenuhi syarat hidrolis dengan kedalaman bervariasi
antara 2,66 meter sampai dengan 7,62 meter. Sumur resapan didesain dengan bentuk
penampang lingkaran dengan jari-jari hidrolis 0,75 meter. Detail masing-masing dimensi
sumur resapan tersaji pada lampiran 3.
3. Sumur resapan dibuat dengan beton berdiameter 1,50 meter yang dilapisi semen agar air
yang masuk langsung meresap ke dalam tanah (tidak merembes ke luar dinding). Dasar
sumur resapan dilapisi batu pecah yang berfungsi untuk pemecah energi (stilling basin)
saat air masuk ke dalam sumur.

4.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami kemukakan disini adalah :
1. Adanya penelitian yang dapat memberikan suatu simulasi penyebaran air yang meresap
di sekeliling dinding sumur, dengan demikian mungkin dapat diketahui sampai dimana

25
pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar dan pengaruhnya terhadap stabilitas tanah serta
lebih jauh lagi mengenai analisis dampak lingkungan.
2. Kedalaman sumur resapan yang akan dibuat (tahap konstruksi) sebaiknya lebih besar dari
kedalaman sumur resapan hasil perhitungan, atau dilakukan pembulatan dimensi.
3. Harus dilakukan analisis hidrologi dan hidrolika untuk mengetahui kapasitas tampungan
saluran drainase pada lingkungan kantor.
4. Untuk mendukung agar lingkungan kantor tetap hijau dan asri, maka perlu dilakukan
penanaman pohon di lokasi-lokasi yang dirasa perlu. Dengan catatan tidak mengganggu
kegiatan pekerjaan, terutama di sekitar workshop.
5. Agar tidak jauh dari target pengelolaan lingkungan, tindak lanjut dalam pengelolaan dan
perbaikan wilayah dibutuhkan adanya pengumpulan data dengan metode yang tepat,
secara periodik dan terus-menerus, baik data hidroligi ataupun data klimatologi. Hal ini
tercapai dengan baik apabila ada kerjasama yang saling menunjang antara instansi yang
terkait di dalamnya serta peran aktif dari karyawan.

26
LAMPIRAN

Lampiran 1 - Tabel Log Pearson Type III

Lampiran 2 - Debit Rancangan Sumur Resapan Setiap Kala Ulang

Lampiran 3 - Dimensi Sumur Resapan


Lampiran 1 - Tabel Log Pearson Type III
Kala Ulang, T (Tahun)
1.01 1.25 2 5 10 25 50 100 200
Cs Probabilitas disamai atau dilampaui (%)
99 80 50 20 10 4 2 1 0.5
3 -0.667 -0.636 -0.396 0.420 1.180 2.278 3.152 4.051 4.970
2.9 -0.690 -0.651 -0.390 0.440 1.195 2.277 3.134 4.013 4.909
2.8 -0.714 -0.666 -0.384 0.460 1.210 2.275 3.114 3.973 4.847
2.7 -0.740 -0.681 -0.376 0.479 1.224 2.272 3.097 3.932 4.783
2.6 -0.769 -0.696 -0.368 0.499 1.238 2.267 3.071 3.889 4.718
2.5 -0.799 -0.711 -0.360 0.518 1.250 2.262 3.048 3.845 4.652
2.4 -0.832 -0.725 -0.351 0.537 1.262 2.256 3.023 3.800 4.584
2.3 -0.867 -0.739 -0.341 0.555 1.274 2.248 2.997 3.753 4.515
2.2 -0.905 -0.752 -0.330 0.574 1.284 2.240 2.970 3.705 4.444
2.1 -0.946 -0.765 -0.319 0.592 1.294 2.230 2.942 3.656 4.372
2 -0.990 -0.777 -0.307 0.609 1.302 2.219 2.912 3.605 4.398
1.9 -1.037 -0.788 -0.294 0.627 1.310 2.207 2.881 3.553 4.223
1.8 -1.087 -0.799 -0.282 0.643 1.318 2.193 2.848 3.499 4.147
1.7 -1.140 -0.808 -0.268 0.660 1.324 2.179 2.815 3.444 4.069
1.6 -1.197 -0.817 -0.254 0.675 1.329 2.163 2.780 3.388 3.990
1.5 -1.256 -0.825 -0.240 0.690 1.333 2.146 2.743 3.330 3.910
1.4 -1.318 -0.832 -0.225 0.705 1.337 2.128 2.706 3.271 3.828
1.3 -1.388 -0.838 -0.210 0.719 1.339 2.108 2.666 3.211 3.745
1.2 -1.449 -0.844 -0.195 0.732 1.340 2.087 2.626 3.149 3.661
1.1 -1.518 -0.848 -0.180 0.745 1.341 2.006 2.585 3.087 3.575
1 -1.588 -0.852 -0.164 0.758 1.340 2.043 2.542 3.022 3.489
0.9 -1.660 -0.854 -0.148 0.769 1.339 2.018 2.498 2.957 3.401
0.8 -1.733 -0.856 -0.132 0.780 1.336 1.993 2.453 2.891 3.312
0.7 -1.806 -0.857 -0.116 0.790 1.333 1.967 2.407 2.824 3.223
0.6 -1.880 -0.857 -0.099 0.800 1.328 1.939 2.359 2.755 3.132
0.5 -1.955 -0.856 -0.083 0.808 1.323 1.910 2.311 2.686 3.041
0.4 -2.029 -0.855 -0.066 0.816 1.317 1.880 2.261 2.615 2.949
0.3 -2.104 -0.853 -0.050 0.824 1.309 1.849 2.211 2.544 2.856
0.2 -2.175 -0.850 -0.033 0.830 1.301 1.818 2.159 2.472 2.763
0.1 -2.252 -0.846 -0.017 0.836 1.292 1.785 2.107 2.400 2.670
0 -2.326 -0.842 0.000 0.842 1.282 1.751 2.054 2.326 2.576
-0.1 -2.400 -0.836 0.017 0.846 1.270 1.716 2.000 2.252 2.482
-0.2 -2.472 -0.830 0.033 0.850 1.258 1.680 1.945 2.178 2.388
-0.3 -2.544 -0.824 0.050 0.853 1.245 1.643 1.890 2.104 2.294
-0.4 -2.615 -0.816 0.066 0.855 1.231 1.606 1.834 2.029 2.201
-0.5 -2.686 -0.808 0.083 0.856 1.216 1.567 1.777 1.955 2.108
-0.6 -2.755 -0.800 0.099 0.857 1.200 1.528 1.720 1.880 2.016
-0.7 -2.824 -0.790 0.116 0.857 1.183 1.488 1.663 1.806 1.926
-0.8 -2.891 -0.780 0.132 0.856 1.166 1.448 1.606 1.733 1.837
-0.9 -2.957 -0.769 0.148 0.854 1.147 1.407 1.549 1.660 1.749
-1 -3.022 -0.758 0.164 0.852 1.128 1.366 1.492 1.588 1.664
-1.1 -3.087 -0.745 0.180 0.848 1.107 1.324 1.435 1.518 1.581
-1.2 -3.149 -0.732 0.195 0.844 1.086 1.282 1.379 1.449 1.501
-1.3 -3.211 -0.719 0.210 0.838 1.064 1.240 1.324 1.383 1.424
-1.4 -3.271 -0.705 0.225 0.832 1.041 1.198 1.270 1.318 1.351
-1.5 -3.330 -0.690 0.240 0.825 1.018 1.157 1.217 1.318 1.282
-1.6 -3.388 -0.875 0.254 0.817 0.994 1.116 1.166 1.197 1.216
-1.7 -3.444 -0.660 0.268 0.808 0.970 1.075 1.116 1.140 1.155
-1.8 -3.499 -0.643 0.282 0.799 0.945 1.035 1.069 1.087 1.097
-1.9 -3.553 -0.627 0.294 0.788 0.920 0.996 1.023 1.037 1.044
-2 -3.605 -0.609 0.307 0.777 0.895 0.959 0.980 0.990 0.995
-2.1 -3.656 -0.592 0.319 0.765 0.869 0.923 0.939 0.946 0.949
-2.2 -3.705 -0.574 0.330 0.752 0.844 0.888 0.900 0.905 0.907
-2.3 -3.753 -0.555 0.341 0.739 0.819 0.855 0.864 0.867 0.869
-2.4 -3.800 -0.537 0.351 0.725 0.795 0.823 0.830 0.832 0.833
-2.5 -3.845 -0.518 0.360 0.711 0.771 0.793 0.798 0.799 0.800
-2.6 -3.889 -0.499 0.368 0.696 0.747 0.764 0.768 0.769 0.769
-2.7 -3.932 -0.479 0.376 0.681 0.724 0.738 0.740 0.740 0.741
-2.8 -3.973 -0.460 0.384 0.666 0.702 0.712 0.714 0.714 714.000
-2.9 -4.013 -0.440 0.330 0.651 0.681 0.683 0.689 0.690 0.690
-3 -4.051 -0.420 0.390 0.636 0.660 0.666 0.666 0.667 0.667
Sumber : Warren Viessman,Jr; Gary L.Lewis; Introduction to Hydrology
Lampiran 2 - Debit Rancangan Sumur Resapan Setiap Kala Ulang
Kode Sumur Koefisien Luas Atap (A ) Intensitas Hujan 1 jam (I ) mm/jam Debit (Q ) (m3/dtk)
No. Fasilitas Bangunan
Resapan Limpasan (C ) km2 2 tahun 5 tahun 10 tahun 25 tahun 50 tahun 100 tahun 200 tahun 2 tahun 5 tahun 10 tahun 25 tahun 50 tahun 100 tahun 200 tahun
A Kantor
- Kantor pusat KP-1A 0.95 0.00123 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0008 0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0012 0.0013
KP-1B 0.95 0.00123 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0008 0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0012 0.0013
- Kantor SDM dan keuangan KP-2A 0.95 0.00105 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0007 0.0008 0.0009 0.0009 0.0010 0.0010 0.0011
KP-2B 0.95 0.00105 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0007 0.0008 0.0009 0.0009 0.0010 0.0010 0.0011
- Kantor Div. Konstruksi KP-3A 0.95 0.00075 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0005 0.0006 0.0006 0.0007 0.0007 0.0007 0.0008
KP-3B 0.95 0.00075 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0005 0.0006 0.0006 0.0007 0.0007 0.0007 0.0008
- Kantor Div. Komp. dan Permesinan KP-4 0.95 0.00138 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014 0.0014
- Kantin kantor pusat KN-1A 0.95 0.00031 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0002 0.0002 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003
KN-1B 0.95 0.00031 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0002 0.0002 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003

B Workshop 1
- WS1-1 WS1-1.1 0.95 0.00161 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0010 0.0012 0.0013 0.0014 0.0015 0.0016 0.0016
WS1-1.2 0.95 0.00161 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0010 0.0012 0.0013 0.0014 0.0015 0.0016 0.0016
- WS1-2 WS1-2.1 0.95 0.00234 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0015 0.0018 0.0019 0.0021 0.0022 0.0023 0.0024
WS1-2.2 0.95 0.00234 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0015 0.0018 0.0019 0.0021 0.0022 0.0023 0.0024
- WS1-3 WS1-3.1 0.95 0.00173 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0011 0.0013 0.0014 0.0016 0.0016 0.0017 0.0018
WS1-3.2 0.95 0.00173 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0011 0.0013 0.0014 0.0016 0.0016 0.0017 0.0018
- WS1-4 WS1-4.1 0.95 0.00280 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0018 0.0021 0.0023 0.0025 0.0026 0.0028 0.0029
WS1-4.2 0.95 0.00280 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0018 0.0021 0.0023 0.0025 0.0026 0.0028 0.0029
- WS1-5 WS1-5.1 0.95 0.00206 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0013 0.0016 0.0017 0.0019 0.0020 0.0020 0.0021
WS1-5.2 0.95 0.00206 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0013 0.0016 0.0017 0.0019 0.0020 0.0020 0.0021
- WS1-6 WS1-6.1 0.95 0.00204 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0013 0.0015 0.0017 0.0018 0.0019 0.0020 0.0021
WS1-6.2 0.95 0.00204 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0013 0.0015 0.0017 0.0018 0.0019 0.0020 0.0021
- WS1-7 WS1-7.1 0.95 0.00180 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0011 0.0014 0.0015 0.0016 0.0017 0.0018 0.0018
WS1-7.2 0.95 0.00180 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0011 0.0014 0.0015 0.0016 0.0017 0.0018 0.0018

C Workshop 3 (kiri kantor)


- WS3A-1 WS3A-1.1 0.95 0.00223 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0014 0.0017 0.0018 0.0020 0.0021 0.0022 0.0023
WS3A-1.2 0.95 0.00223 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0014 0.0017 0.0018 0.0020 0.0021 0.0022 0.0023
- WS3A-2 WS3A-2 0.95 0.00899 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0057 0.0068 0.0074 0.0081 0.0085 0.0089 0.0092
- WS3A-3 WS3A-3 0.95 0.00554 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0035 0.0042 0.0046 0.0050 0.0052 0.0055 0.0057
- WS3A-4 WS3A-4.1 0.95 0.00107 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0007 0.0008 0.0009 0.0010 0.0010 0.0011 0.0011
WS3A-4.2 0.95 0.00107 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0007 0.0008 0.0009 0.0010 0.0010 0.0011 0.0011

D Workshop 3 (kanan kantor)


- WS3B-1 WS3B-1.1 0.95 0.00125 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0008 0.0010 0.0010 0.0011 0.0012 0.0012 0.0013
WS3B-1.2 0.95 0.00125 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0008 0.0010 0.0010 0.0011 0.0012 0.0012 0.0013
- WS3B-2 WS3B-2.1 0.95 0.00291 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0018 0.0022 0.0024 0.0026 0.0028 0.0029 0.0030
WS3B-2.2 0.95 0.00291 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0018 0.0022 0.0024 0.0026 0.0028 0.0029 0.0030
- WS3B-3 WS3B-3 0.95 0.00700 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0044 0.0053 0.0058 0.0063 0.0066 0.0069 0.0072
- WS3B-4 WS3B-4 0.95 0.00983 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0062 0.0075 0.0081 0.0088 0.0093 0.0097 0.0101
- WS3B-5 WS3B-5.1 0.95 0.00279 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0018 0.0021 0.0023 0.0025 0.0026 0.0028 0.0029
WS3B-5.2 0.95 0.00279 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0018 0.0021 0.0023 0.0025 0.0026 0.0028 0.0029

E Workshop 4 (kiri)
- WS4A-1 WS4A-1.1 0.95 0.00204 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0013 0.0015 0.0017 0.0018 0.0019 0.0020 0.0021
WS4A-1.2 0.95 0.00204 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0013 0.0015 0.0017 0.0018 0.0019 0.0020 0.0021
- WS4A-2 WS4A-2 0.95 0.00703 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0045 0.0053 0.0058 0.0063 0.0067 0.0069 0.0072
- WS4A-3 WS4A-3 0.95 0.00988 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0063 0.0075 0.0082 0.0089 0.0094 0.0098 0.0101
- WS4A-4 WS4A-4.1 0.95 0.00336 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0021 0.0025 0.0028 0.0030 0.0032 0.0033 0.0034
WS4A-4.2 0.95 0.00336 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0021 0.0025 0.0028 0.0030 0.0032 0.0033 0.0034

F Workshop 4 (kanan)
- WS4B-1 WS4B-1 0.95 0.00149 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0009 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014 0.0015 0.0015
- WS4B-2 WS4B-2 0.95 0.00279 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0018 0.0021 0.0023 0.0025 0.0026 0.0028 0.0029
- WS4B-3 WS4B-3 0.95 0.00241 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0015 0.0018 0.0020 0.0022 0.0023 0.0024 0.0025
- WS4B-4 WS4B-4 0.95 0.00110 23.98 28.72 31.29 34.05 35.83 37.43 38.89 0.0007 0.0008 0.0009 0.0010 0.0010 0.0011 0.0011
Sumber : Hasil Perhitungan
Lampiran 3 - Dimensi Sumur Resapan
Kode Sumur Debit (Q ) (m3/dtk) Diameter Luas Faktor Permeabilitas Kedalaman Sumur (m) Volume Sumur (m3)
No. Fasilitas Bangunan Keterangan
Resapan 2 tahun 5 tahun 10 tahun 25 tahun 50 tahun 100 tahun 200 tahun (m) (m2) Geometrik (m) (m/dtk) 2 tahun 5 tahun 10 tahun 25 tahun 50 tahun 100 tahun 200 tahun 2 tahun 5 tahun 10 tahun 25 tahun 50 tahun 100 tahun 200 tahun
A Kantor
- Kantor pusat KP-1A 0.0008 0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0012 0.0013 1.50 1.77 4.71 0.0000825 4.15 4.55 4.76 4.99 5.14 5.27 5.39 7.33 8.03 8.41 8.81 9.07 9.31 9.52 aplicable
KP-1B 0.0008 0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0012 0.0013 1.50 1.77 4.71 0.0000825 4.15 4.55 4.76 4.99 5.14 5.27 5.39 7.33 8.03 8.41 8.81 9.07 9.31 9.52 aplicable
- Kantor SDM dan keuangan KP-2A 0.0007 0.0008 0.0009 0.0009 0.0010 0.0010 0.0011 1.50 1.77 4.71 0.0000825 3.86 4.19 4.38 4.57 4.70 4.81 4.92 6.81 7.41 7.73 8.08 8.30 8.50 8.68 aplicable
KP-2B 0.0007 0.0008 0.0009 0.0009 0.0010 0.0010 0.0011 1.50 1.77 4.71 0.0000825 3.86 4.19 4.38 4.57 4.70 4.81 4.92 6.81 7.41 7.73 8.08 8.30 8.50 8.68 aplicable
- Kantor Div. Konstruksi KP-3A 0.0005 0.0006 0.0006 0.0007 0.0007 0.0007 0.0008 1.50 1.77 4.71 0.0000825 3.38 3.63 3.76 3.90 3.99 4.07 4.15 5.98 6.41 6.64 6.89 7.05 7.19 7.33 aplicable
KP-3B 0.0005 0.0006 0.0006 0.0007 0.0007 0.0007 0.0008 1.50 1.77 4.71 0.0000825 3.38 3.63 3.76 3.90 3.99 4.07 4.15 5.98 6.41 6.64 6.89 7.05 7.19 7.33 aplicable
- Kantor Div. Komp. dan Permesinan KP-4 0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014 0.0014 1.50 1.77 4.71 0.0000825 4.40 4.84 5.08 5.34 5.51 5.66 5.80 7.77 8.55 8.98 9.43 9.73 9.99 10.24 aplicable
- Kantin kantor pusat KN-1A 0.0002 0.0002 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 1.50 1.77 4.71 0.0000825 2.66 2.76 2.81 2.87 2.91 2.94 2.97 4.69 4.87 4.96 5.06 5.13 5.19 5.24 aplicable
KN-1B 0.0002 0.0002 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 1.50 1.77 4.71 0.0000825 2.66 2.76 2.81 2.87 2.91 2.94 2.97 4.69 4.87 4.96 5.06 5.13 5.19 5.24 aplicable

B Workshop 1
- WS1-1 WS1-1.1 0.0010 0.0012 0.0013 0.0014 0.0015 0.0016 0.0016 1.50 1.77 4.71 0.0000825 4.77 5.29 5.57 5.87 6.06 6.24 6.40 8.42 9.34 9.83 10.36 10.71 11.01 11.30 aplicable
WS1-1.2 0.0010 0.0012 0.0013 0.0014 0.0015 0.0016 0.0016 1.50 1.77 4.71 0.0000825 4.77 5.29 5.57 5.87 6.06 6.24 6.40 8.42 9.34 9.83 10.36 10.71 11.01 11.30 aplicable
- WS1-2 WS1-2.1 0.0015 0.0018 0.0019 0.0021 0.0022 0.0023 0.0024 1.50 1.77 4.71 0.0000825 5.96 6.71 7.12 7.56 7.84 8.10 8.33 10.53 11.86 12.58 13.35 13.85 14.30 14.71 not aplicable
WS1-2.2 0.0015 0.0018 0.0019 0.0021 0.0022 0.0023 0.0024 1.50 1.77 4.71 0.0000825 5.96 6.71 7.12 7.56 7.84 8.10 8.33 10.53 11.86 12.58 13.35 13.85 14.30 14.71 not aplicable
- WS1-3 WS1-3.1 0.0011 0.0013 0.0014 0.0016 0.0016 0.0017 0.0018 1.50 1.77 4.71 0.0000825 4.97 5.52 5.82 6.15 6.36 6.55 6.72 8.77 9.76 10.29 10.86 11.23 11.56 11.86 aplicable
WS1-3.2 0.0011 0.0013 0.0014 0.0016 0.0016 0.0017 0.0018 1.50 1.77 4.71 0.0000825 4.97 5.52 5.82 6.15 6.36 6.55 6.72 8.77 9.76 10.29 10.86 11.23 11.56 11.86 aplicable
- WS1-4 WS1-4.1 0.0018 0.0021 0.0023 0.0025 0.0026 0.0028 0.0029 1.50 1.77 4.71 0.0000825 6.71 7.62 8.10 8.63 8.97 9.27 9.55 11.86 13.45 14.32 15.24 15.84 16.38 16.87 not aplicable
WS1-4.2 0.0018 0.0021 0.0023 0.0025 0.0026 0.0028 0.0029 1.50 1.77 4.71 0.0000825 6.71 7.62 8.10 8.63 8.97 9.27 9.55 11.86 13.45 14.32 15.24 15.84 16.38 16.87 not aplicable
- WS1-5 WS1-5.1 0.0013 0.0016 0.0017 0.0019 0.0020 0.0020 0.0021 1.50 1.77 4.71 0.0000825 5.51 6.18 6.54 6.93 7.18 7.40 7.60 9.74 10.92 11.55 12.23 12.68 13.07 13.43 not aplicable
WS1-5.2 0.0013 0.0016 0.0017 0.0019 0.0020 0.0020 0.0021 1.50 1.77 4.71 0.0000825 5.51 6.18 6.54 6.93 7.18 7.40 7.60 9.74 10.92 11.55 12.23 12.68 13.07 13.43 not aplicable
- WS1-6 WS1-6.1 0.0013 0.0015 0.0017 0.0018 0.0019 0.0020 0.0021 1.50 1.77 4.71 0.0000825 5.47 6.13 6.49 6.87 7.12 7.34 7.54 9.67 10.83 11.46 12.13 12.57 12.96 13.32 not aplicable
WS1-6.2 0.0013 0.0015 0.0017 0.0018 0.0019 0.0020 0.0021 1.50 1.77 4.71 0.0000825 5.47 6.13 6.49 6.87 7.12 7.34 7.54 9.67 10.83 11.46 12.13 12.57 12.96 13.32 not aplicable
- WS1-7 WS1-7.1 0.0011 0.0014 0.0015 0.0016 0.0017 0.0018 0.0018 1.50 1.77 4.71 0.0000825 5.08 5.66 5.98 6.31 6.53 6.73 6.90 8.98 10.00 10.56 11.15 11.54 11.88 12.20 aplicable
WS1-7.2 0.0011 0.0014 0.0015 0.0016 0.0017 0.0018 0.0018 1.50 1.77 4.71 0.0000825 5.08 5.66 5.98 6.31 6.53 6.73 6.90 8.98 10.00 10.56 11.15 11.54 11.88 12.20 aplicable

C Workshop 3 (kiri kantor)


- WS3A-1 WS3A-1.1 0.0014 0.0017 0.0018 0.0020 0.0021 0.0022 0.0023 1.50 1.77 4.71 0.0000825 5.79 6.50 6.89 7.31 7.58 7.82 8.04 10.22 11.49 12.17 12.91 13.39 13.82 14.21 not aplicable
WS3A-1.2 0.0014 0.0017 0.0018 0.0020 0.0021 0.0022 0.0023 1.50 1.77 4.71 0.0000825 5.79 6.50 6.89 7.31 7.58 7.82 8.04 10.22 11.49 12.17 12.91 13.39 13.82 14.21 not aplicable
- WS3A-2 WS3A-2 0.0057 0.0068 0.0074 0.0081 0.0085 0.0089 0.0092 1.50 1.77 4.71 0.0000825 16.81 19.70 21.27 22.96 24.05 25.02 25.91 29.68 34.80 37.57 40.55 42.48 44.20 45.77 not aplicable
- WS3A-3 WS3A-3 0.0035 0.0042 0.0046 0.0050 0.0052 0.0055 0.0057 1.50 1.77 4.71 0.0000825 11.18 12.96 13.93 14.96 15.64 16.24 16.79 19.74 22.89 24.60 26.43 27.62 28.68 29.65 not aplicable
- WS3A-4 WS3A-4.1 0.0007 0.0008 0.0009 0.0010 0.0010 0.0011 0.0011 1.50 1.77 4.71 0.0000825 3.89 4.24 4.42 4.62 4.75 4.87 4.97 6.87 7.48 7.81 8.16 8.39 8.60 8.78 aplicable
WS3A-4.2 0.0007 0.0008 0.0009 0.0010 0.0010 0.0011 0.0011 1.50 1.77 4.71 0.0000825 3.89 4.24 4.42 4.62 4.75 4.87 4.97 6.87 7.48 7.81 8.16 8.39 8.60 8.78 aplicable

D Workshop 3 (kanan kantor)


- WS3B-1 WS3B-1.1 0.0008 0.0010 0.0010 0.0011 0.0012 0.0012 0.0013 1.50 1.77 4.71 0.0000825 4.20 4.60 4.82 5.05 5.21 5.34 5.47 7.41 8.13 8.51 8.93 9.20 9.44 9.66 aplicable
WS3B-1.2 0.0008 0.0010 0.0010 0.0011 0.0012 0.0012 0.0013 1.50 1.77 4.71 0.0000825 4.20 4.60 4.82 5.05 5.21 5.34 5.47 7.41 8.13 8.51 8.93 9.20 9.44 9.66 aplicable
- WS3B-2 WS3B-2.1 0.0018 0.0022 0.0024 0.0026 0.0028 0.0029 0.0030 1.50 1.77 4.71 0.0000825 6.90 7.84 8.34 8.89 9.24 9.56 9.85 12.18 13.84 14.74 15.70 16.33 16.88 17.39 not aplicable
WS3B-2.2 0.0018 0.0022 0.0024 0.0026 0.0028 0.0029 0.0030 1.50 1.77 4.71 0.0000825 6.90 7.84 8.34 8.89 9.24 9.56 9.85 12.18 13.84 14.74 15.70 16.33 16.88 17.39 not aplicable
- WS3B-3 WS3B-3 0.0044 0.0053 0.0058 0.0063 0.0066 0.0069 0.0072 1.50 1.77 4.71 0.0000825 13.55 15.81 17.03 18.34 19.19 19.95 20.64 23.94 27.93 30.08 32.39 33.89 35.24 36.46 not aplicable
- WS3B-4 WS3B-4 0.0062 0.0075 0.0081 0.0088 0.0093 0.0097 0.0101 1.50 1.77 4.71 0.0000825 18.17 21.34 23.06 24.90 26.09 27.16 28.13 32.10 37.70 40.72 43.98 46.09 47.97 49.69 not aplicable
- WS3B-5 WS3B-5.1 0.0018 0.0021 0.0023 0.0025 0.0026 0.0028 0.0029 1.50 1.77 4.71 0.0000825 6.69 7.59 8.08 8.60 8.94 9.24 9.52 11.82 13.41 14.27 15.19 15.79 16.32 16.81 not aplicable
WS3B-5.2 0.0018 0.0021 0.0023 0.0025 0.0026 0.0028 0.0029 1.50 1.77 4.71 0.0000825 6.69 7.59 8.08 8.60 8.94 9.24 9.52 11.82 13.41 14.27 15.19 15.79 16.32 16.81 not aplicable

E Workshop 4 (kiri)
- WS4A-1 WS4A-1.1 0.0013 0.0015 0.0017 0.0018 0.0019 0.0020 0.0021 1.50 1.77 4.71 0.0000825 5.48 6.14 6.49 6.88 7.13 7.35 7.55 9.68 10.84 11.47 12.15 12.59 12.98 13.33 not aplicable
WS4A-1.2 0.0013 0.0015 0.0017 0.0018 0.0019 0.0020 0.0021 1.50 1.77 4.71 0.0000825 5.48 6.14 6.49 6.88 7.13 7.35 7.55 9.68 10.84 11.47 12.15 12.59 12.98 13.33 not aplicable
- WS4A-2 WS4A-2 0.0045 0.0053 0.0058 0.0063 0.0067 0.0069 0.0072 1.50 1.77 4.71 0.0000825 13.61 15.87 17.09 18.41 19.27 20.03 20.73 24.03 28.03 30.19 32.52 34.03 35.38 36.61 not aplicable
- WS4A-3 WS4A-3 0.0063 0.0075 0.0082 0.0089 0.0094 0.0098 0.0101 1.50 1.77 4.71 0.0000825 18.26 21.44 23.16 25.02 26.22 27.29 28.27 32.25 37.87 40.91 44.18 46.30 48.20 49.93 not aplicable
- WS4A-4 WS4A-4.1 0.0021 0.0025 0.0028 0.0030 0.0032 0.0033 0.0034 1.50 1.77 4.71 0.0000825 7.62 8.70 9.29 9.92 10.32 10.69 11.02 13.46 15.37 16.40 17.51 18.23 18.88 19.46 not aplicable
WS4A-4.2 0.0021 0.0025 0.0028 0.0030 0.0032 0.0033 0.0034 1.50 1.77 4.71 0.0000825 7.62 8.70 9.29 9.92 10.32 10.69 11.02 13.46 15.37 16.40 17.51 18.23 18.88 19.46 not aplicable

F Workshop 4 (kanan)
- WS4B-1 WS4B-1 0.0009 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014 0.0015 0.0015 1.50 1.77 4.71 0.0000825 4.57 5.05 5.31 5.59 5.77 5.93 6.08 8.08 8.93 9.38 9.88 10.19 10.48 10.74 aplicable
- WS4B-2 WS4B-2 0.0018 0.0021 0.0023 0.0025 0.0026 0.0028 0.0029 1.50 1.77 4.71 0.0000825 6.69 7.59 8.08 8.60 8.94 9.24 9.52 11.82 13.41 14.26 15.19 15.78 16.32 16.81 not aplicable
- WS4B-3 WS4B-3 0.0015 0.0018 0.0020 0.0022 0.0023 0.0024 0.0025 1.50 1.77 4.71 0.0000825 6.08 6.86 7.28 7.74 8.03 8.29 8.53 10.75 12.12 12.86 13.66 14.18 14.64 15.06 not aplicable
- WS4B-4 WS4B-4 0.0007 0.0008 0.0009 0.0010 0.0010 0.0011 0.0011 1.50 1.77 4.71 0.0000825 3.95 4.30 4.50 4.70 4.84 4.96 5.06 6.97 7.60 7.94 8.31 8.54 8.75 8.95 aplicable
Sumber : Hasil Perhitungan

Anda mungkin juga menyukai