Anda di halaman 1dari 29

214

Laboratorium Pengujian Bahan

BAB VI
CASE HARDENING

6.1. Tujuan Pengujian


1. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan panas carburizing terhadap sifat
mekanik kekuatan material.
2. Untuk mengetahui pengaruh variasi holding time terhadap kedalaman
pergeseran.
3. Untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur terhadap kedalaman
pergeseran.
4. Untuk mengetahui proses pack carburizing.

6.2. Teori Dasar Pengujian


Case hardening merupakan kombinasi dari proses kimia dan proses
perlakuan panas. Prosesnya dengan memanaskan benda kerja pada
temperatur tertentu dalam suatu medium kimia aktif. Macam-macamnya
antara lain :
6.2.1. Macam – macam Case Hardening
1. Carburizing
Macam-macam carburizing yaitu :
- Pack carburizing
- Paste carburizing
- Liquid carburizing
- Gas carburizing
2. Nitriding
Merupakan proses penjenuhan permukaan baja dengan
nitrogen yaitu dengan cara melakukan holding dalam waktu
0 0
yang agak lama pada temperatur 480 C-650 C dalam
lingkungan amoniak (NH3). Macam – Macamnya :

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


215
Laboratorium Pengujian Bahan

a. Straight Nitriding
Digunakan untuk meningkatkan kekerasan,
ketahanan gesek dan fatigue.
b. Anti Corosion Nitriding
Bahan yang digunakan biasanya besi tiang dan baja
paduan. Derajat kelarutan nitrogen dapat dicapai 30-700C.
3. Cyaniding
Merupakan proses penjenuhan permukaan baja dengan
unsur karbon dan nitrogen yang bertujuan untuk meningkatkan
kekerasan, ketahanan gesek, dan kelelahan. Apabila proses ini
dilakukan di udara maka disebut carbonnitriding. Macamnya
antara lain yaitu :
- High temperature liquid cyaniding
- High temperature gas cyaniding
- Low temperature liquid cyaniding
- Low temperature gas cyaniding
- Low temperature solid cyaniding
4. Sulphating
Digunakan untuk meningkatkan ketahanan gesek dari
bagian-bagian mesin maupun alat-alat tertentu dari bahan HSS
dengan jalan penjenuhan lapisan permukaan dengan sulfur.
5. Carbonitriding
Carbonitring adalah kombinasi antara gas carburizing
dan nitriding. Carbonitriding, sianida kering atau nirkabing
adalah suatu proses pengerasan permukaan dimana baja
dipanaskan di atas suhu kritis di dalam lingkungan gas dan
terjadi penyerapan karbon dan nitrogen. Dapat digunakan
amonia atau gas kaya karbon. Amonia dan gas alami dialirkan
mengenai material, material yang dihasilkan adalah kombinasi

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


216
Laboratorium Pengujian Bahan

antara besi carbida dan besi nitrida, lapisan yang tahan aus
mempunyai ketebalan antara 0,08 – 0,75 mm. Keuntungannnya
ialah kemampuan pengerasan lapisan luar meningkat bila
ditambah nitrogen sehingga dapat dimanfaatkan baja yang relatif
murah.
6. Boronizing
Boronizing adalah alah satu metode surface hardening
baru. Ada dua macam teknik boronizing, yaitu dengan
boronizing padat dan gas. Untuk boronizing padat, komponen
ditempatkan di dalam kotak tahan panas dan dicampur dengan
butiran atau pasta boron karbida atau senyawa boron lain dengan
tambahan katalis pada suhu 900-1000C. Boron berdifusi ke
dalam dan membentuk lapisan besi borid (FeB dan Fe2B). Pada
permukaan paling luar akan terbentuk lapisan FeB dan pada
bagian dalamnya terbentuk fase Fe 2B. Lapisan borid sangat
keras, kekerasannya dapat mencapai lebih dari 1500 VPN.
Lapisan ini memiliki resistansi tinggi, dan digunakan untuk
kompenen traktor, cetakan drop forging, dan jig buses.

6.2.2. Carburizing
Carburizing merupakan salah satu perlakuan panas secara
kimiawi. Carburizing adalah penambahan unsur karbon pada
permukaan baja rendah. Suhu pada pemanasan carburizing
dilakukan pada suhu 900 0C-950 0C. Unsur karbon dapat diperoleh
dari arang kayu, arang tempurung kelapa, atau suatu material yang
mengandung unsur karbon. Hal ini bertujuan memberikan
kandungan karbon yang lebih banyak pada bagian permukaan
dibandingkan dengan bagian dalam, sehingga kekuatan pada

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


217
Laboratorium Pengujian Bahan

permukaan lebih meningkat. Proses carburizing dapat dilakukan


dengan 4 cara yaitu :
a. Pack carburizing
Pack Carburizing adalah proses penjenuhan permukaan
baja dengan karbon padat. Prosesnya yaitu baja dimasukkan
dalam kotak yang berisi medium kimia aktif padat. Kemudian
kotak itu dipanaskan sampai suhu 900 0C-950 0C. dengan waktu
yang ditentukan oleh kedalaman yang hendak dicapai.
b. Paste carburizing
Pada paste carburizing, medium kimia yang digunakan
berbentuk pasta. Pasta yang digunakan adalah campuran dari
Al2O3, kaolin, water glass, potasium, kromat, potasium
karbonat, dan colonied sodium karbonat. Prosesnya yaitu bagian
yang akan dikeraskan ditutup dengan pasta dengan ketebalan 3 -
4 mm. Kemudian dikeringkan dan dimasukkan ke dalam kotak.
Proses ini dilakukan pada suhu 9200C-9300C.
c. Gas carburizing
Logam dipanaskan dalam atmosfer yang mengandung
karbon yaitu gas alam maupun buatan. Contohnya gas-gas yang
berasal dari hidrokarbon, misalnya CH4 (metana), C3H3
(propana), dan C4H10 (butana). Benda kerja dipanaskan dengan
suhu 850oC-950oC. Lapisan yang dapat dihasilkan adalah
dengan tebal 1 mm dan diperlukan waktu sekitar 1-4 jam.
d. Liquid carburizing
Dilakukan dengan redaman air garam yang terdiri dari
natrium karbonat dan natrium sianida yang dicampur dengan
salah satu bahan klorid natrium atau klorid barium. Proses ini
menghasilkan lapisan yang tebalnya sekitar 0,3 mm dengan suhu
850oC-950oC. Keuntungan menggunakan karbonisasi dengan

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


218
Laboratorium Pengujian Bahan

perantara zat cair adalah pengurangan yang pesat, merata ke


semua arah dan mendalam tanpa ada bagian yang lunak, satu
permukaan tepat rata, oleh karena itu hanya dibutuhkan sedikit.
Perubahan sifat material pada carburizing :
- Sifat Mekanis = meningkatkan kekerasan permukaan
meningkatkan ketahanan aus.
- Sifat Fisik = pertambahan volume dapat terjadi.
- Sifat kimia = peningkatan kandungan karbon.

6.2.3. Pack Carburizing


Pada proses ini caranya adalah benda kerja dimasukkan ke
dalam suatu kotak yang terbuat dari pelat baja dan dikelilingi dengan
bahan karbonisasi. Bahan yang biasa digunakan adalah arang kayu,
arang batok kelapa, arang tulang, dan arang kulit. Keuntungan dari
pack carburizing adalah jangka waktu pemanasan awal lebih pendek
, sedangkan kerugiannya yaitu dalam kotak tidak menguntungkan
dalam jumlah besar dan benda kerja yang sulit karena waktu
pemijarannya dalam dan pembuatannya berbelit-belit.
Mekanisme karbonisasi dengan difusi interstisi, dimana
atom karbon menempati ruang antara atom-atom besi dan dengan
menaikkan temperatur maka akan meningkatkan energi aktivasi
yang memungkinkan berpindahnya atom karbon ke posisi interstisi
berikutnya. Tempat yang ditinggalkan diisi oleh atom karbon yang
lainnya. Mekanisme difusi interstisi ditunjukkan seperti gambar di
bawah ini.

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


219
Laboratorium Pengujian Bahan

Gambar 6.1 : Pack Carburizing


Sumber : Anonymous 59. 1999

Gambar 6.2 : Difusi Interstisi


Sumber : Anonymous 60. 1999

Proses pada pack carburizing :


1. Heating
Selama pemanasan di dalam kotak carburizing terjadi
dua macam gas CO2 dan CO dengan reaksi C+CO2 → 2CO. Gas
CO2 atau bahan katalis yang merupakan Na 2CO3 sehingga
terjadi proses Na2CO3 → Na2o + CO2. Akibat semakin tingginya

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


220
Laboratorium Pengujian Bahan

temperatur permukaan maka CO akan lebih banyak terbentuk


dari pada CO2 sehingga akan terjadi reaksi kimia C +CO2 →
2CO2 , pada suhu pengarbonan reaksi ini selalu berlangsung ke
karbon monoksida bebas bereaksi dengan besi, kondisi ini
seperti pada reaksi.
2CO + 3 Fe → Fe3C + CO2
CO2 yang dihasilkan pada reaksi pun kan bereaksi
kembali denagn Na2O dari hasil reaksi Na2CO3 → Na2O + CO2,
sehingga reaksinya:
Na2CO → Na2O + CO2
Dengan demikian Na2CO3 senantiasa ada selama proses,
sehingga reaksi terus berjalan dengan cepat.
2. Holding
Tahapan ini bertujuan agar panas material merata,
sehinnga butiran menjadi homogen (memperbaiki ke sifat
nukleous). Material yang semakin keras akan semakin
butirannya menjadi homogen.
3. Cooling
Pada tahap ini material didinginkan secara quenching.
Tujuannnya adalah untuk memperoleh kekerasan pada
permukaan material.

6.2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pack Carburizing


1. Holding Time
Semakin lama waktu penahanan, maka proses difusi
akan semakin dalam sehingga akan membuat kekerasannya
meningkat.

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


221
Laboratorium Pengujian Bahan

2. Temperatur
Temperatur yang tinggi akan menyebabkan arang lebih
mudah berdifusi masuk mengisi celah-celah kosong diantara
butiran atom sehingga akan meningkatkan kekerasan.
3. Quenching
Semakin cepat proses quenching, maka hasil kekerasan
akan meningkat.
4. Katalis
Penambahan CO ditingkatkan oleh katalis, seperti
BaCO3, Na2CO3 yang terdapat di carburizing. Katalis ini
mengfasilitasi pengurain karbon dioksida dengan CO.
5. Bahan pengarbonan
Arang juga menetukan terhadap proses kekerasan.
Penggunaan arang batok akan berbeda dengan menggunakan
arang jati karena memiliki kandungan karbon berbeda. Karena
semakin besar kandungan karbon, maka presentase terjadinya
carburizing semakin kecil. Hal ini dikarenakan ketika spesimen
mengandung banyak karbon maka karbon yang akan
dimasukkan ke dalam spesimen melalui pack carburizing akan
semakin sulit masuk secara difusi.
. 6. Media pendingin
Media pendingin berpengaruh terhadap pendinginan
semakin cepat pendinginan semakin banyak struktur martensite
yang terbentuk.

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


222
Laboratorium Pengujian Bahan

6.3. Pelaksanaan Pengujian


6.3.1. Alat Yang Digunakan Dalam Pengujian
 Spesifikasi Alat yang Digunakan
1. Kotak baja

Gambar 6.3 : Kotak Baja


Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Brawijaya

2. Dapur listrik

Gambar 6.4 : Dapur Listrik


Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Mesin Universitas
Brawijaya

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


223
Laboratorium Pengujian Bahan

3. Microhardness Vickers Tester

Gambar 6.5 : Microhardness Vickers Tester


Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

4. Alat penimbang

Gambar 6.6 : Alat Penimbang


Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Brawijaya

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


224
Laboratorium Pengujian Bahan

5. Media pendingin

 Komposisi Kimia Spesimen


C = 0,5%
Mn = 0,5%
Si = 0,25%

Tabel 6.1 Komposisi Kimia Spesimen


Komposisi Presentase Titik Komposisi
Bahan Eutectoid (C) Eutectoid
(%C)
Mangan (Mn) 0,5 723 0,7
Silikon (Si) 0,25 730 0,675

TC = (723.0,7) + (730.0,675)
0,7 + 0,675
= 726, 436oC

% C = (723.0,74) + (730.0,675)
723 + 730
= 0,6874 %

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


225
Laboratorium Pengujian Bahan

 Pergeseran Titik Eutectoid

Keterangan : Fe – Fe3C
Pergeseran Titik Eutectoid
Gambar 6.7 : Pergeseran Titik Eutectoid

 Bentuk Dimensi Spesimen


O 19
19

14

Skala = 1:1
Satuan = mm
Gambar 6.8 : Bentuk dan Dimensi Spesimen

6.3.2 Prosedur Pengujian


1. Siapkan kotak baja dan bersihkan dari terak-terak yang masih
menempel.
2. Siapkan arang, natrium karbonat, serta alat penimbang.

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


226
Laboratorium Pengujian Bahan

3. Bersihkan benda uji dan terak/kotoran yang masih menempel.


4. Timbang arang, Na2CO3 sesuai dengan komposisi yang
ditentukan.
5. Campurkan arang, Na2CO3 yang telah ditimbang dan masukkan
ke dalam kotak baja.
6. Masukkan benda uji ke dalam kotak baja.
7. Setelah semua bahan dimasukkan ke dalam kotak baja,
masukkan kotak baja ke dalam dapur furnace dan dilakukan
pemanasan serta holding.
8. Setelah pemanasan selesai, dilakukan pendinginan pada media
pendingin.
9. Setelah pendinginan selesai, potong benda uji menjadi 2 bagian.
10. Dilakukan pengujian kekerasan pada permukaan benda uji yang
telah dihaluskan sebelumnya menggunakan amplas.
11. Lakukan pengujian kekerasan pada permukaan benda uji yang
telah dipotong, ambil 5 titik percobaan.

6.4 Hipotesa
Semakin tinggi temperatur dan waktu holding maka energi aktivasi
karbon semakin besar. Hal ini mengakibatkan difusi karbon semakin
mendesak ke dalam sehingga menambah kedalaman pengerasan permukaan
suatu material. Media pendinginan berbeda mengakibatkan viskositas dan
konduktivitas termal juga berbeda pula, sehinnga ukuran butir dan struktur
material juga berbeda. Dengan perbedaan pada saat proses pembentukan
butiran sehingga menyababkan kekerasan yang berbeda.

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


227
Laboratorium Pengujian Bahan

6.5 Pengolahan Data


6.5.1 Data Kelompok
Suhu = 900oC
Holding time = 30 menit
Media Pendingin = Oli

Tabel 6.2 Data Kekerasan pada Suhu 900oC 30 Menit, Oli


Titik Jarak dari tepi (ηm) Kekerasan (HV) Rata-rata
521,3
1 500 509,4 503,7
475,4
491,5
2 100 472,6 463,6
426,6
476,1
3 1500 430,9 452,2
449,6
461,5
4 2000 412,6 441,3
449,8
456,1
5 2500 428,2 438,6
431,5

Data tanpa perlakuan

Tabel 6.3 Kekerasan pada Tanpa Perlakuan


Titik Jarak dari tepi (ηm) Kekerasan (HV)
1 500 240.4
2 1000 240,4
3 1500 240,4
4 2000 240,4
5 2500 240,4

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


228
Laboratorium Pengujian Bahan

6.5.2 Data Antar Kelompok


 Suhu Sama Media Pendingin Beda
Suhu = 900oC
Holding time = 30 menit
Media Pendingin = Air

Tabel 6.4 Data Kekerasan pada Suhu 900oC, 30 Menit, Air


Titik Jarak dari tepi (ηm) Kekerasan (HV) Rata-rata
1309,6
1 500 1236,9 1265,2
1249,1
1103,6
2 100 1063,6 1097,2
1124,5
1086,3
3 1500 963 1017,5
1003,2
963,3
4 2000 958,4 979,4
866,5
946,2
5 2500 903,9 919,7
909

Suhu = 900oC
Holding time = 30 menit
Media Pendingin = Air garam

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


229
Laboratorium Pengujian Bahan

Tabel 6.5 Data Kekerasan pada Suhu 900oC 30’, Air Garam
Titik Jarak dari tepi (ηm) Kekerasan (HV) Rata-rata
1281,4
1 500 1214,7 1235,7
1211
1203,1
2 100 1176,2 1198,7
1216,8
1162,9
3 1500 949,6 1152
1143,5
1131,5
4 2000 1156,3 1140,7
1134,3
1035,6
5 2500 1049,6 1046,3
1053,8

Suhu = 900oC
Holding time = 30 menit
Media Pendingin = Udara

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


230
Laboratorium Pengujian Bahan

Tabel 6.6 Data Kekerasan pada Suhu 900oC, 30 Menit, Udara


Titik Jarak dari tepi (ηm) Kekerasan (HV) Rata-rata
409,6
1 500 396,9 401,7
397,1
398,6
2 100 378,9 389,8
391,9
370,1
3 1500 388,6 385
387,3
376,4
4 2000 380,9 370,4
313,9
368,5
5 2500 351,6 360,6
360,8

 Suhu Beda Media Pendingin Sama


Suhu = 950oC
Holding time = 30 menit
Media Pendingin = Oli

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


231
Laboratorium Pengujian Bahan

Tabel 6.7 Data Kekerasan pada Suhu 950oC, 30 Menit, Oli


Titik Jarak dari tepi (ηm) Kekerasan (HV) Rata-rata
698,4
1 500 709,5 707,7
715,2
568,1
2 100 529,4 545,5
539
512,8
3 1500 489,2 500,5
499,5
498,5
4 2000 476,8 487,4
487,8
462,7
5 2500 452,6 499,5
433,2

Suhu = 850oC
Holding time = 30 menit
Media Pendingin = Oli

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


232
Laboratorium Pengujian Bahan

Tabel 6.8 Data kekerasan pada Suhu 850oC, 30 Menit, Oli


Titik Jarak dari tepi (ηm) Kekerasan (HV) Rata-rata
831,9
1 500 824,1 829,2
831,6
750,4
2 100 745,6 725,2
739,6
701,3
3 1500 699,7 698,567
694,7
631,8
4 2000 619,7 622,7
616,6
609,8
5 2500 611,8 616,1
626,7

Suhu = 800oC
Holding time = 30 menit
Media Pendingin = Oli

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


233
Laboratorium Pengujian Bahan

Tabel 6.9 Data Kekerasan pada Suhu 800oC, 30 Menit, Udara


Titik Jarak dari tepi (ηm) Kekerasan (HV) Rata-rata
356,2
1 500 388,6 368,4
360,4
348,8
2 100 359,2 364,8
384,9
356,7
3 1500 351,6 348,7
337,8
340,2
4 2000 319,7 328,8
376,5
302,6
5 2500 309,6 306,3
306,2

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


234
Laboratorium Pengujian Bahan

6.6 Pembahasan
a. Data kelompok
Pada grafik spesimen tanpa perlakuan dapat dlihat bahwa
hubungan antara jarak dari tepi spesimen dengan kekerasan yaitu sama
besar 240,4 HV. Sedangkan pada spesimen pada carburizing dengan
suhu 900oC dan diholding 30 menit dengan media pendingin oli
memiliki kekerasan yang paling tinggi diantara lainya, yaitu pada jarak
500 ηm sebesar 503,7 HV dan memiliki nilai kekerasan berbeda pada
setiap titiknya. Hal ini disebabkan karena karbon teleh masuk secara
menyeluruh dibagian permukaan yang disebabkan kedalaman yang
dicapai 0,3 mm dari luar. Pada jarak 1000 ηm dari tepi mulai
kekerasannya menjadi 463,6 HV. Hal ini terjadi karena karbon tidak
dapat berdifusi secara menyeluruh sehingga menurunkan kekerasan.
Begitu juga jarak 1500, 2000, 2500 kekerasannya semakin rendah,
karena karbon hanya berdifusi ke dalam sebagian spesimen dan tidak
secara menyeluruh. Jadi sesuai dengan teori bahwa spesimen yang
mengalami pack carburizing memiliki kekerasan lebih tinggi dibanding
tanpa perlakuan serta semakin jauh dari tepi maka kekerasannya
semakin cenderung menurun.

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013
Gambar 6.9 : Grafik Antara Jarak dan Kekersan suhu 900oC 30’, Media Pendingin Oli dan Tanpa
Laboratorium Pengujian Bahan
235

Perlakuan
236
Laboratorium Pengujian Bahan

b. Data Antar Kelompok


 Suhu Sama Media Pendingin Beda
Pada proses pack carburizing dengan suhu 900oC dan
dengan waktu penahanan 30 menit dengan media pendingin oli,
maka kekerasannya mulai menurun dari jarak 500 – 2500 ηm dari
tepi spesimen yaitu dari 503,7 HV sampai 438,6 HV. Pada suhu
yang sama dengan media pendingin air garam kekerasannya
memiliki dari 1285,7 – 1046,3 HV. Begitu juga pada suhu sama
media pendingin udara dari jarak 500 – 2500 ηm dari tepi spesimen
kekerasannya semakin turun dari 401,2 – 360,3 HV.
Seperti yang ditunjukkan pada grafik perbandingan antara
suhu 900oC dengan media pendingin yang berbeda. Kekerasannya
tertinggi ada pada air yaitu 1265,2 HV. Itu disebabkan air memiliki
waktu pendinginan lebih cepat, sehingga struktur martensite yang
terbentuk lebih banyak dibanding dengan media yang lainnya. Jadi
pada grafik itu terjadi itu terjadi penyimpangan terhadap teori
bahwa material yang didinginkan secara cepat memiliki kekerasan
650 – 700 VHN. Penyimpangan ini disebabkan adanya pengaruh
variasi media pendingin karena setiap media pendingin mempunyai
kemampuan untuk mendinginkan yang berbeda.

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013
Gambar 6.10 : Grafik antara Jarak dan Kekersan Suhu 900oC 30’, Media Pendingin Oli dan Tanpa
Laboratorium Pengujian Bahan
237

Perlakuan
238
Laboratorium Pengujian Bahan

 Suhu Beda Media Pendingin Sama


Pada grafik terlihat bahwa pack carburizing yang dilakukan
pada suhu 900oC dengan holding 30 menit dengan menggunakan
media pendingin oli mempunyai kekerasan yang semakin menurun
mulai dari jarak 500 – 2500 ηm dari tepi spesimen yaitu sebesar
503,7 ; 463,6 ; 452,2 ; 441,3 ; 478,6. Pada kekerasan tertinggi
terletak pada temperatur dengan suhu 850oC. Hal ini dikarenakan
suhu meningkat maka atom karbon akan berdifusi menyeluruh.
Tetapi pada grafik ini nilai kekerasan paling tinggi terletak pada
temperatur 850o. Pada titik 500 ηm suhu 850oC punya nilai
kekrasan 829,2 HV, sedangkan pada suhu 950, 900, 800 berada di
bawahnya.
Jadi bedasarkan teori yang ada, grafik ini mengalami sebuah
penyimpangan. Penyimpangan ini disebabkan karena kemungkinan
oli yang digunakan sudah digunakan terlebih dahulu dalam proses
pendinginan sebelumnya serta kemungkinan kurang stabilnya suhu
ruangan akibat adanya udara luar yang masuk pada ruangan,
sehingga terjadi penyimpangan tersebut.

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013
Gambar 6.11 : Grafik antara Jarak dan Kekersan Suhu 900oC 30’, Media Pendingin Oli dan Tanpa
Laboratorium Pengujian Bahan
239

Perlakuan
240
Laboratorium Pengujian Bahan

6.7 Kesimpulan dan Saran


6.7.1 Kesimpulan
1. Proses pack carbuizing dipengaruhi oleh suhu pemanasan
semakin tinngi suhu pemanasan makan nilai kekrasannya
semakin tinngi.
2. Proses pack carburiring dipengaruhi oleh media pendingin.
Media pendinginaya berpengaruh terhadap wqaktu pendinginan.
Semakin cepat pendinginannya maka nilai kekerasannya
semakin tinggi.
3. Proses case hardening menyebabkan suatu material semakin
jauh dari permukaan maka kekerasannya.
4. Pada grafik kelompok kekerasan paling tinggi ada pada
perlakuan pack carburizing dari pada tanpa perlakuan. Karena
karbon pada pack carburizing , karbon berdifusi sama
menyeluruh pda permukaan spesimen.
5. Pada grafik antar kelompok media beda suhu sama, nilai
kekerasannya tertinggi ada pada air, tetapi untuk distribusi
kekersan paling tinggi berada pada air garam. Jadi urutan
kekerasan dari yang paling keras adalah air, air garam, oli, udara,
dan tanpa perlakuan.
6. Pada grafik antar kelompok media sama suhu beda, kekerasan
tertinggi pada grafik ada pada suhu 850oC, seharusnya kekerasan
tertinggi ada pada suhu 900oC, karena semakin tinggi suhu
memperbanyak bentuk butiran laju pendinginan. Pembentukan
butir terjadi secara cepat sehingga atom – atom yang besar akan
menyebabkan pengisian lagi pada ruang kosong antar butiran.

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


241
Laboratorium Pengujian Bahan

6.7.2 Saran
1. Pada saat asistensi lebih memberitahukan secara detail apa yang
salah dan kurang dalam penulisan laporan.
2. Praktikan harus mematuhi tata tertib yang sudah ditetapkan saat
praktikum.
3. Untuk praktikum agar waktu diperpanjang agar tidak terburu –
buru dan pengambilan data tidak salah.
4. Sebaiknya asisten ingat kepada jadwal asistensi supaya asisten
berjalan terjadwal.
5. Baiknya praktikan harus pro – aktif selama asistensi supaya bisa
mendapat acc sebelum deadline.
6. Ketika praktikum, asisten hendaknya memberikan instruksi
supaya praktikan tidak bingung.
7. Sebaiknya asisten dalam asistensi lebih fleksibel lagi.
8. Sebaiknya pada saat praktikum benda yang diuji masing-masing
kelompok berbeda bentuk.
9. Untuk mesin pengujian untuk praktikum bisa lebih ditambah
agar praktikan lebih banyak mengetahui dalam pengujian.
10. Alat mesin yang rusak diperbaiki agar bisa digunakan.
11. Sebaiknya praktikan lebih aktif bertanya pada asisten agar
asistensi tidak pasif.
12. Praktikum untuk konsep ditulis tangan dan untuk acc tinta
diketik pakai komputer agar estimasi pembagian waktu lebih
efisien.
13. Sebaiknya praktikan membawa alat tulis untuk mencatat hal –
hal penting selama praktikum.
14. Praktikum pada penempelan data hasil praktikum mungkin bisa
dikelompokkan berdasarkan masing-masing pengujian.

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013


242
Laboratorium Pengujian Bahan

15. Perawatan peralatan lab juga harus diperhatikan supaya saat


praktikum tidak terjadi hambatan misal kerusakan alat.
16. Sebaiknya pada saat praktikum, asisten lebih pasif (hanya
mengawasi dan menginstruksikan) sehingga praktikan lebih
paham akan praktikum.
17. Untuk praktikan dalam penulisan laporan diperhatikan sub
babnya agar tidak salah.
18. Asisten laboratorium agar laboratorium menambah asisten agar
asisten juga lebih mudah mengatur waktu dan tidak menggangu
praktikum laboratorium lain.

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2012/2013

Anda mungkin juga menyukai