Anda di halaman 1dari 10

JURNAL PRAKTIKUM MATA KULIAH PROSES

PERLAKUAN PANAS DAN PERMUKAAN

Pengaruh Penambahan Energizer Barium dan Natrium Terhadap


Perubahan Kekerasan dan Pembentukan Cincin Karbon pada Proses
Karbonisasi.

Hendrawan Aji W., Ramadhani Bimo S., Anendra Restu Alzahra, Nanda Pawestri,
Tabah Noor M. T. A. S.

S1 Teknik Manufaktur, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstrak

Karbonisasi merupakan proses untuk mendapatkan material dengan kadar karbon


yang berfungsi untuk mendapatkan sifat material yang memiliki ketahanan tinggi.
Pada umumnya karbonisasi dilakukan pada besi untuk mendapatkan material baja.
Sehingga dari sebelumnya sifat material yang lunak setelah mengalami
karbonisasi akan menghasilkan baja yang kaku dengan ketahanan tinggi. Dalam
proses karbonisasi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil
karbonisasi yaitu suhu pemanasan, bentuk karbon, waktu pemanasan, dan
penggunaan katalisator.

1. Pendahuluan karbon maka semakin kaku dan kuat


logam. Namun adanya karbon dalam
Dalam perlakuan panas dan
material tidak lepas dari proses
permukaan pada logam, kadar
perlakuan permukaan yang disebut
karbon menjadi salah satu penentu
dengan karbonisasi atau carbonizing.
sifat dan kekuatan dari logam
Karena pada dasarnya pada
tersebut. Semakin tinggi kadar
perancangan dan pengolahan 2. Tujuan
material, seluruh material logam
Tujuan dari praktikum adalah
bersifat murni dan belum memiliki
sebagai berikut :
campuran apapun. Untuk
mendapatkan kekuatan dan 1. Mengetahui efek dari
ketahanan yang tinggi, material karbonisasi.
membutuhkan bahan campuran
2. Mengetahui perbedaan hasil
tambahan untuk mendapatkan sifat
dari karbonisasi yang
yang diinginkan. Bahan campuran
berbeda.
yang paling banyak digunakan
adalah karbon. Karena karbon 3. Memahami proses
tergolong murah, mudah diolah, dan karbonisasi.
menghasilkan sifat bahan logam
yang memiliki ketahanan yang
tinggi. Pemberian karbon terhadap 3. Landasan Teori
material disebut dengan carbonizing
3.1 Karbonisasi
atau karbonisasi. Dalam praktikum
ini logam yang digunakan adalah Karbonisasi merupakan proses
besi murni tanpa campuran dan beda penjenuhan lapisan permukaan baja
perlakuan dengan bentuk karbon dan karbon rendah yang dilakukan pada
pemberian katalisator. Pengukuran temperatur 850- 950°C. Penjenuhan
kekerasan dan kadar karbon dengan atom karbon di permukaan baja
pengamatan mikro perlit dan tebal terjadi karena adanya proses difusi
cincin karbon yang dihasilkan serta atom. Proses karbonisasi dibagi
pengujian vickers dan brinell. menjadi 3 macam menurut media
karbonisasi yang dipakai, yaitu:
karbonisasi padat (pack carburizing),
karbonisasi cair (liquid carburizing),
dan karbonisasi gas (gas
carburizing).

Karbonisasi padat menggunakan zat


padat sebagai sumber karbon yang
diantaranya berasal dari kokas,
briket batubara, dan arang kayu,
arang batok kelapa dan arang batu
baterai. Menurut Arbintarso (2003),
arang baterai dapat memberikan
peningkatan kekerasan tertinggi
disusul dengan arang batok kelapa,
arang kayu dan batubara.

3.2 Uji Vickers

Metode Vickers sebagai pengujian


keras ini dilaksanakan dengan cara
menekan material atau spesimen uji
dengan indentor intan dengan bentuk
piramida dengan alas segi empat dan
besar sudut dari permukaan yang
berhadapan 136 derajat. Penekanan
dengan indentor akan menghasilkan
suatu jejak atau lekukan pada
permukaan material uji. Untuk
mengetahui nilai dari kekerasan
material uji, maka diagonal rata-rata
dari jejak tersebut harus diukur
terlebih dahulu dengan memakai
mikroskop. Angka kekerasan Vickers
didapatkan dengan membagi besar
beban uji yang akan digunakan
dengan luas permukaan jejak.Jika d
adalah diagonal rata-rata dari jejak,
maka luas permukaan jejak dapat
ditentukan sebagai berikut,
3.3 Uji Brinell 4. Metode Percobaan

Pengujian Brinell merupakan 4.1 Alat dan Bahan


jenis hardness test dengan
● Besi
cara menusuk atau menekan
spesimen menggunakan ● Autosol
indenter berbentuk bola yang
● Kain
terbuat dari baja yang sudah
dikeraskan atau karbida ● Oven
tungsten. Indentor bola baja
● Capit
digunakan untuk material
yang memiliki kekerasan ● Mikroskop
Brinell hingga 450 BHN.
● Komputer
Indentor bola karbida
tungsten harus digunakan ● Alat uji vickers
apabila material yang diuji
● Alat uji brinell
memiliki kekerasan Brinell
antara 451-650 BHN. ● Air
Pengujian yang standar
● Karbon kasar
dilakukan dengan
menggunakan diameter 10 ● Karbon halus
mm bola baja atau karbida
● Barium
tungsten dengan beban 3000
kgf untuk logam keras, beban ● Natrium

1500 kgf untuk logam


● Amplas
pertengahan, dan beban 500
kgf serta lebih rendah untuk ● Stamp

material lunak. ● Palu


4.2 Langkah Kerja h. Melakukan
pemanasan 4 benda di
a. Menyiapkan benda
oven dengan suhu
berupa 4 potong baja
850’C selama 10
karbon dan peralatan
menit.
lainnya.
i. Mendinginkan benda
b. Melakukan stamping
di air.
sesuai nomor pada
bagian bawah benda. j. Setelah benda dingin,
melakukan
c. Mengamplas dan
pengamatan dan uji
poles bagian atas
kembali seperti yang
benda yang akan
dilakukan pada benda
diamati.
1.0 pada benda 1.1,
d. Melakukan uji vickers 1.2, 1.3, dan 1.4.
dan brinell pada
k. Membandingkan dan
benda.
menganalisis hasil
e. Melakukan pengamatan dan uji
pengamatan mikro. setiap benda.

f. Menghitung hasil dari


uji dan pengamatan
benda 1.0.

g. Mencampur benda 1.1


dengan karbon halus,
1.2 dengan karbon +
natrium, 1.3 dengan
karbon + barium , dan
1.4 dengan karbon
kasar.
5. Data dan Analisis ● Benda 1.2

● Benda 1.0 : Sebelum 19.238 HBW


perlakuan
● Benda 1.1 : Menggunakan
karbon halus
● Benda 1.2 : Menggunakan
karbon kasar + natrium
● Benda 1.3 : Menggunakan
karbon kasar + barium
● Benda 1.4 : Menggunakan
karbon kasar ● Benda 1.3

5.1 Uji Brinell 17.4041 HBW

● Benda 1.0

16.23 HBW

● Benda 1.4

18.377 HBW

● Benda 1.1

16.524 HBW
5.2 Uji Vickers ● Benda 1.3

● Benda 1.0 29.87 HV

17.76 HV

● Benda 1.1

13.58 HV
● Benda 1.4

19.041 HV

● Benda 1.2

16.384 HV
5.3 Pengamatan Mikro dan Kadar ● Benda 1.2
Karbon
Perlit : 25.97%
● Benda 1.0
Karbon : 15.0846%
Perlit : 20.82%

Karbon : 12.0976%

● Benda 1.3

Perlit : 23.587%

Karbon : 13.702%
● Benda 1.1

Perlit : 41.361%

Karbon : 24.011%

● Benda 1.4

Perlit : 54.422%

Karbon : 31.586%
6. Pembahasan Cincin karbon tidak dapat ditemukan
walaupun dengan pengamatan mikro
Berdasarkan hasil pengujian mikro
karena permukaan benda yang tidak
yang dilakukan ditemukan bahwa
memungkinkan dan waktu
kadar karbon tertinggi hingga
karbonisasi yang singkat sehingga
terendah secara berurutan adalah
ukuran cincin sangat kecil.
karbon kasar 31.586%, karbon halus
24.011%, karbon kasar + natrium Data yang didapat belum sepenuhnya
15.0846%, karbon kasar + barium akurat dengan keadaan sebenarnya
13.702%. karena keadaan dan situasi di lab
mungkin menyebabkan kalibrasi
Kekerasan dari uji brinell dari
yang berubah sehingga beberapa
tertinggi ke terendah yaitu karbon
ukuran tidak valid. Walau demikian,
kasar + natrium 19.238 HBW, karbon
hasil pengamatan dan pengujian yang
kasar 18.377 HBW, karbon kasar +
dilakukan sebagian besar sudah
barium 17.4041 HBW, karbon halus
sesuai dengan acuan referensi.
16.524 HBW.

Sedangkan untuk kekerasan uji


vickers dari tertinggi yaitu karbon 7. Kesimpulan
kasar + barium 29.87 HV, karbon
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
kasar 19.041 HV, karbon kasar +
sebagai berikut:
natrium 16.384 HV, karbon halus
13.58 HV. ● Katalisator atau energizer
brinell dan vickers sama -
Walaupun urutan hasil dari kekerasan
sama meningkatkan kadar
brinell dan vicker berbeda-beda
karbon dan kekerasan pada
namun secara keseluruhan pemberian
material.
katalisator berupa natrium dan
barium sama-sama meningkatkan ● Sifat pada setiap benda tidak
kekerasan bahan. Sedangkan merata dan kurang sesuai
kekerasan terendah adalah dengan landasan teori.
perlakukan menggunakan karbon
● Perlakuan panas yang
halus atau serbuk.
dilakukan membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk and Hardness of Steel 67SiCr5. 13th
mendapatkan cincin karbon Scientific/Research Symposium with
dan sifat yang merata. International Participation.

https://www.detech.co.id/hardness-te
st/
8. Daftar Pustaka
https://www.alatuji.com/article/detail
Gekić, A. G., Duraković, J.,
/1036/mengenal-metode-vickers-seba
Avdušinović, H. (2021). Effect of
gai-pengujian-keras
Heat Treatment On Microstructure

Anda mungkin juga menyukai