Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NOVA RIYAN PERDANA

PRODI : TEKNIK MESIN


NPM : 19.6.21.C.201-1212
Tabel Review Jurnal Metalurgi
Material, Faktor dan level Metode dan Jenis Pengujian
No Referensi Lengkap Hasil Terbaik Deskripsi Kesimpulan

1 Idzani Muttaqin, Analisa Bahan-bahan yang dapat di Metode yang digunakan adalah metode Berdasarkan percobaan Pada percobaan selanjutnya, Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan seperti pada
Metalurgi baja paduan pada gunakan adalah Baja eksperimen dengan proses perlakuan panas. pemanasan dimulai dari untuk mendapatkan data paparan berikut: a. Angka uji kekerasan pada material netral sebelum dilakukan
shackle kapasitas 12ton setelah paduan,air, air garam dan oli Perlakuan panas adalah suatu metode yang suhu 600derajat, yang lebih baik perlu pengujian yaitu 394.375 HB, setelah dilakukan perlakuan panas dada temperature
dilakukan proses pemanasan sae 15w-40 sebagai pendingin. digunakan untuk mengubah sifat fisik, dan 700derajat dan 800 derajat dilakukan pengujian dengan 800 °C pada material yang didinginkan dengan media pendingin air yaitu 460.75
variasi suhu dan media
disertai pendinginan, Universitas kadangkadang sifat kimia dari suatu material, serta melakukan HB atau terjadi peningkatan kekerasan sebesar 16.8% dari nilai material dasar. b.
pendingin yang lebih
Islam Kalimantan Muhammad Secara umum perlakuan panas adalah pendinginan dengan variatif. Angka uji penurunan kekerasan terjadi material yang didinginkan dengan air
Arsyad Al Banjari, JURNAL memanaskan atau mendinginkan material, metode di celupkan ke air, murni yaitu 351.00 HB dari nilai awal 394.375 HB atau terjadi penurunan tingkat
JIEOM Vol.03, No.01, JUNI 2020 biasanya dalam suhu ekstrem, untuk maka didapatkan nilai kekerasan dari nilai material dasar sebesar 11.00%.
ISSN: 2620-8184 mencapai hasil yang diinginkan seperti brinel tertinggi ialah baja
pengerasan atau pelunakan material, di mana dipanaskan pada suhu
pemanasan dan pendinginan dilakukan untuk tertinggi dan di dinginkan
tujuan mengubah sifat. cepat melualui media air.
2 Hadi perdana, Pengaruh suhu dan Bahan -bahan yang dapat di Metode penelitian yang dilakukan Berdasarkan hasil Pada percobaan selanjutnya, Telah dilakukan penelitian pengaruh suhu dan waktu tempering terhadap
waktu tempering terhadap gunakan adalah Baja tahan menggunakan metode experimen dengan pengujian di dapat bahwa untuk mendapatkan data kekerasan, struktur mikro dan laju korosi baja tahan karat martensitik
kekerasan struktur mikro dan karat 13Cr3Mo3Ni cara Sampel baja dibuat dengan tungku semakin tinggi suhu yang lebih baik perlu 13Cr3Mo3Ni. Fasa yang tebentuk dari berbagai variasi suhu dan waktu pada
laju korosi baja tahan karat induksi dan dicetak menjadi ingot. Ingot tempering yang digunakan dilakukan pengujian dengan proses tempering adalah fasa martensit lath, austenit, ferit delta, ferit dan senyawa
martensitik 13Cr3Mo3ni, Teknik baja kemudian ditempa panas (hot maka laju korosi yang variasi variasi suhu karbida logam. Secara umum kekerasan baja menurun dengan naiknya suhu
forging) pada suhu 1200 °C. Sampel tempering yang lebih
Metalurgi, FT. UNTIRTA, 28-04- dihasilkan akan semakin tempering. Akan tetapi dapat diamati adanya efek secondary hardening akibat
dipanaskan kembali untuk aniling pada banyak.
2017 rendah dan ketahanan presipitasi karbida logam saat proses tempering pada suhu 500-650 °C yang
suhu 800 °C selama 4 jam dan
korosi akan meningkat mengakibatkan meningkatnya kekerasan pada rentang suhu tersebut.
didinginkan di dalam tungku. Setelah itu,
dilakukan proses pemotongan sampel
dengan panjang 10 mm, lebar 10 mm dan
tebal 5 mm. Kemudian, sampel-sampel
tersebut dilakukan proses austenisasi
pada suhu 1050 °C selama 1 jam dan
didinginkan cepat di dalam oli. Tabel 1
menunjukkan komposisi kimia baja tahan
karat 410 dan baja tahan karat
13Cr3Mo3Ni.

3 Risky Pratama,2018 Analisa Bahan-bahan yang dapat di Metode penelitian yang dilakukan Berdasarkan hasil dan Pada percobaan selanjutnya, Berdasarkan hasil pembahasan dapat di simpulkan bahwa variasi arus,waktu, dan
pengaruh parameter Spot gunakan adalah baja karbon menggunakan metode Deskriptif. Pengujian pembahasan di atas, dapat untuk mendapatkan data diameter ujung elektroda berpengaruh terhadap kualitas tegangan geser yang di
Welding terhadap kualitas rendah dengan tebal 1mm yang dilakukan dengan pengujian geser disimpulkan bahwa yang lebih baik perlu hasilkan.nilai tegangan geser tertinggi yatu 37,4kg/mm2.terdapat pada variasi arus
product.Institut Teknologi sebagai acuan untuk menentukan kualitas variasi arus ,waktu, dan dilakukan pengujian dengan 8938 A,waktu 3,5 secon dan diameter 5mm.kondisi optimal dari tegangan geser
Nasional Malang.Program Studi pengelasan diameter ujung elektroda variasi diameter elektroda terjadi pada saat arus dan waktu terbesar,sedangkan ujung elektroda paling kecil.
Teknik Mesin 2018 yang lebih variatif lagi
berpengaruh kualitas
JMPP:Jurnal material dan Proses produk .
Produksi 2018

4 Dio Risky Pratamaaji,2018 Bahan-bahan yang dapat Metode penelitian yang dilakukan Berdasarkan hasil dan Pada percobaan Berdasarkan hasil pembahasan dapat di simpulkan bahwa pada di peroleh hasil
Analisa pengaruh durasi gesek digunakan adalah baja karbon menggunakan metode eksperimental pembahasan di atas, dapat selanjutnya, untuk kekuatan tarik tertinggi pada variasi 35 secon yaitu sebesar 54.944 kN/mm2.dan
(friction welding) terhadap rendah SS 41 menggunakan mesin bubut. Pengujian yang disimpulkan bahwa hal mendapatkan data yang yang terendah yaitu 45 secon sebesar 50.616 kN/mm2.
sambungan poros Baja SS dilakukan dengan putaran 1800 rpm,waktu 35 ini membuktikan waktu lebih baik perlu dilakukan
41.Universitas Muhammadiyah secon,40 secon,dan 45 secon pengelasan pengujian dengan lebih
Malang,Program Studi Teknik banyak spesimen dan
mempengaruhi terhadap
Mesin 2018 menguji tarik tiap
sambungan las gesek spesimen
JMPP:Jurnal material dan Proses
(friction welding)
Produksi 2018
5 Eka Febriyanti, Ketahan korosi Bahan-bahan yang di gunakan Metode penelitian yang dilakukan Berdasarkan hasil dan Pada percobaan selanjutnya, Ketahanan korosi pada paduan Cu-Zn 70/30 ketika proses warm rolling pada suhu
paduan Cu-Zn 70/30 setelah adalah paduan Cu-Zn 70/30. menggunakan metode pemanasan pembahasan dapat untuk mendapatkan data 300 °C berhubungan dengan menurunnya ukuran butir yang menghasilkan internal
proses thermomechanical menggunakan akat Thermomechanical disimpulkan bahwa yang lebih baik perlu stress dan jumlah batas butir yang semakin meningkat, dimana dengan semakin
contrlled prosess(TMCP) controlled process. pemanasan pada suhu dilakukan variasi pada baja kecil diameter rata-rata butir mencapai 24,41 μm maka nilai laju korosi menurun
paduan lai.
Departemen Teknik Metalurgi dan tinggi dapat mengurangi mencapai 0,426 mm/tahun. Menurunnya laju korosi disebabkan karena aktifitas
Material, Fakultas Teknik, lau korosi. elektron di sekitar batas butir yang semakin meningkat sehingga mempercepat
Universitas Indonesia, Depok, terbentuknya lapisan pasif yang menghambat laju korosi. Paduan Cu-Zn 70/30
Indonesia 28-04-2017 dengan % reduksi aktual terbesar yaitu sebesar 48,39% memiliki laju korosi
terendah yakni sebesar 0,426 mm/tahun.

Anda mungkin juga menyukai