Anda di halaman 1dari 13

PROSES HARDENING, QUENCING, DAN PENGUJIAN METODE

ROCKWELL HRC
Disusun Oleh:
1. Abril Maryama Sabila
2. Aurelia Zelika Utami
3. Cahyo Aji Firmanto
4. Ramadhan Lucky
5. M. Ibnu Syahid Haqiqi
6. Mujtahidul Aman
Heat Treatment
adalah salah satu proses untuk mengubah struktur logam dengan jalan
memanaskan specimen pada elektrik terance ( tungku ) pada
temperature rekristalisasi selama periode waktu tertentu kemudian
didinginkan pada media pendingin seperti udara, air, air garam, oli dan
solar yang masing-masing mempunyai kerapatan pendinginan yang
berbeda-beda.
Perlakuan panas adalah proses kombinasi antara proses pemanasan aatu
pendinginan dari suatu logam atau paduannya dalam keadaan padat
untuk mendaratkan sifat-sifat tertentu. Untuk mendapatkan hal ini maka
kecepatan pendinginan dan batas temperature sangat menetukan.
Heat treatment

01 02

Hardening Quencing
Hardening
adalah perlakuan panas yang digunakan untuk mencapai kekerasan pada
baja. Haredening Ini terdiri dari austenitising, quenching dan tempering,
hal ini dilakukan untuk mempertahankan struktur martensit atau bainit
temper. dilakukan dengan cara memanaskan baja sampai temperatur
pengerasannya (Temperatur austenisasi) dan menahannya pada
temperatur tersebut untuk jangka waktu tertentu dan kemudian
didinginkan dengan laju pendinginan yang sangat tinggi atau di quench
agar diperoleh kekerasan yang diinginkan. Alasan memanaskan dan
menahannya pada temperatur austenisasi adalah untuk melarutkan
sementit dalam austenit kemudian dilanjutkan dengan proses quench
Quencing
Quenching merupakan proses pencelupan baja yang telah berada pada
temperatur pengerasannya (temperatur austenisasi), dengan laju
pendinginan yang sangat tinggi (diquench), agar diperoleh kekerasan
yang diinginkan. Quench Bahasa sederhananya adalah melakukan
pendinginan cepat (rapid cooling) dengan mencelupkan material di
media Air, Oli, dan udara guna mengubah tingkat kekerasan pada
material
Rockwell HRC
Pengujian kekerasan dengan metode rockwell
bertujuan menentukan kekerasan suatu
material dalam bentuk daya tahan material
terhadap benda uji (spesimen) yang berupa
bola baja (HRB) ataupun kerucut intan (HRC)
yang ditekankan pada permukaan material uji
tersebut
Proses heat treatment dan
pengujian rockwell HRC
Alat dan bahan
1. 2.
Mesin Specimen (baja 3.
furnace karbon sedang) Penjepit specimen
4. 5.
Kaleng berisi air Mesin rockwell HRC
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum.
2. Uji baja menggunakan uji kekerasan untuk mengetahui kekerasan sebelum
dilakukan uji perlakuan panas dan catat hasil uji kekerasan tersebut.
3. Masukkan baja ke mesin furnace.
4. Lalu, setting mesin furnace sampai mencapai suhu 900oC.
5. Setelah suhu didalam mesin furnace mencapai 900oC dan selanjutnya proses holding
time selama 30 menit.
6. Kemudian, ambil material baja menggunakan penjepit
7. Selanjutnya adalah proses quenching dengan cara memasukkan material yang masih
panas secara cepat
8. Tunggu hingga material sampai ke suhu ruangan
9. Setelah itu material dibawah ke lab uji kekerasan dan setelah itu uji material tersebut

ke mesin rockwell.
10. Ambil 3 titik yang berbeda untuk menguji kekesaran pada material baja karbon
sedang, kemudian catat hasil uji setelah dilakukan perlakuan panas.
kesimpulan
Hasil dari praktikum ini adalah sebelum material dilakukan proses hardening
nilai kekuatan dari material adalah 59,96 HRC. Lalu setelah material dilakukan
proses hardening maka kekuatan material menjadi meningkat yang sebelumnya
59,96 HRC menjadi 83,6 HRC. 

Dari praktikum ini dapat disimpulkan, bahwa setelah dilakukannya proses


hardening. Material menjadi lebih kuat karena ketika dipanaskan pada temperatur
daerah austenit sehingga struktur nya berubah menjadi struktur martensit. struktur
martensit adalah struktur yang kuat.
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai