Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENAMBAHAN ENERGIZER BARIUM DAN NATRIUM

TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN PEMBENTUKAN


CINCIN KARBON PADA PROSES CARBURIZING

Disusun Oleh :

Nama : Johannes Aloysius Dhiosta Feb Hyang Saka

NIM 20539141009

Kelas : E / E2.1

Program Studi : S1 Teknik Manufaktur

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2022
Abstrak:

1. Pendahuluan

Permintaan bahan logam semakin meningkat di berbagai industri. Bahan logam


yang dibutuhkan oleh industri harus memiliki sifat mekanik yang baik. Saat ini bahan
logam yang tersedia tidak memiliki sifat yang diinginkan sepenuhnya. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, berbagai

teknik permukaan menjadi target utama karena dapat meningkatkan sifat


material logam seperti kekuatan dan ketahanan aus. Baja adalah paduan yang
komponen utamanya adalah besi dan 0,2-2,1% karbon. Sifat baja karbon dipengaruhi
oleh kandungan karbon dan struktur mikro, sedangkan struktur mikro baja dipengaruhi
oleh perlakuan panas dan komposisi baja. Proses pengerasan permukaan ini dapat
dilakukan dengan dua cara: dengan mengubah komposisi kimia dan dengan tidak
mengubah komposisi kimia bahan. Baja karbon rendah dengan kandungan karbon
kurang dari 0,3% tidak dapat diawetkan dengan proses pengawetan normal, tetapi harus
diperlakukan terlebih dahulu dengan unsur karbon. Hal ini karena peningkatan
kandungan karbon berbanding lurus dengan kekerasan. Karena difusi karbon tidak
mencapai inti, pengerasan hanya terjadi di permukaan dan inti tetap ulet. Salah satu
metode pengerasan permukaan kimia adalah karburasi. Berdasarkan permasalahan
tersebut, telah dilakukan penelitian tentang karburasi untuk meningkatkan kandungan
karbon pada bahan logam. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur
perubahan kekerasan sebelum dan sesudah karburasi serta mengukur ketebalan cincin
karbon yang terbentuk. Dalam penelitian ini, kami menggunakan dua energizer yang
berbeda, menambahkan energizer, dan mengamati efek penambahan karbon pada
material logam yang diuji.

2. Metode
2.1. Material
Pada penelitian ini menggunakan bahan baja yang sangat sedikit kandungan
karbonya yang bertujuan untuk proses carburizing. Persiapan bahan sampel dengan
mengamplas 4 spsesimen baja karbon dengan menggunakan kertas amplas dari terkasar
hingga paling halus. Amplas benda hingga halus dengan bantuan air. Pastikan semua
benda sudah rata dan halus. Lalu tahap pemolesan benda kerja. Siapkan benda kerja
yang dipoles dan gunakan kain yang disiapkan untuk memoles. Oleskan sedikit
Autosol ke kain dan gosok benda kerja. Poles permukaan benda kerja hingga tampak
seperti cermin atau mengkilat.

2.2. Pelaksanaan Penelitian


Pengujian kekerasan sebelum perlakuan panas, pengujian kekerasan sebelum
dilakukan perlakuan agar mengetahui kekerasan awal benda dengan alat uji vickers.
Lalu diukur menggunakan alat uji makro untuk melihat besar bekas uji vickers.
Pengujian kekerasan menggunakan micro Vickers hardness tester, dengan beban
indentasi 60kg. Kemudian diukur bekas indentasinya dan dihitung kekerasannya.
Pengujian kekerasan akan menganalisa perbandingan hasil kekerasan antara spesimen
yang sebelum da sesudah dilakukan proses heat treatment. Nilai kekerasan Vickers
dapat dinyatakan dengan dengan rumus:

𝜽
𝟐. 𝑷. 𝐬𝐢𝐧⁡( )
𝑯𝒗 = 𝟐 = 𝟎, 𝟏𝟖𝟗𝟏 𝑷
𝒅𝟐 𝒅𝟐

Dimana :
Hv = Nilai kekerasan spesimen (kg/mm 2 )
P = Beban terpasang (kg)
d = Diameter rata-rata bekas injakan indentor (mm)
θ = Sudut piramida intan (136 0 )

Pada penelitian ini dilakukan proses pemanasan logam dengan metode pack
carburizer dengan empat benda kerja yang diberi perlakuan yang berbeda. Sampel 1
dikubur dengan active chacoal yang dihaluskan, sampel 2 dikubur dengan active
charcoal tanpa dihaluskan dengan tambahan barium 10% berat keseluruhan active
charcoal, sampel 3 dengan tambahan natrium 10% berat keseluruhan active charcoal,
lalu sampel 4 hanya dengan active charcoal yang kasar. Seluruh benda kerja akan
dikubur dengan media carburizing masing-masing lalu dimasukan kedalam wadah
tertutup dan dioven selama 4 jam dengan suhu 850℃ .Perlakuan tersebut akan diamati
dan diuji benda mengalami perubahan kekerasan, struktur mikro benda kerja, dan
ketebalan cincin karbon yang terbentuk akibat perlakuan carburizing.

3. Hasil
3.1. Uji kekerasan sebelum dan sesudah perlakuan carburizing
Benda Media Carburizing Sebelum Sesudah

1.1 Karbon halus 10,84 HV 19,41 HV

1.2 Karbon + Barium 11,24 HV 28,3 HV

1.3 Karbon + Natrium 10,57 HV 25,47 HV

1.4 Karbon kasar 11,9 HV 17,18 HV

3.2. Uji struktur mikro sebelum dan sesudah carburizing


Benda Sebelum Sesudah

1.1

1.2
1.3

1.4

3.3. Ketebalan cincin karbon


Benda Gambar Ketebalan

1.1 184.5⁡𝜇

1.2 372.5⁡𝜇
1.3 282.2⁡𝜇

1.4 135.5⁡𝜇

4. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh beberapa hasil uji. Uji yang
dilakukan yaitu uji kekerasan, uji struktur mikro, dan uji ketebalan cincin karbon. Dari
pengujian kekerasan seluruh benda kerja dilakukan carburizing mengalami kenaikan nilai
kekerasan. Pada benda 1.1 dengan media active charcoal yang halus, kekerasan awal benda
10,84 HV lalu meningkat menjadi 19,41 HV. Pada benda 1.2 dengan media carburizing
active charcoal kasar dengan diberi tambahan barium sebagai energizer mengalami
kenaikan kekerasan dari 11,24 HV menjadi 28,3 HV. Pada benda 1.3 dengan media active
charcoal kasar dengan tambahan natrium sebagai energizer juga mengalami kenaikan
kekerasan dari 10,59 HV menjadi 25,47 HV. Terakhir benda 1.4 juga mengalami kenaikan
kekerasan dengan media active charcoal kasar tanpa penambahan apapun dari 11,9 HV
menjadi 17,18 HV.

Uji kedua yang dilakukan yaitu uji struktur mikro benda kerja untuk melihat perubahan
yang terjadi setelah dilakukan proses carburizing berikut uraian struktur mikro yang
diamati
Benda Struktur mikro setelah Deskripsi
perlakuan
1.1 Pada benda 1.1 ini terjadi perubahan
struktur mikro, terlihat terdapat
pearlite berwarna hitam dan cukup
rapat. Hal ini menjadi tanda bila
terdapat penambahan karbon pada
benda.

1.2 Pada benda 1.2 ini terjadi perubahan


struktur mikro didalamnya setelah
perlakuan dengan penambahan
barium. Terlihat hal ini
membuat struktur mikro
berubah menjadi sebuah
padatan yang rapat bentuk
struktur ini dinamakan bainit,
bainit bersifat lebih keras
dari perlit. martensit yang terbentuk
berwarna hitam dan bainit berwarna
putih seperti jarum-jarum. Hal ini
terbukti karena material ini memiliki
kekerasan yang paling tinggi yaitu
28,3 HV.

1.3 Pada benda 1.3 ini terjadi perubahan


struktur mikro. Terlihat hal ini
membuat struktur mikro
berubah menjadi sebuah
padatan yang rapat bentuk
struktur ini dinamakan bainit,
bainit bersifat lebih keras
dari perlit. martensit yang terbentuk
berwarna hitam dan bainit berwarna
putih seperti jarum-jarum.

1.4 Pada benda 1.4 terjadi perubahan


struktur mikro benda yang
mngalami perlakuan hanya dengan
active charcoal kasar tanpa
penambahan apapun, terdapat
pearlite yang terbentuk yang terbukti
material ini memiliki kekerasan
yang paling rendah yaitu sebesar
17,8 HV.

Semakin banyak penambahan karbon aktif pada benda saat proses carburizing, maka
nilai kekerasannya juga semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan karena semakin
banyak karbon aktif yang digunakan pada prosesc, maka semakin banyak pula karbon aktif
yang berdifusi pada material uji. Terbukti dengan hasil uji makro material benda dengan
melihat ketebalan cincin karbon yang terbentuk pada tabel 3.3., semakin tebal cincin karbon
yang terbentuk maka semakin keras material benda tersebut.

5. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Semua bahan subjek uji mengalami peningkatan kekerasan setelah karburasi.


b. Penambahan barium dan natrium sebagai bahan penguat efektif dalam meningkatkan
kekerasan material. dibandingkan dengan Semakin keras materi subjek tes
c. Semakin tebal cincin karbon yang terbentuk.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, J., Purwanto, H., & Syafa’at, I. 2017. Pengaruh Jenis Elektroda terhadap Sifat Mekanik
Hasil Pengelasan SMAW Baja ASTM A36. MAJALAH ILMIAH MOMENTUM, 13

Negara, D N K P. 2016. Efektivitas carburizer dari sumber karbon berbeda pada proses pack
carburizing. Jurnal METTEK.

Negara, D N K P. 2015. Pack carburizing baja karbon rendah. Jurnal Energi dan Manufaktur.

Anda mungkin juga menyukai