Anda di halaman 1dari 6

Penyusun:

Diki Prasetiyo Fernanda (160511609263)


Eka Try Wahyuni (160511609213)

LAPORAN HASIL PERLAKUAN PANAS PADA LOGAM

A. DESKRIPSI PROJEK PRAKTIK


Dalam topik perlakuan panas ini, saya/kelompok saya akan
mempraktikkan teknik perlakuan panas dengan topik:
Maerial I : Baja As
Materia II : Baja As
dengan uraian sebagai berikut:

B. TUJUAN
Tujuan dari proses carburizing adalah meningkatkan kekerasan dari
material, namun material tersebut tidak getas. Karena teknik ini hanya
meningkatkan kadar karbon dipermukaan saja, tidak menyeluruh. Nilai kekerasan
dan kekuatan yang cukup tinggi pada permukaan material dapat mengurangi
kerusakan keausan akibat bergesekan dengan material lain.

C. MATERIAL
URAIAN MATERIAL I MATERIAL II
Nama material Baja As Baja As
Spesfikasi
Kadar Karbon
Kadar unsur
paduan
Initial hardness

1
D. PARAMETER PERLAKUAN PANAS YANG DIPILIH
URAIAN MATERIAL I MATERIAL II
Temperatur 950℃ 950℃
pemanasan (oC)
Lama holding 30 30
(menit)
Media pendingin Udara Air
Laju pendinginan
(oC/det.)

E. PROSEDUR PERLAKUAN PANAS


Prosedur perlakuan panas yang akan saya/kelompok saya lakukan meliputi
persiapan benda kerja, proses perlakuan panas, dan pengukuran hasil. Uraian
perlakuan panas tersebut adalah sebagai berikut:

Langkah Alat yang


Uraian
ke digunakan
1. Gergaji dan air
Pemotongan bahan sepanjang 20mm

2. Meratakan permukaan material agar mempermudah


proses pengamplasan. Kikir

Amplas 800
3. Menghaluskan permukaan material agar mempermudah
ketika melakukan pengujian kekerasan.

Jika permukaan telah sesuai dengan ketentuan untuk


menguji kekerasan, maka dilakukan pengujian Microvickers
4.
kekerasan. Untuk hasil yang baik, seharusnya dilakukan
5 kali pengujian, namun dalam hal ini kelompok kami
hanya melakukan 3 kali pengujian.
5. Setalah menemukan rata-rata hasil uji kekerasan.
Siapkan material untuk melakukan proses carburinsing.
Pertama-tama cari tanah liat untuk menutup proses

2
Tanah liat
carburizing yang akan dilakukan nantinya.

Dalam proses carburizing, benda akan dimasukkan

6. kedalam arang berdiameter 2-10mm. Jika arang masih


berdiameter besar, maka hancurkan arang hingga Arang dan palu
berdiameter yang ditentukan.
Material yang akan dimasukkan kedalam wadah ketika

7. melakukan proses carburizing harus dililitkan kawat


untuk mempermudah ketika mengangkat dari wadah Kawat
setelah proses pemanasan.
Masukkan kedua benda kerja kedalam wadah beserta

8. arang. Jarak antara material satu dengan yang lainnya


adalah 25mm, jarak antara alas wadah dan material Wadah Baja
juga harus 25mm.

9. Masukkan material kedalam oven lalu panaskan oven


hingga bersuhu 950℃ . Oven

10. Jika oven sudah bersuhu 950℃ lakukan holding selama Timer
30 menit.
Jika proses holding telah selesai, angkat benda kerja
dan lakukan cooling sesuai dengan job sheet yang telah
dibuat. Untuk material I menggunakan udara sebagai

11. media pendingin, jadi setelah proses pengangkatan


diamkan material I hingga dingin. Sedangkan media Air dan udara
pendingin II adalah air, maka setelah proses
pengangkatan harus dimasukkan kedalam air. Proses ini
harus mencelupkan seluruh bagian material.
Material yang sudah dingin harus diamplas untuk

12. melihat menguji kekerasan setelah proses carburizing Amplas 800


(untuk mencegah karbon yangmenempel dipermukaan
material terkikis habis).

3
Lakukan pengujian kekerasan pada kedua material
setelah proses carburizing. Lakukan pengujian 3kali
13. Microvickers
pada setiap material. Hitung rata-rata dari hasil
pengujian kekerasan, dan lihat perbedaan sebelum dan
sesudah proses carburizing.
struktur mikro. Proses ini dilakukan bertahap dan ketika
Amplas 1000,
14. pengamplasan material tidak boleh ditekan terlalu keras
(untuk mencegah karbon yangmenempel dipermukaan 2000 dan 5000
material terkikis habis).
Cek permukaan material pada mikroskop untuk melihat
apakah material sudah bisa dilakukan etsa atau belum.

15. Jika permukaan material masih terlihat goresan maka


amplas kembali material, namun jika material sudah Mikroskop
bisa dilakukan pengujian struktur mikro maka
dilakukan tahap etsa.
Permukaan material dicelupkan pada HNO3 selama 30
detik, lalu langsung dicelupkan pada alcohol selama 2
16. HNO3, alcohol
detik lalu dilakukan proses penggunaan hair drayer.
Proses etsa bertujuan untuk melihat butir-butir elemen
dan hair drayer
yang terkandung pada baja as.
Jika permukaan material telah dietsa, maka lakukan
dilakukan pengujian struktur mikro. Pengujian ini
17.
bertujuan untuk melihat alpa, perlit, martensit dan juga Mikroskop
korosi (jika etsa yang dilakukan terlalu lama atau ketika
proses pengeringan hairdrayer yang digunakan terlalu
panas)
Jika pengujian menggunakan mikroskop telah
18. dilaksanakan. Maka dapat terlihat struktur mikro pada
material itu. Untuk alpa warna struktur mikro yang
lebih bening, untuk perlit berwarna buram, martensit
berwarna gelap sedangkan korosi berwarna kecoklatan.

4
F. PENGUJIAN/PEMERIKSAAN HASIL
Tabel untuk pengukuran hasil perlakuan panas disesuaikan dengan format
tabel nomor latihan yang saudara pilih.
1. Pengujian Kekerasan pada Baja AS

MATERIAL I MATERIAL II
TITIK
SEBELUM
UJI KE SETELAH SEBELUM SETELAH
TREATMEN
TREATMENT TREATMENT TREATMENT
T
1 225,9 HV 247,0 HV 225,9 HV 531,9 HV
2 228,5 HV 232,0 HV 228,5 HV 637,5 HV
3 235,7 HV 221,2 HV 235,7 HV 487,0 HV
RATA-
230,03 HV 233,4 HV 230,03 HV 561,13 HV
RATA

2. Pemeriksaan Struktur Mikro


Material I
Sebelum treatment Setelah
treatment

5
Material II
Sebelum treatment Setelah
treatment

Anda mungkin juga menyukai