Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
2 Apa saja jenis-jenis heat treatment yang dapat diterapkan pada logam dan
bagaimana pengaruhnya terhadap sifat mekanik logam?
1.3 Tujuan
1 Meningkatkan kekuatan dan kekerasan material.
2 Meningkatkan ketangguhan dan keuletan material.
3 Meningkatkan ketahanan korosi dan ketahanan suhu tinggi.
4 Mengurangi ketidaksempurnaan material.
5 Mengoptimalkan proses produksi.
1.4 Manfaat
1 Heat treatment dapat meningkatkan kekuatan dan kekerasan logam dengan
merubah struktur mikro logam menjadi lebih padat dan homogen.
2 Heat treatment dapat meningkatkan ketangguhan dan keuletan material
dengan mengurangi kecenderungan material untuk retak atau patah.
3 Heat treatment dapat menghasilkan material dengan sifat-sifat khusus
seperti ketahanan korosi atau ketahanan suhu tinggi.
4 Heat treatment dapat mengurangi ketidaksempurnaan material seperti
inklusi, porositas, atau cacat lainnya.
5 Dengan mengaplikasikan heat treatment secara efektif, proses produksi
dapat dioptimalkan dengan mengurangi kegagalan material dan
meningkatkan efisiensi produksi.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.3 Quenching
Quenching adalah proses pendinginan material secara cepat dengan
menggunakan media pendingin seperti air, minyak, atau garam. Tujuan dari
quenching adalah untuk mengubah struktur mikro logam dari austenitik menjadi
martensitik, yang memiliki sifat-sifat yang lebih keras dan kuat.
2.4 Tempering
Tempering adalah proses pemanasan material setelah quenching untuk
mengurangi ketegangan internal dan meningkatkan keuletan dan ketangguhan
material. Pada tempering, material dipanaskan pada suhu yang lebih rendah
daripada pada quenching.
2.5 Austenitization
Austenitization adalah proses pemanasan material hingga mencapai suhu
yang cukup tinggi untuk memastikan bahwa struktur mikro logam material berubah
menjadi austenitik. Austenitization dapat mempengaruhi sifat-sifat material seperti
kekuatan dan kekerasan.
2.6 Martensite
Martensite adalah fasa kristalografi yang dihasilkan dari quenching pada
kondisi tertentu. Martensite memiliki struktur kristal yang sangat padat dan keras
sehingga memberikan sifat-sifat material yang lebih kuat dan keras daripada fasa
kristalografi lainnya.
2.7 Annealing
Annealing adalah proses pemanasan material pada suhu yang cukup tinggi
untuk mengurangi ketegangan internal dan memperbaiki ketidaksempurnaan kristal
pada material. Annealing dapat meningkatkan keuletan dan ketangguhan material
serta memperbaiki kecacatan pada material.
METODOLOGI PRAKTIKUM
HASIL PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan kecepatan laju pendinginan
● Quenching dengan air
Diketahui : Tawal = 850°; Takhir = 53°; t = 30 sec
Ditanyakan 𝑣 ?
850 − 53 °𝐶
𝑣= = 26,56
30 𝑠
● Tempering air
Diketahui : Tawal = 850°; Tempering = 200°; Takhir = 58°; t = 3600 sec
Ditanyakan 𝑣 ?
200 − 58 °𝐶
𝑣= = 0,3944
3600 𝑠
4.2 Data pengujian kekerasan
● Tanpa perlakuan panas = 5 HRC
● Quenching Air = 67 HRC
● Quenching Oli = 29,8 HRC
● Quenching Air Garam = 57,8 HRC
● Tempering = 45,3 HRC
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Heat treatment atau perlakuan panas adalah proses pengolahan material
dengan pemanasan dan pendinginan pada suhu dan waktu yang ditentukan untuk
mencapai sifat-sifat mekanis dan fisik yang diinginkan. Kami menggunakan
beberapa metode dalam proses pendinginannya, berikut data hasil kekerasan
material berdasarkan metode pendinginannya :
● Quenching Air = 67 HRC
● Quenching Oli = 29,8 HRC
● Quenching Air Garam = 57,8 HRC
● Tempering = 45,3 HRC
Berdasarkan data hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa proses quenching air
menghasilkan material paling keras dibandingkan dengan hasil pengujian lainnya.
LAMPIRAN