Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM HEAT TREATMENT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Praktikum Pengujian Material yang


diberikan oleh :
Albert Daniel Saragih, S.Si., M.Sc., Ph.D.

Disusun Oleh :

Edeh Paramita Sundari (211221004)

Feby Noor Fadilla (211221005)

Indra Setia Wiguna (211221006)

Muhammad Daffa Hauzaan (211221011)

Muhammad Damarhikaya K (211221012)

Muhammad Naufal Fadhil (211221013)

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI DII - TEKNIK AERONAUTIKA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Heat treatment atau perlakuan panas adalah proses pengolahan material
dengan pemanasan dan pendinginan pada suhu dan waktu yang ditentukan untuk
mencapai sifat-sifat mekanis dan fisik yang diinginkan. Proses ini telah digunakan
selama berabad-abad dalam pembuatan logam dan paduan untuk meningkatkan
sifat-sifatnya.

Heat treatment merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas


material, khususnya logam. Pada zaman dahulu, senjata dan perkakas dibuat dari
logam, namun material tersebut seringkali rentan terhadap kegagalan struktural dan
keausan. Oleh karena itu, dicarilah cara untuk meningkatkan sifat mekanik dan fisik
logam.

Seiring berjalannya waktu, proses heat treatment semakin berkembang dan


diaplikasikan dalam berbagai industri, seperti otomotif, aerospace, dan manufaktur
umum. Heat treatment memiliki banyak keuntungan, antara lain dapat
meningkatkan kekuatan, kekerasan, keuletan, dan ketahanan aus logam. Dalam
industri otomotif, misalnya, heat treatment digunakan untuk meningkatkan
kekuatan dan ketahanan aus pada komponen mesin seperti crankshaft, connecting
rod, dan camshaft.

Dalam industri manufaktur, heat treatment digunakan untuk meningkatkan


kualitas dan umur pakai produk seperti perkakas, matras, dan cetakan. Heat
treatment juga digunakan dalam produksi baja untuk meningkatkan sifat-sifatnya.
Dengan heat treatment, baja dapat diubah menjadi baja karbon rendah dengan sifat
mekanik yang lebih baik dan juga dapat diubah menjadi baja paduan dengan sifat-
sifat khusus seperti tahan korosi atau ketahanan suhu tinggi. Oleh karena itu, heat
treatment merupakan proses yang sangat penting dalam pembuatan material dan
produk, dan terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan industri dan
meningkatkan kualitas produk.

Pengujian heat treatment dilakukan untuk memastikan bahwa logam telah


menjalani proses heat treatment dengan benar dan telah mencapai sifat mekanik
yang diinginkan. Pengujian heat treatment terkait dengan pentingnya sifat mekanik
logam dalam penggunaannya dalam berbagai aplikasi. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi sifat mekanik logam meliputi komposisi kimia, suhu heat treatment,
waktu pemanasan, kecepatan pendinginan, dan lamanya waktu tempering.

Pengujian heat treatment meliputi pengujian kekerasan, pengujian keuletan,


pengujian kekuatan tarik, dan pengujian ketangguhan. Pengujian kekerasan
dilakukan untuk mengetahui seberapa keras logam setelah menjalani proses heat
treatment. Pengujian keuletan dilakukan untuk mengetahui seberapa mampu logam
menahan tekanan sebelum patah. Pengujian kekuatan tarik dilakukan untuk
mengetahui seberapa kuat logam saat ditarik dalam arah yang berlawanan.
Pengujian ketangguhan dilakukan untuk mengetahui seberapa tahan logam
terhadap retak atau pecah saat terkena beban tiba-tiba.

Pengujian heat treatment juga penting dalam memastikan kualitas produk


logam. Logam yang tidak menjalani heat treatment dengan benar atau tidak
mencapai sifat mekanik yang diinginkan dapat menyebabkan kegagalan produk dan
berdampak buruk pada keselamatan dan kinerja produk. Oleh karena itu, pengujian
heat treatment sangat penting dalam memastikan kualitas dan keandalan produk
logam.

1.2 Rumusan Masalah


1 Bagaimana pengaruh suhu dan waktu pemanasan dalam proses heat
treatment terhadap sifat mekanik logam?

2 Apa saja jenis-jenis heat treatment yang dapat diterapkan pada logam dan
bagaimana pengaruhnya terhadap sifat mekanik logam?

3 Bagaimana proses quenching dan tempering pada heat treatment dapat


meningkatkan kekuatan dan kekerasan logam?
4 Bagaimana pengaruh kondisi pendinginan pada proses heat treatment
terhadap sifat mekanik logam?

1.3 Tujuan
1 Meningkatkan kekuatan dan kekerasan material.
2 Meningkatkan ketangguhan dan keuletan material.
3 Meningkatkan ketahanan korosi dan ketahanan suhu tinggi.
4 Mengurangi ketidaksempurnaan material.
5 Mengoptimalkan proses produksi.

1.4 Manfaat
1 Heat treatment dapat meningkatkan kekuatan dan kekerasan logam dengan
merubah struktur mikro logam menjadi lebih padat dan homogen.
2 Heat treatment dapat meningkatkan ketangguhan dan keuletan material
dengan mengurangi kecenderungan material untuk retak atau patah.
3 Heat treatment dapat menghasilkan material dengan sifat-sifat khusus
seperti ketahanan korosi atau ketahanan suhu tinggi.
4 Heat treatment dapat mengurangi ketidaksempurnaan material seperti
inklusi, porositas, atau cacat lainnya.
5 Dengan mengaplikasikan heat treatment secara efektif, proses produksi
dapat dioptimalkan dengan mengurangi kegagalan material dan
meningkatkan efisiensi produksi.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Struktur Mikro Logam


Struktur mikro logam merujuk pada organisasi atomik atau kristalografi dari
material. Struktur mikro logam dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu,
waktu, laju pendinginan, dan komposisi kimia material. Pada heat treatment,
struktur mikro logam dapat diubah dengan memanipulasi faktor-faktor tersebut
untuk mencapai sifat-sifat material yang diinginkan.

2.2 Fasa Material


Fasa material merujuk pada bentuk dan jenis kristal dalam material. Fasa
material dapat berubah saat material dipanaskan atau didinginkan, tergantung pada
kondisi suhu dan waktu. Fasa material dapat mempengaruhi sifat-sifat material
seperti kekuatan, kekerasan, dan ketangguhan.

2.3 Quenching
Quenching adalah proses pendinginan material secara cepat dengan
menggunakan media pendingin seperti air, minyak, atau garam. Tujuan dari
quenching adalah untuk mengubah struktur mikro logam dari austenitik menjadi
martensitik, yang memiliki sifat-sifat yang lebih keras dan kuat.

2.4 Tempering
Tempering adalah proses pemanasan material setelah quenching untuk
mengurangi ketegangan internal dan meningkatkan keuletan dan ketangguhan
material. Pada tempering, material dipanaskan pada suhu yang lebih rendah
daripada pada quenching.

2.5 Austenitization
Austenitization adalah proses pemanasan material hingga mencapai suhu
yang cukup tinggi untuk memastikan bahwa struktur mikro logam material berubah
menjadi austenitik. Austenitization dapat mempengaruhi sifat-sifat material seperti
kekuatan dan kekerasan.
2.6 Martensite
Martensite adalah fasa kristalografi yang dihasilkan dari quenching pada
kondisi tertentu. Martensite memiliki struktur kristal yang sangat padat dan keras
sehingga memberikan sifat-sifat material yang lebih kuat dan keras daripada fasa
kristalografi lainnya.

2.7 Annealing
Annealing adalah proses pemanasan material pada suhu yang cukup tinggi
untuk mengurangi ketegangan internal dan memperbaiki ketidaksempurnaan kristal
pada material. Annealing dapat meningkatkan keuletan dan ketangguhan material
serta memperbaiki kecacatan pada material.

2.8 Precipitation hardening


Precipitation hardening adalah proses yang digunakan untuk meningkatkan
kekuatan dan kekerasan material dengan mengendapkan partikel-partikel padat
pada struktur mikro logam material.

2.9 Sifat-Sifat Mekanik


Sifat-sifat mekanik material seperti kekuatan, kekerasan, keuletan, dan
ketangguhan sangat dipengaruhi oleh heat treatment dan struktur mikro logam
material. Sifat-sifat mekanik material harus dipertimbangkan dalam pemilihan heat
treatment yang tepat untuk mencapai sifat-sifat material yang diinginkan.
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat Dan Bahan


a) Specimen
b) Oven
c) Oven Tempering
d) Mesin Uji Keras
e) Kikir Kasar
f) Kikir Halus
g) Kawat
h) Air
i) Oli
j) Air Garam

3.2 Prosedur Atau Langkah Kerja


1. Siapkan spesimen.

2. Kikir spesimen hingga permukaannya rata.

3. Ikat spesimen menggunakan kawat, fungsinya agar memudahkan


proses masuk dan keluar spesimen dari oven.

4. Masukan spesimen ke dalam oven dan atur suhu oven ke 850° C


dengan holding time 30 menit.

5. Jika sudah 30 menit, matikan oven dan keluarkan spesimen lalu


lakukan quenching.

6. Spesimen 1 menggunakan quenching air selama 30 detik.

7. Spesimen 2 menggunakan quenching air garam selama 40 detik.

8. Spesimen 3 menggunakan quenching oli selama 60 detik.


9. Spesimen 4 menggunakan quenching air selama 30 detik lalu masukan
spesimen ke dalam oven tempering dengan suhu 200° C dengan
holding time selama 1 jam.

10. Bersihkan permukaan spesimen menggunakan kikir lalu lakukan uji


keras menggunakan Rockwel C.

11. Buat analisa data dari hasil perhitungan tersebut.


BAB IV

HASIL PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan kecepatan laju pendinginan
● Quenching dengan air
Diketahui : Tawal = 850°; Takhir = 53°; t = 30 sec
Ditanyakan 𝑣 ?
850 − 53 °𝐶
𝑣= = 26,56
30 𝑠

● Quenching dengan oli


Diketahui : Tawal = 850°; Takhir = 123°; t = 60 sec
Ditanyakan 𝑣 ?
850 − 123 °𝐶
𝑣= = 12,11
60 𝑠

● Quenching dengan air garam


Diketahui : Tawal = 850°; Takhir = 43°; t = 40 sec
Ditanyakan 𝑣 ?
850 − 43 °𝐶
𝑣= = 20,175
40 𝑠

● Tempering air
Diketahui : Tawal = 850°; Tempering = 200°; Takhir = 58°; t = 3600 sec
Ditanyakan 𝑣 ?
200 − 58 °𝐶
𝑣= = 0,3944
3600 𝑠
4.2 Data pengujian kekerasan
● Tanpa perlakuan panas = 5 HRC
● Quenching Air = 67 HRC
● Quenching Oli = 29,8 HRC
● Quenching Air Garam = 57,8 HRC
● Tempering = 45,3 HRC
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Heat treatment atau perlakuan panas adalah proses pengolahan material
dengan pemanasan dan pendinginan pada suhu dan waktu yang ditentukan untuk
mencapai sifat-sifat mekanis dan fisik yang diinginkan. Kami menggunakan
beberapa metode dalam proses pendinginannya, berikut data hasil kekerasan
material berdasarkan metode pendinginannya :
● Quenching Air = 67 HRC
● Quenching Oli = 29,8 HRC
● Quenching Air Garam = 57,8 HRC
● Tempering = 45,3 HRC

Berdasarkan data hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa proses quenching air
menghasilkan material paling keras dibandingkan dengan hasil pengujian lainnya.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai