Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HEAT TREATMENT

OLEH :

NAMA : ARLYAN I. HADJO

NIM : 222306555

KELAS : TMPP III-D

MATA KULIAH : MATERIAL TEKNIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI PRODUKSI DAN PERAWATAN

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

2023
Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmatNya, Makalah Heat
Treatment dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk menunjang proses belajar mengajar
mata kuliah Material Teknik sehingga pelaksanaannya dpat berjalan dengan baik dan lancer, serta pada
akhirnya tujuan instruksi umum dari mata kuliah ini dapat tercapai.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kelemahan dan kekurangannya. Oleh,
karena itu kritik dan saran pembaca dan juga rekan sekawan terutama yang mengasuh mata kuliah ini,
sangat kami perlukan untuk kesempurnaan tulisan ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih.

Kupang, Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I .................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................. 1


1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................. 2
1.3 TUJUAN ...................................................................................... 2

BAB II ................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

2.1 Pengertian Heat Treatment ........................................................... 3


2.2 Proses pada Heat Treatment .......................................................... 3

BAB III .............................................................................................................. 10

PENUTUP ......................................................................................................... 10

2.1 KESIMPULAN .......................................................................... 10


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Heat Treatment ( Perlakuan Panas ) adalah salah satu proses untuk mengubah struktur
logam dengan jalan memanaskan specimen pada electric terance ( tungku ) pada temperature
rekristalisasi selama periode waktu tertentu kemudian didinginkan pada media pendingin seperti
udara, air, air garam, oli dan solar yang masing – masing mempunyai kerapatan pendinginan
yang berbeda – beda
Sifat – sifat logam yang terutama sifat mekanik yang sangat dipengaruhi oleh struktur
mikrologam disamping posisi kimianya, contohnya suatu logam atau paduan akan mempunyai
sifat mekanis yang berbeda – beda struktur mikronya diubah. Dengan adanya pemanasan atau
pendinginan dengan kecepatan tertentu maka bahan – bahan logam dan panduan memperlihatkan
perubahan strukturnya.
Perlakuan panas adalah proses kombinasi antara proses pemanasan atau pendinginan dari
suatu logam atau panduannhya dalam keadaan padat untuk mendaratkan sifat – sifat tertentu.
Untuk mendapatkan hal ini maka kecepatan pendinginan dan batas temperature sangat
menentukan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja yang termasuk kedalam jenis – jenis heat treatment ?
2. Bagaimana proses terjadinya heat treatment ?
3. Apa saja yang bisa didapatkan dengan melakukan heat treatment ?

1.3 TUJUAN
1. Tujuan makalah ini untuk mengetahui jenis – jenis heat treatment
2. Membuktikan tingkat kekerasan benda kerja sebelum dan sesudah proses hardening dan
proses tempering
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN HEAT TRETMENT
Heat treatment (perlakuan panas) adalah suatu cara yang digunakan untuk tujuan
mengubah suatu sifat dari benda tertentu yang pada umumnya logam. Salah satu sifat
yang dapat diubah adalah tingkat kekerasannya melalui proses annealing, hardening,
dan/atau tempering. Proses yang bisa dilakukan pada program heat treatment, antara
lain annealing, hardening, tempering, blackening, normalizing, stress relieving,
carburizing, dan quenching.

2.2 PROSES PADA HEAT TREATMENT


A. Annealing
Annealing adalah adalah proses pemanasan material sampai temperatur austenit lalu
ditahan beberapa waktu dan kemudian pendinginannya dilakukan secara perlahan - lahan,
didalam sebuah tungku. Arti kata dari annealing itu sendiri adalah pelunakan.
B. Hardening
Hardening adalah perlakuan panas terhadap logam dengan sasaran meningkatkan
kekerasan alami logam. Perlakuan panas menuntut pemanasan benda kerja menuju suhu
pengerasan, jangka waktu penghentian yang memadai pada suhu pengerasan dan
pendinginan (pengejutan) berikutnya secara cepat dengan kecepatan pendinginan kritis.
Akibat pengejutan dingin dari daerah suhu pengerasan ini, dicapailah suatu keadaan
paksaan bagi struktur baja yang merangsang kekerasan, oleh karena itu maka proses
pengerasan ini disebut pengerasan kejut.

Karena logam menjadi keras melalui peralihan wujud struktur, maka perlakuan panas ini disebut
juga pengerasan alih wujud.

Kekerasan yang dicapai pada kecepatan pendinginan kritis (martensit) ini diiringi kerapuhan
yang besar dan tegangan pengejutan, karena itu pada umumnya dilakukan pemanasan kembali
menuju suhu tertentu dengan pendinginan lambat.
Kekerasan tertinggi (66-68 HRC) yang dapat dicapai dengan pengerasan kejut suatu baja,
pertama bergantung pada kandungan zat arang, kedua tebal benda kerja mempunya pengaruh
terhadap kekerasan karena dampak kejutan membutuhkan beberpa waktu untuk menenmbus
kesebelah dalam, dengan demikian maka kekersan menurun kearah inti.

Untuk mencapai suhu austenit ± 900 oC harus dilakukan pemanasan bertahap, misalnya untuk
Special K (Bohler). Suhu hardening 950-980 oC untuk mencapai kekerasan 63-65 RC. Media
quenching yang digunakan adalah oli atau udara. Untuk mencapai suhu 950oC harus dipanaskan
bertahap yaitu ;

- Suhu 450 ditahan selama 10 menit / 10 mm tebal material


- Lalu dipanaskan lagi ke 750 derajat Celcius selama 10 menit / l0 mm tebal material
- Lalu dipanaskan kembali sampai 950 – 980 derajat celcius
- Ditahan sebentar lalu dikeluarkan dan dicelupkan kedalam oli quenching sambil
digoayang – goyangkan supaya gelembung asap cepat terlepas dari permukaan baja
sehingga pendinginnya dapat merata
- Jika dibentuk dari material yang dikeraskan berpenampang complex atau benda tersebut
berpenampang tipis, temperature pengerasan harus memakai atas bawah, sedangkan juga
material besar dan tebal atau berbentuk msederhana memakai temperature pengerasan
batas atas.

Beberapa Penyebab kegagalan proses hardening :

a. Suhu pengerasan terlalu rendah sehingga suhu belum mencapai pada temperatur
austenit sehingga kekerasan tidak tercapai seperti yang diharapkan
b. Pemanasan terlalu cepat sehingga temperature inti dari benda kerja belum sama
dengan temperature kulit luar pada baja
c. Tidak adanya proses pemenasan bertahap dan tidak adanya waktu penahan pada
proses pemanasan sehingga pada waktu di quenching benda kerja akan
mengalami retak
d. Timbulnya nyala api yang mengakibatkan terlepasnya karbon pada permukaan
benda kerja, sehingga permukaan benda kerja kurang keras
e. Kesalahan penilaian media quenching, misalnya baja keras seperti Special K di
quenching dengan air
C. Tempering
Setelah proses hardening biasanya baja akan sangat keras dan bersifat rapuh, untuk itu
perlu
proses lanjutan yaitu proses tempering. Tempering ini bertujuan untuk :
• Mengurangi kekerasan
• Mengurangi tegangan dalam
• Memperbaiki susunan struktur Baja
Prinsip dari tempering adalah baja dikeraskan sampai temperatur dibawah A1 (diagram
FeC) ditahan selama 1 jam / 25 mm tebal baja, lalu didinginkan di udara dan pada suhu
300-400 oC dapat di quenching dengan media oli atau dapat juga didinginkan di udara.
Secara kimia selama tempering yang terjadi adalah atom C yang setelah proses hardening
terperangkap pada jaringan besi Alfa dan pada proses pemanasan tempering atom C
mendapat kesempatan untuk melakukan diffuse yaitu pemerataan kadar C tanpa adanya
halangan dan kembali menjadi zementit.
Proses ini berlangsung terus sehingga diperoleh struktur ferrite yang bercampur dengan
zementit, dan diperoleh struktur yang ulet.

Gambar 2.1 Tabel Suhu Color Tempering


Lackening

Blackening merupakan sebuah proses "penghitaman" atau pemberian warna hitam pada sebagian
permukaan besi (metal), stainless steel, dsb. Dengan tujuan dekoratif (merubah penampilan dari
permukaan besi sehingga lebih menarik). Juga bertujuan untuk meningkatkan ketahanan
terhadap korosi ringan, untuk mencapai ketahanan maksimal, produk yang telah di blackening
dapat dioles dengan rust preventive oil.

- Lebih teliti dalam melakukan proses tersebut


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perlakuan Panas ( Heat treatment ) didefinisikan sebagai suatu kombinasi dari pengendalian
pemanasan dan pendinginan pada temperature dan waktu tertentu untuk menghasilakn logam
dengan sifat mekanik yang diinginkan. Perlakuan panas dilakukan untuk mendapatkan mikro
struktur logam yang seragam, meningkatkan kekuatan, kekerasan, keuletan, dan ketaguhan.

Anda mungkin juga menyukai