Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH

TENTANG

Heat Treatment /Perlakuan Panas

OLEH

Nama : Aloysius Orione Mitem Lolon


Nim :222306553

Jurusan Teknik Mesin


Prodi D4 Teknik Mesin Produksi dan
Perawatan Politeknik Negeri Kupang
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha sa. atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah

Kupang, 26 Oktober 2023


Penyusun

Aloysius O. M. Lolon
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Baja karbon mempunyai nilai kekerasan yang berbeda bergantung pada kadar
karbon pada suatu baja. Namun, pada kadar karbon yang sama juga bisa mempunyai
nilai kekerasan yang berbeda. Hal tersebut dapat terjadi akibat proses manufacturing
yang berbeda-beda pada baja kadar karbon sama. Sehingga, kita perlu mempelajari
fenomena-fenomena pengerasan baja karbon agar kita bisa mendapatkan baja
karbon sesuai dengan spesifikasi yang kita inginkan. Pada logam lain juga dapat
mengeras jika diberi suatu perlakuan tertentu.
Suatu logam dapat berubah kekerasannya akibat dari faktor-faktor penentu
kekerasan logam itu juga sehingga kita perlu memahami faktor penetu kekerasan
logam tersebut. Praktikan juga dituntut untuk memahami mekanisme dan fenomena
precipitation hardening pada paduan Al-Cu untuk mengetahui perubahan kekerasan
pada logam tersebut apabila diberi heat treatment.

1.2 Maksud dan Tujuan


1. Maksud dari pembuatan makalah ini:
• Untuk memenuhi salah satu mata kuliah ilmu logam
• Untuk menambah wawasan
2. Tujuan dari pembuatan makalah ini:
• Untuk menambah pengetahuan tentang Heat Treatment
• Mengetahuai apa pengertian Heat Treatment
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Heat Treatment


Dari sebuah rangkuman yang ditulis oleh Avner (1974: 676) menyatakan bahwa
perlakuan panas (heat treatment) adalah: “Heating and cooling a solid metal or alloy
in such away as to obtain desired conditions or properties. Heating for the sole
purpose of hot-working is excluded from the meaning of this definition”.
Perlakuan panas adalah proses untuk memperbaiki sifat dari logam dengan
jalan memanaskan coran sampai temperatur yang cocok, kemudian dibiarkan
beberapa waktu pada temperatur itu, kemudian didinginkan ke temperatur yang lebih
rendah dengan kecepatan yang sesuai. Salah satu cara perlakuan panas pada logam
paduan aluminium adalah dengan penuaan keras ( age hardening ).
Melalui penuaan keras ( age hardening ), logam paduan aluminium akan
memperoleh kekuatan dan kekerasan yang lebih baik. Dahulu orang menyebut
penuaan keras (age hardening) dengan sebutan pemuliaan atau penemperan keras.
Penamaan tersebut kemudian dibakukan menjadi penuaan keras (age hardening )
karena penemperan keras pada logam paduan aluminium berbeda dengan
penemperan keras yang berlangsung pada penemperan keras baja. Paduan
aluminium yang dapat dituakeraskan atau di age hardening dibedakan atas paduan
aluminium yang dapat dituakeraskan dalam keadaan dingin dan paduan aluminium
yang dapat dituakeraskan dalam keadaan panas.
2.2 Heat Treatment
1. EFEK PADA STRUKTUR MIKRO DAN UKURAN BUTIRAN
Pada proses pembuatannya, komposisi kimia yang dibutuhkan diperoleh
ketika baja dalam bentuk fasa cair pada suhu yang tinggi.
Pada saat proses pendinginan dari suhu lelehnya, baja mulai berubah
menjadi fasa padat pada suhu 13500, pada fasa ini lah berlangsung perubahan
struktur mikro. Perubahan struktur mikro dapat juga dilakukan dengan jalan
heat treatment. Bila proses pendinginan dilakukan secara perlahan, maka akan
dapat dicapai tiap jenis struktur mikro yang seimbang sesuai dengan komposisi
kimia dan suhu baja.
2. HEAT TREATMENT DENGAN PENDINGINAN TAK MENERUS
Jika suatu baja didinginkan dari suhu yang lebih tinggi dan kemudian ditahan pada
suhu yang lebih rendah selama waktu tertentu, maka akan menghasilkan struktur
mikro yang berbeda.
Ukuran butir sangat dipengaruhi oleh tingginya suhu pemanasan, lamanya
pemanasan dan semakin lama pemanasannya akan timbul butiran yang lebih besar.
Semakin cepat pendinginan akan menghasilkan ukuran butir yang lebih kecil.
3. HEAT TREATMENT DENGAN PENDINGINAN MENERUS
Dalam prakteknya proses pendinginan pada pembuatan material baja
dilakukan secara menerus mulai dari suhu yang lebih tinggi sampai dengan
suhu rendah.

2.3 Proses Heat Treatment


1. Pengerasan (Hardening)
Adalah usaha untuk meningkatkan sifat material terutama kekerasan dengan
cara selup cepat (quenching) material yang sudah dipanaskan ke dalam suatu
media quenching berupa air, air garam, maupun oli. Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil kekerasan dalam perlakuan panas antara lain : komposisi
kimia, langkah perlakuan panas, cairan pendinginan, temperatur pemanasan.
Tujuan utama dari pengerasan adalah untuk mengembangkan pengerasan
yang tinggi. Objek utama dalam membuat pengerasan bagian mesin dari
struktur baja adalah untuk meningkatkan kekuatan tarik.
Dalam ilmu perlakuan panas, hardening pada prinsipnya dilakukan dengan
membentuk suatu baru struktur yang keras pada material. Mekanisme yang
biasa dilakukan ialah dengan penambahan suatu unsur atau sekedar membuat
suatu struktur yang keras dengan komposisi yang telah ada pada material.
Salah satu struktur keras yang dimaksud pada mekanisme kedua ialah
martensit (>500 BHN). Struktur martensit bersifat keras dan rapuh sehingga
pada prakteknya tidak dapat langsung digunakan, karena pembentukan
martensit diiringi distorsi matriks yang cukup besar. Pembentukan struktur
martensit terjadi melalui proses pendinginan cepat (quench) dari fasa austenit
(struktur FCC – Face Centered Cubic) hingga temperatur ruang, yang
berakibat pada terperangkapnya atom karbon (tidak sempat berdifusi)
sehingga terjadi peregangan kisi dari struktur BCC (Body Centered Cubic)
yang seharusnya terbentuk (ferrite) menjadi martensit yang berstruktur BCT
(Body Centered Tetragonal).Pelunakan (Annealing)
2. Normalizing.
Normalizing merupakan proses perlakuan panas yang bertujuan untuk
memperhalus dan, menyeragamkan ukuran serta distribusi ukuran butir
logam. Proses ini diperlukan untuk komponen atau material yang mengalami
proses pembentukan seperti pengerolan dingin, tempa dingin dan
pengelasan.Proses normalizing yaitu dengan cara memanaskan material pada
temperatur 55 sampai 85 0C diatas temperatur kritis. Kemudian ditahan untuk
beberapa lama hingga fasa secara penuh bertransformasi ke fasa austenit.
Selanjutnya material didinginkan pada udara terbuka hingga mencapai suhu
kamar.
3. Full annealing.
Full annealing merupakan proses perlakuan panas yang bertujuan untuk
melunakkan logam yang keras sehingga mampu dikerjakan dengan mesin.
Proses ini banyak dilakukan pada baja medium. Proses ini dilakukan dengan
cara memanaskan material baja pada temperatur 15 hingga 40 0C di atas
temparatur A3 atau A1 tergantung kadar karbonnya. Pada temperatur tersebut
pemanasan ditahan untuk beberapa lama hingga mencapai kesetimbangan.
Selanjutnya material didinginkan dalam dapur pemanas secara perlahan-lahan
hingga mencapai temperatur kamar. Struktur mikro hasil full annealing berupa
pearlit kasar yang relatif lunak dan ulet.
4. Spheroidizing.
Baja karbon medium dan tinggi memiliki kekerasan yang tinggi dan sulit untuk
dikerjakan dengan mesin dan dideformasi. Untuk melunakkan baja ini
dilakukan proses spheroidizing.Proses spheroidizing dilakukan dengan cara
memanaskan baja pada temperatur sedikit dibawah temperatur eutectoid, yaitu
sekitar 700 0C. Pada temperatur tersebut ditahan selama 15 hingga 25 jam.
Kemudian didinginkan secara perlahan-lahan di dalam tungku pemanas
hingga mencapai temperatur kamar.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Heat treatment adalah proses pendinginan dan pemanasan yang terkontrol


terhadap logam, yang disesuaikan dengan tujuan pemakaiannya.Tujuan dari heat
treament antara lain :
1. Untuk mempersiapkan material untuk pengolahan berikutnya.
2. Mempermudah proses machining.
3. Untuk mengurangi kebutuhan daya pembentukan dan kebutuhan energi.
4. Memperbaiki sifat keuletan material dan kekuatan material, dimana
dalam hal ini merupakan fungsi dari kandungan karbon yang terkandung
dalam material.
Meningkatkan kekerasan dan tegangan tarik.

3.2 Saran
Mencari tahu bagaimana menghentikan proses aging ketika harga kekerasan sudah
sesuai dengan yang diinginkan

Anda mungkin juga menyukai