Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

HEAT TREATMENT

Disusun Oleh :

NAMA : RAYHAN MAULANA


NIM : 2010912030

Dosen Pembimbing : Lega Putri Utami, S.Pd, M. Eng


Metalurgi Fisik C

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kepada Tuhan Yang maha kuasa yang tidak hentinya
meilimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada semua makhluknya.Atas izin-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Heat
Treatment ini tepat pada waktunya.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Lega
Putri Utami, S.Pd., M. Eng pada mata kuliah Metalurgi Fisik, makalah ini dibuat
bedasarkan informasi yang didapat dari berbagai literatur buku dan jurnal. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Heat
Treatment bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lega Putri Utami, S.Pd., M.
Eng, selaku dosen mata kuliah Metalurgi Fisik yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan saya.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Padang, 24 April 2022

Rayhan Maulana
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

DAFTAR GAMBAR........................................................................................

BAB 1.............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1

1.3 Manfaat.................................................................................................1

BAB 2.............................................................................................................3

2.1 Pengertian Heat Treatment...................................................................3

2.2 Macam-macam Proses Heat Treatment................................................5

2.2.1 Hardening......................................................................................5

2.2.2 Tempering......................................................................................6

2.2.3 Anealing.........................................................................................6

2.2.4 Normalizing...................................................................................7

2.2.5 Holding..........................................................................................8

2.2.6 Quenching.....................................................................................8

2.2.7 Stress-Relieving.............................................................................8

2.2.8 Spheroidizing.................................................................................8

2.2.9 Homogenizing................................................................................8

2.3 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Hasil Perlakuan Panas..................8

BAB 3...........................................................................................................10

3.1 Kesimpulan.........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................10
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Heat Treatment...............................................................................3


Gambar 2. 2 Diagram Fasa Fe-Fe3C...................................................................3
Gambar 2. 3 Kurva Transformasi isotermal baja Eutektoid................................4
Gambar 2. 4 Diagram Suhu-Waktu hardening...................................................4
Gambar 2. 5 Proses Annealing............................................................................6
Gambar 2. 6 Normalizing....................................................................................6
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat sekarang ini logam menjadi sebuah material yang banyak
digunakan pada industri peralatan dan bahan baku komponen-komponen otomotif,
alat perkakas, alat pertanian, dan kebutuhan rumah tangga.Material baja karbon
adalah salah satu jenis logam yang banyak digunakan untuk pembuatan peralatan
tersebut.Baja karbon sendiri dibagi menjadi tiga yaitu, baja karbon rendah, sedang,
dan tinggi.Untuk meningkatkan kekuatan material logam ada beberapa cara seperti,
pengerjaan panas (hot working), pengerjaan dingin (cold working), perlakuan panas
(heat treatment).
Struktur butir yang terdapat pada suatu logam dipengaruhi oleh perlakuan
yang diterima oleh logam tersebut, struktur butir yang akan mempengaruhi sifat
mekanik pada logam, misalnya pengerolan pada suatu logam maka struktur butir
logam tersebut akan memanjang dan sifat kekerasannya akan naik. Contoh lain
hasil dari heat treatment dengan mengamati struktur butirnya, selain gambaran
sifat mekaniknya yang dapat diketahui, fasa yang ada juga dapat diketahui.
Heat treatment didefinisikan sebagai suatu kombinasi dari pengendalian
pemanasan dan pendinginan pada temperatur dan waktu tertentu untuk
menghasilkan logam dengan sifat mekanik yang diinginkan. Perlakuan panas
dilakukan untuk mendapatkan mikro struktur logam yang seragam, meningkatkan
kekuatan, kekerasan, keuletan, ketangguhan serta sifat mampu las, sifat mampu
mesin, sifat mampu bentuk dan dapat mengurangi tegangan sisa (untuk produk
setengah jadi), yang akan muncul dari hasil pengerjaan logam tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah Heat Treatment ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Heat Treatment ?
2. Apa saja macam-macam Heat Treatment ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi hasil Heat Treatment ?
1.3 Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dari makalah Heat Treatment ini, yaitu:
1. Memahami apa yang dimaksud dengan Heat Treatment.
2. Megetahui macam-macam Heat Treatment.
3.Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi hasil Heat Treatment.BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Heat Treatment

Proses perlakuan panas (Heat Treatment) merupakan sebuah proses yang


mengubah sifat logam dengan mengubah struktur mikro melalui proses
pemanasan dan pengaturan kecepatan pendinginan tanpa merubah komposisi
kimia dari logam tersebut. Tujuan proses Heat Treatment yaitu untuk
menghasilkan sifat-sifat logam yang diinginkan. Perubahan sifat logam akibat
proses Heat Treatment dapat mencakup keseluruhan bagian dari logam atau
sebagian dari logam. Adanya sifat alotropik dari besi akan membuat variasi
struktur mikro dari berbagai jenis logam. Alotropik merupakan transformasi dari
satu bentuk susunan atom (sel satuan) ke bentuk susunan atom yang lain. Pada
temperatur dibawah 910 0C sel satuannya Body Center Cubic (BCC), temperatur
antara 910 0C dan 1392 0C sel satuannya Face Center Cubic (FCC) sedangkan
temperatur diatas 1392 0C sel satuannya kembali menjadi BCC. Proses Heat
Treatment ada dua kategori, yaitu:
Softening (Pelunakan) : Merupakan usaha untuk menurunkan sifat mekanik agar
menjadi lunak dengan cara mendinginkan material yang sudah dipanaskan didalam
tungku (annealing)
Hardening (Pengerasan) : Merupakan usaha untuk meningkatkan sifat material
terutama kekerasan dengan cara dicelup (quenching) material yang sudah
dipanaskan ke dalam suatu media quenching berupa air, air garam, maupun oli.
Gambar 2. 1 Heat Treatment

Diagram ini merupakan fungsi temperatur dan kandungan karbon.


Karakteristik struktur yang terbentuk dari transformasi austenit tergantung
dari komposisi kimia dan terutama sekali temperatur dimana terjadinya
transformasi. Berikut menunjukkan beberapa perlakuan panas dan struktur
mikro yang terbentuk pada baja eutektoid.

Gambar 2. 2 Diagram Fasa Fe-Fe3C


Gambar 2. 3 Kurva Transformasi isotermal baja Eutektoid

2.2 Macam-macam Proses Heat Treatment

2.2.1 Hardening

Hardening merupakan perlakuan panas terhadap logam dengan


sasaran meningkatkan kekerasan alami logam. Perlakuan panas menuntut
pemanasan benda kerja menuju suhu pengerasan dalam jangka waktu
penghentian yang memadai. Akibat pengejutan dingin dari daerah suhu
pengerasan ini, dicapailah suatu keadaan paksaan bagi struktur baja yang
merangsang kekerasan, oleh karena itu proses pengerasan ini disebut
pengerasan kejut. Hardening dilakukan untuk memperoleh sifat tahan aus
yang tinggi, kekuatan dan fatigue limit / strength yang lebih baik.
Kekerasan yang dapat dicapai tergantung pada kadar karbon dalam baja
dan kekerasan yang terjadi akan tergantung pada temperature pemanasan
(temperature autenitising), holding time dan laju pendinginan yang
dilakukan serta seberapa tebal bagian penampang yang menjadi keras
banyak tergantung pada hardenability.
Gambar 2. 4 Diagram Suhu-Waktu hardeningTempering

Perlakuan untuk menghilangkan tegangan dalam dan menguatkan


baja dari kerapuhan disebut dengan tempering. Tempering dairtikan
sebagai proses pemanasan logam setelah dikeraskan pada temperatur
tempering, yang dilanjutkan dengan proses pendinginan. Baja yang telah
dikeraskan bersifat rapuh dan tidak cocok untuk digunakan, melalui proses
tempering kekerasan maka kerapuhan dapat diturunkan hingga memenuhi
persyaratan penggunaan. Apabila kekerasan turun maka kekuatan tarik
akan turun pula sedangkan keuletan dan ketangguhan baja akan meningkat.

a. Austempering
Austempering merupakan proses pencelupan tertunda. Dimana
setelah pendinginan hingga temperatur diatas martensit dilakukan
penahanan temperatur hingga temperatur tersebut menjadi
transformasi isotermal. Austenit dibiarkan bertransformasi secara
termal menjadi ferit dan karbida diatas martensit. Fasa akhir yang
terbentuk adalah bainit.

b. Martempering
Merupakan proses pencelupan terputus setelah pencelupan
langsung hingga diatas mertensit. Kemudian material didinginkan
secara lambat, austenit berubah menjadi martensit yang seragam
dan tidak terjadi distorsi. Fasa akhir yang terbentuk adalah
martensit temper.

2.2.2 Anealing

Anealing merupakan perlakuan panas dimana logam dipanaskan


hingga temperatur austenit, kemudian didinginkan dalam tungku.
Tujuannya untuk menghilangkan internal stress pada logam dan untuk
menghaluskan grain (batas butir) dari atom logam, serta mengurangi
kekerasan, sehingga menjadi lebih ulet. Fasa akhir yang terbentuk adalah
pearlite halus

Gambar 2. 5 Proses Annealing

2.2.3 Normalizing

Normalizing merupakan perlakuan panas dimana logam dipanaskan


hingga temperatur austenit, kemudian di tahan pada temperatur tersebut
untuk masa waktu yang cukup dan dilanjutkan dengan pendinginnan pada
udara terbuka. Pada proses pendinginan ini temperatur logam terjaga untuk
sementara waktu sekitar 2 menit per mm dari ketebalan-nya hingga
temperatur spesimen sama dengan temperatur ruangan. Fasa akhir yang
terbentuk adalah pearlite halus.
Gambar 2. 6 Normalizing

2.2.4 Holding
Holding time dilakukan untuk mendapatkan kekerasan maksimum
dari suatu bahan pada proses hardening dengan menahan pada temperatur
pengerasan untuk memperoleh pemanasan yang homogen sehingga
struktur austenitnya homogen.

2.2.5 Quenching
Quenching merupakan proses perlakuan panas dimana logam
dipanaskan hingga temperatur austenit, kemudian didinginkan secara cepat
melalui pencelupan ke dalam media celup sehingga menghasilkan sifat
yang keras. Media celup yang digunakan dapat berupa air, air garam, dan
oli. Bertujuan untuk memperkecil ukuran butir dari material sehingga
menghasilkan sifat yang keras pada material tersebut. Fasa akhir yang
terbentuk yaitu martensit.

2.2.6 Stress-Relieving
Proses perlakuan panas untuk menghilangkan tegangan sisa.
Temperatur pemanasannya 600±50°

2.2.7 Spheroidizing
Proses perlakuan panas untuk meningkatkan keuletan dan mampu
proses material

2.2.8 Homogenizing
Proses perlakuan panas untuk pemerataan komposisi. Temperatur
pemanasannya adalah 1000-1100°C

2.3 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Hasil Perlakuan Panas


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil perlakuan panas yaitu:

1. Komposisi Kimia bahan atau kadar karbon


Semakin tinggi kadar karbon maka makin keras baja karena
cenderung untuk membentuk struktu BCT, sehingga atom sulit bergerak.
Pada baja karbon tinggi, baja sangat mudah mencapai fasa martensit
sehingga baja karbon tinggi ini sangat jarang digunakan karena harganya
mahal.
2. Temperatur Pemanasan
Jika dipanaskan melebihi temperatur 912C maka butir akan menjadi
kasar. Akibatnya sifat material menjadi lunak sehingga tidak cocok
digunakan. Selain itu lebih tidak efisien dan biayanya tidak layak.

3. Kecepatan Pemanasan
Semakin cepat waktu pemanasan maka semakin besar delay yang
diberikan. Semakin lambat waktu pemanasan maka semakin kecil delay
yang diberikan.

4. Waktu Penahanan
Waktu penahan yang terlalu lama juga menyebakan pengkasaran
butir (Pelunakan).

5. Kecepatan Pendinginan
Kecepatan Pendinginan menentukan jenis fasa yang akan terbentuk.
Semakin cepat kecepatan pendinginan maka kekerasan bahan juga
semakin tinggi.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Proses perlakuan panas (Heat Treatment) merupakan sebuah proses yang


mengubah sifat logam dengan mengubah struktur mikro melalui proses
pemanasan dan pengaturan kecepatan pendinginan tanpa merubah komposisi
kimia dari logam tersebut. Tujuan proses Heat Treatment yaitu untuk
menghasilkan sifat-sifat logam yang diinginkan.
2. Proses dari Heat Treatment adalah Hardening, Tempering, Anealing,
Normalizing, Holding Time, dan Quenching yang saling mempengaruhi
struktur mikro dari logam.
3. Pada proses heat treatment ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil Heat
treatment yaitu komposisi bahan, temperatur pemanasan, kecepatan
pemanasan, waktu pemanasan, kecepatan pendinginan.
DAFTAR PUSTAKA

Anggun Mersilia, P. K. (2016). Pengaruh Heat Treatment Dengan Variasi Media


Quenching Air Garam dan Oli Terhadap Struktur Mikro dan Nilai Kekerasan
Baja Pegas Daun AISI 6135. Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika , Vol. 4.

Bayu Adie Septianto, Y. S. (2013). Pengaruh Media Pendingin pada Heat


Treatment Terhadap Struktur Mikro dan Sifat Mekanik Friction Wedge AISI
1340. JURNAL TEKNIK POMITS , Vol. 2, 2301-9271.

Callister , W.D, “Material Science and Engineering an Introduction”, Jhon Wiley


& Sons, 1991.

Nurul Afiana, M. C. (2022). INVESTIGASI PENGARUH HEAT TREATMENT


TERHADAP KEKERASAN BAJA KARBON S40C PADA PROGRESSIVE
DIES. Jurnal Foundry , Vol. 5, 19 – 24.

Saktisahdan, T. J. (2019, Desember). PENGARUH PROSES HEAT


TREATMENT TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO BAJA
KARBON RENDAH. (V. 1, Ed.) Jurnal Laminar , 28 - 33.

Anda mungkin juga menyukai