Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN LOGAM

dalam bimbingan Bapak Aminuddin

disusun oleh
KELOMPOK 2:
Ahmad Arsy Anfasa 170514625037
Ahmad Yusril Aminullah 170514625001
Akhmat Khoirul Fatihin 170514625015
Ferian Rizki Abianto 1705146250xx

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
2019
DAFTAR ISI

Daftar isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Uji yang Dilakukan
Bab II Pelaksanaan
2.1 Heat Treatment
2.2 Jomini Test
2.3 Impact Test
Bab III Hasil dan Pembahasan
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PELAKSANAAN

2.1 Heat Treatment


Dalam laporan ini Heat Treatment terdiri atas Uji Mikrosruktur
dan Uji Keras. Sebelum melaksanakan pengujian, sebaiknya
mengetahui alat, dan bahan/spesimen yang akan diuji.
1. Alat dan Bahan Uji
a. Alat
 Electrical Brinell Hardness Test
- Merk : Eseway EW-410AAT
- BuatanBowers Methrology Group of companies
(Inggris)
 Kertas amplas dengan kekasaran P220, P600, dan P1000
 Mikroskop Logam
- Merk : Olympus dengan pembesaran 50X
- Buatan Jepang
 Nital : Campuran 3-5% HNO3 (asam nitrat) + Alkohol
 Autosol
 Kain halus
 Air dan Oli
b. Bahan / spesimen : 2 buah baja

2. Prosedur Pengujian
Berikut ini adalah prosedur pengujian Heat Treatment :
1. Pertama kedua benda uji atau spesimen dipanaskan
dengan menggunakan dapur listrik hingga suhu 500°
(agar spesimen tidak mengalami shock thermal)
2. Kemudian dilanjutkan hingga suhu 900° dan ditahan pada
suhu tersebut selama 10 menit
3. Setelah dipanaskan spesimen pertama didinginkan
dengan menggunakan air, sedangkan spesimen kedua
didinginkan dengan menggunakan oli.
4. Kedua permukaan spesimen diamplas secara bertahap
dengan kekerasan P220, P600, dan P1000 sampai halus
5. Lalu dipoles menggunakan Autosol dan digosok dengan
kain halus hingga kedua spesimen halus dan mengkilap.

Untuk Pengujian Mikrostruktur :


6. Setelah dipoles, spesimen ditetesi dengan Nital untuk
memperjelas struktur mikro dari kedua spesimen
- Spesimen pertaama (didinginkan dengan air) ditetesi
selama 8 detik
- Sedangkan spesimen kedua (didinginkan dengan oli)
ditetesi selama 4 detik
7. Setelah itu dicelupkan pada air menggenang dan
dibersihkan dengan aair mengalir
8. Kedua spesimen diletakkan pada mikroskop logam,
kemudian difokuskan hingga gambar didapatkan dengan
pembesaran 50 kali.

Untuk pengujian Keras :


9. Setelah dipoles, kedua spesimen di uji dengan Electrical
Brenill Hardness Test dan data didapatkan dari pengujian
pada 4 titik.

2.2 Jomini Test


1. Alat dan Bahan uji
a. Alat
 Dapur Listrik
 Penjepit
 Bejana Pemdingin
 Amplas
 Electrical Brinell Hardness Test
b. Bahan uji / spesimen : Batang Baja
2. Prosedur Pengujian
1. Spesimen dipanaskan menggunakan dapur listrik pada
suhu 925° dan ditahan pada suhu tersebut selama 10
menit.
2. Kemudian dikeluarkan dengan penjepit dan diletakkan
pada bejana pendingin
3. Didinginkan pada salah satu ujung spesimen dengan
menggunakan air mengalir.
4. Spesimen di amplas hingga halus
5. Setelah itu diuji keras dengan electrical brinell hardness
test.
6. Data diambil dari 10 titik. Dengan jarak setiap titik
dianggap sama yaitu 0.25
2.3 Impact Test
1. Alat dan Bahan Uji
a. Alat
 Alat uji impact
 Jangka Sorong
b. Bahan Uji : Baja Assap
 Panjang : 63, 8 mm
 Lebar : 6,5 mm
 Tebal : 6,5 mm
 Tebal coakan : 2,9 mm
Bab III
Hasil dan Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai