Dosen Pembimbing :
Abdul Karim, SST, M. Eng
Disusun oleh :
Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya kita panjatkan kehadirat Allah Swt
yang telah memberikan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya sehingga Laporan
Praktikum Pengujian Material ini dapat terselesaikan dengan baik, meski jauh dari
kata sempurna. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan terlihat dalam proses pembuatan Laporan Praktikum Pengujian
Material ini, terkhusus kepada:
1. Kepada Bapak Abdul Karim, SST, M. Eng, selaku dosen pengampu mata kuliah
Praktikum Pengujian Material.
2. Kepada segenap asisten laboratorium Material yang tetap sabar untuk
melayani kelompok saya dalam berlangsungnya praktikum.
3. Kepada para orangtua yang tak pernah putus mendoakan agar kuliah saya
berjalan dengan baik.
4. Dan seluruh teman-teman yang berkenan membantu hingga Laporan
Praktikum Pengujian Material ini dapat selesai.
Demikianlah Laporan Praktikum Pengujian Material saya buat dengan sepenuh
hati. Tidak lupa kritik dan saran saya harapkan agar laporan ini dapat menjadi lebih
baik lagi. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi semua dan terkhusus bagi selaku
penulis. Terima Kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul
1.3 Petunjuk K3
1. Pakaian laboratorium
2. Sepatu kerja
3. Sarung tangan
4. Masker muka
Tahap pertama, pada temperature 100 – 250 celcius terjadi pengendapan fasa
kaya karbon yaitu fasa epsilon-karbida. Pembentukan fasa ini mengakibatkan
kandungan karbon pada fasa martensit berkurang.
Tahap kedua, pada temperature 200 – 300 celcius, terjadi dekomposisi fasa
austenite menjadi bainit.
Tahap ketiga, pada temperature 200 – 300 celcius terjadi perubahan atau
dekomposisi epsilon-kabida menjadi sementit dan martensite menjadi sementit
dan ferit.
Tahap keempat, pada temperature di atas 350 celcius terjadi perubahan secara
kontinyu dan terjadinya spheroidisasi fasa-fasa sementit.
Fasa setelah proses tempering ini biasa disebut sebagai fasa martensite
temper. Artinya fasa martensit yang telah mengalami proses temper. Pengaruh
Tempertur Temper Terhadap Sifat Mekaanik Logam, Baja Pengaruh temperatur
temper terhadap perubahan kuat tarik baja seri 1026 dapat dilihat pada Gambar 1.
Baja seri 1026 memiliki nilai kuat tarik 770 MPa setelah perlakuan proses
quenching. Proses tempering menyebabkan kekuatan baja seri 1026 ini turun
menjadi sekitar 560 MPa setelah ditemper pada temperatur 600 celcius selama 30
menit
Tingkat Kekerasan
300
Normal; 242 HV
250
200
Udara; 24 HRC
150 Air; 55.2 HRC
Oli; 32.2 HRC Oli Tempering; 29.8
100 HRC
50
0
Air Oli Oli Tempering Udara Normal
Perlakuan Panas