Carburizing atau dapat disebut karburisasi adalah cara pengerasan
permukaan dengan memanaskan logam (baja) di atas suhu kritis dalam lingkungan yang mengandung karbon. Baja pada suhu sekitar suhu kritis mempunyai afinitas terhadap karbon. Karbon diabsorpsi ke dalam logam membentuk larutan padat karbon-besi dan pada lapisan luar memiliki kadar karbon yang tinggi. Bila cukup waktu, atom karbon akan mempunyai kesempatan untuk berdifusi ke bagian-bagian sebelah dalam. Tebal lapisan tergantung dari waktu dan suhu yang digunakan. proses carburizing bertujuan untuk memperoleh permukaan yang lebih keras akibat perubahan struktur mikro pada permukaan baja yang telah dikarburasi. Dari bermacam-macam struktur mikro, martensit merupakan yang paling keras dan kuat namun paling getas
(a) Secara Interstisi (b) Secara Substitusi.
Metode proses carburizing dibedakan berdasarkan media karburasinya, yaitu gas, cair dan padat. Pack carburizing adalah metode carburizing yang paling sederhana dibanding metode cair dan gas, karena dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana. Pada metode ini, komponen ditempatkan dalam kotak berisi media karburasi yang saat pemanasan pada suhu austenisasi (842 – 953 oC) akan mengeluarkan gas CO2 dan CO. Pembentukan karbon monoksida ditingkatkan oleh energizer atau katalis, seperti barium karbonat (BaCO3), kalsium karbonat (CaCO3), kalium karbonat (K2CO3), dan natrium karbonat (Na2CO3), yang hadir di kompleks karburasi. Kandungan karbon dari setiap jenis arang adalah berbeda-beda. Semakin tinggi kandungan karbon dalam arang, maka penetrasi karbon ke permukaan baja akan semakin baik pula secara umum ada tiga macam metode dalam proses karburisasi yaitu:
1. karburisasi padat (solid carburizing) adalah adalah suatu
cara karburisasi yang menggunakan bahan karbon berbentuk padat. 2. karburisasi cair (liquid carburizing), adalah suatu cara karburisasi dengan menggunakan bahan karbon berbentuk cair. 3. karburisasi gas (gas carburizing) adalah suatu cara karburisasi dengan menggunakan bahan karbon berbentuk gas. Proses Carburizing
Proses Carbirizing, pada dasarnya adalah proses pemasukan Carbon
ke dalam permukaan Baja. Tujuan dari proses ini adalah meningkatkan kekerasan dari Material, namun material tersebut masih memiliki ketangguhan yang baik. Karena kekerasan yang didapat sangat tinggi di permukaan namun berkurang di dalam. Bisa dikatakan Garing di luar namun lembut di dalam. • proses carburizing lewat udara
Jadi Karbon yang dimasukkan berasal dari Metanol ataupun
dari propana/LPG. Proses Karburizing biasa dilakukan pada Batch Furnace maupun Continous Furnace, dengan cara pengaturan Kadar Karbon di dalam Oven/Furnace. Proses pengerasan permukaan baja dengan metode carburizing cair dilakukan dengan teknik plasma lucutan pijar. Seperti halnya pada proses carburizing padat, ataupun gas, maka pada carburizing plasma lucutan pijar ini, atom-atom karbon dimasukkan ke dalam permukaan baja dan berdifusi menghasilkan lapisan baja-karbon yang keras. Dengan kata lain Carburizing plasma lucutan pijar merupakan suatu proses Pengerasan permukaan material (baja) dengan cara pendifusian atom-atom karbon ke dalam permukaan material. Proses pendifusian ini memanfaatkan energi listrik dan energi termal (panas). Energi listrik digunakan untuk mengubah atom- atom karbon yang berasal dari gas benzene (C6H6) menjadi plasma, dan sekaligus digunakan untuk mendifusikan atomatom karbon tersebut ke dalam permukaan material. Energi termal yang juga dapat berasal dari energi listrik akan mempercepat proses difusi atom karbon. Dengan masuknya atom-atom karbon ke permukaan material (baja St 40) maka akan terbentuk larutan padat. Karena atom-atom karbon yang larut mempunyai ukuran (jari-jari) atom yang jauh lebih kecil dari pada ukuran atom besi, maka atom-atom karbon akan masuk ke permukaan baja dan mengisi ruang-ruang kosong di antara atom-atom besi secara interstisi, sehingga akan terbentuk larutan padat interstisi karbon dalam besi/baja. Benda yang paling sering dilakukan proses carburizing adalah gear. Karena gear penggunaannya memerlukan sifat keras di permukaan untuk menahan gesekan, sementara bagian tengahnya harus cukup tangguh menerima beban tekan. Pengaturan kadar karbon harus diperhatikan, agar karbon dapat berdifusi dari atmosfer ke permukaan baja. Sesuai dengan hukum alam, karbon akan masuk ke dalam material karena kadar karbon di permukaan lebih rendah dibanding dengan di atmosfer. Proses difusi ini terjadi pada temperatur austenisasi (830 – 870 derajat Celsius). Urutan proses dari carburizing adalah sebagai berikut:
1. Pencucian Benda Kerja
2.Proses Carburizing, dengan waktu tertentu dan diperhatikan kadar karbon dalam furnace (biasa lebih dari 1%) 3.Proses Quenching benda kerja ke oli quenching temperatur 90 – 200 derajat Celsius 4.Pencucian benda kerja 5.Proses tempering 6.Selesai Berhasil atau tidaknya proses Carburizing diperoleh dengan menghitung Kekerasan material dari Permukaan hingga ke Inti material. Jika dilihat secara potongan melintang, akan terlihat perubahan warna karena adanya lapisan karbon pada permukaan. Pada Proses Carburizing untuk Gear, bagian yang paling sulit adalah pada bagian lembah. Karena letaknya yang di dalam, pada bagian antara gunung dan lembah biasanya tidak terjadi proses Carburizing dengan baik karena kurangnya waktu tunggu (holding time). Jika demikian yang terjadi, gigi roda bisa patah. Hal lain yang harus diperhatikan saat proses Carburizing adalah Kadar Karbon dalam Furnace, jika kadar karbon di atmosfer furnace lebih rendah dibanding di dalam materal, dampaknya akan terjadi De-Carburizing (karbon dalam baja akan keluar ke atmosfer, sehingga kekerasannya akan menurun) Keuntungan dari Proses Carburizing adalah:
-Mudah mengontrol kedalaman (Depth Control) dengan mengatur
lamanya waktu tunggu/holding time. -Baik untuk bentuk kompleks. -Biaya rendah terutama untuk produksi massal. -Bahan baku Low carbon steel penghematan. -Struktur lebih tangguh daripada baja medium atau high carbon steel. TERIMAKASIH