Disusun Oleh :
Tajudin Bilad
1370011053
BAB I
PENDAHULUAN
keahlianya. Khususnya kerjasama antara perancang dan ahli bahan. Perancangan atau ahli
desain bertanggung jawab atas pemilihan bahan dan cara produksinya.
Desain akhir pada hakekatnya merupakan kesepakatan antara harga dan kemungkinan
kegagalan (harga harus mencakup kajian akibat kegagalan). Keandalan suatu kontruksi atau
mesin tergantung pada keandalan komponen terlemah yaitu komponen yang gagal terdahulu.
Kegagalan dapat disebabkan oleh ketidak mampuan menilai pengaruh lingkungan,
kekurangan pengetahuan tentang pengaruh suhu rendah dan tinggi atau teknik pembuatan
yang salah. Akibat kegagalan bisa saja tak berarti atau cukup gawat sehingga merupakan
ancaman terhadap kehidupan manusia atau dapat kerugian cukup besar. Patahnya pegangan
poci kopi bisa menyebabkan produsennya menarik produk tersebut dari pasaran dan
menggantinya dengan produk baru. Kerugian yang ditimbulkan bisa mencapai 35 juta dollar.
Sebagai langkah awal desain, diperlukan kejelasan mengenai fungsi lengkap
komponen, mencangkup kemampuan memikul dan meneruskan beban serta karakteristik fisik
dan kimiawi komponen. Kritis tidaknya komponen terbentuk dinilai berdasarkan besar
kerugian yang ditimbulkan sekiranya terjadi kegagalan. Disamping keterbatasan proses
produksi yang akan digunakan, aspek komersil perlu diketahui pula. Jadi tersedianya saran
pengecoran perusahan pada tahap awal desain turut menentukan cara produksinya. Semua
factor yang disebutkan tadi perlu dipertimbangkan sekiranya akan mengubah geometri.
Proses sifat dan sebagainya seiring dengan itu masalah pengawasan, kendala mutu dan
mengujinya perlu diselidiki pula. Akhirnya kajian mengenai pembebanan sesungguhnya perlu
dilakukan karena ujian terakhir ditentukan oleh daya guna komponen tersebut selama
pemakaian.
BAB II
: Berisi teori dasar tentang pengetahuan umum busi dan penjelasan bahan
BAB III
BAB IV
BAB II
TEORI DASAR
Mesin pembakaran internal dapat dibagi menjadi mesin dengan percikan, yang
memerlukan busi untuk memercikkan campuran antara bensin dan udara, dan mesin kompresi
(mesin Diesel), yang tanpa percikan, mengkompresi campuran bensin dan udara sampai
terjadi percikan dengan sendirinya (jadi tidak memerlukan busi).
Cara kerja Busi tersambung ke tegangan yang besarnya ribuan Volt yang dihasilkan
oleh koil pengapian (ignition coil). Tegangan listrik dari koil pengapian menghasilkan beda
tegangan antara elektrode di bagian tengah busi dengan yang di bagian samping. Arus tidak
dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator, namun
semakin besar beda tegangan, struktur gas di antara kedua elektrode tersebut berubah. Pada
saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik daripada gas yang ada, gas-gas tersebut
mengalami proses ionisasi dan yang tadinya bersifat insulator, berubah menjadi konduktor.
Setelah ini terjadi, arus elektron dapat mengalir, dan dengan mengalirnya elektron, suhu di
celah percikan busi naik drastis, sampai 60.000 K. Suhu yang sangat tinggi ini membuat gas
yang terionisasi untuk memuai dengan cepat, seperti ledakan kecil. Inilah percikan busi, yang
pada prinsipnya mirip dengan halilintar atau petir mini.
Bahan adalah material yang terdiri dari logam (ferrous dan non ferrous) dan logam
(keramik, polymer, dan komposit), bahan ini mempunyai kegunaanya masing-masing. Bila
ditinjau abad ke-19 bahan masih digunakan secara tradisional misalnya kayu, kulit, besi cor,
besi tempa, kuningan dan perunggu dan lain-lainnya. Proses pembentukannya-pun masih
sederhana dan untuk itu untuk perancangan dilakukan berdasarkan coba-coba dan tidak
berpengalaman, maka dalam pelaksanaanya selalu mengalami kegagalan. Kegagalan
dianggap suatu pekerjaan menimbulkan resiko. Tapi bagaimanapun kita ambil hikmahnya
agar dapat untuk perbaikan desain berikutnya. Hal lain dengan peraturan lengkap dan
produksi massal secara modern masih merupakan idaman masa depan.
Baja karbon adalah material logam yang terbentuk dari unsur utama Fe dan unsur
kedua yang berpengaruh pada sifat-sifatnya adalah karbon, sedangkan unsur yang lain
berpengaruh menurut persentasenya.
Baja karbon memiliki kandungan antara karbon antara 0,6 1,7 % karbon memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1) Kuat sekali.
2) Sangat keras dan getas/rapuh.
3) Sulit dibentuk mesin.
4) Mengandung unsur sulfur ( S ) dan posfor ( P ).
BAB III
PEMBAHASAN
Bahan
Mekanis
Fisis
Kimia
Teknik
Baja
Karbon
Kekuatan baik
Konduktifitas
Tahan panas
Mampu
tempa
Kekerasan
yang tinggi
Kekuatan dielektrik
yang tinggi
Sangat getas
Sebagai isulator
Getas
G 10060
2
Keramik
Borida
Mampu
Panas
Bahan
Baja Karbon
Parameter Letic
Ferrit , atau besi, memiliki struktur kristal BCC untuk temperatur
ruang
austenite, atau baja, pada 912 C(1674 F), memiliki sturuktur
kristal FCC
ferrite, dimana titik lebur di 1538 C (2800F),memiliki struktur
kristal BCC
cementite (Fe3C), hanya dari 6.70 wt% C; pada konsentrasi campuran
besi karbida pada kondisi tersebut
Struktur Kristal
Pada temperature dibawah 900o C sel satuan Body Cubic Center (BCC)
Baja
Karbon
temperature antara 900 dan 1392 o C sel satuan Face Cubic Center ( FCC )
sedangkan temperature dibawa 1392 o C sel satuan kembali menjadi BCC
Ferit (alpha) :
Merupakan sel satuan (susunan atom-atom yang paling kecil dan teratur)
berupa Body Centered Cubic (BCC=kubus pusat badan)
Ferit ini mempunyai sifat : magnetis, agak ulet, agak kuat
Autenit :
Merupakan sel satuan yang berupa Face Centered Cubic (FCC = kubus pusat
muka),
Austenit ini mempunyai sifat : Non magnetis, ulet
Sementid (besi karbida) :
Merupakan sel satuan yang berupa orthorombik, Semented ini mempunyai sifat :
keras dan getas
Perlit :
Merupakan campuran fasa ferit dan sementid sehingga mempunyai sifat Kuat
Delta :
Merupakan sel satuan yang berupa Body Centered Cubic (BCC=kubus pusat
badan).
2
Keramik
Bahan
Baja Karbon
Struktur Mikro
Keramik
Unsur Komposisi
(%)
Fungsi
Baja
Karbon
G10060
0.08
0.45
0.04
Si
0.08
Keramik
Si
50
Fs
20
Cl
10
Mg
10
Kl
10
N Bahan
o
1 Baja
Karbon
Pembentuka
n Austenit
C
r
20%
&
0.5%
C
o
Tida Kekerasan
k
sedikit
terb
atas
M Tidak 3%
n terbat
as
2 Keramik
Sangat kuat
Carbide
Carbide
Temperat
ur
Temperin
g
Meningkatka
n kekerasan
Terbaik
dari Mn ,
kurang
dari W
Sedikit
melawan
kehalusan
Mengurangi
kekerasan
Mirip besi
Kekerasan
Meningkatka
n kekerasan
Kurang
dari Cr
Sangat
kecil
M 8%
o &
0.3%
C
38% Memberikan
usia
pengerasan
Mo-Fe
Meningkatka
n kekerasan
Kekuatan
terbaik
daripada
Cr
Pengerasan
sekunder
W 11%
&
0.25
%C
33% Memberikan
usia
pengerasan
Ni-Fe
Mengurangi
kekerasan per
% menaikan
Kuat
Pengerasan
sekunder
V
a
Tida Kekerasan
k
sedikit oleh
terb SS
atas
Sangat Kuat
Sangat
meningkatkan Kuat
kekerasan
Maksimal
untuk
pengerasan
Si 2%
Ren
dah
Kekerasan
meningkat
Sedikit
unsur besi
Penyusutan
F
s
13%
- 15
%
70% Kuat
Mengurangi
kekerasan
Sedikit
unsur besi
Pelarutan
C
l
Tidak 3%
terbat
as
Menaikan
kekerasan
Kurang
dari Fs
Sangat
kecil
1%
&
0.2%
Kekerasan
sedikit
Kekerasan
M 4% g 10%
K
l
25% Memberikan
pelarutan
Tidak 3%
terbat
as
Kekerasan
Kuat
Menaikan
kekerasan
Sangat
Kuat
Pengerasan
Mengurangi
kekerasan
Kuat
Memberika
n
kehalusan
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Dengan mengerjakan makalah ini maka saya dapat mengerti bagaimana proses
pembuatan busi (spark pulg) yang sangat sering dan penting pada suatu komponen disuatu
kendaraan, pemilihan bahan pada proses ini sangat berpengaruh terhadap kualitas hasil busi
yang ingin dibuat maka sebisa mungkin pada tahap ini kita harus benar dalam memilih bahan
yang tepat agar busi yang dihasilkan bagus dan berkualitas serta
mampu memuaskan
pelanggan mengenai permintaan busi yang sangat tinggi di dunia pasar otomotif.
IV.2 Saran
Mahasiswa sebisa mungkin mengerti dan memahami materi yang disampaikan pada
saat pembelajaran, karena sangat berpengaruh terhadap hasil tugas yang dibuat dan
seharusnya jam pada mata kuliah ini diperpanjang.