Cara Pemasangan Dan Pencabutan IUD
Cara Pemasangan Dan Pencabutan IUD
A. Pemasangan IUD
Apabila prosedur pemasangan telah dijelaskan dan pertanyaan atau
kekhawatiran wanita telah diatasi, maka ia kemungkinan besar menjadi lebih santai
saat prosedur sehingga memfasilitasi pemasangan dan meminimalkan rasa tidak
nyaman. Teknik pemasangan yang benar dapat secara bermakna mengurangi risiko
kehamilan dan komplikasi-ekspulsi, perdarahan dan nyeri, perlorasi serta infeksi.
D. Teknik Pemasangan
Karena metode pemasangan berbeda untuk masing-masing alat, maka
pemasangan paling aman apabila kita mengikuti petunjuk produsen dengan cermat.
1. Sepanjang prosedur, harus diterapkan teknik “jangan menyentuh” (no touch
technique). Bagian dari sonde dan alat pemasangan yang sudah terisi yang masuk
ke dalam uterus jangan disentuh, bahkan dengan tangan yang sudah bersarung,
kapanpun. Dengan demikian, pemakaian sarung tangan yang bersih (non-steril)
sudah memadai.
2. Setelah pemeriksaan panggul bimanual, serviks dipajankan dengan speculum
sementara wanita berbaring dalam posisi litotomi modifikasi atau posisi lateral.
3. Serviks dibersihkan dengan antiseptik dan dipegang dengan forseps atraumatik 12
inci (forseps Allis panjang sering digunakan). Tarikan ringan untuk meluruskan
kanalis uteroservikalis membantu pemasangan AKDR di fundus.
4. Sonde uterus dimasukkan dengan htai-hati untuk menentukan kedalaman dan arah
rongga uterus serta arah dan kepatenan kanalis servikalis apabila dijumpai
spasme/stenosis serviks, maka mungkin perlu dipertimbangkan pemberian
anestetik lokal dan dilatasi os serviks.
5. AKDR dimasukkan ke dalam alat pemasangan sehingga AKDR akan berletak rata
dalam bidang transversal rongga uterus saat dilepaskan.
6. AKDR jangan berada di dalam alat pemasanga lebih dari beberapa menit karena
alat ini akan kehilangan “elastisitasnya” dan bentuknya akan berubah.
7. Tabung alat pemasanga secara hati-hati dimasukkan melalui kanalis servikalis,
AKDR dilepaskan sesuai instruksi spesifik untuk masing-masing alat kemudian
alat pemasang dikeluarkan.
8. Setelah pemasangan, dianjurkan untuk melakukan sonde kanalis ulang untuk
menyingkirkan kemungkinan AKDR terletak rendah. AKDR harus diletakkan di
fundus agar insidensi ekspulsi dan kehamilan rendah.
9. Benang AKDR harus dipotong dengan gunting panjang sampai sekitar 3 cm dan os
eksternus.
E. Teknik Pengeluaran
1. Benang terlihat
a. Gunakan speculum untuk melihat serviks dan lihat dengan jelas adanya benang
AKDR
b. Jepit benang (-benang) dengan kuat dekat os eksternus dengan forceps arteri lurus.
c. Lakukan tarikan lembut kea rah bawah. Biasanya AKDR akan tertarik dengan
mudah dan dengan nyeri minimal. Apabila dijumpai tahanan, atau apabila pasien
merasa nyeri, hentikan tarikan dan
d. Periksa ukuran dan posisi uterus dengan pemeriksaan bimanual.
e. Jepit serviks dengan forceps jaringan dan lakukan terikan lembut untuk
meluruskan kanalis uteroservikalis.
f. Lanjutkan terikan pada benang dan keluarkan AKDR seperti biasa.
g. Kadang-kadang kita perlu memberikan anestesia lokal untuk mengurangi rasa
tidak nyaman saat pengeluaran.
2. Apabila benang putus
Sewaktu pengeluaran, kanalis servikalis harus dieksplorasi secara hati-hati
dengan forseps arteri lurus untuk memeriksa apakah ujung bawah AKDR telah
turun ke kanalis servikalis. Apabila terasa, maka batang vertical AKDR dapat
dijepit dan dikeluarkan. Apabila AKDR seluruhnya berada di dalam rongga uterus,
maka dapat dilakukan eksplorasi rongga uterus dengan forceps bengkok yang kecil
dan panjang atau “pengait” untuk mengetahui lokasi dan mengeluarkan AKDR.
Dilatasi serviks dapat dicapai dengan pemberian misoprostol 400 μg per vagina
sebelum eksplorasi uterus. Hanyar dokter yang berpengalaman dalam teknik
intrauterus yang boleh melakukan prosedur semacam ini.
3. Perubahan AKDR
AKDR sebaiknya tidak diganti sebelum interval yang dianjurkan karena
pengeluaran dan pemasangan kembali meningkatkan risiko kegagalan, ekspulsi,
dan infeksi. Pada wanita yang berusia 40 tahun atau lebih, AKDR yang
mengandung tembaga dapat dibiarkan di tempatnya sampai 12 bulan setelah
periode menstruasi terakhir.
Klik dibawah untuk Download file
Label: IUD (Intra Uterine Device), KB, Kontrasepsi
{ 0 komentar... read them below or add one }
Poskan Komentar
Cipto Junaedy
VALVEN
BRANKAS EVERYTHING
BRANKAS TUTORIAL
Backentry
Camuh
Dofollow
Gembelz Gadget
Cipto Junaedy : Cara Cepat Beli Properti Tanpa Hutang
Benarkah Page Rank Tidak Pengaruhi Google
Margahayuland 42 tahun membangun
Kasus Oknum Margahayuland Menipu Calon Pembeli
Game Online Dunia Bank Mandiri Terbaik Indonesia