Dosen Pembingbing:
Disusun oleh :
Tingkat I Reguler B
Gejala-gejala kanker paru yaitu: 1. Gejala awal. Stridor lokal dan dispnea ringan
yang mungkin disebabkan oleh obstruksi pada bronkus. 2. Gejala umum. a. Batuk :
Kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh massa tumor. Batuk mulai sebagai
batuk kering tanpa membentuk sputum, tetapi berkembang sampai titik dimana dibentuk
sputum yang kental dan purulen dalam berespon terhadap infeksi sekunder. b.
Hemoptisis : Sputum bersemu darah karena sputum melalui permukaan tumor yang
mengalami ulserasi. c. Anoreksia, lelah, berkurangnya berat badan
I. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Radiologi.
Foto thorax posterior - anterior (PA) dan leteral serta Tomografi dada.
Merupakan pemeriksaan awal sederhana yang dapat mendeteksi adanya
kanker paru. Menggambarkan bentuk, ukuran dan lokasi lesi. Dapat menyatakan
massa udara pada bagian hilus, effuse pleural, atelektasis erosi tulang rusuk atau
vertebra.
Bronkhografi.
Untuk melihat tumor di percabangan bronkus.
2. Laboratorium.
Sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe).
Dilakukan untuk mengkaji adanya/ tahap karsinoma.
Pemeriksaan fungsi paru dan GDA
Dapat dilakukan untuk mengkaji kapasitas untuk memenuhi kebutuhan
ventilasi.
Tes kulit, jumlah absolute limfosit.
Dapat dilakukan untuk mengevaluasi kompetensi imun (umum pada kanker
paru).
3. Histopatologi.
Bronkoskopi.
Memungkinkan visualisasi, pencucian bagian,dan pembersihan sitologi lesi
(besarnya karsinoma bronkogenik dapat diketahui).
Biopsi Trans Torakal (TTB).
Biopsi dengan TTB terutama untuk lesi yang letaknya perifer dengan ukuran
< 2 cm, sensitivitasnya mencapai 90- 95 %.
Torakoskopi.
Biopsi tumor didaerah pleura memberikan hasil yang lebih baik dengan cara
torakoskopi.
Mediastinosopi.
Untuk mendapatkan tumor metastasis atau kelenjar getah bening yang terlibat.
Torakotomi.
Totakotomi untuk diagnostic kanker paru dikerjakan bila bermacam-macam
prosedur non invasif dan invasif sebelumnya gagal mendapatkan sel tumor.
4. Pencitraan.
CT-Scanning, untuk mengevaluasi jaringan parenkim paru dan pleura.
MR
J. PENATALAKSANAAN KANKER PARU
Tujuan pengobatan kanker dapat berupa :
1. Kuratif. Memperpanjang masa bebas penyakit dan meningkatkan angka harapan hidup
klien.
2. Paliatif. Mengurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas hidup.
3. Rawat rumah (Hospice care) pada kasus terminal. Mengurangi dampak fisis maupun
psikologis kanker baik pada pasien maupun keluarga.
4. Supotif. Menunjang pengobatan kuratif, paliatif dan terminal sepertia pemberian
nutrisi, tranfusi darah dan komponen darah, obat anti nyeri dan anti infeksi. (Ilmu
Penyakit Dalam, 2001 dan Doenges, rencana Asuhan Keperawatan, 2000)
5. Pembedahan. Tujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru lain,
untuk mengankat semua jaringan yang sakit sementara mempertahankan sebanyak
mungkin fungsi paru-paru yang tidak terkena kanker.
6. Toraktomi eksplorasi. Untuk mengkomfirmasi diagnosa tersangka penyakit paru atau
toraks khususnya karsinoma, untuk melakukan biopsy.
7. Pneumonektomi (pengangkatan paru). Karsinoma bronkogenik bilaman dengan
lobektomi tidak semua lesi bisa diangkat.
8. Lobektomi (pengangkatan lobus paru). Karsinoma bronkogenik yang terbatas pada
satu lobus, bronkiaktesis bleb atau bula emfisematosa; abses paru; infeksi jamur;
tumor jinak tuberkulois.
9. Resesi segmental. Merupakan pengankatan satau atau lebih segmen paru.
10. Resesi baji. Tumor jinak dengan batas tegas, tumor metas metik, atau penyakit
peradangan yang terlokalisir. Merupakan pengangkatan dari permukaan paru- paru
berbentuk baji (potongan es).
11. Dekortikasi. Merupakan pengangkatan bahan- bahan fibrin dari pleura viscelaris)
12. Radiasi Pada beberapa kasus, radioterapi dilakukan sebagai pengobatan kuratif dan
bisa juga sebagai terapi adjuvant/ paliatif pada tumor dengan komplikasi, seperti
mengurangi efek obstruksi/ penekanan terhadap pembuluh darah/ bronkus.
13. Kemoterafi. Kemoterapi digunakan untuk mengganggu pola pertumbuhan tumor,
untuk menangani pasien dengan tumor paru sel kecil atau dengan metastasi luas serta
untuk melengkapi bedah atau terapi radiasi.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Identitas klien
Nama : Tn.S
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin :laki-laki
Pendidikan : SMP
Alamat : jorong padang tangah horo salah
Dharmasraya
4. Riwayat kesehatan
2). Keluhan saat ini (waktu pengkajian ) Saat dilakukan pengkajian pada hari kamis
tanggal 25-05-2017 ditemukan keluhan pada pasien nyeri dada sebelah kanan, nyeri
terkadang menjalar sampai ke lehet serta belakang telinga, nyeri dirasakan karna
beraktifitas, nyeri yang dirasakan berdenyut dan tertusuk-tusuk, skala nyeri 6, nyeri yang
di rasakan hilang timbul, durasi nyeri lama sekitar 1 jam TD:130/90, N: 92x/i, RR:20x/i,
suhu:36oc.
Pasien sebelumnya sudah pernah di rawat di rumah sakit dengan penyakit yang sama dan
pasien sebelumnya juga memiliki kebiasaan merokok klien sudah merokok sejak SMA.
Konsumsi rokok pasien
dalam sehari sekitar 2 bungkus. klien baru berhenti merokok 8 bulan terakhir.
Pasien mengatakan saudaranya memiliki penyakit yang sama seperti klien dan pasien tidak
memiliki penyakit keturunan seperti hipertensi, DM dan TB
5. Kebutuhan dasar
a. Makan
Sehat : makan sebanyak 3x sehari dengan nasi, lauk, sayur dengan porsi sedang
Sakit : pasien mendapat diit ML dari rumah sakit 3x
sehari, pasien menghabiskan 1 porsi makanannya
b. Minum
Sehat : minum air putih sebanyak 8 gelas sehari
Sakit : minum air putih sebanyak 8 gelas sehari
c. Tidur
Sehat : pasien tidur 7-8 jam perhari, kualitas tidur baik
Sakit : pasien tidur 8-10 jam perhari. Pasien sering
terbangun dimalam hari.
d. Mandi
Sehat : pasien mandi 2x sehari
Sakit : pasien mandi 1x sehari
e. Eliminasi
Sehat : BAK 6-8x sehari dan BAB 1x sehari
Sakit : BAK 5-7x sehari dan BAB dalam sehari kadang
tidak ada
f. Aktifitas pasien
Sehat : banyak melakukan pekerjaan saja
Sakit : sakit pasien banyak tidur dan istirahat
6. Pemeriksaanfisik
a. Tekanandarah : 130/90 mmHg
b. Suhu : 36 °C
c. Nadi : 92 X / menit
d. Pernafasan : 20 X / menit
e. Rambut : rambut pasien beruban dan bersih
f. Telinga : tidak ada gangguan
g. Mata : konjungtiva anemis(-), sclera ikterik(-)
h. Hidung : hidung simetris, tampak bersih, pernapasan cuping hidung(-), lesi(-)
i. Mulut :mulut bersih, tidak ada gangguan
j. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjer getah bening
k. Thorak : I : kesimetrisan kanan lebih cembung dari kiri
P : fremitus kanan lemah dari yang kiri
P : perkusi kanan redup kiri sonor
A : bronkovesikuler
7. Data Psikologis
a. Status Emosional : Kondisi emosional pasien baik
b. Kecemasan : Pasien terlihat agak cemas namun masih dalam batas wajar
c. Pola koping : pasien dapat menerima keadaannya dan penyakit yang di deritanya.
d. Gaya komunikasi : Pasien berkomunikasi dengan keluarga menggunakan bahasa Jawa
dan bahasa Indonesia
e. Konsep diri : Pasien merupakan seorang suami dan ayah yang dikenal baik dan
bertanggung jawab dalam keluarganya. Namun pasien agak merasa kasihan kepada
keluarganya karena harus merawatnya
9. Data spiritual :pasien beragama islam saat sehat pasien melaksanakan shalat, saat sakit
melaksanakan shalat juga
NO. RM : 979373