Anda di halaman 1dari 24

SMP 8

semester USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


1

TIM PPG UNESA 2018


Halaman

Halaman Judul................................................................................................... i

Daftar isi .......................................................................................................... ii

Kompetensi Dasar dan Indikator ................................................................ iii

Peta Konsep....................................................................................................... iv

Usaha dan Pesawat Sederhana..................................................................... 5

A. Usaha........................................................................................................... 5

B. Pesawat Sederhana.................................................................................. 6

a. Pengungkit.............................................................................................. 6

b. Roda Berporos....................................................................................... 9

c. Bidang Miring ....................................................................................... 10

d. Katrol...................................................................................................... 13

e. Prinsip Kerja Pesawat Sederhana Pada Otot Dan Rangka

Manusia................................................................................................... 16

Daftar Pustaka................................................................................................. 19

ii SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


Kompetensi Dasar

3.3 Menjelaskan konsep usaha, pesawat sederhana, dan penerapannya dalam


kehidupan sehari-hari termasuk kerja otot pada struktur rangka manusia

4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau pemecahan masalah tentang manfaat


penggunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari

3.3.1 Menjelaskan konsep usaha Indikator


3.3.2 Memberi contoh usaha
3.3.3 Menghitung besar usaha
3.3.4 Menghitung gaya yang mengenai usaha
3.3.5 Menghitung besar daya
3.3.6 Mengidentifikasi jenis-jenis pesawat sederhana
3.3.7 Menjelaskan jenis-jenis pengungkit
3.3.8 Mengidentifikasi syarat keseimbangan pegungkit
3.3.9 Menjelaskan penggunaan pengungkit dalam kehidupan sehari-hari
3.3.10 Menghitung keuntungan mekanik pada pengungkit
3.3.11 Menjelaskan prinsip kerja roda berporos
3.3.12 Mengidentifikasi penggunaan roda berporos dalam kehidupan sehari-hari
3.3.13 Menjelaskan prinsip kerja bidang miring
3.3.14 Mengidentifikasi penggunaan bidang miring dalam kehidupan sehari-hari
3.3.15 Menghitung keuntungan mekanik bidang miring
3.3.16 Menjelaskan jenis-jenis katrol
3.3.17 Menjelaskan penggunaan katrol dalam kehidupan sehari-hari
3.3.18 Mengidentifikasi keuntungan mekanik pada katrol yang berbeda.
3.3.19 Mengidentifikasi pesawat sederhana dalam rumah tangga
3.3.20 Menjelaskan penerapan prinsip kerja pesawat sederhana pada sistem gerak
4.3.1. Melakukan penyelidikan tentang manfaat penggunaan pengungkit dalam kehidupan sehari-
hari
4.3.2. Melakukan penyelidikan tentang manfaat penggunaan roda berporos dalam kehidupan sehari-
hari
4.3.3. Melakukan penyelidikan tentang manfaat penggunaan bidang miring dalam kehidupan sehari-
hari
4.3.4. Melakukan penyelidikan tentang manfaat penggunaan katrol dalam kehidupan sehari-hari
4.3.5. Mengkomunikasikan hasil penyelidikan tentang manfaat penggunaan pesawat sederhana
(pengungkit, roda berporos, bidang miring, dan katrol) dalam kehidupan sehari-hari

iii SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


iv
PETA KONSEP

Usaha dan Pesawat Sederhana dalam Kehidupan Sehari-hari


membahas

membahas Pesawat Sederhana


Usaha
jenisnya

Gaya
Katrol Katrol tetap

melibatkan
Katrol bebas
jenisnya
Perpindahan

berkaitan dengan
Katrol Majemuk
Daya
Roda Berporos

Bidang Miring
diterapkan pada
Pengungkit Sistem Gerak pada
Manusia

Manfaatnya dalam kehidupan Pengungkit Jenis I

SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


sehari-hari
Pengungkit Jenis II
jenisnya

Pengungkit Jenis III


USAHA DAN PESAWAT
SEDERHANA

A. USAHA

Pernahkah kalian mengikuti lomba Tarik tambang? Siapakah yang menang diantara kalian?
Jika ada yang menang maka usaha yang dilakukan berhasil. Namun bagaimana bila tidak
adda yang menang diantara kedua belah pihak? Itu berarti usaha yang kalian lakukan sia-
sia. Usaha yang kalian lakukan bernilai nol. Mengapa demikian?

Ketika kamu mendorong atau menarik suatu benda, berarti kamu telah memberikan
gaya pada benda tersebut. Oleh karena itu, usaha sangat dipengaruhi oleh dorongan atau tarikan
(gaya). Menurut informasi tersebut, jika setelah didorong benda itu tidak berpindah, maka gaya
yang kamu beri tidak ada usahanya. Dengan kata lain, usaha juga dipengaruhi oleh
perpindahan, sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha dihasilkan oleh gaya yang dikerjakan
pada suatu benda sehingga benda itu berpindah tempat.
Bagaimanakah ketika kamu mendorong dinding kelasmu? Apakah dinding berpindah
tempat? Walaupun kamu telah sekuat tenaga mendorongnya, tetapi dinding tetap ditempatnya.

1 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


Oleh sebab itu, menurut Fisika gaya yang kamu berikan dikatakan nol atau tidak melakukan
usaha.

Ayo Kita pikirkan!

Perhatikan pernyataan-pernyataan yang terdapat pada Tabel 3.1! Analisislah


manakah yang termasuk kegiatan melakukan usaha!Berapa besar usaha yang
dilakukan?
Tabe 3.1 Pernyataan terkait Usaha
No Pernyataan Usaha Bukan
usaha

1 Rizki mendorong meja dengan gaya 15 N,


sehingga meja tersebut berpindah sejauh 30 cm

2 Pepaya bermassa 250 gram jatuh dari pohonnya


yang memiliki ketinggian 1,5 meter diatas
permukaan tanah

3 Ibu mendorong kereta belanjanya dengan gaya


40 N dari arah rak daging kerak sayuran
kemudian kembali lagi ke rak daging

4 Hanan menginjak telur dengan gaya sebesar 5 N


hingga telur tersebut pecah

5 Balok
Apabila gayabermassa 3 kgdengan
disimbolkan dipindahkan
F dan dengan gaya dengan s, secara matematis usaha
perpindahan
sebesar 50 N sehingga berpindah sejauh 3m
dituliskan dalam persamaan berikut.

W = F. s

dengan: W = usaha (J)


F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
Berdasarkan rumus tersebut, dapat diketahui bahwa, semakin besar gaya yang digunakan
untuk memindahkan benda, semakin besar juga usaha yang dilakukan. Semakin besar
perpindahan benda, semakin berikut!besar juga usaha yang dilakukan.

2 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


Ayo Kita Pahami!

Agar kamu lebih memahami konsep dan penerapan rumus usaha, ayo pahami pertanyaan
Ani mendorong rak dengan gaya sebesar 150 N sehingga rak tersebut berpindah sejauh 10 m,
sedangkan Ana mendorong rak lainnya yang sama massa dan ukurannya dengan gaya sebesar
350N serak tersebut berpindah sejauh 40 m. Berapakah besar usaha yang dilakukan oleh Ani
dan Ana?
Diket:
Fani = 100 N Δs ani = 10 m
Fana = 400 N Δ s ana = 40 m
Dit: Wani dan Wana
Jawab:
W= F. Δ s
Wani =150 N . 10 m = 1500 J
Wana = 350 N. 40 m = 14000 J
Jadi, besar usaha yang dilakukan oleh gaya dorong Ani adalah 1500 J dan besar usaha yang
dilakukan oleh gaya dorong Ana adalah 14000 J.

Berdasarkan “Ayo, Kita Pahami”, bagaimana dengan laju energi yang dikeluarkan oleh Ani
dan Ana, siapakah diantara keduanya yang mengeluarkan energi atau usaha paling banyak
untuk memindahkan rak? Usaha yang dilakukan tiap satuan waktu disebut sebagai Daya (P),
sehingga secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.

𝑊
P=
𝑡

dengan: P = daya (watt)


W = usaha (Joule)
t = waktu (sekon)

3 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


Ayo Kita Pahami!
Ayo simak contoh soal berikut!
Ani memindahkan rak dengan usaha sebebsar 1.500 J dalam waktu 10 sekon, sedangkan Ana
memindahkan rak tersebut dengan usaha sebesar 14.000 J dalam waktu 40 sekon.
Berapakah daya yang dikeluarkan Ani dan Ana untuk memindahkan rak?
Diket:
Wani = 1.500 N t ani = 10 s
Wana = 14.000 N t ana = 40 s

Dit: Wani dan Wana


Jawab:
𝑊
P= 𝑡

1.500 𝐽
P= = 150 watt
10 𝑠

14.000 𝐽
P= = 350 watt
40 𝑠

Jadi, daya yang dikeluarkan Ani adalah sebesar 100 Watt dan Ana adalah sebesar 350
Watt.

Ayo Kita Selesaikan!

1. Sebuah meja didorong dengan sebuah gaya sebesar 200 N dan bergeser sejauh
2,5 m.
2. Berapakah besar usaha yang dilakukan?Seorang anak melakukan usaha sebesar
750 J untuk memindahkan balok selama 5 menit. Berapakah daya anak
tersebut?

4 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


B.
pesawat sederhana

Gambar 1.2 Pembuka tutup botol


Perhatikan gambar di atas! Pada gambar tampak seseorang sedang membuka
tutup botol. Untuk membuka tutup botol tersebut, ia menggunakan sebuah alat
pembuka tutup botol. Pembuka tutup botol termasuk pesawat sederhana yang
sering digunakan sehari-hari. Mengapa orang tersebut menggunakan alat untuk
membuka tutup botol? Dapatkah dia dengan mudah membuka tutup botol dengan
jarinya? Apakah yang dimaksud dengan pesawat sederhana? Pelajari materi
berikut dengan saksama!

1 Pengertian Pesawat Sederhana

Saat belajar di rumah tiba-tiba pensilmu patah, lalu kamu langsung mengambil
peruncing pensil, saat ingin membuka bungkus makanan kamu menggunakan gunting dan
juga saat ingin memotong kuku kamu menggunakan pemotong kuku. Perucing pensil,
gunting dan pemotong kuku merupakan beberapa contoh dari alat yang memudahkan
pekerjaan kita.

Gambar 1.3 Rautan pensil Gambar 1.4 Pemotong kuku

5 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering menggunakan alat bantu untuk
mempermudah pekerjaan yang dilakukan. Alat-alat yang digunakan manusia untuk
mempermudah dalam melakukan kerja atau usaha disebut pesawat sederhana. Pesawat
sederhana berfungsi untuk memperbesar gaya atau usaha. Selain digunakan untuk
memperbesar gaya, manusia juga menggunakan pesawat untuk mengubah energi,
memindahkan energi, memperbesar kecepatan, dan mengubah arah benda.

2 Jenis-jenis Pesawat Sederhana

Pesawat sederhana ada beberapa jenis. Tuas atau pengungkit, katrol, bidang miring,
serta roda dan poros merupakan beberapa jenis pesawat sederhana yang sering digunakan
sehari-hari. Berikut ini akan kita pelajari satu per satu.

a. Pengungkit

Gambar 1.5 Orang yang sedang memindahkan batu

Pernahkah anda melihat seseorang ingin memindahkan sebuah batu yang besar?. Untuk
memindahkan batu tersebut mereka sering menggunakan tongkat dari kayu yang kuat atau
linggis dari besi dan sebuah batu kecil. Orang tersebut meletakkan salah satu ujung tongkat
kayu di bawah batu kemudian meletakkan batu kecil di bawah tongkat kayu. Tongkat kayu
tersebut berfungsi sebagai pengungkit dan batu kecil berfungsi sebagai titik tumpu.
Orang tersebut kemudian menekan ujung tongkat kayu yang paling jauh dari batu.
Tekanan yang diberikan akan menyebabkan tongkat kayu bergerak. Pergerakan ujung
tongkat kayu yang ditekan menyebabkan pergerakan kecil pada ujung tongkat kayu yang
dekat dengan batu. Meskipun pergerakan yang terjadi sangat kecil, namun pergerakan ini
membuat gaya tekan menjadi lebih besar. Pertambahan gaya yang terjadi akan mampu

6 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


mengangkat batu. Batu pada contoh di atas disebut beban, sedangkan gaya tekan yang
diberikan orang tersebut disebut dengan usaha atau kuasa.
Tuas atau pengungkit adalah jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk
mengungkit, memindahkan, atau menggeser kedudukan suatu bendayang berat atau
berukuran besar. tuas (pengungkit) pada prinsipnya terdiri dari sebuah batang yang cukup
kuat dan penumpu. Sistem kerja pengungit ada 3 titik, titik tumpu, titik kuasa dan titik beban.
Titik tumpu adalah bagian yang berada diantara beban dan kuasa. Titik kuasa adalah gaya
yang diberikan untuk mendorong pengungkit. Titik beban adalah beban yang dipindahkan.
Perbandingan antara beban dan kuasa sama dengan perbandingan antara lengan kuasa dan
lengan beban. Lengan kuasa adalah jarak titik tumpu ke titik kuasa, sedangkan lengan beban
adalah jarak antara titik tumpu ke titik beban. Beberapa istilah pada pengungkit lihat gambar
berikut:

Gambar 1.6 Posisi lengan kuasa dan lengan beban


Agar kita dapat mengetahui besar gaya yang dilipatgandakan oleh pengungkit maka
kita harus menghitung keuntungan mekanisnya. Adapun cara menghitung keuntungan
mekanisnya yakni dengan membagi panjang lengan kuasa dengan lengan beban.
Karena syarat kesetimbangan tuas adalah FB x LB = FK x LK
𝐹𝐵 𝐿𝐾
dan KM = , maka KMpengungkit =
𝐹𝐾 𝐿𝐵

dengan:
KM= keuntungan mekanis
FB= gaya beban
FK= gaya kuasa
LK= lengan kuasa
LB= lengan beban

7 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


Berdasarkan letak titik tumpu, titik beban dan titik kuasa, maka ada tiga jenis tuas, yaitu
: tuas jenis pertama, tuas jenis kedua dan tuas jenis ketiga.
1) Pengungkit Jenis Pertama
Yaitu tuas dengan titik tumpu berada diantara titik beban dan titik kuasa.

Contoh : pemotong kuku, gunting, penjepit jemuran, tang

Gambar 1.7 Tang dan gunting

2) Pengungkit Jenis kedua


Yaitu tuas dengan titik beban berada diantara titik tumpu dan titik kuasa.

Contoh : gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri, pembuka
tutup botol.

Gambar 1.8 Pemotong kertas Gambar 1.9 Gerobak roda satu

3) Pengungkit Jenis Ketiga

8 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


Yaitu tuas dengan titik kuasa berada diantara titik tumpu dan titik beban.

Contoh :sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan pasir.

Gambar 1.10 Pinset Gambar 1.11 Penjepit roti Gambar 1.12 Stepler

Ayo Kita Pahami!

1. Sebuah pengungkit dengan panjang 3 m digunakan untuk mengangkat batu yang beratnya
2.000 N. Jika panjang lengan kuasa 2,5 m, hitunglah:
a. gaya kuasa yang harus diberikan untuk mengangkat batu;
b. keuntungan mekanis tuas.
Penyelesaian:
Diketahui: l = 3 m
lb = (3 m – 2,5 m) = 0,5 m
Fb = 2.000 N
lk = 2,5 m
Ditanya: a. gaya kuasa
b. keuntungan mekanis
Jawab: a. FK lK = FBlB
𝐹𝐵 𝑙𝐵
FK=
𝑙𝐾
ሺ2.000𝑁ሻሺ0,5 𝑚ሻ
FK =
2,5 𝑚

FK = 400N
b. Keuntungan Mekanis:
𝐹𝐵
KM =
𝐹𝐾
2.000 𝑁
KM = =5
400 𝑁

9 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


b. Roda Berporos

poros

roda roda

A B

Gambar 1.13 peraut pensil


Jika kamu meraut pensil, kamu mengerahkan gaya kuasa kepada roda (kamu memutar
engkol). Gambar B memperlihatkan roda yang lebih kecil, atau poros. Di dalam peraut
pensil, poros dihubungkan dengan pisau peraut. Jika kamu mengerjakan gaya kepada roda
dengan memutar engkol, poros akan berputar, dan pisau peraut akan meraut pensil.
Roda dan Poros adalah pesawat sederhana yang mengandung dua roda dengan ukuran
berbeda yang berputar bersamaan. Gaya kuasa biasanya dikerahkan kepada roda yang besar,
atau roda. Roda yang lebih kecil, yang disebut poros, mengerjakan gaya beban.
Roda dan poros berfungsi memperbesar kecepatan dan gaya.
Salah satu contoh alat yang bekerja menggunakan prinsip roda dan poros adalah sepeda.
Fungsi roda dan poros adalah untuk memungkinkan manusia bergerak lebih cepat. Contoh
benda yang bergerak dengan menggunakan prinsip roda dan poros antara lain motor, mobil,
kursi roda, dan sepatu roda. Keuntungan mekanis yang diperoleh dari roda dan poros dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan berikut.

𝐽𝑎𝑟𝑖−𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑟𝑜𝑑𝑎
KM= 𝑗𝑎𝑟𝑖−𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠

Kecepatan yang dihasilkan oleh sepeda diperoleh dari


perbandingan antara jari-jari roda dan jari-jari poros (gir).
Misalnya, pada sepeda balap. Jika gir belakang disetel pada
jari-jari terkecil maka sepeda akan melaju dengan kencang. Jika

poros roda

10 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


Gambar 1. 14 Pedal sepeda gir roda belakang disetel pada jari-
jari yang besar maka laju sepeda balap akan melambat.

c. Bidang Miring

Gambar 1.15 Menaikkan karung tanpa Gambar 1.16 Menaikkan karung dengan
bidang miring bidang miring

Ketika di pasar, mungkin kamu pernah melihat orang yang sedang menaikkan muatan ke atas
sebuah truk. Pesawat sederhana apakah yang mereka gunakan? Bidang miring merupakan alat yang
sangat efektif untuk memudahkan kerja yakni dengan memasang papa n dalam posisi miring
selanjutnya digunakan untuk menaikkan benda atau muatan. Pada bidang miring, kerja yang
dilakukan bertujuan melawan gaya gravitasi, karena mengangkat sebuah beban dari tempat
yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi.
Keuntungan mekanis bidang miring bergantung pada panjang landasan bidang miring
dan tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan bidang, semakin besar
keuntungan mekanisnya atau semakin kecil gaya kuasa yang harus dilakukan. Keuntungan
mekanis bidang miring adalah perbandingan panjang (l) dan tinggi bidang miring (h).

11 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


𝐺𝑎𝑦𝑎 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 ሺ𝐹𝐵ሻ
KM=
𝐺𝑎𝑦𝑎 𝐾𝑢𝑎𝑠𝑎 ሺ𝐹𝐾ሻ

Gambar 1. 17 Bidang miring


Karena segitiga yang besar sebangun dengan segitiga yang kecil, maka
𝐹𝐵 𝑙
=
𝐹𝐾 ℎ
𝑙
sehingga KM bidangmiring =

dengan:
KM = keuntungan mekanis
FB = gaya beban
FK = gaya kuasa
l = panjang bidang miring
h = tinggi bidang miring
Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan bidang miring terdapat pada tangga, lereng
gunung, dan jalan di daerah pegunungan. Semakin landai tangga, semakin mudah untuk
dilalui. Sama halnya dengan lereng gunung, semakin landai lereng gunung maka semakin
mudah untuk menaikinya, walaupun semakin jauh jarak tempuhnya. Jalan-jalan di
pegunungan dibuat berkelok-kelok dan sangat panjang. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan keuntungan mekanis yang cukup besar agar kendaraan dapat menaikinya
dengan mudah.
1) Sekrup

12 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


Sekrup adalah bidang miring yang diputarkan pada tabung
secara spiral. Sebuah sekrup, akan terlihat uliran berupa
bidang miring yang bergerak dari ujung sekrup hingga dekat
puncaknya. Saat kamu memutar sekrup, uliran seolah-olah
menarik sekrup ke dalam kayu. Sebenarnya, bidang miring
pada sekrup itu bergeser melalui kayu.
Sekrup

2) Baji
Baji adalah bidang miring dengan satu atau dua sisi miring.
Baji merupakan bidang miring yang bergerak, terbuat dari
bahan keras, misalnya besi atau baja, digunakan untuk
membelah kayu, membelah batu, atau benda keras lainnya.
Semakin tipis bentuk baji, semakin mudah kerja yang
dilakukan. Contohnya berupa pisau, kapak, pahat dan lain-
lain.

Ayo Kita Pahami!

Sebuah peti harus dinaikkan ke atas truk. Agar lebih ringan,


digunakan bidang miring yang licin dan panjangnya 4 m. Jika tinggi
truk 1 m dan berat peti 600 N, hitunglah:
a. gaya yang diperlukan untuk mengangkat peti tersebut,
b. keuntungan mekanis bidangmiring tersebut.
ሺ600 Nሻሺ1𝑚ሻ
Diketahui: l = 4 m FK =
4m
h=1m
Fk = 150 N
Fb = 600 N 𝑙𝑘 4𝑚
Dit: a. gaya untuk memindahkan peti (Fk) b. KM = 𝑙𝐵
= 1m
b. keuntungan mekanis bidang miring (KM) KM= 4
Jawab: FK.l = FB.h
FB h
FK =
l

13 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


Jalan Lintas Stelvio Trollstigen di Italia

Jalan ini merupakan jalan lintas gunung yang


tertinggi di Alpen timur dan kedua yang tertinggi
di pegunungan Alpen sesudah jalan Col de
I’lsevon (2.770m). Jalan lintas Stelvia ini
menghubungkan daerah Valtellina dengan
lembah Adige atas serta Merano. Letaknya di
pegunungan Alpen Italia, dekat Bormio dan
Sulden, 75km dari Bolzano, dekat perbatasan
dengan Swiss.

d. Katrol

Gambar 1.20 Pengibaran bendera


Pernahkah kamu melihat seseorang menaikkan bendera pada tiang bendera?
menggunakan katrol untuk menempatkan bendera di puncak tiang. Katrol yang dipasang

14 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


pada tali untuk menarik bendera akan mengubah gaya tarik ke bawah menjadi gaya angkat
ke atas sehingga bendera dapar ditarik menuju puncak tiang dengan lebih mudah.
1) Katrol Tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berubah ketika
digunakan. Biasanya posisi katrol terikat pada satu tempat tertentu
yang permanen. Titik tumpu katrol tetap terletak pada sumbu
katrolnya. Contoh katrol tetap adalah katrol pada tiang bendera atau
sumur timba. Pada katrol tetap hanya terdapat satu penggal tali yang
menahan atau menarik beban, sehingga besar gaya kuasa (Fk) untuk
Gambar 1.21 Katrol menarik beban sama dengan gaya berat beban (Fb),
tetap

Fk = Fb

Sehingga keuntungan mekanis pada katrol tetap merupakan perbandingan antara


gaya output (gaya beban) dengan input (kuasa) yang dirumuskan sebagai berikut:
𝐹𝑏
𝐾𝑀 = =1
𝐹𝑘
Keuntungan mekanis yang diberikan oleh katrol tetap adalah 1 (satu), artinya
bahwa pada katrol tetap gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban sama dengan
gaya berat pada beban itu sendiri. Penggunaan satu katrol tetap hanya mengubah arah
gaya kuasa, sehingga keutunan yang diperoleh adalah memudahkan pengangkatan beban
saja.
2) Katrol Bergerak

Katrol bergerak merupakan katrol yang posisi atau kedudukannya


berubah ketika digunakan. Katrol bergerak sering disebut juga
katrol bebas. Artinya, katrol bebas tidak ditempatkan ditempat
tertentu yang permanen, melainkan pada tali yang kedudukannya
dapat berubah-ubah. Pada katrol bebas beban yang akan diangkat
digantungkan pada poros katrol dan beban serta katrolnya ditopang
oleh dua penggal tali masing-masing pada sisi katrol, sehingga gaya
berat beban (Fb) ditopang oleh gaya kuasa (Fk) pada dua penggal
tali.
Gambar 1.22 katrol
untuk konstruksi FB= 2 FK

15 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


Oleh karena itu jika dibandingkan dengan katrol tetap, keuntungan mekanis
pada katrol bebas menjad dua kali lipat keuntungan mekanis pada katrol tetap.
𝐹𝑏 2𝐹𝑘
𝐾𝑀 = = =2
𝐹𝑘 𝐹𝑘

Keuntungan mekanis yang dihasilakan pada katrol bebas sebesar 2 yang berarti bahwa
untuk mengangkat beban dengan katrol bebas hanya memerlukan gaya sebesar setengah
gaya yang diperlukan pada katrol tetap.
3) Katrol Majemuk atau Ganda

Katrol majemuk merupakan gabungan dari dua jenis katrol,


yaitu katrol tetap dan katrol bebas. Itulah sebabnya katrol
majemuk sering disebut sebagai sistem katrol. Pada sistem
katrol, keuntungan mekanis ditentukan oleh berapa banyak
penggal tali penyangganya. Pada gambar 1.23 jumlah tali yang
menghubungkan katrol bergerak ada 4. Dengan demikian,
keuntungan mekanis katrol tersebut adalah 4. Keuntungan
mekanis dari katrol berganda

𝐾𝑀 = 𝑥 atau 𝐾m = 2n
Gambar 1.23 Katrol
Majemuk

Contoh pemanfaatan sistem katrol diantaranya alat pengangkat mobil pada mobil derek,
chain hoist (alat untuk mengangkat mesin mibil dari bodi mobil), hingga crane.

Gambar 1.24 Crane Gambar 1.25 Chain hoist

Berikut ini adalah berbagai kedudukan jenis-jenis katrol, diantaranya katrol tetap, katrol
bergerak atau bebas dan katrol majemuk atau katrol ganda.

16 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


ayo kita pahami!

1. Sebuah benda seberat 100 N digantungkan pada katrol ganda dengan jumlah katrol
yang bergerak 2 buah. Berapakah keuntungan mekanisnya?
Penyelesaian:
Diketahui:
w􀁇 = 100 N
n=2
Ditanyakan: Km= . . .?
Jawab:
Km = 2n
Km = 2 × 2
Km = 4
Jadi, keuntungan mekanis yang dihasilkan oleh katrol ganda tersebut adalah 4.

e. Prinsip Kerja Pesawat Sederhana Pada Otot Dan Rangka Manusia

Prinsip-prinsip kerja pesawat sederhana juga terdapat dalam tubuh manusia, dalam
hal ini adalah tuas. Prinsip-prinsip kerja tuas yang dilibatkan pada aktivitas manusia
meliputi hampir semua tulang dan setiap sendi yang berperan sebagai titik tumpu . Leher,
dagu, lengan dan kaki merupakan bagian kerangka yang mudah untuk menunjukkan kerja
tuas.

17 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


Pada saat mengangkat barbel telapak tangan yang menggenggam barbel berperan
sebagai gaya beban, titik tumpu berada pada siku (sendi di antara lengan atas dan lengan
bawah), dan kuasanya adalah lengan bawah. Titik tumpu berada di antara lengan beban dan
kuasa, oleh karena itu lengan disebut sebagai pesawat sederhana pengungkit jenis ketiga.

Gambar 1.27 lengan mengangkat barbel


Ketika kita melakukan aktivitas, seluruh bagian tubuh kita akan berperan dalam
aktivitas
tersebut.
Otot dan
rangka
akan
bekerja

bersama-sama pada saat kita melakukan suatu gerakan. Misalnya pada saat kita sedang
membaca buku, kemudian sedikit melakukan relaksasi dengan menggerakkan atau
menjatuhkan kepala ke depan secara perlahan. Kepala yang terjatuh tertunduk ke depan
ketika leher dalam keadaan rileks karena kepala dan leher seperti tuas dengan titik tumpu
pada puncak leher. Otot leher memberikan gaya yang menarik kembali kepala. Pada saat
rileks atau kepala tertunduk, pada kepala bekerja gaya gravitasi. Beberapa bagian tubuh
manusia yang menunjukkan adanya kerja tuas sebagai berikut:

Gambar 19. Tuas pada manusia

18 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


Gambar (a) menunjukkan adanya kerja tuas jenis satu. Yaitu sendi antara tulang
belakang dan kepala sebagai titik tumpu, otot leher sebagai kuasa dan kepala sebagai beban.
Seperti yang telah dijelaskan diatas ketika kita menjatuhkan kepala kebawah kemudian
menegakkannya kembali, disitu sistem tuasnya akan bekerja.
Gambar (b) menunjukkan kaki yang sedang berjinjit. Hal ini menunjukkan adanya
kerja tuas jenis kedua. Jari-jari kaki sebagai titik tumpu, berat tubuh terpusat pada telapak
kaki dan kuasanya terletak pada otot betis. Ketika kita berjinjit, beban tubuh kita akan
terpusat pada telapak kaki sehingga menyebabkan telapak kaki terasa cepat pegal. Pada
wanita yang sering menggunakan sepatu yang berhak tinggi, otot betis mereka akan dipaksa
untuk menyesuaikan dengan ketinggian tumit atau dipaksa untuk berjinjit terus menerus.
Akibatnya otot betis mereka akan menjadi pendek dan cepat lelah.
Gambar (c) menunjukkan tuas jenis ketiga pada tubuh manusia. Hal ini terjadi ketika
kita mengangkat beban dengan tangan, misalnya mengangkat barbel. Beban berada pada
telapak tangan kita, titik tumpu terletak pada siku dan kuasa terletak pada otot bisep.
Penjelasan diatas hanya beberapa contoh tuas dalam tubuh manusia.
Penggelompokanya didasarkan analisis terhadap letak titik tumpu, letak beban dan otot yang
berperan melakukan gaya (titik kuasa). Contoh lain dapat dicari dari analisis lain tentang
kegiatan yang dilakukan oleh manusia.

Daftar Pustaka

19 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA


Moch. Agus Krisno, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rinie Pratiwi P, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam:
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4/.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Saeful Karim, dkk. 2008. Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk kelas VIII/
SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Siti Zubaidah, dkk. Buku Guru IPA Kelas VIII . 2016. Jakarta: Kemendikbud

Siti Zubaidah, dkk. 2016. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/ MTs. Jakarta:
Kemendikbud.

20 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 _ USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA

Anda mungkin juga menyukai