SKIZOFRENIA PARANOID
10 Januari 2019
OLEH :
Andreas Perdana Putra Gore, S.Ked
PEMBIMBING
KUPANG
2019
I. IDENTITAS PASIEN
Suku : Rote
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :-
Alamat : Liliba
keponakan pasien saat mengantar pasien ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata
terhadap kakak kandung dan keponakan pasien pada hari Selasa, 8 Januari
Pasien dibawa ke RSJ Naimata pada hari Jumat tanggal 4 Januari 2019
karena pasien sering bicara sendiri dan cenderung berbicara dengan suara
keras, sering jalan-jalan sendiri dan jarang tidur. Gejala-gejala tersebut sudah
1
B. Riwayat Gangguan Sekarang
1. Autoanamnesis
sedih?”
Pasien : “Ya itu karena ada orang-orang dong di rumah ni, jadi beta
2
Pasien : “Dong mau culik anak-anak dong, cucu dirumah. Makanya
Pemeriksa : “Itu To’o tau dari siapa kalau ada orang-orang disana? To’o
Pasien : “Iya. Dong ada di bawah tanah gali lubang. Dong mau culik
Pemeriksa : “Tadi malam mereka ada dirumah ko? To’o kan disni, lalu
Pasien : “Sonde berkomunikasi pak dokter, hanya itu hari pas dirumah
beta ada lihat mobil di lubang di tanah terus orang mereka juga
ada di atap.”
Pasien : “Su dari lama pak dokter, mereka ada banyak. Makanya beta
3
Pasien : “Mereka mau buat jahat. Mereka ada di lubang di tanah, harus
pakai kawat gali. Mau culik cucu dan mau ambil harta kami
punya”
Pasien : “Banyak, tanah dong banyak. Saya punya harta dong banyak
ada dirumah, uang ada banyak. Tapi anak-anak dong juga mau
culik.”
Pasien : “Sonde.”
Pemeriksa: “Dari lama? Kalau tadi malam ada dengar atau tidak?”
marah-marah.”
Pemeriksa: “Oh oke To’o. Itu kan To’o dengar-dengar, To’o ada pernah
4
Pasien : “Sonde”
Pemeriksa : “Lalu beta sering lihat To’o pake lotion terus tu supaya apa?
Pasien : “Oh ini supaya bersih. Supaya rapi dan bersih dan celaka
Pemeriksa: “Kalau To’o pernah tidak rasa cium sesuatu yang bau sekali
Pemeriksa: “Kalau rasa manis atau pahit di mulut padahal To’o sonde
Pemeriksa : “Atau To’o sendiri rasa punya kekuatan atau tidak? Bisa baca
Pasien : “Sonde.”
Pemeriksa: “Atau To’o punya pikiran seperti ditarik keluar atau pikiran
5
Pasien : “Sonde juga.”
Pasien : “Di Liliba, dekat-dekat sini. Ada rumah cucu banyak, tapi itu
Pasien : “Sonde sakit, hanya orang dong kira beta sakit karena beta
suka marah-marah.”
Pasien : “Tidak tau, mereka siap jadi saya minum saja. Saya tidak
sakit”
Pasien : “Ada ponakan yang antar, kakak punya anak-anak yang antar
sore-sore.”
6
Pasien : “Sonde.”
Pasien : “Tahun 2008, sama ke itu hari orang-orang dong ada datang
kerumah”
Pemeriksa : “To’o sudah makan pagi ko? Makan apa tadi pagi?”
Pasien : “Makan nasi lauk telur. Tadi barusan ni yang makan kacang
Pasien : “Sonde.”
Pemeriksa : “To’o sekarang ada pusing ko, atau badan sakit, atau batuk
saja.”
7
2. Heteroanamnesis
kandung pasien di rumah tinggal pasien dan pada tanggal 4 Januari 2019
Sakit.
di bawah tanah yang mau culik anak-anak dan mau ambil harta dirumah.
Karena itu, pasien jarang tidur malam karena berkata hendak menjaga
dirinya memiliki banyak harta dan banyak tanah dan dirinya adalah
pasien tidak pernah menyerang orang atau hendak melukai dirinya sendiri.
8
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
gejala pada tahun 2016 dimana pasien awalnya sering merasa ketakutan
seperti ada sesuatu yang hendak mencari dan mengejar pasien, sehingga
pasien sering masuk di bawah kolong meja atau kolong kursi. Saat
ditanyakan, pasien mengatakan bahwa ada orang di tanah dan atap rumah
yang hendak mencari dia. Pasien juga sering menyiram atap rumah dan
semua rumah karena mengatakan bahwa ada orang di atap rumah yang
ada siapa siapa, pasien hanya menjawab “kamu ni tidak tau, mereka ni ada
Selain itu, pasien juga sering marah-marah tentang tanahnya yang ada
tanpa sebab dan jarang tidur malam. Setelah itu pasien mulai merasa
9
Pada tahun 2016 pasien sempat dibawa ke RSU W.Z Yohanes dan
sempat dirawat inap selam 2 minggu. Selama dirawat dan setelah pulang
dari rawat inap selam 2 minggu di rumah sakit, pasien dirawat oleh kakak
beberapa bulan setelah keluar, pasien sudah menolak untuk minum obat,
dan harus dirayu untuk mimun obat. Keluarga juga mengatakan bahwa
pasien jarang dibawa kontrol ke rumah sakit karena semua keluarga sudah
capek untuk mengurus dirinya dan karena hanya kakaknya seorang yang
paling sering mengurus pasien. Hal itu menyebabkan pasien putus obat.
Menurut kakak pasien, pasien adalah orang yang ceria, banyak bicara,
Pasien juga orang yang rapi dalam berpakaian, selalu berpakaian bagus
dan rapi, dan rajin untuk mencuci baju jika baju kotor.
orang malas dan manja karena sudah diminta untuk kerja, namun tidak
10
E. Riwayat Kehidupan Pribadi (didapat dari heteroanamnesis)
pasien lahir cukup bulan dan tidak prematur, persalinan di bidan. Tidak ada
Pasien diberi ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan. Menurut kakak pasien,
pasien baru bisa berbicara dan berjalan di usia 3 tahun. Menurut kakak
pasien, orang tua tidak sibuk dan tetap mengurusi pasien seperti anak-anak
yang lain.
sekolah. Pasien baru dapat membaca dengan baik pada saat kelas 3 SD
setelah dilatih oleh kakak pasien sendiri. Pasien juga pernah tidak naik
kelas sebanyak 2 kali. Pasien bukan anak yang nakal selama di sekolah,
4. Masa Remaja
Pasien putus sekolah saat kelas 3 SMP. Pasien saat itu sulit untuk menerima
sekolah lagi. Setelah tidak melanjutkan sekolah, pasien pergi ke Dili dan
11
bekerja sebagai kuli bangunan. Selama di Dili, kakak pasien tidak terlalu
tahu kondisi pasien karena saat itu pasien terpisah dari kakaknya.
5. Masa Dewasa
o Riwayat Pendidikan
sering mengajari pasien. Pasien putus sekolah saat SMP karena dipukul
o Riwayat Pekerjaan
o Riwayat Psikoseksual
o Riwayat Agama
Pasien orang yang taat beribadah dan rajin berdoa. Pasien juga aktif
o Aktivitas Sosial
12
o Riwayat Pelanggaran Hukum
tersebut merupakan rumah permanen, terdapat ventilasi, akses air dari PDAM
dan listrik. Rumah memiliki 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur, dan
Untuk dapur dan kamar pasien lantai dari semen, sedangkan untuk ruang tamu
sebagai guru, dan jika kurang dibantu keluarga pasien yang lain. Makan dan
minum pasien dimasakan oleh kakaknya ataupun oleh keluarga yang lain.
G. Riwayat Keluarga
13
memiliki tumor di kepala dan anak ke 4 meninggal karena kecelakaan lalu
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Meninggal
A. Deskripsi Umum
Penampilan
selama wawancara)
14
B. Sikap terhadap Pemeriksa
D. Pembicaraan
mau bercerita banyak dengan pemeriksa namun artikulasi kurang baik dan
E. Persepsi
Halusinasi auditorik dan visual (+), dinyatakan dengan pasien melihat pasien
ada di atap dan di bawah tanah saat sedang di rumah. Pasien juga mengatakan
bahwa juga mendengar suara-suara berteriak dan marah-marah saat malam hari
F. Proses Pikir
pindah dari satu subjek ke subjek lain yang tidak berhubungan sama sekali).
15
G. Isi Pikir
mengambil hartanya.
E4V5M6
Orientasi :
b) Tempat : Baik (dinyatakan dengan pasien saat ini berada di Rumah Sakit
Jiwa Naimata)
Daya ingat :
16
b) Daya ingat jangka sedang: baik (dinyatakan pasien masih mengingat
siapa yang mengantar dan kenapa waktu itu diantar ke rumah sakit)
mengingat makanan yang pasien makan tadi pagi yakni nasi, telur dan
sayur, serta minum jumlah obat yang diminum tadi pagi yakni 3 jenis
obat)
saat ini yakni Joko Widodo dan wakil presiden Jusuf Kalla)
I. Kemampuan menolong diri sendiri : baik (pasien dapat merawat diri sendiri
dengan cara mandi, makan, minum, berpakaian, toilet, tanpa ada bantuan dari
orang lain)
17
J. Pengendalian Impuls : Baik (dinyatakan dengan pasien yang tampak tenang
Pasien : “Sonde sakit, hanya orang dong kira beta sakit karena beta
suka marah-marah.”
Pasien : “Tidak tau, mereka siap jadi saya minum saja. Saya tidak
sakit”
A. Status Internistik
o TD : 120/70 mmHg
o Nadi : 80x/menit
o Suhu : 36,7 C
o RR : 19 x/menit
18
B. Status Neurologis
GCS E4V5M6.
C. Laboratorium/Penunjang
Tidak dilakukan
D. Pemeriksaan Psikologi
Tidak dilakukan
V. TEMUAN-TEMUAN POSITIF
1. Pasien dibawa ke RSJ Naimata pada tanggal 4 Januari 2019 karena bicara
yang akan berniat jahat dan menculik cucunya dan mengambil hartanya.
yang hendak berniat jahat terhadap keluarga dan cucunya dan hendak
mengambil hartanya.
orang di bawah tanah dan di atap rumah, dan mendegar suara teriakan
marah-marah.
4. Gejala berlangsung sejak tahun 2016, sempat minum obat untuk gangguan
belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis) yang luas,
19
serta sejumlah akibat yang tergantung pada perimbagan pengaruh genetik, fisik
III :1
1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan
biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau
kurang jelas):
pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang dirinya= secara jelas
20
– Delusion perception = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang
mukjizat.
c. Halusional Auditorik ;
perilaku pasien.
– Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
2. Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada
secara jelas:
a. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai
terus menerus.
21
b. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
d. Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons
tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik
prodromal);
4. Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self
Adapun jenis skizofrenia yang menjadi diagnosis pada kasus ini adalah
skizofrenia paranoid.
22
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.
Sebagai tambahan :
(laughing);
Dari gejala yang dialami pasien, tampak bahwa ada beberapa gejala yang
23
2. AXIS II. Ciri Kepribadian Histrionik
Pedoman diagnostik1
besarkan
Menurut kakak pasien, pasien adalah orang yang ceria, banyak bicara,
Pasien juga orang yang rapi dalam berpakaian, selalu berpakaian bagus
dan rapi, dan rajin untuk mencuci baju jika baju kotor
3. AXIS III
Tidak ada
4. AXIS IV
24
tinggal hanya bersama kakak kandungnya sendiri yang sudah lansia dan sudah
malas untuk membawanya pergi kontrol. Selain kakak kandugnnya, tidak ada
lagi yang mengurus pasien, sehingga kakak kandung pasien mulai enggan
5. AXIS V
GAF saat ini : 70-61 (beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan
5. AXIS V :
GAF saat ini : 70-61 (beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan
sedang).
25
VIII. DAFTAR MASALAH
b. Psikologi :
c. Keluarga : Keluarga pasien yang mengurus pasien hanya kakak pasien dan
keluarga sudah capek dan tidak mau membawakan pasien untuk kontrol ke
dokter.
a. Farmakoterapi
Halloperidol 2 x 2,5 mg
Trihexiphenidyl 2 x 2 mg
Chlorpromazine 2 x 50 mg
b. Psikoedukasi Pasien
Mengedukasi pasien agar minum obat secara teratur, tidak boleh putus
obat
26
c. Psikoedukasi Keluarga
gangguan jiwa ini, dan dijelaskan bahwa penyakit ini bukanlah penyakit
kimia di dalam otak yang apabila zat kimia ini tidak dihambat oleh obat,
maka pasien akan mengalami gejala yang lebih berat, yang jika itu terjadi
Edukasi kepada keluarga agar rajin membawa pasien untuk kontrol rutin
pasien
X. PROGNOSIS
Dubia Ad Boman
Skizofrenia paranoid
27
Setelah pasien masuk lagi ke rumah sakit, keluarga menjadi lebih sadar
Belum menikah
Kakak kandung pasien yang sering mengurusi pasien sudah lanjut usia dan
XI. DISKUSI
(banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis)
yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh
Gangguan emosi : ada tiga afek dasar yang sering diperlihatkan oleh
28
Gangguan perilaku : berbagai perilaku tak sesuai atau aneh dapat terlihat
seperti gerakan tubuh yang aneh dan menyeringai, perilaku ritual, sangat
periode tersebut.
positif (mengamuk, marah-marah tanpa sebab yang jelas) dan negatif yaitu
dewasa muda. Awitan pada laki-laki biasanya antara 15-25 tahun, dan 25-35
laki.2Pada kasus ini, onset dimulainya gejala skizofrenia yang terjadi pada
pasien saat pasien berusia 16 tahun pasien dianggap memiliki emosi yang sulit
29
dikendalikan (saat itu pasien marah dan mengamuk, maki-maki, bicara
sendiri).
Dari segi biologi , gangguan organik yang paling banyak dijumpai yaitu
pelebaran ventrikel tiga dan lateral yang stabil yang kadang sudah terlihat
sebelum awitan penyakit, atropi bilateral lobus temporal medial dan lebih
30
Tabel 1 Lokasi Reseptor Dopamin dan Fungsinya
31
D5 Substansia nigra, hipotalamus, Proses nyeri, afek,
hipokampus, ginjal, jantung, fungsi endokrin
pembuluh darah, adrenal,ganglia
simpatis dan traktus gastrointestinal
monozigot mempunyai 4-6 kali lebih sering menjadi sakit disbanding kembar
yaitu antara lain, populasi umum (1%), kembar monozigot (40-50%), kembar
dizigot (10%), saudara kandung skizofrenia (10%), otrangtua (5%), anak dari
salah satu orang tua skizofrenia (10-15%), anak dari kedua orangtua
skizofrenia(30-40%).
32
patologis dan aneh pada keluarga pasien skizofrenia. Komunikasi sering samar,
Pada kasus ini, belum dapat diketahui pasti penyebab skizofrenia yang
dialami pasien. Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut jika ingin dicari atau
belum menjadi penyebab utama. faktor sosial dan keluarga sebagai faktor yang
katatonik, tak terinci, residual, depresi pasca skizofrenia, simpleks, dan yang
Dari gejala yang dialami pasien, tampak bahwa ada beberapa gejala
mencelakakan pasien.
3. Semua gejala ini berlangsung sejak 2016. Pasien sempat berobat namun
33
DOKUMENTASI
34
Gambar 3. Kamar pasien
35
Gambar 5. Tempat makan
Gambar 6. Dapur
36
Gambar 6. Ruang Tamu
37
DAFTAR PUSTAKA
38