KEPERAWATAN GERONTIK
Oleh
NIM 152310101194
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
Soal :
Seorang pria (Tn. X) berusia 77 tahun dengan riwayat medis dimensia, hiperlipidemia,
penyakit arteri koroner (CAD) yang telah dilakukan coronary artery bypass (CABG) dan
penggantian katup aorta (AVR) kemudian dirujuk ke klinik memori untuk agitasi. Menurut
anggota keluarga pasien, ia mulai mengalami masalah ingatan mulai dari tahun 2002, yang
memburuk secara signifikan setelah CABG dan AVR pada tahun 2004. Pada saat ia
mengkonsultasikan ke klinik, ia memiliki defisit fungsional dalam kegiatan instrumental
dalam kehidupan sehari-hari (IADLs) seperti menangani keuangan, mengemudi, memasak
dan belanja. Pasien mudah gelisah dan mudah marah untuk beberapa waktu kemudian dirujuk
ke klinik memori untuk menunjukan agresi verbal dan fisik terhadap istrinya dan orang lain.
Pasien baru-baru ini dilakukan pemeriksaan oleh dokter yang menangani masalahnya,
kemudian didapatlan hasil pemeriksaan laboraturium yaitu normal kemudian pemeriksaan
MRI otak namun tidak didapatkan gangguan. Pasien mengatakan bahwa nafsu makannya baik
dan tidak ada masalah dengan pola tidur serta berat badan. Pasien juga membantah terkait
percobaan bunuh diri dan halusinasi visual atau pendengaran. Namun pasien menyatakan
bahwa ia mengalami depresi karena masalah ingatannya. Mini- Mental State Examiation
(MMSE) pasien adalah 16/30 dan Cornell Scale for Depresion in Dimentia adalah 8 untuk
pasien dan 14 untuk istri.
A. Pengkajian
Identitas
Pendidikan : - No RM : -
Keluhan utama
Riwayat penyakit
Keluarga mengatakan tidak ada yang memiliki penyakit yang sama seperti pasien
Psiko : pasien mengatakan mudah gelisah dan mudah marah untuk beberapa waktu kemudian
B. Pengkajian Keperwatan
1. Aktivitas/ Istirahat
Pasien mengalami gangguan pada aktivitas sehari-hari
2. Sirkulasi
Pasien memiliki riwayat penyakit arteri koroner sehingga harus dilakukan CABG dan
penggantian katup aorta
3. Eliminasi
Pasien tidak mengalami gangguan pada pola eliminasi
4. Makanan dan cairan
Paseien mengatakan tidak mengalami gangguan pada pola makanan dan memiliki nafsu
makan yang baik
5. Neurosensori
Pasien mengatakan bawa ia mengalami depresi karena masalah ingatannya. Mini- Mental
State Examiation (MMSE) pasien adalah 16/30 dan Cornell Scale for Depresion in
Dimentia adalah 8 untuk pasien dan 14 untuk istri.
6. Nyeri/ Ketidaknyamanan
Pasien tidak mengalami masalah pada kenyamanannya
7. Pernafasan
Pasien tidak mengalami gangguan pada sistem pernafasan
ANALISA DATA :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas B.d Menolak aktifitas ditandai dengan gelisah dan mudah marah
2. Konfusi Akut B.d Membantah ditandai dengan mudah marah dan gelisah
3. Ketidakefektifan perencanaan aktifitas B.d Defisit Fungsional ditandai dengan gelisah
NOC
Dx 1
Setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam, masalah kecemasan klien dapat teratasi
dengan kriteria hasil:
Skala
Keterangan
No Indikator Skala
Target skala target
Pengkajian
3. Mengeluarkan 2 4
rasa marah secara
berlebihan
Skala
Keterangan
No Indikator Skala
Target skala target
Pengkajian
1: Tidak
1. Memantau 2 5 pernah
intensitas dilakukan
kecemasan 2 : Jarang
2. Merencanakan 1 4 dilakukan
strategi koping 4 : Sering
untuk situasi yang dilakukan
menimbulkan 5 : Dilakukan
stres secara
3. Menggunakan 2 4 konsisten
strategi koping
yang efektif
Koping (1302)
Skala
Keterangan
No Indikator Skala
Target skala target
Pengkajian
1: Tidak
1. Mengindentifikasi 2 5 pernah
pola koping yang menujukkan
efektif 2 : Jarang
2. Mengindentifikasi 1 4 menunjukkan
pola koping yang 4 : Sering
tidak efektif menunjukkan
3. Melaporkan 5 : Secara
pengurangan stres 1 4 konsisten
4. Menggunakan 1 4 menunjukkan
perilaku untuk
mengurangi stres
Skala
Keterangan
No Indikator Skala
Target skala target
Pengkajian
1. Kesulitan 2 : Cukup
melakukan 3 4 Berat
kegiatan dasar 3 : Sedang
hidup sehari- 4 : Ringan
hari(ADL) 5 : Tidak Ada
2. Depresi 2 4
Diagnosa 2
Setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam, masalah konfusi akut klien dapat teratasi
dengan kriteria hasil:
Skala
Keterangan
No Indikator Skala
Target skala target
Pengkajian
1. Gelisah 2 4 2 : Cukup
2. Mudah marah 3 4 Berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak Ada
Diagnosa 3
Setelah dilakukan perawatan selama 1x24 jam, masalah ketidakefektifan perencanaan aktifitas
dapat teratasi dengan kriteria hasil:
Kognisi (0900)
Skala
Keterangan
No Indikator Skala
Target skala target
Pengkajian
1. Memori langsung 2 4 1: Sangat
2. Pemahaman 3 4 banyak
tentang makna terganggu
situasi 2: Terganggu
3: Cukup
terganggu
4: Sedikit
terganggu
5: Tidak
terganggu
No Diagnosa Intervensi Paraf
IMPLEMENTASI EVALUASI
Diagnosa 1 : kecemasan
Koping (1302)
Skala
Skala Pencapai
No Indikator
Pengk Target an
ajian
1. Mengindentifikasi 2 5 5
pola koping yang
efektif
2. Mengindentifikasi 1 4 4
pola koping yang
tidak efektif
3. Melaporkan
pengurangan stres 1 4 4
4. Menggunakan 1 4 4
perilaku untuk
mengurangi stres
Skala
Skala Pencapai
No Indikator
Pengk Target n
ajian
1. Kesulitan
melakukan 3 4 3
kegiatan dasar
hidup sehari-
hari(ADL)
2. Depresi 2 4 3
P : lanjutkan intervensi
Diagnosa 2 : Konfusi akut
Dukungan pengambilan keputusan 5250 S : Klien mengatakan mamapu mengingat baru saja makan